Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Zulfan Reza
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan inventori lapor diri tentang memaafkan yang memiliki nilai reliabilitas dan validitas yang memenuhi persyaratan alat ukur yang baik pada
sampel mahasiswa Fakultas Psikologi UI. Alat ukur yang dikembangkan mengacu kepada teori memaafkan dan inventor TRIM dari McCullough. Item-item dalam alat ukur yang dikembangkan
bersumber dari item-item Inventori TRIM dan hasil elisitasi respons yang Ie1ah dianalisis isinya.
Masalah dalam penentian ini adaIah: 1) Apakah Item-item dan inventori TRIM memiliki nilai
validitas item yang memenuhi syarat bila diujikan pada sampel mahasiswa Fakultas Psikologi UI
? 2) Apakah inventori memaafkan yang dibentuk memiliki nilai reilabilitas dan validitas tes yang memenuhi syarat bila diuikan pada sampel mahasiswa Fakulias Psikologi UI ?
Untuk menjawab masalah tersebut diatas dipilih mahasiswa dan mahasiswi program S1 Fakultas Psikologi UI yang 172 orang dengan teknik stratified samping. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa item-lem TRIM memenuhi persyaratan validitas item. Hasil uji validitas konstruk dengan Ieknik analisa faktor menemukan adanya tempat faktor dalam inventori
memaafkan yakni menghindar, membalas dendam, memperbaiki hubungan dan membianran.
Faktor menghindar dan membalas dendam sama dengan faktor dalam inventori TRIM. Maslng-masing faktor memiliki nilai reliabilitas yang cukup tinggi. Semua item yang berasal dari inventori
TRIM memiliki nilai validitas item yang memenuhi syarat. Tiga item dari inventori memaafkan tidak memenuhi persyaratan validitas item.
Dari pertanyaan terbuka tentang memaafkan yang terdapat di dalam inventon memaafkan diketahui bahwa 73,3 % subjek memaafkan pelaku yang pernah menyakitinya, 16,9 % tidak memaatkan dan 9.9 % menyatakan mungkin memaafkan. Alasan mereka yang memaafkan adalah karena ajaran agama dan moral, untuk menghilangkan ketidaknyamanan
emosi dan ruminasi, karena hubungan dekat dengan pelaku, peristiwa dianggap masa lalu,karena sifat pemaaf korban dan karena pelaku meminta maaf dan berubah. Sementara alasan
subjek tidak memaafkan adalah karena masih merasa sakit hati, perbuatan pelaku terlalu berlebihan, pelaku belum meminta maaf, pelaku mengulangi perbuatannya dan pelaku merasa
tak bersalah. Alasan subjek yang menyatakan mungkin memaafkan adalah karena ingin melihat
perubahan perilaku pelaku terlebih dahulu, masih ada rasa sakit hati meskipun ingin memaafkan,karena peristiwa yang dialami sudah terialu lama. Dari hasil olahan data kontrol diperoleh hasil
yang menunjukkan tidak ada hubungan antara memaafkan dengan keikutsertaan dalam organisasi keagamaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawziana Ratna Mustika
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T38115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizza Auli Shava
"ABSTRAK
Pengguna narkoba meningkat setiap tahunnya dan DKI Jakarta menempati posisi ke 2 dari 5 provinsi dengan pengguna narkoba terbanyak di Indonesia. Yayasan Karisma merupakan lembaga yang bergerak dalam mengurangi dampak akibat narkoba. Banyaknya informasi yang diberikan oleh Yayasan Karisma kepada dampingannya seharusnya memberikan dampak positif akan perubahan perilaku pada dampingan itu sendiri. Namun, Yayasan Karisma sendiri belum memiliki alat untuk memantau perubahan perilaku pada kelompok dampingan yang disebabkan oleh penjangkauan yang dilakukan Yayasan Karisma kepada kelompok dampingan sesuai dengan indikator Harm Reduction. Penelitian ini membahas ketepatgunaan alat pemantauan perilaku kelompok dampingan pengguna narkoba jarum suntik yang hidup dengan HIV di Yayasan Karisma. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penilaian validitas isi dan validitas konstruk dilakukan dengan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat satu item terkait dampak pemberian informasi HIV pada klien ODHA yang belum memiliki alat ukur di Yayasan Karisma. Yaitu terkait kepatuhan minum ARV. Untuk membuat sebuah alat ukur yang tepat guna maka harus di nilai validitas dari alat ukur tersebut. Validitas yang diukur peritem pertanyaan, dan terdapat item yang tidak memiliki validitas yang memadai yaitu indikator Adherence dengan item Adherence Level. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat yang dapat memantau perilaku dan alat ukur yang memiliki ketepatgunaan sehingga aplikatif untuk dilakukan di Yayasan Karisma. Alat ukur ini diperkirakan memiliki ketepatgunaan yang baik secara deskripsi, sehingga perlu dilakukan uji coba untuk menilai validitasnya kepada kelompok dampingan.

ABSTRACT
Drug users are increasing every year and DKI Jakarta ranks 2 of the 5 provinces with the largest drug user in Indonesia. Yayasan Karisma is an institution that is engaged in reducing the impact of drugs. The information provided by Yayasan Karisma should have a positive impact on behavioral changes to the client itself. However, Yayasan Karisma itself doesn 39 t have yet a tool to monitor the client behavioral changes due to Yayasan Karisma rsquo s performance in reaching the client in accordance with Harm Reduction indicator.. This study discusses the behavioral monitoring tool 39s validity of injecting drug user who life with HIV at Yayasan Karisma. This research is a qualitative research with descriptive design. Assessment of content validity and construct validity is done with in depth interviews conducted to informants. The results of this study found that there is one item related to the impact of providing HIV information to PLHIV clients who doesn rsquo t have a measuring tool in Yayasan Karisma. Related the adherence antiretroviral therapy. To make an appropriate measuring instrument should have a good the value of the instrument validity. The validity measured by the questions and there are items that do not have adequate validity is the Adherence indicator with the Adherence Level item. Therefore required a tool that can monitor the behavior and a tools that have a validity so that applicability to be done in Yayasan Karisma. This measuring instrument is expected have a validity in descriptions, so it is necessary to test the validity to the client."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taufik Ashal
"Tesis ini membahas uji validitas dan reliabilitas instrumen Triage Assestment System: Crisis Intervention Versi Bahasa Indonesia dalam mengukur derajat keparahan krisis psikologis yang dialami seseorang. Krisis psikologis merupakan kondisi yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai gangguan psikiatri. Diperlukan suatu instrumen untuk mendeteksi dan menentukan derajat keparahan krisis psikologis, yang akan digunakan sebagai dasar penentuan intervensi yang sesuai. Uji validitas dan reliabilitas instrumen TAS-CI dilaksanakan dengan subjek penelitian tenaga medis departemen Psikiatri RSCM (N=50), selanjutnya subjek diminta melakukan penilaian terhadap tayangan kasus video vignette krisis psikologis menggunakan instrumen TAS-CI.
Penelitian ini menghasilkan uji konsistensi internal Cronbach's Alpha = 0,772-0,861, uji reliabilitas inter-rater membuktikan tidak ada perbedaan bermakna penilaian krisis oleh residen psikiatri, dokter muda dan perawat untuk kasus krisis derajat ringan dan sedang, namun terdapat perbedaan bermakna untuk kasus krisis derajat berat. Hasil uji validitas isi = 0,991 dan validitas konstruksi menunjukkan korelasi komponen dengan skor total TAS-CI yang baik (p <0.001). Instrumen TAS-CI terbukti kesahihan dan keandalannya dalam menentukan derajat keparahan krisis psikologis pasien untuk krisis derajat sedang dan ringan, namun berhati-hati untuk penilaian kasus krisis derajat berat.

This thesis discusses the validity and reliability of Indonesian version of Triage Assestment System: Crisis Intervention (TAS-CI) instrument. Psychological crisis may cause many kind of psychological disorders to the patients. We need the valid and reliable instrument for assest the severity of psychological crisis as base to perform the apropriate interventions. For testing the validity and reliability TASCI, we used RSCM Psychiatry Departement medical staff (N=50) as subject, and ask them to rate the crisis cases from videos vignette by using TAS-CI.
The study resulted chronbach`s alpha score = 0,772-0,861, Inter-rater reability test resulted no significant different of rating by psychiatry residents, nurses, and junior clerkship doctors for light and mild crisis cases, but significant different for severe crisis. Content validity test resulted = 0,991 and construction validity test resulted the good correlation between components instrument to total score instruments (p<0,001). The study proved the validity and reliability instrumentnt for rating the severity of crisis for light and mild crisis case, but still needs carefully attention in rating severe crisis case.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Noor Muhammad
"ABSTRAK
Latar belakang: Menurut data tahun 2015 dari WHO dan UNAIDS, ada sekitar 36,7 juta orang di dunia hidup dengan HIV/AIDS. Di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi HIV mencapai 0,4 dimana terdapat 232.323 penderita HIV dan 86.780 penderita AIDS yang dilaporkan pada tahun 2016. Kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien HIV dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sebagai alat untuk mengukur kualitas hidup pada pasien HIV/AIDS.
Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di Poliklinik khusus HIV RSCM pada bulan November 2016 dengan cara consecutive sampling. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap awal yang merupakan proses adaptasi bahasa dan budaya dan tahap akhir yaitu uji kesahihan dan keandalan dari kuesioner.
Hasil : Dari 56 responden yang mengisi kuesioner diketahui bahwa 69,6% laki-laki. Melalui pendekatan multi-trait scaling analysis didapatkan nilai koefisien korelasi yang tinggi terhadap skor total domainnya sehingga dapat dapat dikatakan memiliki validasi yang baik. Korelasi antar domain kuesioner WHOQOL-HIV BREF dan domain kuesioner SF-36 didapatkan 6 domain yang signifikan bermakna (p <0,005) dengan nilai koefisien korelasi kuat (r=0,60-0,79). Keandalan kuesioner dinilai dengan intra class correlation coefficient masing-masing domain 0,401-0,484 dan nilai Alpha Cronbach 0,513-0,798.
Kesimpulan: Kuesioner WHOQOL-HIV BREF dalam bahasa Indonesia sahih dan andal. Diharapkan kualitas hidup dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan respon pengobatan.

ABSTRACT
Background According to data from WHO and UNAIDS in 2015, approximately 36.7 million people worldwide living with HIV AIDS. In Indonesia, according to the data from the Ministry of Health Republik Indonesia, the HIV prevalence reached 0.4 where 232.323 people living with HIV and 86.780 people already in AIDS stage at 2016. Health status, which contributes to the quality of life in HIV patients, can be used as one indicators of the success of therapy. This study aims to determine the validity and reliability of the questionnaire WHOQOL HIV BREF in Indonesian as a tool for measuring the quality of life of HIV patients.
Methods: A cross sectional study was conducted in HIV Integrated Service Unit Cipto Mangunkusumo General Hospital RSCM in November 2016 with consecutive sampling method. The study was conducted in two phases first, the language and cultural adaptation process and second phase was to test the validity and reliability of the questionnaire.
Result: Total 56 respondents who filled the questionnaire, 69.6 % of them were men. Through a multi-trait scaling analysis, correlation coefficient value has a high correlation to the total score domain, and thus can be concluded that it has a good validation. Correlation between questionnaire domain WHOQOL-HIV BREF and SF-36 questionnaire domain obtained 6 significant domain (p <0.005) with a strong correlation coefficient (r=0.60 to 0.79). Reliability of the questionnaire was assessed by intra class correlation coefficient, each domain from 0.401 to 0.484 and 0.513 to 0.798 for Cronbach Alpha.
Conclusion: The questionnaire WHOQOL-HIV BREF in the Indonesian language is valid and reliable. As such the quality of life can be considered as one criteria of a successful response of HIV treatment."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amyra Aulia Adlina
"Indeks validitas merupakan metode yang mengevaluasi hasil clustering untuk mendapatkan jumlah klaster optimal suatu data. Pada skripsi ini, dilakukan clustering pada data menggunakan algoritma K-Means. Selanjutnya, hasil clustering tersebut dievaluasi oleh empat jenis indeks validitas, yaitu indeks Silhouette, indeks Davies-Bouldin, indeks Sum of Square, dan indeks Calinski-Harabasz. Implementasi keempat jenis indeks validitas dilakukan dengan menggunakan data benchmark yang sudah diketahui jumlah kelasnya.
Hasil implementasi tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui apakah keempat indeks validitas dapat memprediksi jumlah klaster dengan tepat. Dari hasil simulasi, indeks Silhouette, indeks Davies-Bouldin, dan indeks Calinski-Harabasz dapat memprediksi jumlah klaster optimal lebih tepat dibandingkan dengan indeks Sum of Square.

The validity index is a method that evaluates the clustering results to get the optimal number of clusters of a data. In this skripsi, data clustered using K Means algorithm. Furthermore, the clustering results are evaluated by four types of validity indices, namely the Silhouette index, the Davies Bouldin index, the Sum of Square index, and the Calinski Harabasz index. The implementation of the four validity indices is done by using the benchmark data which is already known to the number of classes.
The results of the implementation will be compared to find out whether the four validity indices can predict the number of clusters appropriately. From the simulation results, the Silhouette index, the Davies Bouldin index, and the Calinski Harabasz index can predict the optimal cluster number is more precise than the Sum of Square index.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Rahmawati
"Pencegahan dan pemberantasan penyakit, merupakan prioritas pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini tidak hanya terbatas pada upaya pengobatan, melainkan juga pencegahan terhadap kematian dan kecacatan. Menurut WHO, polio merupakan salah satu penyakit penyebab kecacatan. Pada tahun 1992, diperkirakan adanya 140.000 kasus baru kelumpuhan akibat poliomyelitis diseluruh dunia, dimana jumlah anak-anak yang menderita lumpuh sebesar 10 sampai 20 juta orang. Sedangkan jumlah kasus AFP (Accute Placcid Paralysis yaitu kasus lumpuh layuh yang belum tentu polio) yang ditemukan sampai dengan tanggal 15 Desember 2005 adalah 1.351 anak di bawah usia 15 tahun.
Polio adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio, dan dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanen. Walaupun penyakit ini dapat menyerang semua kelompok umur, namun kelompok umur yang paling rentan adalah umur < 3 tahun (50-70% dari semua kasus polio). Pelaksanaan surveilans AFP tahun 2005?2006 menemukan 305 kasus polio yang tersebar di 47 Kabupaten/Kota pada 10 Provinsi. Surveilans AFP dilakukan melalui tata laksanan kasus AFP dan penegakan diagnosis oleh laboratorium. Sampai sejauh ini belum diketahui bagaimana validitas penapisan AFP untuk diagnosis polio.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas penapisan AFP untuk diagnosis polio di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder Surveilans AFP Depkes tahun 2005. Populasi penelitian ini adalah semua anak usia kurang dari 15 tahun yang mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba dan terjaring oleh petugas surveilans daerah yang mendapatkan pemeriksaan spesimen di laboratorium untuk menegakkan diagnosis polio yaitu sebanyak 1.601 pasien. Sedangkan, sampel penelitian adalah anak usia kurang dari 15 tahun yang mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba dan terjaring oleh tenaga surveilans daerah (n = 1.601).
Gejala penapisan AFP berupa layuh, akut, dan kelumpuhan mempunyai sensitivitas 98,5%, gejala demam mempunyai sensitivitas 91,7%, sedangkan gejala gangguan rasa raba mempunyai sensitivitas 21,9%. Nilai Prediksi Positif (NPP) yang paling tinggi terdapat pada gejala demam (29,4%), kemudian diikuti dengan gejala gangguan rasa raba. Nilai ini menunjukkan sebanyak 29,4% pasien penapisan AFP dengan gejala demam yang ternyata menunjukkan polio positif.
Nilai Prediksi Negatif (NPP) tertinggi terdapat pada gejala gangguan rasa raba (75%) dan yang paling rendah adalah gejala kelumpuhan dan demam (60%). NPP menunjukkan bahwa 75% pasien penapisan AFP diagnosis polio negatif tidak memiliki gejala gangguan rasa raba. Dari gejala yang ada, yang mempunyai likelihood rasio positif (LR+) tertinggi adalah gejala demam (1,205) artinya gejala demam 1,205 kali lebih banyak ditemukan pada pasien penapisan AFP diagnosis polio positif. Persentase diagnosis polio pada penapisan AFP ini sebesar 0,256.
Tujuan surveilans AFP adalah untuk menjaring sebanyak-banyaknya penderita AFP, sehingga yang perlu diperhatikan adalah nilai sensitivitas gejala penapisan AFP untuk diagnosis polio.Dari penelitian ini disimpulkan bahwa empat gejala (flaccid, akut, kelumpuhan, dan demam) cukup sensitif untuk diagnosis polio positif pada penapisan AFP. Sedangkan gejala gangguan rasa raba kurang sensitif untuk diagnosis polio positif pada penapisan AFP. Peningkatan sensitivitas pada gejala gangguan rasa raba dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas data gejala gangguan rasa raba. Peningkatan keahlian tenaga kesehatan dalam diagnosis gejala klinis penderita AFP dapat melalui pendidikan dan pelatihan mengenai anamnesis penyakit."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bio in God Bless
"Fokus dari pembahasan ini adalah menjelaskan invaliditas aplikasi paradigma dalam sains sosial. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan interpretasi dan analisis terhadap konsep paradigma dalam sosiologi yang dibangun oleh sosiolog bernama George Ritzer, yang kemudian disintesiskan dengan hasil refleksi terhadap temuan-temuan dari neurobiologi mengenai perilaku manusia dalam kaitannya dengan gen, otak, juga lingkungan.
Kesimpulan yang didapat darinya ialah bahwa indeterminateness realitas sosial yang diakibatkan oleh keberagaman perilaku manusia sebagai hasil interaksi gen, otak, dan lingkungan adalah hal yang tidak memungkinkan tercapainya validitas universal, di mana validitas universal dari paradigma merupakan syarat yang harus dipenuhinya untuk dapat diaplikasikan dalam sains sosial.

Focus of this study is to explain the invalidity of the application of paradigm in social science. This is done by interpreting and analyzing the concept of paradigm in social science built by George Ritzer, which then being synthesized with the result of reflection of discoveries of neurobiology about human behavior as product of interrelation of gene, brain, and environment.
Conclusion of this study is that the indeterminateness of social reality caused by variance of human behavior as interaction of gene, brain, and environment makes universal validity as requirement of application of paradigm in social science becomes impossible to achieve."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16025
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>