Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Mulyadi
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang Gerakan Sosial Baru di Indonesia dengan Kasus Aliansi Masyarakat Adat Kalimantan Barat (AMA Kalbar) tahun 1998-2000. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gerakan masyarakat adat Kalimantan Barat di Indonesia. Pokok masalah dalam penelitian adalah apakah gerakan masyarakat adat Kalimantan Barat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat adat Kalbar (AMA Kalbar) dapat digolongkan sebagai gerakan sosial baru. Penelitian ini menggunakan konsep masyarakat adat dan teori gerakan sosial baru. Metode penelitiannya menggunakan studi kasus dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan aktivis-aktivis masyarakat adat Dayak di Kalimantan Barat dan wakil ornop nasional di Jakarta dan studi pustaka.
Hasil penelitian ini cenderung menunjukkan bahwa gerakan masyarakat adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Kalimantan Barat bisa digolongkan sebagai gerakan sosial baru. Beberapa alasan yang bisa dikemukakan. Pertama, gerakan masyarakat adat Dayak dilakukan oleh sekelompok orang yang identitasnya sangat lemah akibat penindasan oleh kelompok lain. Kedua, gerakan mereka dilakukan tanpa mengedepankan kekerasan melainkan melalui lobi-lobi dengan pihak penguasa dan dengan mengedapankan jaringan dengan masyarakat adat lain di Indonesia. Ketiga, isu dan tuntutan mereka lebih pada pengakuan terhadap identitas mereka sebagai masyarakat adat Dayak dan inklusi dalam pengambilan kebijakan dibidang sosial, ekonomi dan politik serta hak untuk menentukan hidup mereka sendiri. Keempat, gerakan mereka mendapatkan tanggapan yang cukup positif dari pihak pemerintah baik pemerintah lokal maupun pemerintah pusat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4238
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adimas Nauval Putranto
Abstrak :
Tako to Ama merupakan sebuah mahakarya lukisan cetak kayu (ukiyo-e) Katsushika Hokusai yang menggambarkan hubungan intim seorang wanita dengan dua ekor gurita. Penelitian ini berupaya mengungkap inspirasi di balik Tako to Ama serta kondisi sosial masyarakat Jepang pada zaman Edo melalui sudut pandang teori Period Eye karya Michael Baxandall. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa lukisan Tako to Ama melalui kesebelas aspek teori Period Eye. Penelitian ini mengungkap bahwa yang melatarbelakangi Hokusai dalam melukis lukisan Tako to Ama yaitu parodi dari cerita rakyat Taishokan. Parodi ini berfungsi sebagai kritik sosial terhadap nilai dan norma wanita Jepang di zaman Edo pertengahan (1760-1849), dimana idealnya seorang wanita adalah yang memegang teguh nilai moral berupa kesetiaan terhadap suami, rela berkorban demi sang anak, dan menjaga kehormatan dirinya justru dirusak citranya dengan maraknya prostitusi yang dimanifestasikan dengan keberadaan distrik Yoshiwara.
......Tako to Ama is one of Katsushika Hokusai's woodblock print painting (ukiyo-e) masterpieces depicting a sexual interaction between a woman and two octopuses. This research seeks to reveal the inspiration behind Tako to Ama and the social conditions of Japanese society during the Edo period through the perspective of Michael Baxandall's Period Eye theory. The research was conducted by analyzing Tako to Ama's paintings through eleven aspects of the Period Eye theory. This research reveals that the inspiration of Hokusai’s Tako to Ama is a parody of Taishokan folklore. This parody serves as a social critique of the values and norms of Japanese women in the Middle Edo period (1760-1849), where ideally a woman is one who upholds moral values in the form of loyalty to her husband, is willing to sacrifice for the sake of the child, and maintaining her self-respect is actually damaged with rampant prostitution manifested in the presence of the Yoshiwara district.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Janette Rouli Andwitasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas peran ama dalam pariwisata kota Toba di prefektur Mie, Jepang. Ama merupakan wanita yang menyelam sampai kedalaman 5 mdash;25 meter ke dasar laut untuk mencari rumput laut dan awabi siput laut tanpa menggunakan tabung oksigen. Kota Toba bertransformasi menjadi kota turisme berkat ama. Tujuan penelitian adalah untuk memaparkan bagaimana peran ama sebagai penjaga tradisi dalam pariwisata kota Toba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan ama berperan sebagai penjaga tradisi yang mengupayakan konservasi laut dengan praktik ramah lingkungannya dan turut berkontribusi dalam pariwisata sebagai destinasi wisata budaya dan ikon kota Toba.
This study discusses the role of ama in Toba City Tourism in Mie Prefecture, Japan. Ama is a woman who could do free diving until 5 mdash 25 meters into the bottom of the sea to picks seaweed and their prize catch, awabi abalone . Toba city has transformed into a tourism city because of ama. The purposes of this study is focuses on the explanation of ama rsquo s role as guardian of the tradition in Toba city tourism. This study uses descriptive qualitative method. The result of this study indicates that ama has involve as guardian of the tradition which seeks marine conservation with their sustainable practice while also contributes in Toba rsquo s tourism as cultural tourism destination and city icon.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68830
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library