Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
Epstein, Barry J.
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, 2003
657.0218 EPS w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dodik Siswantoro
"In this thesis will explain about implementing accounting standards which must be modified according to its characteristics. Bank Islam Malaysia Berhad mainly adopted from International Accounting Standards, and Accounting Standards for Islamic Financial Institutions. There are some adjustments from both standards. It can create its own accounting system characteristics. The important things are the users of financial statement can understand and know how to use them. Bank Islam Malaysia Berhad was introduced to practice banking and financing activities based on the Shari'ah Islarni'ah principles derived mainly from Al-Quran and AI-Sunnah. The problem of this study, as showed some relevance of Accounting Standards for Islamic Financial Institutions for Islamic Banks, The Case of Bank Islam Malaysia Berhad. This study will show how ASIFI adopted. There are some adjustment regarding its own environment. Scope of writing will be included accounting standards for Islamic Banks, which support by International Accounting Standards and Accounting Standards for Islamic Financial Institution. There are some similarities and differences from both standards. It is also investigate Islamic Banking System in Malaysia; it is called Interest Free Banking Systems that regulate transaction with other Islamic bank and central bank. However, in its application, some scholars give some critical argument about BIMB operations. Those critics are connected with Islamic laws that some of them might be ignored."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19278
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Manurung, Evi Sondang E.
"
ABSTRAKPenelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan menganalisis perlakuan akuntansi atas Suku Cadang rotable dan repairable pesawat di Skatek 021 TNI AU, sebagai unit akuntansi pengguna barang. Analisis dilakukan dengan membandingkan perlakuan akuntansi atas Suku Cadang rotable dan repairable berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan sebagai benchmark dengan pertimbangan kedua standar tersebut menjadikan International Accounting Standards 2 sebagai acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku cadang rotable dan repairable pesawat di Skatek 021 TNI AU tidak tepat diperlakukan sebagai persediaan. Hasil penelitian menyarankan bahwa suku cadang rotable dan repairable pesawat dikategorikan sebagai aset tetap karena memenuhi kriteria sebagai aset tetap.
ABSTRACTThis research is a case study that aims to analyze accounting treatment for rotable and repairable aircraft parts at Skatek 021 in the Indonesian Air Force, as government accounting entity. The analysis is done by comparing the accounting treatment of rotable and repairable parts according to the Government Accounting Standard Statement No. 05 for Inventory with Financial Accounting Standards as benchmark with consideration of both standard using International Accounting Standards 2 as guidance. Research results show that rotable and repairable Parts at Skatek 021 aircraft in the Air Force can not be categorized as inventory. The results of the study suggest that parts rotable and repairable aircraft treated as fixed assets because they fulfilled the criteria of fixed assets.Keyword accounting parts rotable and repairable the financial accounting standards the government accounting standards. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Montvale, N.J. : Peat Marwick Main, 1987
657.3 AME (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nur Amalina Ariefiani
"Penelitian ini menganalisa penerapan PSAK 10 (Revisi 2010) terhadap PT ABC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh penerapan PSAK10 (revisi 2010) pada PT ABC yang mencakup penentuan mata uang fungsional, penentuan dan pengukuran pos moneter dan pos non- moneter yang terdapat pada perusahaan sesuai dengan standar akuntansi PSAK 10 (revisi 2010), penyajian kembali laporan keuangan akibat penerapan PSAK 10 (revisi 2010), dan membandingkan laporan keuangan antara sebelum dan setelah penerapan PSAK 10 (revisi 2010). Penelitian ini menggunakan data primer yaitu hasil wawancara pada pihak perusahaan mengenai perlakuan transaksi mata uang asing serta data sekunder berupa data keuangan PT ABC dan PSAK 10 (revisi 2010). Kesimpulan yang dapat ditarik, PT ABC menggunakan USD sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan karena dengan menggunakan USD, selisih kurs yang dimiliki PT ABC lebih mencerminkan keadaan sebenarnya dalam laporan keuangan PT ABC.
This study analyzed application of PSAK 10 (Revised 2010) on PT ABC. The purpose of this study is to provide an overview of the effect of implementation of PSAK 10 (Revised 2010) on PT ABC which includes the determination of the functional currency, determination and measurement of post monetary and non monetary in PT ABC in accordance with accounting standard PSAK 10 (Revised 2010), restatement of the financial statements due to the implementation of PSAK 10 (Revised 2010), and compare the financial statements among before and after the implementation of PSAK 10 (Revised 2010). This study analyzed uses primary data which is the result of interview with staff of PT ABC regarding the treatment of foreign currency transaction and secondary data which is financial statements of PT ABC and PSAK 10 (Revised 2010). The result is PT ABC using USD as functional currency and reporting currency since by using USD, foreign exchange owned by PT ABC more reflect the real situation in the financial statements of PT ABC."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53175
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Atikah Rizky Lestari
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Irham Aditama
"UMKM mampu berkontribusi 60 terhadap pendapatan domestik bruto di Indonesia. Dari besarnya kontribusi yang diberikan UMKM, tidak banyak dari mereka yang masih bertahan atau mengalami keuntungan. Kurangnya pemahaman dan pengatahuan terhadap pelaporan keuangan membuat umkm sulit untuk menilai kinerja mereka sendiri. Sudah banyak studi yang menyampaikan bahwa masih banyak umkm yang belum mampu dan bisa mengimplementasi standar akuntansi dalam bisnis mereka, padahal studi dari Brazil dan Eropa menunjukkan pengaruh positif terhadap working capital management bisnis mereka dikarenakan mereka melakukan pelaporan dan pencatatan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perspektif dari umkm terhadap pelaporan akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku, dan kegunaan nya untuk mengelola workinng capital. Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus terhadap 5 restoran di Jakarta, dengan mengumpulkan data dan informasi dari wawancara dan analisis terhadap pelaporan yang mereka buat. Hasil dari riset ini menunjukan bahwa pelaporan keungan yang baik tidak menjamin kualitas dari working capital management, hal ini terjadi karena mereka memiliki kebijakan tersendiri mengenai utang dan pituang. Hasil dari studi ini juga menyampaikan bahwa, tidak semua umkm membutuhkan penerapan standar akuntansi sepenuhnya, karena beberapa dari mereka yang merupakan restorant, sudah merasa cukup ketika melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap akun akun tertentu seperti pelaporan persedian, pengeluaran, dan pendapatan.
Small and medium enterprises contribute around 60 to the gross domestic income of Indonesia. Despite the enormous contribution, many of them have a hard time enduring or earning profit. The reason behind this by lack of understanding and overall ignorance over financial reports, a tool that is crucial in maintaining an establishment mainly for its ability to evaluate business performance. Many studies show that there are still a great number of small and medium enterprises that have not yet possess the ability to implement proper accounting standards. In fact, a study conducted in both Brazil and Europe have more or less prove that financial recording and reporting have a significant influence on the working capital management. This research aims to elaborate on the perspectives of small and medium enterprises on accounting reporting in accordance with applicable standards and its use in managing their working capital. This research was conducted through a case study of five restaurants in Jakarta. The data and information were collected through direct interviews and analysis of the respondents 39 records and reports.The results of this research indicate that a financial report does not always represent the quality of the working capital management. The reason is that the respondents introduce their own policies on payable and receivable. The results also reveal that not all respondents find full adoption of accounting standards necessary. Due to the fact that some of them are restaurants, most can still manage their businesses and survive just by recording and reporting certain accounts such as inventory, expenses, and income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Immanuel Pesus Selter
"Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengikuti laju perkembangan International Financial Reporting Standards (IFRS). PSAK 73: Sewa berdampak pada rasio keuangan dan beresiko pelanggaran debt covenants perusahaan. Atas perubahan tersebut, akan banyak perusahaan mencari cara untuk menghindari hal tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengendalian untuk memitigasi perusahaan tetap patuh pada aturan yang berlaku. PT XYZ merupakan perusahaan yang dipilih dalam penelitian sebagai perusahaan di Indonesia yang banyak menggunakan sewa operasi dalam operasional bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses implementasi sistem ICoFR dalam mendukung penerapan PSAK 73 di dalam proses bisnis perusahaan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan seluruh data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara pihak terkait. Selama penelitian, ditemukan proses bisnis yang tidak menunjang pengendalian atas penerapan PSAK 73: Sewa oleh sebab itu dibutuhkan ICoFR untuk mengntrol proses bisnis PT XYZ dalam penerapan PSAK 73: Sewa.
Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) follows the pace of development of International Financial Reporting Standards (IFRS). PSAK 73: Leases have an impact on financial ratios and are at risk of violating the company's debt covenants. Due to these changes, companies will look for ways to avoid this. Therefore, the company needed control to comply with the regulations. PT XYZ is the company in Indonesia selected in this study that uses operating leases in its business operations. This study aims to evaluate the process of implementing the ICoFR system in supporting the application of PSAK 73 in the company's business processes. This study used qualitative methods and collecting the data by observing and interviewing related parties. During the research, it was found that business processes did not support the control over the application of PSAK 73, that ICoFR was needed to control its business processes in implementing the regulation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Manurung, Evi Sondang E.
"Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan menganalisis perlakuan akuntansi atas Suku Cadang rotable dan repairable pesawat di Skatek 021 TNI AU, sebagai unit akuntansi pengguna barang. Analisis dilakukan dengan membandingkan perlakuan akuntansi atas Suku Cadang rotable dan repairable berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan sebagai benchmark dengan pertimbangan kedua standar tersebut menjadikan International Accounting Standards 2 sebagai acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku cadang rotable dan repairable pesawat di Skatek 021 TNI AU tidak tepat diperlakukan sebagai persediaan. Hasil penelitian menyarankan bahwa suku cadang rotable dan repairable pesawat dikategorikan sebagai aset tetap karena memenuhi kriteria sebagai aset tetap.
This research is a case study that aims to analyze accounting treatment for rotable and repairable aircraft parts at Skatek 021 in the Indonesian Air Force, as government accounting entity. The analysis is done by comparing the accounting treatment of rotable and repairable parts according to the Government Accounting Standard Statement No. 05 for Inventory with Financial Accounting Standards as benchmark with consideration of both standard using International Accounting Standards 2 as guidance. Research results show that rotable and repairable Parts at Skatek 021 aircraft in the Air Force can not be categorized as inventory. The results of the study suggest that parts rotable and repairable aircraft treated as fixed assets because they fulfilled the criteria of fixed assets."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Shinta Aprilia Islamiyati
"Laporan magang ini membahas evaluasi prosedur audit yang dilakukan oleh KAP PRO atas akun pendapatan PT SBS, khususnya pada pengakuan pendapatan dengan metode percentage-of-completion pada PT SBS. PT SBS merupakan sebuah perusahaan jasa yang membantu industri energi dalam menjalankan sistem operasi bawah laut (subsea system) dengan menawarkan jasa solusi sistem operasi bawah laut (subsea system solution) sebagai aktivitas bisnis utama. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan prosedur audit KAP PRO dengan teori oleh Arens et al (2016) dan International Standards on Auditing. Hasil evaluasi menunjukan pengujian substantive test of transactions yang dilakukan atas asersi existence, cut-off, completeness, accuracy, classification, dan presentation and disclosure pada akun pendapatan telah memperoleh bukti yang cukup. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, prosedur audit atas pengakuan pendapatan dengan metode percentage-of-completion pada PT SBS yang dilakukan oleh KAP PRO seacara substansial telah sesuai degan standar audit yang berlaku dan nilai pendapatan POC telah disajikan secara wajar.
This internship report discusses the evaluation of audit procedures conducted by KAP PRO on PT SBS`s revenue account, specifically on revenue recognition using the percentage-of-completion method at PT SBS. PT SBS is a service company that helps the energy industry in running the subsea system by offering subsea system solution as the main business activity. Evaluation is done by comparing KAP PRO audit procedures with theories by Arens et al (2016) and International Standards on Auditing.The evaluation results show that the substantive test of transactions tested for the assertion of existence, cut-off, completeness, accuracy, classification, and presentation and disclosure on income accounts have obtained sufficient evidence. Based on the evaluation conducted, the audit procedure for revenue recognition by the percentage-of-completion method at PT SBS conducted by KAP PRO is substantially in accordance with the applicable audit standards and the POC revenue value has been presented true and fair."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library