Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Alfian
"Kecamatan Krayan (Kabupaten Nunukan) adalah salah satu daerah tensolir di Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Sabah (Malaysia) dan Brunei. Potensi utama daerah ini adalah Beras Krayan yang memilild rasa khas dan kualitas yang sangat baik. Pangsa pasar beras ini di daerah / kecamatan sekitarnya - terutama Malaysia dan Brunei - memiliki prospek yang baik.
Daerah ini dikelilingi hutan lindung dan medan yang bergunung-gunung. Sampai saat ini akses ke Krayan hanya bisa dicapai dengan menggunakan pesawat terbang. Masalah utama Krayan adalah terbatasnya kapasftas angkut pesawat terbang. Selain itu ongkos angkut pesawat terbang selama ini dirasakan relatif mahal. Akibatnya angkutan barang untuk kebutuhan penduduk dan pemasaran potensi hasil bumi menjadi terhambat.
Mengatasi kondisi ini diusulkan kepada pemerintah daerah untuk memiliki pesawat terbang sendiri sebagai sarana transportasi yang lebih murah. Fungsi utamanya adalah :
- Memasarkan potensi hasil bumi, terutama betas ke daerah sekitarnya dan Brunei,
- Memasok barang kebutuhan sehari-hari dari daerah sekitarnya ke Krayan
Walaupun ongkos angkut barang yang direncanakan relatif murah, bisnis angkutan udara ini diatas kertas tetap menguntungkan bagi pihak pengelola. Multiplier effect yang ditimbulkan diharapkan menggairahkan perekonomian masyarakat / petani dan meningkatkan produksi / penjualan potensi basil bumi selain beras."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhono Sumobaskoro
"The new approach to the Indonesia Air Transportation Policy, introduced in 1974, raises a number of issues which are of vital importance to the development of the country's air transportation system and the tourist sector. These issues concern the effectiveness of the alternative measures which were introduced as strategy in the new air transportation policy to achieve rational economic resource utilization as well as the influence of these measures on other national policy objectives, such as culture, security, foreign relations, and related national goals.
Indonesia's potential and resources for domestic and international tourism development are among the world's greatest. Yet the lack of an effective air transportation policy and system, which are the lifeblood of international tourism, has apparently prevented the country from further capitalizing on these generous natural capital endowments.
The study is an attempt to analyze whether the new policy approach has been effective in attaining the desired multi-objectives, and to advance some policy decision-making approaches towards solving the complex air transportation policy problems within the overall national setting .
The ultimate goals of the new policy in air transportation are the formulation and implementation of a policy which will be both conducive to the development of the national air transport industry and tourism, and at the same time give due protection against possible future pitfalls in other related sectors of the economy .however because of social, cultural, political, and other considerations or constraints, a certain trade-off among the objectives is inevitable. The policy-maker, striving towards an efficient management of air transport, tourist, and other related national resources has tried to devise a "policy-mix approach" to attain those multiple goals, some conflicting, some complementary, and a few irreconcilable or in-compatible.
In order to be able to more objectively evaluate how far the new policy has been able to achieve those policy goals, in other words, how far the policy has been formulated effectively so as to provide the best compromise between the conflicting policy objectives and accommodate most of the supplementary interests which are reconcilable, the dual trade-off analysis has been presented and developed in this study . This is further complemented with other policy decision-making approaches, including games theory, adapted in a participatory air access policy- options display.
"
1978
D1160
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Martono
Jakarta: Mandar Maju, 1995
341.46 MAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suhono Sumobaskoro
"ABSTRACT
The new approach to the Indonesia Air Transportation Policy, introduced in 1974, raises a number of issues which are of vital importance to the development of the country's air transportation system and the tourist sector. These issues concern the effectiveness of the alternative measures which were introduced as strategy in the new air transportation policy to achieve rational economic resource utilization as well as the influence of these measures on other national policy objectives, such as culture, security, foreign relations, and related national goals.
Indonesia's potential and resources for domestic and international tourism development are among the world's greatest. Yet the lack of an effective air transportation policy and system, which are the lifeblood of international tourism, has apparently prevented the country from further capitalizing on these generous natural capital endowments.
The study is an attempt to analyze whether the new policy approach has been effective in attaining the desired multi-objectives, and to advance some policy decision-making approaches towards solving the complex air transportation policy problems within the overall national setting .
The ultimate goals of the new policy in air transportation are the formulation and implementation of a policy which will be both conducive to the development of the national air transport industry and tourism, and at the same time give due protection against possible future pitfalls in other related sectors of the economy .however because of social, cultural, political, and other considerations or constraints, a certain trade-off among the objectives is inevitable. The policy-maker, striving towards an efficient management of air transport, tourist, and other related national resources has tried to devise a "policy-mix approach" to attain those multiple goals, some conflicting, some complementary, and a few irreconcilable or in-compatible.
In order to be able to more objectively evaluate how far the new policy has been able to achieve those policy goals, in other words, how far the policy has been formulated effectively so as to provide the best compromise between the conflicting policy objectives and accommodate most of the supplementary interests which are reconcilable, the dual trade-off analysis has been presented and developed in this study . This is further complemented with other policy decision-making approaches, including games theory, adapted in a participatory air access policy- options display.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1978
D343
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
K. Martono
Depok: Gramata Publishing, 2011
387.7 MAR P
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Heny Pratiknjo
"Semakin kompleks kehidupan manusia, maka semakin kompleks pula bidang pekerjaan yang terspesialisasi dan harus ditangani dengan keahlian khusus. Salah satu bidang pekerjaan yang terspesialisasi secara khusus bagi wanita dalam sektor jasa transportasi udara adalah pramugari.
PT. Garuda Indonesia, yang merupakan salah satu perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dilihat dari jumlah armadanya, memberi kesempatan kepada wanita Indonesia untuk membina karier secara profesional sebagai pramugari. Banyak wan ita Indonesia yang termotivasi untuk memanfaatkan kesempatan tersebut termasuk wan ita asal Manado.
Adapun jaringan informasi yang mereka terima sebelum tahun 1991, bersifat informal yakni melalui kenalan ataupun saudara yang bekerja di PT. Garuda Indonesia. Dengan penambahan pesawat berbadan lebar pada tahun 1992, maka informasi tentang penerimaan pramugari bersifa.t formal (melalui mass media).
Latar belakang sejarah budaya yang berkembang di daerah Minahasa telah menjadikan watak orang Manado pada umumnya dan lebih khusus lagi wanita Manado terbuka, berani, dan luwes dalam pergaulan. Demikian pula hak serta kedudukan wanita tidak berbeda dengan kaum pria. Dengan demikian lingkungan sosial membenarkan wanita melakukan pekerjaan secara profesional di luar rumah.
Adapun faktor faktor yang mendorong mereka menjadi pramugari adalah:
- Ingin mendapatkan status sosial dalam masyarakat, Mereka menganggap pekerjaan pramugari adalah pekerjaan bergengsi, karena hanya wanita yang berpenampilan menarik yang bisa menjadi pramugari.
- Menjadi pramugari memungkinkan mereka dapat jalan-jalan secara gratis, sekaligus menambah pen gal aman .
- Ingin mendapatkan uang (dorongan ekonomi).
Secara keseluruhan dorongan yang menyebabkan prestasi kerja rnereka rata-rata baik adalah sistem nilai Raai Paar Katilau dan Raai Paar Makdit-Kiit Werert, Sistem nilai tersebut merupakan tradisi lisan yang telah telah berkembang di daerah Minahasa dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi kegenerasi selanjutnya.
Dalam penelitian lapangan yang dilaksanakan di PT. Garuda Indonesia Jakarta, ditemukan bahwa wanita Manado yang melamar pekerjaan pramugari setiap waktu penerimaan berjurnlah rata-rata di atas 20 orang. Tetapi yang terjaring tes masuk hanya berjumlah rata-rata dua sampai tiga orang. Secara kuantitas mereka hanya sedikit, namun berdasarkan temuan data di lapangan, prestasi kerja mereka rata-rata baik. Sebagai contoh jenjang kepangkatan tertinggi dalam profesi pramugari pertama-tama diraih oleh pramugari asal Manado. Dalam lembaga Chief terdapat beberapa pramugari Manado yang berpangkat asisten purser."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aunurrofik
"ABSTRAK
Thesis ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya transportasi udara terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Menggunakan dataset cross section pada level kabupaten/kota dan analisis regresi berganda, transportasi udara melalui variabel jumlah penerbangan per kapita, jumlah penumpang per kapita, dan jumlah kargo per kapita memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan regional per kapita. Jumlah kargo per kapita memberikan pengaruh paling besar dibandingkan dua variabel lainnya, yang berarti bandara akan memberikan pengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional apabila bandara digunakan untuk aktifitas perdagangan dan bisnis. Motivasi dari kabupaten/kota untuk memiliki bandara di daerahnya adalah apabila kabupaten/kota tersebut merupakan pulau tersendiri, adanya industri manufaktur dengan pekerja berkemampuan tinggi dan menengah, serta adanya sektor pariwisata di daerah tersebut.

ABSTRACT
This study aims to examine the importance of air transportation on regional development in Indonesia as an archipelago and developing country. Using cross section dataset in regencies level and multiple regression analysis, we found that the number of flight, air passenger, and air cargo give positive and significant impact to regional per capita income. The effect of air cargo is the strongest which imply that airport will give larger effect to regional economic growth if the airport is intended to use for trade and business activities. The motivations of a regency to have an airport are if a regency is an independent island, manufacturing industry with its high skilled and mid skilled workers, and tourism sector."
2017
T49131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aunurrofik
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya transportasi udara terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara berkembang. Menggunakan dataset cross section pada level kabupaten/kota dana analisis regresi berganda, transportasi udara melalui variabel jumlah penerbangan per kapita, dan jumlah kargo per kapita memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan regional per kapita. Jumlah kagro per kapita memberikan pengaruh paling besar dibandingkan dua variabel lainnya, yang berarti bandara akan memberikan pengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional apabila bandara digunakan untuk aktifitas perdagangan dan bisnis. Motivasi dari kabupaten/kota untuk memiliki bandara di daerahnya adalah apabila kabupaten/kota tersebut merupakan pulau tersendiri, adanya industri manufaktur dengan perkerja berkemampuan tinggi dan menengah, serta adanya sektor pariwisata di daerah tersebut."
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Budiman Pratiknyo
"Penelitian ini membahas pembangunan rel ganda jalur kereta api Jakarta-Bogor tahun 1983-1996. Dengan menggunakan metode sejarah, penelitian ini mengungkap latar belakang, pelaksanaan, dan dampak dari pembangunan rel ganda Jakarta-Bogor. Pembangunan ini dilakukan berdasarkan salah satu proyek dari rencana induk kereta api Jabotabek tahun 1981 yang merupakan kerja sama antara Departemen Perhubungan dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA). Pembangunan ini dibagi menjadi dua tahap dan dimulai tahun 1983, meliputi pembangunan rel ganda Manggarai-Depok dan pembangunan rel ganda Depok-Bogor. Dampak dari pembangunan rel ganda ini ialah peningkatan frekuensi perjalanan kereta api dan peningkatan jumlah penumpang kereta api.

This study discusses the construction of the Jakarta-Bogor double track railway in 1983-1996. Using historical methods, this research reveals the background, implementation, and impact of the construction of the Jakarta-Bogor double track. This development was carried out based on one of the projects of the 1981 Jabotabek railway master plan, which was a collaboration between the Ministry of Transportation and the Japan International Cooperation Agency (JICA). This development is divided into two phases and started in 1983, including the construction of the Manggarai-Depok double track and the Depok-Bogor double track railway. The impact of the construction of this double track is increase in the frequency of train trips and an increase in the number of train passengers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Agatha T.
"Perlakuan terhadap atribut harga dengan cara yang kurang tepat berhubungan secara langsung dengan pendapatan. Kebanyakan penyusnan kebijakan harga diilhami oleh hukum permintaan dan penawaran yang menyatakan bahwa harga yang murah akan memberikan lebih banyak sumbangan kepada pendapatan dari pada harga yang mahal, Kenyataan yang terjadi tidaklah selalu demikian.
Penulisan ini ditujukan untuk memberikan gambaran dan memodelkan keputusan harga yang berorientasi permintaan (demand oriented pricing). Pada demand oriented pricing, harga ditentukan oleh dua hal : value dan elasticity. Konsep Value menyatakan bahwa produk dipilih karena memiliki satu atau lebih atribut yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pembeli. Konsep elasticity menyatakan bahwa harga merupakan atribut yang paling sensitif. Demand oriented pricing yang diperdalam melalui teori customer behavior menyatakan bahwa perilaku konsumen direfleksikan pada preferensinya terhadap alternatif produk. Utilitas produk membedakan preferensi konsumen. Utilitas adalah ukuran mumerik kepuasan pelanggan.
Pada hukum permintaan dan penawaran, harga dan permintaan berhubungan negatif, searah, dan memberikan pengaruh yang proporsional. Sedangkan harga dan penawaran berhubungan positif, searah dan juga memberikan pengaruh yang proporsional. Penurunan harga akan meningkat permintaan, peningkatan harga akan menurunkan permintaan. Sebaliknya, penurunan harga akan menurunkan penawaran dan peningkatan harga akan meningkatkan penawaran.
Hukum permintaan dan penawaran juga mengamati peranan harga pada pendapatan ketika aspek lain diasumsikan pada kondisi konstan sehingga harga berdiri sendiri. Pada kenyataannya, hubungan ketiganya tidak selalu searah dan proposional. Setiap variabel saling memberikan pengaruh yang timbal balik, Suatu sebab yang dihasilkan suatu variabel tidak selalu memberikan pengaruh "akibat" pada variabel lain dengan jumiah yang proporsional. Ketiganya juga terkait pada pola antar variabel yang rumit dan canggih. Harga juga tidak herdiri sendiri akan tetapi terkait dalam tatanan multi atribut yang membentuk profil produk.
Analisis Conjoint dan berfikir sistem yang dioperasikan melalui sistem dinamis merupakan metode pendekatan hubungan mutlit atribut yang bersifat non-linear. Kekuatan pada metode ini adalah kemampuannva mengubungan secara timbal halik berbagai atribut mengikuti pola hubungan sebagaimana seharusnya yang terjadi pada dunia nvata dengan mempertimbangkan dimensi waktu sebagai proses pembelajaran Berfikir sistem yang mengkaitkan aspek value dan elasticity untuk memberikan model simulasi harga pada sistem pasar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>