Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Hartawan Setiabudi
"ABSTRAK
Minyak bumi adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Oleh sebab itu, produksi minyak bumiperiu memperhatikan teknologi dan efisiensi dalam pembiayaannya. Sampai saat ini, penggunaan teknologi konvensional hanya mampu menguras minyak dari dalam reservoir sekitar 30% dari kandungan minyak yang ada di tempat.
Salah satu teknologi peningkatan produksi minyak adalah metode peningkatan produk minyak dengan bantuan mikroba (MEOR). Kegunaan polimer sebagai media pendesak dan penahan air telah dikenal luas. Akan tetapi, diperlukan biaya yang tinggi dapat mengurangi tingginya biaya tersebut dan mengurangi pengaruh berbahaya dari penggunaan zat kimia yang selama ini digunakan dalam proses pendesakan dengan polimer.
Dalam penelitian ini, mikroba yang digunakan adalah mikroba indigenus minyak dengan menggunakan 6 variasi media dan 2 variasi temperatur yaitu 35°C dan 60 °C. Pertumbuhan mikroba yang baik pada kedua temperatur tersebut terjadi pada media M-3. Pada temperatur 35 °C, M-2 merupakan media yang menghasilkan biopolimer dalam jumlah yang lebih banyak sedangkan temperatur 60 °C terjadi pada media M-3. Data pH yang ada menunjukkan bahwa mikroba yang digunakan tahan terhadap kondisi asam dan menghasilkan bioasam yang cukup besar.
Kemudian dari hasil di atas dilakukan pengujian terhadap biopolimer yang terbentuk untuk media M-3 dengan membandingkan antara media M-3 yang tidak ditambahkan larutan ikatan silang dan media yang ditambahkan larutan ikatan silang pada temperatur 60 °C. Hasil percobaan menunjukkan bahwa secara keseluruhan penambahan larutan ikatan silang organik tidak memberikan pengaruh yang cukup besar pada proses peningkatan kekuatan gel dari biopolimer. Penambahan larutan ikatan silang setelah biopolimer terbentuk memberikan hasil yang lebih baik daripada penambahan larutan ikatan silang sebelum terbentuknya biopolimer.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anis Hidayah
"Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma perairan karena mengganggu ekosistem air. Untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan pembuatan Carboxymethyl Cellulose (CMC). Potensi eceng gondok menjadi CMC cukup besar karena kandungan selulosanya yang cukup tinggi. Proses pembuatan CMC ini diawali dengan isolasi selulosa eceng gondok kemudian mereaksikannya dengan NaOH pada berbagai variasi konsentrasi 10% dan 35% dan ClCH2COONa dalam suatu media reaksi. Pada penelitian ini digunakan campuran pelarut isopropanol-isobutanol sebagai media reaksi dengan variasi komposisi 20:80. 40:60, 50:50, 60:40, 80:20. Dari penelitian diperoleh CMC dengan kondisi optimum pada konsentrasi NaOH 10% dengan kemurnian tertinggi 90,9% pada komposisi alkohol 80:20 dan viskositas tertinggi 157,5 cP pada komposisi alkohol 50:50.

Water hyacinth is one of aquatic weeds because its disturb aquatic ecosystem. Many efforts were made to reduce the negative impact of these plants, which one of them with manufacturing of Carboxymethyl Cellulose (CMC). Water hyacinth has high potential to be CMC because it cellulose content is very high. CMC manufacture process start with cellulose isolation and reacting it cellulose with NaOH and NaMCA in isopropanol-isobutanol as reaction medium. Experiment variation are NaOH concentration at 10% and 35% w/v and isopropanol-isobutanol composition at 20:80, 40:60, 50:50, 60:40, and 80:20. From this experiment, optimum condition of CMC production is 10% w/v NaOH concentration with maximum viscosity 157,5 cP at 80:20 alcohol composition and maximum purity 90,9% at 50:50 alcohol composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awang Pemuji
"ABSTRAK
Sifat koloid lateks yang cenderung mengalami koagulasi mengakibatkan lateks sulit untuk dimodifikasi pada saat proses hidrogenasi. Hal ini disebabkan oleh sifat koloid lateks yang cenderung tidak stabil terhadap perlakuan temperatur, kecepatan pengadukan, dan penambahan zat kimia. Penelitian ini bertujuan mempelajari suatu kondisi proses yang optimum dengan mempertahankan kestabilan koloid untuk meningkatkan derajat hidrogenasi. Uji turbiditas dilakukan untuk mengetahui tingkat kekeruhan larutan lateks yang mengindikasikan terdispersinya koloid didalam larutan lateks. Sedangkan, uji viskositas dilakukan sebagai uji pendukung. Berdasarkan hasil penelitian dalam menentukan kondisi optimum stabilitas koloid pada fasa lateks dengan pengujian turbiditas dan viskositas, diketahui koloid cenderung stabil pada temperature 50?C, kecepatan aduk 200 rpm dan kadar karet kering KKK 20.

ABSTRACT
The tendency to coagulate, which is the colloid characteristic of latex makes it difficult to be modified when hydrogenation process is running. This was caused by the latex colloid characteristic which is unstable to thermal treatment, stirring velocity, and the addition of chemical compounds. This research aims to learn the optimum process condition by maintaining the colloid stability to increase the hydrogenation degrees. Turbidity test was done to know the turbidity level of latex solution indicates the dispersed colloid inside the latex solution, while viscosity test was done as a supporting test. Based on the research result in determining the optimum condition of the colloid stability in the latex phase with the turbidity and viscosity test, colloid has the tendency to be stable at the temperature of 50oC, stirring speed of 200 rpm, and the dry rubber content of 20."
2017
S68195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Febiastuti
"Disfagia adalah kondisi medis yang berkaitan dengan kesulitan menelan. Pasien dengan disfagia tidak bisa minum cairan normal dikarenakan cairan biasa dapat masuk ke paru paru dan menyebabkan pneumonia aspirasi. Penggunaan cairan kental adalah pengobatan yang paling umum. Di bawah pedoman Australia cairan kental dibagi menjadi tiga tingkatan tingkat 150 agak tebal tingkat 400 cukup tebal dan tingkat 900 sangat tebal. Cairan mengental tersedia dalam dua bentuk sias dikonsumsi pre thickened minuman atau sebagai bubuk pengental yang dapat ditambahkan ke dalam minuman apapun hand thickened. Masalah utama dengan cairan kental adalah inkonsistensi dalam viskositas mereka antara cairan dan jenis pengental yang berbeda Juga pedoman untuk pengukuran viskositas fluida menebal sangat subjektif. Oleh karena itu tujuan pengukuran rheologi dilakukan untuk menentukan viskositas air dan susu pre thickened air dan susu menebal menggunakan bubuk pengental membandingkan viskositas thickened water dan thickened milk baik dalam bentuk pre thickened dan hand thickened Selain itu perbandingan viskositas antara bentuk juga diselidiki. Reologi dari seluruh sampel dianalisis menggunakan Rheoscope. Ditemukan bahwa thickened milk memiliki viskositas lebih tinggi dari pada thickened water yang menunjukkan bahwa kandungan cairan memiliki efek pada viskositas. Selanjutnya cairan pre thickened ditemukan memiliki viskositas lebih tinggi dari hand thickened. ......Dysphagia is a medical condition related to difficulties with swallowing. Patients with dysphagia cannot drink normal fluids because thin fluids could enters their lungs and cause aspiration pneumonia. Use of thickened fluids are the most common treatment for dysphagia. Under Australian guidelines thickened fluids are divided into three levels level 150 mildly thick level 400 moderately thick and level 900 extremely thick. Thickened fluids are available in two forms ready to serve pre thickened drinks or as powder thickener that can be added into any drink hand thickened. The main issue with thickened fluids is the inconsistency in their viscosity between different fluids and type of thickener. Also the guidelines for measurement of thickened fluid viscosity is very subjective. Therefore objective rheological measurement is performed to determine the viscosity of pre thickened water and milk and water and milk thickened using powder thickener compare the viscosity of thickened water and thickened milk in both pre thickened and hand thickened forms Moreover the comparison of viscosity between forms was also investigated. Rheology of all samples were analysed using Rheoscope. It was found that thickened milk had a higher viscosity than thickened water which indicates that the content of a fluid have an effect on viscosity. Furthermore pre thickened fluids were found to have a higher viscosity than hand thickened fluids. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arvy Maulana
"Telah dibangun sebuah sistem alat penguji untuk melihat karakteristik dari viskositas fluida yang mengalami pengaruh perubahan temperatur terhadap absorbansi cahaya. Sistem ini menggunakan sebuah laser RGB sebagai sumber cahaya yang diuji, empat buah heater 3D printer yang diletakkan pada wadah aluminium berisi sampel fluida untuk memberikan perubahan temperatur, modul MAX 6675 dan probe termokopel tipe-k sebagai sensor temperatur untuk mengamati perubahan temperatur yang terjadi, lux meter BH1750 sebagai sensor cahaya untuk menangkap intensitas cahaya dari laser RGB dan dua buah kuvet didalamnya terdapat cermin yang digunakan sebagai pemantul cahaya laser RGB agar dapat ditangkap dengan lux meter BH1750. Pada penelitian ini diperoleh nilai absorbansi terhadap perubahan temperatur, namun data tersebut tidak valid karena tidak memiliki tren tertentu. Hal ini terjadi karena intensitas cahaya yang dihasilkan oleh laser tidak stabil, yang diakibatkan adanya gangguan yang terjadi pada rangkaian switching di modul laser, sehingga menyebabkan perubahan karakteristik pada laser yang digunakan. Terdapat solusi dari permasalahan tersebut dengan menggunakan beam splitter yang dapat membagi intensitas cahaya, memungkinkan apabila terjadi perubahan intensitas cahaya maka perubahan tersebut diamati dan diperoleh datanya.
......A testing device has been built to look at the characteristics of the viscosity of a fluid which is affected by changes in temperature on the absorbance of light. This system uses an RGB laser as the light source being tested, four 3D printer heaters placed in an aluminum container containing fluid samples to provide temperature changes, the MAX 6675 Module and a K-type thermocouple probe as a temperature sensor to observe changes in temperature that occur, lux meter BH1750 as a light sensor to capture the intensity of light from the RGB laser and two cuvettes in which there is a mirror that is used as a reflector for the RGB laser light so that it can be captured with the BH1750 lux meter. In this study, the absorbance values for temperature changes were obtained, but these data were invalid because they did not have a specific trend. This happens because the intensity of the light generated by the laser is unstable, which results in disturbances occurring in the switching circuit of the laser module, causing changes in the characteristics of the laser used. There is a solution to this problem by using a beam splitter which can divide the light intensity, it is possible that if there is a change in light intensity, the change will be observed and the data obtained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspitasari
"ABSTRAK
Penghematan penggunaan energi pada teknologi pemompaan tanki air harian kapal merupakan suatu topik yang menarik dan sangat penting untuk dikaji. Viskositas, jenis fluida dan kecepatan alir merupakan beberapa komponen yang mempengaruhi pemakaian energi. Penggunaan fluida yang alami seperti biopolymer untuk mengurangi kerugian jatuh tekanan merupakan suatu hal yang dibutuhkan untuk saat ini karena dapat memperlambat terjadinya global warming. Penggunaan lendir belut sebagai biopolymer untuk mengurangi penggunaan energi pada penggunaan pompa merupakan hal yang baru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari kondisi optimal pengoperasian dimana nilai kerugian jatuh tekanan dapat sekecil mungkin. Pada kecepatan tertentu diharapkan nilai kerugian jatuh tekanan paling optimal sehingga akan mengurangi konsumsi energi. Pengukuran kerugian jatuh tekanan di dalam pipa uji dengan diameter D = 1 inch menggunakan alat ukur manometer. Pemberian variasi kecepatan alir serta variasi bentuk pipa uji yang digunakan akan memberikan perbedaan pada nilai viskositas dan shear rate yang dihasilkan pada aliran fluida uji yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Dari hasil percobaan didapat bahwa penggunaan lender belut dapat mengurangi drag reduction sekitar 18% sehingga dapat mengurangi penggunaan energi pompa pada tangki kapal.

ABSTRACT
Energy saving in pumping technology on daily water tanks of ships is an interesting topic and very important to be studied. Viscosity, fluid type and flow rate are some components that affect energy consumption. The use of such natural biopolymer fluid to reduce pressure drop losses is a necessary thing for now because it can slow the global warming. The use of slime eel as a biopolymer for reducing energy use on the use of pumps is a new thing. The purpose of this research is to find optimal operating conditions where the pressure drop losses can be as small as possible. At a certain speed is expected to value the loss of most optimal pressure drop that will reduce energy consumption. The measurement mechanism of pressure drop losses is using a pipe with diameter D = 1 inch and using a manometer gauge. Provision of flow rate variations and variations in the test tube shape will make a difference in the viscosity and shear rate generated in the test fluid flow can be assessed in this study. From the experimental results obtained that the use of eel lender can reduce the drag reduction of about 18% and can reduce the energy use for pumps on tank vessels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irman
"Rumput laut Euchema cottonii mengandung bahan kimia penting yaitu kappa karagenan Produksi senyawa kappa karagenan tersebut sebagai hasil biosintesis did.uga akan bertambah dengan bertambahnya umur tanainan rumput laut. Dalam penelitian ini dicoba untuk mengisolasi kappa karagenan dan mencari hubungan antara lama penanaman rumput laut Euchema cottorii terhadap rendemen dan viskositas kappa karagenan Disamping itu, ailakuian penguKuran c.aa.ar oeuerapa logam berat pencemar yang terdapat dalam rumput laut Euchema cottonim, kappa karagenan hasil isolasi dan dalam air laut lokasi penanaman.
Kappa karagenan rumput laut Euchema cottonii pada berbagam lama penanaman (0 - 6 minggu) dmisolasi melalum beoerapa tahap yaitu ekstraksi dengan larutan NaOH 0,1N (kondisi pH 8, suhu 80°C dan v.aktu 0,5 jam), penyaringan dengan bantuan filtrasi bertekanan dan pengendapan dengan cara penambahan isopropil alkohol Selan3utnya, kappa karagenan hasil isolasi tersebut diukur viskositasnya dengan menggunakan alat viskometer VT 180 Identifikasi kappa karagenan dilakukan dengan cara mengukur spektrum serapan infra merah, sedangkan kadar logam (Pb, Cr, Cu dan Cd) ditentukan dengan cara destruksi, se1anutnya diukur dengan alat AAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut Euchema cottonii mengalami perta'nbahan berat maksimum (101,28 %) dan kecepatan pertum.buhan maksimum (8,51 %) pada masa penanaman minCD gu kedua Rendemen kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 5 minggu (74,52 %), sedangkan viskositas kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 6 minggu (161+,25 cP) Kadar rata-rata keempat logam Pb, Cr, Cu dan Cd dalam air laut adalah Pb 0,04 ppm, Cr 0,04 ppm, Cu 0,14 ppm dan Cd 0,02 ppm, pada rutnput laut Euchema cottonil adalah Pb 0,99 ppm, Cr 2,79 ppm, Cu 4,60 ppm dan Cd 0,76 ppm, sedangkan pada kappa karagenan hasil isolasi adalah Pb 0,04 ppm, Cr 1,66 ppm, Cu 2,58 ppm dan Cd 0,54 ppm"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marchia Primarhyani
"Hiperurisemia atau yang disebut peningkatan asam urat bisa menjadi risiko untuk terjadinya penyakit lain seperti stroke. Stroke diketahui berhubungan juga dengan nilai viskositas darah. Peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang hubungan antara viskositas darah dengan hiperurisemia. Untuk mengetahui viskositas darah di laboratorium dengan harga alat yang mahal, maka dibuat alat mikrokapiler digital untuk mempermudah pasien mengecek viskositas darah.
Maka dari itu dilakukan penelitian dengan menggunakan alat mikrokapiler digital untuk melihat hubungan pasien penderita hiperurisemia dengan hiperviskositas darah. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan mengambil data sekunder dari pemeriksaan kadar asam urat dan viskositas darah (n = 193) pada pasien yang datang ke Pos Binaan Terpadu (Posbindu) binaan Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di bulan Januari dan Maret 2015 dan data orang sehat dari Al Rasyid, dkk8.
Pada hasil analisis data diketahui terdapat proporsi pasien hiperurisemia sebesar 21,2% (n = 41) dan pasien hiperviskositas 86,5% (n=167). Pada hasil uji Chi ? Square terdapat perbedaan bermakna antara pasien hiperurisemia dengan orang sehat dari data Al Rasyid, dkk8 sebagai kontrol. Digunakan uji korelasi Spearman untuk menganalisis hubungan hiperurisemia dengan hiperviskositas darah. Didapatkan hasil uji korelasi yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna diantara nilai asam urat dengan viskositas darah pasien yang datang ke Posbindu.

Hyperuricemia, or the increasing of uric acid level above normal level, is a risk factor for many diseases, such as stroke. Stroke is associated with blood viscosity. The measurement of blood viscosity can only be done in laboratory setting and the equipment is expensive, therefore digital microcapillary instrument is made to measure blood viscosity practically.
The aim of this research was to determine the association between hyperuricemia and blood viscosity which is measured using digital microcapillary instrument. This cross-sectional study used secondary data from the blood viscosity and uric acid level of 193 people who came to Pos Binaan Terpadu (Posbindu) of Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas Faculty of Medicine University of Indonesia between January and March 2015 and used secondary data of healthy patient from Al Rasyid,et al8. The proportion of hyperuricemia patients in this research is 21,2% (n=41) and 86,5% hyperviscosity patients (n=167). Hyperuricemia patients and healthy people from secondary data Al Rasyid,et al8 as control was analyzed using Chi - Square test and showed a significant difference. The association of hyperuricemia and blood hyperviscosity was then analyzed using Spearman test.
The result showed that hyperuricemia and blood hyperviscosity was statistically insignificant with patient who came to Posbindu.hyperuricemia, hyperviscosity, uric acid, stroke, digital microcapillary instrumen."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Anastasia
"ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama stroke yang dapat berakibat fatal bagi penderitanya. Pada beberapa penelitian, ditemukan bahwa pada penderita hipertensi terdapat peningkatan viskositas darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara hipertensi sebagai faktor risiko stroke dengan viskositas darah yang diukur dengan alat Mikrokapiler Digital. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan mengambil data sekunder hasil pemeriksaan tekanan darah dan viskositas darah (n = 194) di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) binaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) oleh Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas pada bulan Januari dan Maret 2015. Pengukuran viskositas darah menggunakan alat Mikrokapiler Digital. Terdapat proporsi hipertensi sebesar 34,5% (n = 67) dan proporsi terbesar pada subjek penelitian adalah penderita prehipertensi (37,6%). Sebaran nilai viskositas darah tidak normal pada seluruh subjek berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu 6,04 (3,04-8,67). Pada uji korelasi Spearman tidak ditemukan adanya hubungan korelasi yang signifikan (r = 0,072; p = 0,319) antara tekanan darah sistolik dengan viskositas darah, namun terdapat korelasi positif berkekuatan sangat lemah dan bersifat signifikan (r = 0,176; p = 0,014) antara tekanan darah diastolik dengan viskositas darah. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tekanan darah diastolik dengan viskositas darah.

ABSTRACT
Hypertension is one of the main risk factor for stroke, which can be fatal. In several study, it has been observed that blood viscosity is higher in hypertensive patients. The aim of this study is to find the correlation between hypertension as a stroke risk factor and blood viscosity measured with Mirkokapiler Digital. This study used secondary data from Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas. Blood viscosity and blood pressure were taken cross-sectionally (n = 194) in Pos Binaan Terpadu (Posbindu) from January until March 2015. Blood viscosity was measured with Mikrokapiler Digital. The proportion of hypertensive subject is 34,5% (n = 67) and the highest proportion is the subject with prehypertension (37,6%). Distribution of blood viscosity is not normal in all subjects based on Kolmogorov-Smirnov normality test, which is 6,04 (3,04-8,67). Spearman correlation between systolic blood pressure and blood viscosity showed no significant correlation (r = 0,072; p = 0,319), but there is a very weak and significant positive correlation between diastolic blood pressure and blood viscosity (r = 0,176; p = 0,014). In conclusion, there is correlation between diastolic blood pressure and blood viscosity.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>