Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The role of lecturers, as a professional force appointed legally in Higher Education, has three major functions, i.e. education, research, and contribution to society—known as Tridharma Perguruan Tinggi (The Three Principles of Higher Education). Considering the importance of the lecturers’ position, role, and function as educational force in higher education, we need to be consistent in implementing Tridharma Perguruan Tinggi in order to achieve the goal of improving the quality of our human resources. The research aims to examine the influence of competence, motivation, and leadership toward the effectiveness of the implementation of Tridharma Perguruan Tinggi by the lecturers in Mulawarman University. The result of the research shows that competence, motivation, and leadership are strongly and significantly related to the implementation of Tridharma Perguruan Tinggi by Mulawarman University’s lecturers
"
Bisnis & Birokrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 16 (1) Jan-Apr 2009: 13-17, 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Apriani
"Abstract. The role of lecturers, as a professional force appointed legally in Higher Education, has three major
functions, i.e. education, research, and contribution to society—known as Tridharma Perguruan Tinggi (The
Three Principles of Higher Education). Considering the importance of the lecturers’ position, role, and function
as educational force in higher education, we need to be consistent in implementing Tridharma Perguruan Tinggi
in order to achieve the goal of improving the quality of our human resources. The research aims to examine the
influence of competence, motivation, and leadership toward the effectiveness of the implementation of Tridharma
Perguruan Tinggi by the lecturers in Mulawarman University. The result of the research shows that competence,
motivation, and leadership are strongly and significantly related to the implementation of Tridharma Perguruan
Tinggi by Mulawarman University’s lecturers."
FISIP Universitas Mulawarman, 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moerdaningsih Marsoem
"ABSTRAK
Perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia mempengaruhi kemajuan semua bidang usaha, termasuk bidang ekonomi. Salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi yang turut mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah bidang perbankan. Di satu pihak perkembangan dalam sistem pelaksanaan kegiatan perbankan yang semakin baik, di pihak lain tenaga yang diperlukan untuk mencukupi dan mengimbangi perkembangan tersebut masih terbatas...

"
1989
S15570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Sulistyorini
"Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia diinyatakan bahwa perguruan tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dengan cara ilmiah. Berdasarkan Undang-undang tersebut. Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan kemudian merumuskan doktrin Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga unsur yaitu pendidikan dan pengajaran_ penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Doktrin Tridharma Perguruan Tinggi berarti bahwa Perguruan Tinggi Indonesia mempunyai tiga fungsi. yaitu : (1) fungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran (2) fungsi sebagai pusat ilmu pengctahuan dan (3) tungsi sosial perguruan iinggi dalaun rangka dedication of life civitas akademika. Ketiga fungsi itu tidak dapat berdiri sendiri. tetapi merupakan satu kesatuan ; dharma yang satu menunjang dharma yang lainnya. Untuk menunjang ketiga dharma perguruan tinggi tersebut maka perpustakaan diadakan di perguruan tinggi. Kebutuhan akan perpustakaan ini juga didukung oleh P.P.R.1. no. 30 tahun 1990 pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Roesma (1991:2) kualitas pendidikan dan penelitian di lembaga perguruan tinggi tergantung antara lain kepada kemampuan perpustakaannya, karena perpustakaan perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan penelilian perguruan tinggi tersebut, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyediakan, menyebarkan dan melestarikan informasi yang dibutuhkan oleh para star pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Pemakai perpustakaan perguruan tinggi (PT) adalah masyarakat PT yaitu star pengajar. mahasiswa dan anggota sivitas akademika lainnya. Namun dalam prakleknya, mayoritas pemakai perpustakaan PT adalah mahasiswa. Kaitan perpustakaan dengan aktivitas mahasiswa tercermin dalam kegiatan seperti membuat tugas-tugas karya tulis, pekerjaan rumah, menyiapkan bahan-bahan diskusi di kelas dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian tugas setiap mata kuliah yang ditempuh. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik jika di perpustakaan tidak saja tersedia koleksi yang terpilih, akan tetapi juga berbagai layanan yang memadai. Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan rujukan. Layanan ini adalah salah satu layanan yang sangat vital karena mencakup hampir semua layanan dasar kepada pemakai yang mencari informasi di perpustakaan mulai dari memberikan jawaban atas pertanyaan yang mudah, seperti pertanyaan yang berkaitan dengan lokasi koleksi sampai kepada memberikan jawaban atas pertanyaan yang sulit serta bimbingan kepada pemakai yang meminta pemecahan masalah yang berkaitan dengan subjek informasi yang dicarinya. Tujuan layanan rujukan adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas dan mernungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan lebih tepat guna (Nurhadi, 1980:42). Menurut Batt (Katz & Fraley. 195:50) yang menjadi titik sentral dalam layanan rujukan adalah meja rujukan/inforniasi (reference/information desks). Lewat meja ini, pemakai dapat menemukan informasi yang ingin diketahui, dapat mengetahui layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan, siapa yang dapat dihubungi, dan sebagainya. Meja rujukan/informasi merupakan refleksi dari keefektifan sistem perpustakaan karena apa yang terjadi di meja ini mempunyai pengaruh yang amat besar pada persepsi pemakai terhadap kesuksesan program perpustakaan. Di meja rujukan/informasi akan terjadi interaksi antara pemakai dengan pustakawan rujukan. Dalam interaksi ini akan terjadi proses negosiasi dalam bentuk tanya jawab rujukan antara pemakai dan pustakawan rujukan. Interaksi ini dipengaruhi oleh pengetahuan pustukawan rujukan terhadap subyck dan pertanyaan awal dari pemakai dan komunikasi non verbal seperti sikap dan bahasa tubuh dari pustakawan rujukan tersebut. Selain itu. dipengaruhi pula oleh pengetahuan pemakai terhadap subyek atau masalah yang ditanyakan serta bagaimana cara mereka niengemukakan pertanyaan. Pustakawan rujukan memegang peran yang penting dalam memberikan layanan di meja rujukan/informasi. Oleh sebab itu mereka sering dijadikan ukuran keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya. Davinson (Lederman. 1981:382) menyatakan bahwa peranan yang dimiliki pustakawan rujukan lebih terasa pada saat sekarang ini di mana iniormasi dan sistem yang dikelolanya sudah sedemikian rumit sehingga meningkatkan tuntutan pemakai untuk mengandalkan diri kepada pustakawan rujukan dalam mencari informasi. Pustakawan rujukan akan berperan sebagai mediator atau penghubung antara pemakai dengan koleksi perpustakaan pada khususnya dan dunia pengetahuan pada umumnya. Oleh sebab itu pustakawan rujukan harus menguasai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena kemampuan mereka dalam memanfaatkan koleksi secara efektif akan mempengaruhi kualitas layanan rujukan yang diberikan (Lancaster. 1977:74). Kualitas perpustakaan mempengaruhi kepuasan pemakai. Kepuasan pemakai terhadap layanan rujukan tidak saja tergantung pada keakuratan jawaban yang diberikan oleh pustakawan rujukan saja tetapi tergantung pula pada aspek tingkah laku (behavioral aspect) khususnya yang menyangkut interaksi antara pustakawan rujukan dan pemakai (Jardine. 1905). Menurut Young (Katz & Fraley. 1984:124), dibandingkan ketepatan dalam memberikan informasi maka cara berperilaku dari pustakawan rujukan akan mempengaruhi persepsi pemakai terhadap layanan. Ha1 ini didukung pula oleh Sluss (Katz & Fraley. 1986:85-96) yang menyatakan bahwa faktor tingkah laku akan menimbulkan kepuasan pemakai pada layanan rujukan walaupun jawaban yang diperoleh kurang akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Zahrah Hermawan
"Tata kelola informasi mengacu pada cara organisasi mengelola informasi dan data secara terorganisir, mencakup kebijakan, keamanan dan privasi, serta aksesibilitas informasi yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses informasi secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tata kelola informasi Tridharma dosen menggunakan sistem informasi Lintar dengan fokus pada monitoring dan evaluasi program studi di FEB Universitas Tarumanagara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Temuan penelitian ini yaitu tata kelola informasi Tridharma dosen belum dilakukan secara maksimal untuk membantu monitoring dan evaluasi program studi di FEB Universitas Tarumanagara. Hal tersebut terlihat dari belum dilakukannya pengorganisasian dan klasifikasi informasi terkait hasil pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen pada sistem informasi Lintar. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan tata kelola informasi Tridharma dosen untuk membantu monitoring dan evaluasi program studi di FEB Universitas Tarumanagara sehingga dapat memberikan umpan balik dan meningkatkan kinerja Tridharma dosen.

Information governance refers to the way organizations manage information and data in an organized manner, including policies, security and privacy, and accessibility of information used to store and access information effectively and efficiently. This research aims to identify the information governance of Tridharma lecturers using the Lintar information system with a focus on monitoring and evaluation of study programs at FEB Tarumanagara University. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data were collected using observation and interview methods. The findings of this study are that the information governance of Tridharma lecturers has not been carried out optimally to assist the monitoring and evaluation of study programs at FEB Tarumanagara University. This can be seen from the lack of organization and classification of information related to the results of teaching, research, and community service carried out by lecturers in the Lintar information system. Therefore, the results of this study are expected to improve the information governance of Tridharma lecturers to help monitoring and evaluation of study programs at FEB Tarumanagara University so as to provide feedback and improve the performance of Tridharma lecturers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library