Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elia Walifah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indrayatna Kurniawan
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26764
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hotma
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26807
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Indriani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26625
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Anggraeni Saputri
"Angka kejadian kecelakaan kerja di Indonesia tergolong tinggi. Sektor jasa konstruksi merupakan sektor dengan angka kejadian kecelakaan kerja tertinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja adalah menggunakan alat pelindung diri. Beberapa penelitian menunjukan rendahnya penggunaan alat pelindung diri pada pekerja konstruksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi PT. X. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 72 pekerja di PT. X. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan mengenai tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dan kejadian kecelakaan kerja. Hasil uji analisis Chi Square menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi di PT.X (P= 0,937, α= 0,05). Kejadian kecelakaan kerja lebih banyak terjadi pada responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik daripada responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hasil ini merekomendasikan bahwa pengetahuan penggunaan alat pelindung diri yang baik harus disertai dengan sikap dan perilaku penggunaan alat pelindung diri agar mengurangi risik terjadinya kecelakaan kerja.

A number of occupational accident in Indonesia is high. The construction is a sector with a highest occupational accident in Indonesia. The use of personal protective equipment is on of the solution to reduce a number of accident. Recent studies show that the use of personal equipment in construction worker is low. This study aim to identify the relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. Cross sectional study used in this study with 72 workers. The structured questionnaire about knowledge on personal protective equipment used to collect the data. The result shows that there is no relationship between knowledge level on personal protective equipment and occupational accident of construction worker in PT. X. (P = 0.937, α = 0.05).Occupational accident are more common in respondents who have a good knowledge level less than respondents who have a good knowledge level. These results recommend that the knowledge level on personal protective equipment must be accompanied by the attitude and behavior of use of personal protective equipment in order to reduce a number of accident.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baihaqi Ibrahim
"Prosedur kerja yang sistematis dalam pelaksanaan tugas didalam laboratorium, termasuk pengelolaan specimen merupakan faktor yang terpenting dalam sistem manajemen laboratorium secara menyeluruh. Oleh karena itu dalam upaya penyelenggaraan kegiatan laboratorium selalu diperlukan adanya suatu petunjuk sebagai pegangan bagi petugas untuk mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit infeksi yang terus meningkat terutama HIV/AIDS dan Hepatitis yang secara fisik pada stadium awal tidak tampak gejala yang khas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan penggunaan sarung tangan dalam kaitan dengan standar kewaspadaan umum bagi petugas laboratorium klinik di Kota Cilegon Tahun 2009.
Penelitian ini bersifat cross sectional dengan responden seluruh petugas laboratorium klinik yang ada di Kota Cilegon, data primer diperoleh dengan penyebaran angket kepada seluruh petugas laboratorium klinik dengan jumlah 56 orang. Tekhnik analisa data menggunakan analisa univariat dimana analisa tersebut untuk melihat distribusi frekuensi dan analisis bivariat dilakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis data yang tersedia Hasil penelitian secara keseluruhan terlihat bahwa tingkat kepatuhan responden dalam penggunaan sarung tangan yang tergolong patuh 20,7 % dari reponden, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara faktor predisposisi (individu, pengetahuan dan sikap) dan faktor penguat (penyuluhan) dengan tingkat kepatuhan penggunaan sarung tangan. Ada hubungan antara faktor pemungkin - ketersediaan sarung tangan (p=0,019), kenyamanan pemakaian sarung tangan (p=0,000), peraturan penggunaan sarung tangan (p=0,001), pengawasan (p=0,001) terhadap penggunaan sarung tangan dengan tingkat kepatuhan.
Disarankan untuk dilakukan penetapan aturan dan penyebaran informasi mengenai kewaspadaan umum oleh Dinas Kesehatan setempat, penyediaan ukuran sarung tangan dengan ukuran yang bervariasi serta peningkatan pengawasan dan penegasan bentuk aturan mengenai APD oleh manajemen. Untuk organisasi profesi dapat melakukan pemberian informasi tentang perkembangan penyakit infeksi yang berkembang dimasyarakat dan diselenggarakannya kajian ilmiah yang menekankan pada pentingnya APD."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Sri Wiryaningsih
"Ruang lingkup dan cara penelitian: Pada tahun 2004 telah dilakukan penelitian oleh peneliti terdahulu tentang dampak buruk dari debu kayu terhadap kesehatan dan telah dilakukan intervensi terhadap dampak tersebut. Dalarn penelitian ini dilakukan penelitian kros-seksional dengan anaiisis perbedaan proporsi serta populasi yang sama yang pen-nah dilakukan Lahun 2004 yaitu sebanyak 135 orang pekelja dengan rentang usia 18-60 ormg.
Data didapatkan dari wawancara, pemeriksaan fisik serta pengukuran fungsi paru pada Januari 2008, juga dilakukan pemeriksaan debu lingkzmgan kemja baik total rnaupun respirabel. Analisa bivaxiat digunakan untuk menilai hubungan semua faktor risiko tersebut dengan timbulnya asma kerja.
Hasil dan Kesimpulan: Dari Populasi penelitian, prcvalensi asma 21 orang (15.5%) yang terdiri dari asma kerja I3 orang (9.6%) dan 8 orang (5.9%) asma memburuk akibat kcrja. Setelah dilakukan analisa multivaxiat, dikctahui faktor risiko maupun yang berpenganih terhadap terjadinya asma kezja yaitu riwayat atopi (P = 0.170, OR suaian 3.044 dan CI 95% 0.622-14.91 I), riwayat asma (P = 0188, OR suaian 2.570 dan CI 95% 0.631-10.469), bila dibandingkan dengan hasil penelitian tahun 2004, terlihat adanya pcnurunan prevalensi asma. Dengan dcmikian dapat disimpulkan bahwa intervensi yang dianjurkan oleh peneliti terdahulu telah dilaksanakan dengan baik.

Scope and methodology: At 2004 had done the Activation by the formelybacurate, about bad effect of the Wood dust to healthy and had done intervention for that effect in this acuration done the cross sectional with proportionally acuration with the same population which done at 2004 namely as much as 135 person workers between I8 up to 60 years old.
The data gets from interview, Physical examinations, and lung function test during at January 2008,the circumference work had done checked too,measuring if dust at working environment had been conducted, either against total dust or respirable. Bivariate analysis was used to examine the association among all risk factors and work-related asthma.
Result and conclusion: From the actuation of population, prevalensi asthma 21 person(l5.5%). Were divided into occupational asthma 13 person (9.6%), and work aggravated asthma 8 person (5.9%).After conducting multivariate analyses- logistic regression,1isk factors which related to work-related asthma, were atopic historical (P = 0.i70, OR 3.044 and CI 95% 0.622-14.91 I), and asthma historical (P = 0.I88, OR 2.570 and CI 95% 0.631-l0.469). If compared with the acuration result at 2004, was view the asthma prevalence subtractions. Therefore, be concluding that intervention as formerly acuter protrude had done well.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T29204
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliawati Kusumaningrum
"Latar belakang: Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan setiap orang dapat mengalaminya. Menurut International Labour Organization (ILO) tahun 2005, di perkirakan bahwa setiap tahun sebanyak 270 juta orang mengalami kecelakaan kerja dan 160 juta orang mengalami pcnyakit akibat kexja. Di Jepang, pada tahun 1998 jumlah kasus kecelakaan kerja di sektor jasa konstruksi sebesar 28%, diantaranya mengalami kematian sebesar 40%. Sedangkan di USA pada tahun 2005, kasus kecelakaan kerja di sektor jasa konsuuksi karena tidak menggunakan APD sebesar 56%. Di Indonesia, PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang memiliki kecelakaan kerja cukup tinggi dan belum pernah dilakukan analisisnya.
Metode: Penelitian menggunakan metode cross sectional. Dilakukan di PT X yang melaksanakan proyek konstruksi. Sampel sebanyak 461 responden diambil dari 1100 pekelja konslruksi.
Hasil dan kesimpulan penelitian: Diperoleh bahwa insiden kecelakaan kerja sebesar 34.7%, dengan frekuensi kecelakaan rata-rata 2.4 kali selama 1 tahun bekerja. Adapun karakteristik umur 21-30 tahun sebesar 44.5%, menikah sebesar 58.4% , pendidikan SMP sebesar 38%, pengetahuan tentang K3 yang kurang sebesar 45.3%, sikap baik sebesar 79%, pcrilaku kurang sebesar 46% dan tidak menggunakan alat pelindung diri sebesar 56.8%. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan kerja adalah jenis pekerjaan pembesian (OR =l.490, CI 95%= 1.006-2.207; p=0.047).

Background: Anyone could be subject to occupational accidents, regardless of time and place. According to ILO on 2005, an estimated that, 270 million occupational accidents and 160 million work-related diseases each year. In Japan (1998), especially in construction industries areas, found that 28% for occupational accidents which 40% of them causes fatality. Therefore, in USA (2005) the number of occupational accident due to the unused PPE found 56%. ln Indonesia, PT X is one of relatively high for occupational accident construction company, that has not been researched yet.
Methods: The study used the cross-sectional method, sample was gathered 461 of 1100 workers, subjects from PT X in construction project.
Results and Conclusion: The study show that occupational accidents are 34.7% with frequency rate was 2.4 times for one working years. The group of age for 21-30 years old are 44.5%, married found 58.4%, Junior High School found 38%, lack of K3 knowledge found 45.3%, good attitude found 79%, lack of behavior found 46% and unused PPE found 56.8%. The iron related work acts as the highest risk of occupational accident (0R=l.490; CI95%=1.006-2.207; p=0,047).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T32339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas analisis faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk pengguna sepeda motor pada mahasiswa di Depok tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain potong lintang. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah theory of planned behavior yang mengatakan bahwa intensi dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa intensi untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) tinggi dengan variabel sikap sebagai variabel yang paling berpengaruh.

ABSTRACT
The focus of this study is to analyze factors that influence intention of personal protective equipment (PPE) for motorcyclist use among college students in Depok 2016. The study was a quantitative research and conducted by a cross sectional method. Theory that used in this study is theory of planned behavior. Based on theory of planned behavior, intention influenced by attitude, subjective norms, and perceived behavioral control. The result showed that intention to use personal protective equipment for motorcyclist is high and attitude is the most strongest predictor for PPE use intention. "
2016
S62822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhariyanto
"ABSTRAK
Pendampingan, supervisi, dan bimbingan yang kurang dari kepala ruang dapat
mempengaruhi kepatuhan penggunaan masker dan sarung tangan oleh perawat.
Upaya untuk meningkatkan kepatuhan tersebut dapat dilakukan melalui penguatan
peran interpersonal kepala ruang dengan pendekatan teori Peplau. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh penguatan peran
interpersonal kepala ruang dengan pendekatan teori Peplau terhadap penerapan
SPO penggunaan alat pelindung diri perawat. Penelitian ini menggunakan metode
pre-eksperimental design, one group pre and post test without control. Sampel
penelitian sebanyak 38 tindakan keperawatan dan kolaborasi medis dengan teknik
incidental sampling dan analisis paired t-test.Hasil penelitian menunjukan
perlakuan penguatan peran interpersonal teori Peplau meningkatkan kepatuhan
penerapan SPO penggunaan APD secara bermakna (p = 0,001). Implikasi
penelitian dapat meningkatkan keselamatan perawat yang berimbas keselamatan
pasien, sebagai evidence base nursing, bahan ajar pendidikan dan pengembangan
teori keperawatan. Diperlukan kebijakan, dan pendampingan dari pimpinan
keperawatan, serta pengembanganmelalui workshop sebagai salah satu
kompetensi pemimpin keperawatan.

ABSTRACT
The lack of mentoring, supervision and guidance from the head nurses can
influence the nurses? compliance to use masks and gloves. One effortto improve
this compliance is by strengthening the interpersonal roles of head nurses using
Peplau?s theoretical approach. The purpose of this study was to identify the
impacts of strengthening the interpersonal roles of head nurses using Peplau?s
theoretical approach on the implementation of Standard Operating Procedure
(SPO) of nurses? Personal Protective Devices (PPD). This study useda
quantitative method of pre-experimental design with one group pre-test and posttest
design without control. The samples were 38 nursing procedures and medical
collaborations which were taken incidentally and analyzed using paired t-test. The
results showed that the intervention of strengthening the interpersonal roles of
head nurses using Peplau?s theoretical approach significantly improved the
compliance on the implementation of SPO of PPD (p =0.001). The findings of this
study can be used to improve the safety of nurses, which will affect the patient
safety, function as evidence-based nursing, and contribute to the teaching
materials for nursing education and the development of nursing theory. Policies
and supervisions from nursing leaders are required as well as development efforts
through workshops as a competence of nursing leaders"
2016
T46193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>