Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rochmanhadi
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1992
658.9 ROC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmanhadi
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1986
658.9 ROC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmanhadi
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1989
658.9 ROC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Joko Purwanto
Abstrak :
ABSTRAK Pada proyck-proyek pembanunan jalan., sepcrti kita ketahui bahwa tidak bisa dilepaskan dari aspek alat berat. Alat berat utama yang digunakan untuk pekerjaan jalan, dan khususnya pelcerjaan pengaspalan meliputi 1 Asphalt Mixing Plant (AMP), Wheel Loader, Asphalt Finishcr, Tandem Roller, Pneumatic Tire Roller, Dump Truck. Dan jcnis alat berat lainnya sebagai pelengkap, yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekeijaan yang akan dikerjakan i _ Untuk proyek jalan skala besar dan multi years, penulis mengecualikannya karena untuk proyek-proyek besar dan multi years tersebut pada umumnya pihak Pemberi Tugas mengharuslcan setiap kontraktor pclaksana menyediakan alat sendiri untuk proyeknya sendiri Berbeda dengan proyek-proyek yang akan dianalisis oleh Peuulis didalam tulisan ini, yaitu proyek-nya banyak, terdiri dari 6 (enam) paket proyek yang akan di-analisis pada tahun anggaran 1998! 1999, dan waktu penyelesaiannya relatifpendek yaitu kurang lebih 5 (lima) bulan saja. Untuk proyelr-proyek seperti disebutkan ini, Pembeli Tugas tidak mengharuskan menyediakan alat berat khusus untuk proyek-nya masing-masing, tapi dapat menggunakan alat berat milik kontraktor lain. Masalahnya disini, adalah, AMP yang dipakai hanya 1 unit, proyeknya 6 paket dengan lokasi yang menyebar yang berarti vaziabel jarak perlu mendapat analisis khusus dalam operasi alat berat, karena hal ini mempakan faktor yang ikut menentukan terhadap e5si<-:mi dan biaya alat berat, volume pekeljaan :nasing-masing paket berbeda, pernilik AMP juga mengerjakan proyeknya sendiri, dengan kondisi seperti ini, apakah dengan kapasitas 1 unit AMP tersebut akan mampu mengerjakan total volume pekerjaan semua paket itu dengzm waktu yang tersedia, demikian juga alat berat lain yang hams menycrtainya, bagaimana mengatur dan menempatkan alat berat tersebut pada proyek-proyek yang memerlukannya. Untuk menangani proyek-proyek sepcrti ini, penulis mencoba mengadakan pendekatan efrsiensi alat berat sebagai solusi-nya dilapangan dan analisis pengaruh jarak. Hasil aualisis ini, dapat dnadikan sumbangan pernikiran bagi Pemilik Proyek untuk masa- masa yang akan datang untuk lcondisi proyek yang serupa. Penulis melakukan penelitian ini pada proyelc selctor jalan kota di linglcungan Dinas Pekeijaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang. Evaluasi efiesiensin., FX Koko Purwanto, FTUI, 2000
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Wilopo
Jakarta: UI-Press, 2009
690 DJO m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asril P
Abstrak :
[ABSTRAK
Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan data sekunder sebagai sumber datanya. Yang menjadi permasalahan adalah mengapa alat-alat berat dan alat-alat besar dikategorikan sebagai objek pajak kendaraan bermotor dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan apakah sudah tepat pajak kendaraan bermotor terhadap alat-alat berat dan alat-alat besar dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah jika dibandingkan dengan dari Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa alasan menjadikan alat-alat berat sebagai perluasan objek pajak kendaraan bermotor adalah untuk meningkatkan sumber penerimaan daerah dari sektor pajak. Jika ditinjau dari Undang-Undang Jalan dan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Umum dengan Undang- Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah masih terdapat perbedaan definisi tentang alat berat. Timbulnya perbedaan penafsiran karena dalam Undang- Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tidak ada definisi alat berat. Dalam Undang-Undang tersebut tidak ditemukan definisi apa yang dimaksud dengan alat berat melainkan hanya mencantumkan jenis-jenis alat berat.
ABSTRACT
This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types.;This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types.;This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types., This writing of this thesis is using library research methods with secondary data as the source. The problem is why heavy and large equipments are categorized as the object of vehicles taxation based on Act Number 28 of 2009 about Tax and Regional Levies and Is it correct if compared to Act Number 38 of 2004 about Road and Act Number 22 of 2009 about Traffic and Road Transport. The result study concluded that why heavy equipments are the object of taxation vehicle is to increase regional inputs from its taxation. If it is reviewed from Act of Road and Act of Traffic and Road Transport compared to Ant of Taxation and Regional Levies it has different definition on the equipments. The occurance of different point of view is that, theret is no exact definition about heavy equipment on law of taxation and regional levies. The law is only mention the types.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruwina Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia adalah. salah. satu Negara berkerabang. Sesuai dengan situasi perkerabangan tersebut maka pemerin- tah giat raelaksanakan pembangunan, yang pada prinsipnya diarahkan nntuk peningkatan taraf bidup rakyat, sebingga dapat tercapai suatu bentuk kehidupan masyarakat yang a- dildanmakmuryangmerupakantujuannasionaldaripeme- rintah Republik Indonesia.

Pembangunan mana meliputi berbagai sektor kehidupan yaitu mencakupbidangekonomi,politik,sosialbudayadankea- raanan.

T'ujuantersebutdirealisirdalambeberapatahapan pembangunan yang kita kenal dengan istilah Repelita / Pe- lita, Repelita disini adalah merupakan tahapan mengenai rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah' Indo nesia dalam jangka.waktu lima tahun.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Nursin
Abstrak :
ABSTRAK
Alat-alat besar yang digunakan di Indonesia umumnya berasal dari luar negeri, dan biasanya alat tersebut dilengkapi dengan tabel-tabel yang disusun berdasarkan kondisi dan budaya pabrik pembuatnya. Karena alat tersebut digunakan di Indonesia dengan kondisi dan budaya yang berbeda,maka tabel waktu siklus yang ada perlu dikoreksi untuk mendapatkan angka yang sesuai. Faktor koreksi inilah yang diteliti dalam penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dimana alat beroperasi dan dibatasi pada alat dengan type 200 dan type 300, dimana data dikumpulkan dengan menggunakan metode analisis operasi untuk mendapatkan waktu siklus. Data tersebut diolah dengan menggunakan statistik dimana pengujian data dilakukan dengan statistik pengujian menyangkut rataan dan variansi.

Dari hasil analisis data ternyata terbukti bahwa ada perbedaan waktu siklus antara tabel dengan hasil observasi lapangan, dengan demikian dari data dapat ditentukan besarnya faktor koreksi yang perlu diberikan jika menggunakan table dari pabrik pembuat alat berat.

Kesimpulan yang penting dari hasil penelitian ini adalah di dapatnya angka faktor koreksi yang diperlukan dalam menghitung produksi jika menggunakan table yaitu sebesar 1,10 untuk sudut swing 450-900 dan 1,30 untuk sudut swing 900-1800 untuk backhoe type 200, dan factor koreksi sebesar 1,13 untuk sudut swing 900-1800 untuk backhoe type 300.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Nursin
Abstrak :
ABSTRAK
Alat-alat besar yang digunakan di Indonesia umunya berasal dari luar negeri, dan biasanya alat tersebut dilengkapi dengan table-tabel yang disusun berdasarkan kondisi dan budaya pabrik pembuatnya. Karena alat tersebut digunakan di Indonesia dengan kondisi dan budaya yang berbeda,maka table waktu siklus yang ada perlu dikoreksi untuk mendapatkan angka yang sesuai. Faktor koreksi inilah yang diteliti dalam penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan dimana alat beroperasi dan dibatasi pada alat dengan type 200 dan type 300, dimana data dikumpulkan dengan menggunakan metode analisis operasi untuk mendapatkan waktu siklus. Data tersebut diolah dengan menggunakan statistik dimana pengujian data dilakukan dengan statistik pengujian menyangkut rataan dan variansi.

Dari hasil analisis data ternyata terbukti bahwa ada perbedaan waktu siklus antara table dengan hasil observasi lapangan, dengan demikian dari data dapat ditentukan besarnya factor koreksi yang perlu diberikan jika menggunakan table dari pabrik pembuat alat berat.

Kesimpulan yang penting dari hasil penelitian ini adalah di dapatnya angka factor koreksi yang diperlukan dalam menghitung produksi jika menggunakan table yaitu sebesar 1,10 untuk sudut swing 450-900, dan 1,30 untuk sudut swing 900-1800 untuk backhoe type 200, dan factor koreksi sebesar 1,13 untuk sudut swing 900-1800 untuk backhoe type 300.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aruan, Jhonny
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>