Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arga Adhi Kurniawan
Abstrak :
Tujuan utama pendirian suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh atau menghasilkan laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan tentunya akan memiliki beberapa manfaat antara lain untuk menunjukan maupun meningkatkan nilai perusahaan pada pihak-pihak yang berkepentingan. terhadap perusahaan (stake holders), selain itu laba yang diperoleh perusahaan juga dapat digunakan untuk melakukan ekspansi dalam rangka meningkatkan daya saing bagi perusahaan tersebut. Suatu perusahaan dalam usahanya untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menghasilkan laba perlu menggunakan suatu analisis untuk menentukan atau memperkirakan besarnya laba yang akan diperolehnya dalam suatu periode tertentu. Hasil dari analisis tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan dalam melakukan perencanaan untuk menyusun strategi perusahaan. Salah satu analisis yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk menentukan besarnya laba yang akan diperoleh pada suatu periode tertentu adalah analisis cost volume profit (CVP). Saat ini di Indonesia sedang terjadi krisis ekonomi, salah satu akibat dari krisis tersebut adalah terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama US Dollar. Bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan baku impor dalam proses produksinya fluktuasi nilai tukar rupiah tersebut perlu diperhatikan karena fluktuasi tersebut dapat mempengaruhi biaya produksi. Selain itu bagi perusahaan-perusahaan yang berorientasi atau menjual produknya untuk tujuan ekspor fluktuasi nilai tukar rupiah juga perlu diperhatikan karena fluktuasi tersebut dapat mempengaruhi pendapatan atau income perusahaan. Dari uraian tersebut dapat disimpuIkan bahwa bagi perusahaan-perusahaan yang tergantung pada bahan baku impor dan perusahaan-perusahaan yang menjual produknya untuk tujuan ekspor akan sangat terpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan perlu melakukan analisis tingkat sensitifitas atau seberapa jauh pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap perusahaan. Analisa CVP selain dapat digunakan sebagai analisis untuk menentukan besarnya laba yang akan diperoleh suatu perusahaan dapat juga digunakan untuk melakukan analisis tingkat sensitifitas suatu perusahaan terhadap perubahan yang terjadi pada biaya-biaya maupun tingkat pendapatan yang disebabkan karena terjadinya fluktuasi nilai tukar. Dalam karya tulis ini selanjutnya akan dibahas mengenai analisis CVP pada PT X yaitu suatu perusahaan rotan yang berlokasi di daerah Tangerang propinsi Banten. Produksi utama PT X adalab keranjang (basket) rotan dengan orientasi atau dijual untuk pasar ekspor. Karena PT X merupakan perusahaan yang pendapatan atau revenuenya dalam mata uang US Dolar maka perusahaan tersebut dalam kegiatan usahanya perlu melakukan analìsis CVP. Saat ini PT X belum menggunakan analisis CVP untuk menentukan besar-nya laba yang akan diperoleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu dengan menggunakan analisis CVP maka PT Xakan memperoleh beberapa manfaat antara lain perusahaan tersebut dapat menentukan berapa biaya produksi yang sebaiknya dipertahankan serta besarnya tingkat pendapatan yang harus diperoleh agar perusabaan dapat mencapai titik impas dan memperoleh laba. Selain itu dengan analisis CVP PT X juga dapat menentukan tingkat sensitifitas. Perusahaan terhadap perubahan nilai tukar dalam rangka menghadapi fluktuasi nilai tukar, karena pendapatan perusahaan tersebut dalam mata uang US Dolar. Jadi dengan melakukan analisis CVP, diharapkan analisis tersebut dapat digunakan oleh PT X dalam menentukan strategi untuk menghadapi persaingan. Berdasarkan analisis CVP pada karya tulis ini untuk tahun 2001 PT X dapat mencapai titik impas pada tingkat produksi 19.612 unit, sedangkan tingkat produksi perusahaan tersebut pada tahun 2001 adalah 102.000 Unit. Jadi pada tahun 2001 perusahaan tersebut selain dapat mencapai titik impas juga masih dapat menghasilkan laba. Selain itu untuk menghadapi kemungkinan perubahan-perubahan biaya yang harus ditanggung PT X maka perlu dilakukan analisis sensitifitas. Analisis sensitifitas pertama yang dilakukan ialah analisis sensitifitas terhadap kemungkinan naiknya biaya tetap dan biaya variabel. Jika biaya tetap yang harus ditanggung PT X naik 10% maka perusahaan tersebut untuk mencapai titik impas harus menghasilkan produk sebanyak 21.573 unit, Tingkat produksi tersebut berada dibawah tingkat produksi per tahun sebesar 102.000 unit. Selain itu jika biaya variabel naik 10% maka PT X untuk mencapai titik impas harus menghasilkan produk sebanyak 22.198 unit. Tingkat produksi tersebut juga berada dibawah tingkat produksi per tahun 102.000 unit. Berdasarkan analisis sensitifitas terhadap kemungkinan naiknya biaya biaya terlihat bahwa laba PT X tidak terlalu sensitif terhadap naiknya biaya-biaya. Sebagai suatu perusahaan yang menjual produknya untuk pasar ekspor maka PT X memiliki income dalam mata uang US Dolar oleh karena itu perusahaan tersebut juga perlu melakukan analisis sensitifitas terhadap kemungkinan terjadinya depresiasi nilai tukar US Dolar terhadap rupiah. Jika nilai tukar US Dolar terhadap rupiah terdepresiasi menjadi US$ 1 : Rp 8.000,- maka untuk mencapai titik impas PT X harus menghasilkan produk sebanyak 34.580 unit. Tingkat produksi tersebut berada dibawah tingkat produksi per tahun yaitu 102.000 unit. Selain itu jika nilai tukar US Dolar terhadap rupiah sesuai dengan asumsi RAPBN 2003 yaitu USS 1 : Rp 8.700,- maka PT X untuk mencapai titik impas harus menghasilkan produk sebanyak 27.292 unit. Tingkat produksi tersebut juga masih berada dibawah tingkat produksi per tahun. Berdasarkan analisis sensitifitas terhadap kemungkinan depresiasi US Dolar terlihat bahwa laba perusahaan tersebut tidak terlalu sensitif terhadap depresiasi US Dolar.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T3801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Kusuma
Abstrak :
Latar belakang dan tujuan: Mikrotia adalah malformasi kongenital yang seringkali disertai atresia auris dan kelainan telinga tengah. Kelainan ini dikoreksi dengan kanaloplasti dan timpanoplasti. Titik dan arah pengeboran kanaloplasti merupakan hal yang penting. Saat ini belum terdapat panduan yang objektif dalam menentukan arah pengeboran. Volume telinga tengah, berperan penting dalam penentuan keluaran hasil pembedahan, namun saat ini belum pernah dikaitkan dengan sudut α dan β. Penelitian ini bertujuan menilai hubungan sudut α dan β dengan volume telinga tengah tmikrotia dan telinga normal menggunakan HRCT temporal. Metode: Menggunakan desain potong lintang. Subjek penelitian merupakan data sekunder HRCT tulang temporal, kemudian dilakukan pengukuran sudut α dan β dan volume telinga tengah. Hasil: Subjek penelitian berjumlah 34 sampel. Terdapat perbedaan bermakna sudut α dan sudut β telinga mikrotia dibandingkan telinga normal, dengan nilai p<0.001. Rerata volume telinga tengah mikrotia 0.36 cc, normal 0.67 cc. Tidak didapatkan korelasi volume telinga tengah dengan sudut α dan β, pada mikrotia maupun telinga normal. Nilai cut-off sudut α sebesar 15.40, sensitivitas 85.3% dan spesifisitas 82.4%. nilai cut-off sudut β sebesar 270, sensitivitas 73.5% dan spesifisitas 76.5%. Kesimpulan: Perbedaan posisi osikular dengan nilai cut-off yang didapat untuk sudut α dan β dapat menjadi acuan dasar pada operasi kanaloplasti. ...... Background and Objectives: Microtia is a congenital malformation with associated auricle atresia and middle ear abnormality, which is treated by canaloplasty and tympanoplasty. Drilling starting point and the direction in canaloplasty operation are no doubt very important things. Nowadays, guideline for determining the drilling direction has not been yet established. Middle ear volume which is one of important variable in determining operation outcome, has not been associated with α and β angle. This study intended to evaluate α and β angle and its relationship with middle ear volume using (HRCT) temporal bone. Method: Cross-sectional design were used. Data from previous HRCT examination were used to measured α and β angle and middle ear volume. Results: From 34 subjects, there were significant differences of α and β angle in microtic ear compared to normal ear, with p < 0.001. Middle ear volume average for microtic ear and normal ear were 0.36 cc and 0.67 cc, respectively. No significant correlation between middle ear volume and α and β angle. Cut-off value for α angle is 15.40 with sensitivity 85.3% and specificity 82.4%. Cut-off value for β angle is 270 with sensitivity 73.5% and specificity 76.5%. Conclusion: Differences in ossicular position with obtained cut-off value for α and β angle could become a base guidance in canaloplasty operation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagan Garmana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Bea Masuk Anti Dumping terhadap volwne impor tin plate di Indonesia dari Australia, Jepaog, Korea Selatan dan Taiwan. Periode penelitian ini adalah dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2005. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Besaran BMAD yang dikenakan pa.da 4 negara tertuduh (BMAD), nilai produksi rill industri pengguna tin plate(RPROD), besaran tarif bea masuk impor (f ARIF), nilai tukar nominal (NER) dan harga impor (PRICE). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data panel. Pemilihan model estimasi yang efisicn dilakukan dengan uji chow. Dalam. penelitian ini temyata model yang efisien untuk analisis pengaruh bea masuk anti dumping adalah Fixed Effect Model. Hasil estimasi menunjukao bahwa bea masuk anti dumping mempunyai pengaruh yang negatii dan signifikan terhadap volume impot tin plate di Indonesia. Sementara variabel nilai produksi rill industri pengguna tin plate yang mempresentasikan demand atas produk tin plate, mempunyai pensaruh yanpositif dan si. Variabel tarif, nilai tukar nominal dan harga impor memplDlyai pengaroh yang negatif dan signitikan terhadap volume i.mpor tin plate di Indonesia. Setelah dilakukan penelitian. BMAP mampu mnurunkan volume imwr tin plate dari 4 negara yang terbukti melakukan dumping. Demikian pula dengan nilai tukar nominal dan harga impor. Namun dem.ikian, permintaan industri pengguna tin plate yang tidak dapat dipenuhi oleh indutri tin plate di. Indonesia menyebabkan permintaan impor dari seluruh mitra dagang tetap tinggi walaupun sudah dikenakan BMAD. ......The study aimed to analyze the impact of imposition Anti Dumping to tin plate import volume in Indonesia from Australia, Japan, South Korea and Taiwan.The periods of observation were from 1990 to 2005. Variables that used for this study are the measure of AD Duty that imposed to 4 countries (BMAD), rea) production value of downstream industries (RPROD), irmport duty (farif), nominal exchange rate (NER) and import price (PRICE). Panel data was used to analyze the impact of AD duty to tin plate import volume.To choose the most efficient model, Chow test was employed.The result was, the most efficient model to analyze the impact AD duty was Fixed Effect Model. Estimation result showed that AD duty has negative and significant impact to tin plate import volume in Indonesia. Meanwhile, real production of downstream industries, which represented demand of commodity, bas positive and significant impact. Import diity, nominal exchange rate, and import price have negative and significant impact to tin plate import volume in Indonesia. Based on estimation result, we can see that AD ctuty has abilty to decrease tin plate import volume from those four countries and aiso nominal exchange rate and import price. But demand from downstream industries that could not be fulfilled by tin plate indDSt:ries, has made import demand from all trading partner still high although government bas imposed AD duty.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T27342
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Djuwita
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanwani Ramenie
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozani
Abstrak :
Banyaknya jenis barang dagangan pada suatu departemen store akan menyadarkan pihak pengelola suatu tata cara dalam melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan barang dagang. Ditinjau dari sisi keuangan, perlu adanya suatu perhitungan-perhitungan tertentu sebagai alat taksiran dalam rangka membantu untuk men entukan baik atau buruk jalannya operasi. Analisa biaya volume laba dapat digunakan untuk memberikan gambaran kepada pihak manajemen mengenai operasi yang dilakukan. Analisa ini melihat bagaimana biaya, volume dan laba saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Sebagaimana layaknya suatu departemen store, maka barangbarang akan ditempatkan secara beraturan dan berkelompok. Konsep jajaran-jajaran produk digunakan agar memudahkan konsumen dalam berbelanja. Pengelompokkan barang dagang ke dalam suatu jajaran produk dan penempatan jajaran produk tersebut dalam lantai-lantai yang berbeda menjadi dasar dalam penelitian ini. Penelitian ditujukan untuk melihat bagaimana pengaruh daripada simulasi kenaikan volume penjualan dan simulasi penurunan pada total biaya tetap terhadap laba operasi. Laba operasi yang dimaksudkan adalah laba operasi dari penjualan per jajaran produk dan laba operasi per lantai. Analisa diawali dengan melihat proyeksi rugi laba berdasarkan laporan tahun sebelumnya. Hasil yang diperoleh adalah gambaran tentang lantai-lantai mana yang harus diperhatikan karena kontribusinya terhadap laba operasi yang rendah atau minus. Lantailantai tersebut harus menjadi pokok perhatian. Dalam analisa -per lantai, peningkatan volume penjualan pada jajaran produk yang memberikan kontribusi margin tertinggi memberikan pengaruh relatif lebih baik dibanding dengan peningkatan volume penjualan pada jajaran produk dengan kontribusi rendah. Analisa gabungan seluruh lantai juga memberikan hasil yang sama dimana peningkatan volume penjualan pada jajaran produk dengan kontribusi margin tinggi relatif lebih baik dibanding dengan jajaran produk dengan kontribusi margin rendah. Analisa juga memberikan gambaran bahwa penekanan biaya dalam hal ini biaya tetap relatif tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap laba operasi. Analisa biaya volume laba dapat digunakan agar pihak manajemen dapat rnelakukan proyeksi yang lebih rinci tentang bagairnana merencanakan dan mengelola barang dagang. Sesuai dengan sifat operasi suatu departernent store tidaklah mungkin untuk menghilangkan salah satu jajaran produk. Langkah terbaik adalah memperhatikan kontribusi jajaran produk yang bagaimana yang akan memberikan laba maksimal. Dari hasil penelitian di dapat bahwa jajaran produk rnerek ternama atau bersifat unik biasanya memberikan kontribusi yang baik terhadap laba operasi. sebaliknya barang- barang yang tidak mempunyai nama sulit diharapkan untuk rnarnpu rnengangkat laba operasi perusahaan. Selanjutnya tergantung pada pihak manajemen dalam mencari komposisi barang dagang yang akurat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reina He
Abstrak :
Mengingat perlunya penanaman modal yang sangat besar dan teknologi maju dalam pengusahaan minyak dan gas bumi, maka hingga kini Pertamina terus menggalakkan kerja sama dengan para kontraktor asing, di mana sebagian besar dilakukan dalam bentuk kontrak bagi hasil. Salah satu ketentuan dalam kontrak bagi hasil menyebutkan bahwa kontraktor akan memperoleh kembali semua biaya operasi yang terjadi dalam rangka mencari sampai memproduksi minyak dan gas bumi, yang diperhitungkan dari hasil yang telah diproduksi; kemudian hasil yang tersisa setelah pengembalian biaya operasi kepada kontraktor tersebut akan dibagikan kepada Pertamina dan kontraktor berdasarkan persentase tertentu. Berdasarkan hal ini dan mengingat besarnya kontribusi bentuk kerja sama kontrak bagi hasil terhadap produksi minyak dan gas bumi Indonesia yang masih memegang peranan penting sebagai penghasil devisa negara, maka diperlukan suatu metode perhitungan persentase bagi hasil yang memungkinkan Pertamina untuk mengawasi dan mengendalikan biaya-biaya operasi kontraktor tersebut. Skripsi ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cares membaca literatur-literatur dan data-data yang berhubungan dengan topik skripsi ini dan setelah itu dilakukan evaluasi melalui penelitian lapangan. Pembahasan dalam skripsi ini dilakukan atas metode aktual dan metode anggaran yang digunakan dalam perhitungan persentase bagi hasil antara Pertamina dan kontraktor. Bari pembahasan dalam skripsi ini kita dapat melihat bahwa Pertamina sebaiknya menggunakan metode anggaran dalam perhitungan persentase bagi hasilnya karena adanya tahap perencanaan dalam metode ini memungkinkan Pertamina untuk mengawasi dan mengendalikan biaya-biaya operasi kontraktor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noveryda Damayanti
Abstrak :
Pemakaian beton mutu tinggi sudah menjadi kebutuhan utama pada bangunan tinggi, jembatan serta bangunan-bangunan lainnya. Pengamatan dan penelitian terhadap penggunaan beton mutu tinggi ini masih terus dilakukan untuk mengetahui perilaku struktur beton dalam peranannya terhadap kekuatan beton. Konstruksi-konstruksi ini juga mengalami gaya-gaya, baik secara internal maupun secara eksternal. Konstruksi bangunan umumnya dipengaruhi oleh pembebanan berulang yang diakibatkan oleh perubahan temperatur, beban angin yang besar atau yang diakibatkan beban getaran mesin. Tegangan berulang tersebut dapat mengakibatkan tegangan bolak-balik yang menyebabkan perambatan retak, dimana penjalaran retak tersebut menghasilkan penambahan defleksi dan setelah sejumlah siklus tertentu dapat menyebabkan patah atau keruntuhan pada elemen struktur. Pada skripsi ini pada pertengahan balok akan diberi coakan yang berfungsi sebagai perlemahan pada balok yang diharapkan nantinya retak akan terjadi pada pertengahan bentang. Skripsi ini akan membahas tentang pembebanan berulang pada 4 jenis beton yaitu Beton Tanpa Serat (BTS), Beton Serat (BS), Beton Pratarik Tanpa Serat (BPTS) dan Beton Pratarik Serat (BPS), dimana masing-masing beton terdiri dari 3 benda uji. Serat pada beton ini berkadar 1 % dari volume total beton. Serat yang digunakan adalah staples merk max no 10 dengan panjang 20 mm dan tebal 5 mm. Dari pembebanan berulang ini maka akan didapatkan hubungan antara frekuensi, beban terhadap fungsi waktu pada setiap benda uji. Setelah dilakukan percobaan dan setelah dilakukan perbandingan terhadap ke 4 jenis beton ini maka didapatkan hasil BTS runtuh di tinggi palu 8 cm, BS pada tinggi palu 11 cm, BPTS di ketinggian palu 17 cm, dan BPS di tinggi palu 19 cm. Retak yang terjadi pada semua balok adalah retak lentur
The use of high quality concrete has been a primary need on high building structures, bridges, and other civil engineering constructions. Observations and researches on the use of this concrete are still being done in order to discover the behaviour of the concrete and its affect on the strength of the concrete itself. These constructions also suffered from forces; both internally and externally, due to repeated loading which is caused by changes on temperature, high wind force, or those caused by machine vibration. Those repeated loading can cause two-way stress that leads to crack, in which it could generates an additional deflection and after a certain cycles can cause a significant fracture or building collapse. For this research, a calculated notch is applied in the centre of the beam in order to give the beam an impair effect which later on will generates a crack exactly in the centre of the beam. The main subject of this research is observing the affect of repeated loading on 4 types of concretes; which are concrete without fibre (BTS), concrete with fibre (BS), prestress without fibre (BPTS) dan prestress with fibre (BPS), where each types of concrete is represented by 3 trial objects. Fibre in these concretes is 1% to total volume of the concrete. In this case use fibre metal staples no.10 with length 20 mm and thick 5 mm. From these repeated loading, a relation between frequency, stress and time function will occur on each trial object. After undergoing a series of tests and comparison of all 4 trial object, a conclusion is drawn, which BTS failure at 8 cm, BS at 11 cm, BPTS at 17 cm and BPS at 19 cm. It is mean pre-stress concretes are more capable in suppressing burdens compared to conventional concrete.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sani Qinthara Aprilia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa determinan kecondongan tingkat pengembalian (skewness of return) indeks pasar pada beberapa negara berkembang seperti Bangladesh, China, Filipina, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Thailand dan Turki, dengan menggunakan variabel seperti tingkat pengembalian (return), volatilitas tingkat pengembalian (return), kecondongan tingkat pengembalian (skewness of return), volume perdagangan, volatilitas volume perdagangan, dan kecondongan (skewness) volume perdagangan dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya hubungan tidak langsung antar variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode regresi dan vector autoregression (VAR), dan didapatkan hasil bahwa volume perdagangan berpengaruh positif terhadap kecondongan tingkat pengembalian (skewness of return), baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
ABSTRACT
This study analyzed the determinant of the skewness of market return indices in some developing countries such as Bangladesh, China, Philippines, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Thailand and Turkey, by using variables such as the return, volatility of return, skewness of return, trading volume, volatility of trading volume, and skewness trading volume by considering the possibility of an indirect relationship between the variables. This study uses regression and vector autoregression (VAR), and it showed that trading volume has positive effect on the skewness of return either directly or indirectly.
2013
S43952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Fitriansyah
Abstrak :
Setiap proses dalam pelaksanaan kegiatan produksi obat di industri farmasi harus dilakukan validasi. Validasi proses dilakukan dengan tujuan untuk memastikan setiap proses yang dilalui dalam produksi dapat mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi. Proses filling dari produk suspensi oral di PT. Guardian Pharmatama memerlukan validasi ulang karena proses filling telah berjalan selama 5 tahun. Volume pengisian termasuk salah satu parameter kritis pada proses filling dan pengemasan produk suspensi oral sehingga data volume filling sangat diperlukan untuk validasi proses filling dengan tujuan untuk memastikan bahwa volume yang didapat memiliki variasi data yang kecil atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan untuk satu batch produksi. ...... Every process in the implementation of drug production activities in the pharmaceutical industry must be validated. Process validation is carried out with the aim of ensuring that every process that is passed in production can get results that are in accordance with specifications. The filling process of oral suspension products at PT. Guardian Pharmatama requires revalidation because the filling process has been running for 5 years. Filling volume is one of the critical parameters in the filling and packaging process for oral suspension products so filling volume data is needed to validate the filling process with the aim of ensuring that the volume obtained has small data variations or does not have a significant difference for one production batch.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>