Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Setiarini
"Perkembangan teknologi serta masyarakat yang semakin kompleks, telah menciptakan permintaan akan layanan publik yang lebih baik. Pemecahan masalah layanan publik tidak bisa lagi menggunakan metode lama dan cara yang biasa. Organisasi sektor publik dalam hal ini Pemerintah, dituntut mencari solusi kreatif dengan memaksimalkan sumber dayanya dan ini dilakukan melalui inovasi. Fenomena munculnya berbagai inovasi di sektor publik memberi warna baru dalam implementasi layanan publik. Kehadiran layanan antar jemput izin bermotor (AJIB) dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta merupakan terobosan inovasi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan, memudahkan masyarakat untuk memangkas waktu dan biaya dalam proses pengurusan perizinan, sekaligus untuk menghilangkan praktik perantara/calo perizinan. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, tingkat adopsi masyarakat terhadap inovasi layanan Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB) ini masih rendah. Dengan menggunakan pendekatan penelitian post positivis dan metode pengumpulan data kualitatif, penelitian ini menjawab faktor faktor apa yang mempengaruhi adopsi inovasi layanan antar jemput bermotor (AJIB) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada dimensi lingkungan dan organisasi. Pisau analisis menggunakan analisis faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi, yang dikemukakan oleh De Vries, et.al (2018) spesifik pada dimensi lingkungan dan organisasi. Dari hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya adopsi inovasi AJIB dari dimensi lingkungan dan organisasi yaitu tidak dilibatnya stake holders lain seperti masyarakat dan pihak swasta dalam proses pembuatan AJIB, munculnya regulasi terkait penerapan e government dalam proses perizinan, kurangnya pelatihan bagi petugas AJIB, serta sulitnya akses pemesanan AJIB melalui aplikasi AJIB pada playstore oleh masyarakat.

The development of technology and an increasingly complex society, has created a demand for better public services. In order to solve problems related to public services, innovation and unconventional method needed. The government required to find creative solutions by maximizing its resources and this is done through innovation. The phenomenon of the emergence of various innovations in the public sector gives a new color in the implementation of public services. The presence of a motorized permit pickup service (AJIB) from the Capital Investment and Integrated Services Office of the DKI Jakarta Province is a breakthrough innovation as an effort to improve service quality. AJIB purpose is to make it easier for the public to cut time and costs in the licensing process, as well as to eliminate the practice of intermediaries / brokers licensing. However, in its implementation, the level of public adoption of the innovation of the Motorized Vehicle Shuttle Service (AJIB) is still low. By using a post positivist research approach and qualitative data collection methods, this study answers what factors influence the adoption of motorized shuttle service innovation (AJIB) of the One Stop Investment and Integrated Services Office on environmental and organizational dimensions. Analysis using factor that influences the adoption of innovations by De Vries, et.al (2018) spesifically on environtmental and organization dimension. From the results of the study, there are several factors that influence the low adoption of AJIB innovations in the environmental and organizational dimensions, which is no involvement of other stakeholders such as the public and private parties in the process of making AJIB, the emergence of regulations related to the implementation of e-government in the licensing process, lack of training for AJIB officers, and the difficulty of accessing AJIB reservations through the AJIB application on the public playstore.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T54901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rhesa Rudiansyah
"Pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal 2020 membuat pemerintah di seluruh dunia menutup sementara lembaga pendidikan dan sekolah dalam upaya menahan penyebaran penyakit pernafasan ini. Sebagai respon dari penutupan sekolah, UNESCO memberikan rekomendasi solusi berupa program pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan aplikasi serta platform pendidikan terbuka yang dapat digunakan sekolah dan guru agar dapat menjangkau peserta didik walau tidak bertemu fisik agar disrupsi pendidikan dapat diminimalisir. Indonesia sendiri turut menerapkan hal ini melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 yang wajib diikuti seluruh institusi pendidikan di Indonesia, termasuk SMAN 8 Tangerang. Penelitian ini mengangkat kasus adopsi inovasi PJJ daring yang dilakukan SMAN 8 Tangerang. Menariknya, karena keadaan pandemi yang ada di Indonesia, para guru di SMAN 8 Tangerang yang mayoritas adalah imigran digital harus menguasai inovasi yang sebelumnya tidak pernah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dalam waktu yang singkat dan supervisi yang minimal tanpa standarisasi yang diterapkan oleh pengambil kebijakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post-positivistik, dan metode studi kasus. Dalam kasus ini, peneliti dapat melihat bahwa keputusan adopsi inovasi berbeda-beda pada setiap individu tergantung proses dalam diri setiap guru karena karakteristik para guru yang berbeda walaupun sama-sama berasal dari generasi imigran digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya tahapan adopsi inovasi yang terjadi dalam diri informan. Masing-masing guru memutuskan untuk menggunakan suatu inovasi dengan perilaku dan alasan yang berbeda berdasarkan pengalaman diri dan pengetahuan yang telah dicari sebelumnya. Peneliti juga menemukan beberapa unsur inovasi yang mempengaruhi satu guru, belum tentu diterima sama oleh guru lainnya.

The COVID-19 pandemic that occurred in early 2020 prompted governments around the world to temporarily close educational institutions and schools in an effort to contain the spread of this respiratory disease. In response to school closings, UNESCO recommended solutions in the form of distance education programs using online applications and education platforms which is the education of students who may not always be physically present at a school to minimize education disruption. Indonesia is one of the countries that also implement distance education through the Minister of Education and Culture Instructions Number 4 of 2020 for all educational institutions in Indonesia, including SMAN 8 Tangerang. This research studied the case of the adoption of online distance education innovations by SMAN 8 Tangerang. Interestingly, because of the pandemic situation that in Indonesia, teachers at SMAN 8 Tangerang, the majority of whom are digital immigrants, must master innovations that have never been used for teaching and learning activities in a short time and minimal supervision without standardization applied by policy makers. This research uses a qualitative approach with a post-positivistic paradigm and case study method. The findings from this research showed the decision to adopt innovation varies from person to person depending on the process within each teacher's inner self because the teachers have different characteristics despite the fact that they belong to digital immigrant generation. The results revealed that there were stages of adoption of innovation that occurred in their inner selves. Each teacher decided to use innovation with different behaviors and reasons based on self-experience and knowledge that had been previously sought. Researchers also found that several elements of innovation that affect one teacher are not necessarily accepted equally by other teachers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library