Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Mira Andriyani
"Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS merupakan penyakit tahap lanjut dari Human Immunodeficiency Virus HIV yang menyebabkan terjadinya penurunan pada sistem imun. AIDS dapat berdampak pada sistem saraf dengan salah satu manifestasi klinis yang muncul berupa nyeri. Nyeri yang tidak tertangani dapat menimbulkan dampak, diantaranya mengganggu aktivitas, gangguan tidur, dan meningkatkan kecemasan yang dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis intervensi terapi musik klasik dan instrumental untuk mengurangi nyeri pada pasien dengan HIV/AIDS. Metodologi yang digunakan adalah metode studi kasus dan analisis intervensi keperawatan. Terapi musik diberikan selama 7 hari dengan frekuensi 2 kali sehari selama 30 menit. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6 menjadi 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi musik dapat menjadi salah satu penatalaksanaan nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pentingnya perawat untuk memberikan manajemen nyeri nonfarmakologi seperti terapi musik sebagai salah satu upaya dalam menurunkan masalah nyeri pada pasien.
Human Immunodeficiency Virus HIV that damage the immune system. AIDS can affected the nervous system with pain as the symptom. Uncontrolled pain can cause various effects, such as impaired activity, sleep disorders, and increased anxiety, which reduce the quality of life. This case study aimed to analyze nursing interventions to reduce pain on patient with HIV AIDS. This study conducted by the case study method and evidence based practice intervention. Patient was administered the classical and instrumental music twice a day with 30 minutes long in each session for 7 days. The results showed a decrease in pain scale from 6 to 4 out of 10 by using numerical rating scale. The result of this study indicates that music therapy can be one of non pharmacological intervention to reducing pain. The recommendation of this study is the importance of nurses to provide non pharmacological pain management such as music therapy in order to reducing pain in patients with HIV AIDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kanita Klara
"Human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) merupakan perencanaan terapi pencegahan TB yang tidak hanya dilakukan untuk ODHA, tetapi juga untuk pasien imunokompromais lainnya serta orang-orang yang memiliki kontak serumah dengan pasien TB. Puskesmas Kecamatan Cengkareng menjalankan program pengobatan untuk pengidap HIV-AIDS, TB, dan TPT. Tujuan dilakukannya laporan ini adalah menganalisis data TPT untuk ODHA di Puskesmas selama periode tertentu. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling dimana data populasi diperoleh dari pencatatan apoteker penanggung jawab program HIV dan TB. Jumlah pasien yang mengikuti program TPT adalah sebanyak 221. Data yang dianalisis adalah data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diperoleh jumlah sampel yang dapat diamati sebanyak 136. Pasien ODHA yang mengawali inisiasi TPT pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober memiliki rata-rata persentase keberhasilan 91,785% dengan jumlah pasien yang berhasil adalah 122 dari 136 pasien. Persentase keberhasilan program TPT untuk pasien pengidap HIV-AIDS adalah sebesar 91,057% untuk pasien dengan terapi 3HP dan 76,923% untuk pasien dengan terapi 6H. Pasien dengan terapi 3HP memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
Human immunodeficiency virus (HIV) is a virus that attacks or infects white blood cells which causes a decrease in human immunity, while Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a collection of disease symptoms that arise due to decreased immunity caused by infection by HIV. Tuberculosis (TB) is a disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. As a form of prevention, people living with HIV who do not have TB disease are given tuberculosis prevention therapy (TPT). TPT is a TB prevention therapy plan that is not only carried out by PLWHA, but also for other immunocompromised patients and people who have household contacts with TB patients. The Cengkareng District Health Center runs a treatment program for people living with HIV-AIDS and tuberculosis treatment. In addition, the TPT program was also implemented. The purpose of this special assignment was to analyze TPT data for PLWHA at the Cengkareng District Health Center for a certain period. The data collection technique was purposive sampling in which population data were obtained from the registration of the pharmacist in charge of the HIV and TB program. The number of patients participating in the TPT program from May to October was 221. The data analyzed were those that met the inclusion and exclusion criteria so that a total of 136 observable samples were obtained. Overall, PLHIV patients who started TPT initiation in May, June, July, August, September, and October had an average success rate of 91.785% with 122 of 136 patients who were successful. The percentage of TPT program success for patients living with HIV-AIDS was 91.057% for patients with 3HP therapy and 76.923% for patients with 6H therapy. Patients on 3HP therapy have a higher success rate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library