Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aminzar Rifky Z
Abstrak :
ABSTRAK
Refleksi tinggìnya pertumbuhan ekonomi salah satunya terlihat dari meningkatnya aktivitas investasi pada pembangunan sektor rill. Meningkatnya pembangunan pada sektor rill memerlukan industri pendukung agar kelancaran pembangunan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Industri semen sebagai industri komoditi strategis merupakan industri pendukung yang sangat vital dalam menunjang realisasi investasi pada sektor rit terutama pada sektor konstruksi.

Permintaan semen di masyarakat terus meningkat dan tahun ke tahun dengan peningkatan yang sangat signifikan besar tiap tahunnya. Tingginya permintaan ini seringkali menimbulkan permasalahan tidak tercukupinYa pasokan semen di masyarakat. Kondisi ini membuat pemerintah harus melakukan intervensi dikarenakan semen merupakan komoditi yang erat kaitannya dengan inflasi.

Mengingat begitu pentingnya komoditas strategis ini sebagai motor kelancaran pembangunan nasional perlu adanya studi mengenai karakter industri ini terhadap kondisi industri secara keseluruhan. Adapun tujuannya untuk mçngetahui berapa besar resiko pada industri ini terhadap sikius bisnis di Indonesia, pengadaan bahan mentah, peraturan pemerintah serta terhadap posisi dalam perekonomian di Indonesia yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan para pemainnya. Pada akhirnya dapat disimpulkan resiko kredit pada industri semen di Indonesia sesuai dengan judut dan karya akhir ini yaitu Analisa Kredil Pada Industri Padat Modal Khususnya pada Industri Semen.

Adapun sampel perusahaan yang diambil dalam penelitian ini íalah 3 perusahaan semen yang sudah go public yaitu PT, Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Semen Cíbinong, dan PT. Semen Gresik dengan data-data pada periode tahun 1992-1996. Pemilihan ketiga perusahaan ini sebagai studi kasus dalam mewakili pemain-pefliain lainnya di industri ini atas dasar kapasitas terpasang produksi nasional dimana 87,1 % dikuasai oleh ketiga penisahaan tersebut, yaitu PT. Semen Gresik 38,73%, PT. Indocement Tunggal Prakarsa 37,85% dan PT. Semen Cibinong 10,5%. Dan hash penelitian ketiga perusahaan dapat ditarik benang merah yang menggambarkafl secara global kondisi industri semen di Indonesia.

Pada penelitian ini digunakan 2 pendekatan analisa dalam mencapal tujuan dan penulisan ini yaitu:

1. Analisa industri berdasarkan lima kekuatan bersaing dan Michael E. Porter yaitu peninjauan perusahaan terhadap ancaman pembeli, pemasok, persaingan antar pemain produk substitusi dan pendatang baru.

2. Analisa keuangan dengan meninjau raslo keuangan dan anis kas perusahaan. Rasio keuangan dilihat dan rasio likuiditas, profitabilitas, manajemen aset dan manajemen hutang perusahaafl sedangkan anis kas di analisa terhadap anus kas hasil kegiatan usaba, anis kas yang digunakan investasi dan arus kas hash pembiayaan perusahaan.

Dari hasil analisa 5 kekuatan bersaing (Michael E. Porter) pada ketiga perusahaan tersebut maka industri semen mempunyal empat kekuatan yaitu kekuatan terhadap ancaman pembeli, ancaman produk substitusi, ancaman persaingan antar pemain dan ancaman terhadap pendatang baru serta satu kelemahan yaitu kelemahan terhadap ancaman pemasok. Dimana kekuatan tersebut sangat melindungi para produsen dalam bermain di industri ini. Kondisi ini terlihat dengan adanya hambatan-hambatan masuk yang besar bagi pemain baru, adanya asosiasi (ASI) yang anggotanya para pemain itu sendiri yang mengatur alokasi pasar, kuota produksi dan harga jual, belum adanya produk pengganti yang mempunyai manfaat dan kemampuan yang sama.

Dengan lingkungan usaha yang ada sekarang ¡ni meinbuat para pemain mengenyam keuntungan yang besar. Kondisi ¡ni dapat terlihat dan keuangan perusahaan para pemain tersebut yaitu tingginya tingkat likuiditas dan profit yang dinikmati para pemain walaupun pengelolaan aset-aset perusahaan masih belum efisien dimana investasinya menggunakan dana hutang yang besar.

Dapat disimpulkan bahwa keuntungan-keuntungan yang dinikmati para pemain dalam industri ¡ni dikarenakan struktur pasar pada industri semen yang oligopoli dan mengarah pada monopoli regional serta adanya praktek kartel sehingga para pemain dalam industni ini mempunyai resiko default yang kecil apabila lingkungan usahanya tidak berubah. Tetapi apabila kondisi lingkungan usahanya berubah yaltu dengan terbukanya pasar dan tidak adanya praktek kartel maka persaingan akan meningkat dan akan sulit bagi para pemain untuk mengatur harga jual semennya sehingga akan berdampak kesulitan dalam mengembalikan hutang-hutang yang besar. Kondisi ¡ni akan mengakibatkan resiko default pada industni semen alcan meningkat.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan Nurtjahja
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis Ekonomi yang melanda Indonesia memiliki keterkaitan erat denan kondisi perbankan di Indonesia. Di satu pihak, krisis tersebut menyebabkan bank-bank di Indonesia bertumbangan, dimana penyebabkanya adalah adanya mismatch antara aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh bank-bank tersebut. Di lain pihak, pemulihan ekonomi Indonesia pasca krisis juga berjalan lambat, dimana salah satu penyebabnya adalah sudah terlalu rusaknya sistem perbankan di Indonesia.

Belajar dari pengalaman tersebut, bank-bank di Indonesia perlu menerapkan sebuah sistem yang dapat menjamin adanya prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usahanya, dalam hal ini dalam memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Praktek-praktek masa lalu dimana pinjaman diberikan atas dasar hubungan baik dengan pemilik (kolusi, korupsi dan nepotisme) tidak dapat digunakan lagi untuk masa yang akan datang.

Metode Matriks Kredit adalah suatu metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran obyektif terhadap kondisi portfolio kredit yang dimiliki oleh sebuah bank, sehingga metode matriks kredit tersebut dapat memberikan peringatan dini kepada bank mengenai gejala-gejala yang dapat membahayakan portfolio kreditnya. Metode ini lebih bersifat kualitatif, sehingga diharapkan dapat mengurangi subyektifltas dan loan officer ataupun Pemilik bank yang bersangkutan
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Nawa Pamungkas
Abstrak :
Kebijakan pemberian kredit kepada perusahaan pelanggan di RS Budi Kemuliaan Batam mengakibatkan adanya risiko , karena timbul kemungkinan pelanggan tidak membayar ataupun membayar tetapi lebih lambat dari jangka waktu yang diberikan. Analisis kredit di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam merupakan penilaian terhadap suatu permohonan kerja sama pelayanan kesehatan dari suatu perusahaan. Layak atau tidak suatu calon perusahaan pelanggan diberikan kredit. Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang dilakukan yaitu dengan analisis 5 C?s yaitu : Penilaian Watak (Character), Penilaian Kemampuan (Capacity), Penilaian terhadap modal (Capital), Penilaian terhadap agunan (Collateral), dan Penilaian terhadap prospek usaha nasabah debitur (condition of economy). Tesis ini merupakan Penelitian operasional ( operational research ) yang dilaksanakan dengan pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif, terlebih dahulu meneliti data sekunder yang ada kemudian dilanjutkan dengan penelitian data primer dilapangan dan wwancara. Berdasarkan hasil penelitian di ketahui bahwa Penggunaan 3C?s yaitu Penilaian Watak (Character), Penilaian Kemampuan (Capacity), Penilaian terhadap modal (Capital) dalam setiap permohonan kerja sama pelayanan merupakan hal yang perlu dan harus dilakukan untuk mengurangi risiko piutang bermasalah. Pada akhir penelitian ini disarankan untuk melengkapi seluruh pedoman serta prosedur yang dibutuhkan dan membentuk tim analisis.
The credit policy that implemented by Budi Kemuliaan Batam Hospital caused risks, this condition appear because some of the corporate customer may not pay their debt or they exceed the term of payment. Credit analysis in Budi Kemuliaan Batam Hospital is used to determine whether the corporate customers meet the requirement to establish a health service relation between Budi Kemuliaan Hospital and its corporate customer. The 5 C?s principal that used to evaluate credit are: Character, Capacity, Collateral, and Condition of Economy. This thesis is operational research with quantitative and qualitative method of approach. First, the writer examined secondary data that followed by primary data which conducted through field study and interview. Based on the research result it shows that 3 C?s: Character, Capacity and Capital must be implemented to lower bad debt. The writer suggested completing the guidance and procedure that are needed and establish credit analysis team.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30840
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indriyati Elias
Abstrak :
ABSTRAK
Sewa guna usaha mulai berkembang di Indonesia sejak Pemerintah melakukan deregulasi perbankan pada Oktober 1988. Pertumbuban usaha ini tahun 1995 mencapal 10 kati lipat dibandingkan pada tahun 1981-1982. Persaingan yang ketat akibat tingginya pertumbuhan ini menyebabkan perusahaan menjadi sangat agresif dalam mencari calon lessee dan kurang memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hal ¡ni mengakibatkan kinerja beberapa perusahaan merugi pada tahun 1998 bahkan sebagian bangkrut. Terpuruknya sektor nil sejak krisis ekonomi 1997 hingga kini merupakan faktor utama dalam kebangkrutan perusahaan sewa guna usaha, namun faktor analisa kredit yang kurang komprehensif juga memegang andil. Karya akhir ini akan membahas teknik analisa kredit yang bagaimanakah yang menaati prinsip kehati-hatian namun prosesnya tidak bertele-tele sehingga proses pengambilan keputusan menjadi efisien. Untuk ¡tu penulis memilih mengaplikasikan model analisa atribut dari Coleshaw pada penusahaan sewa guna usaha.

Model analisa atribut menyatukan 18 atribut yang berhubungan dengan resiko kredit kedalam angka (score). Ada 4 (empat) resiko usaha yang dihadapi oleh lessor.. Analisa kredit berkaitan dengan resiko kredit yaltu resiko ketidakpastian apakah lessee mampu untuk mengembalikan pinjaman benikut bunganya sesuai dengan periode yang disepakati bersama dala, penjanjian. Sebelum proses analisa dilakukan, Iangkah pertama yang perlu dilakukan adaiah pengecekan apakah calon lessee memenuhi kniteria dasar. Apabila calon lessee memenuhi kritenia dasar, maka proses analisa atribut dilakukan dengan mengadakan pemeniksaan dokumen melakukan kunjungan (visit) dan analisa keuangan. Kesemuanya diperlukan untuk memberikan penilaian model analisa atnibut.

Model analisa atribut membagi 18 atribut kedalam 3(tiga) kelompok atribut yaltu: atribut pelanggan (customer attributes) - mengevaluasi kondisi manajemen dan usaha calon lessee; atribut Prioritas (Priority attributes) - mengevaluasi keuntungan bagi lessor apabila melakukan transaksi sewa guna dengan calon lessee; dan atribut keuangan (credit and financial attributes) - mengevaluasi pengalaman calon lessee dalam memperoleh kredít dengan pihak ketiga lainnya, dan menilai kondisi keuangan calon lessee selama kurun waktu tertentu untuk mendapatkan gambaran mengenal kemampuan mereka dalam menghasilkan laba di masa datang sehingga mampu melunasi pembiayaan yang akan dilakukan. Penilaian atribut ¡ni menggunakan angka (score) 1-10 untuk setiap atribut. Score dibedakan antara bobot lessor (weighting score) yang mencerminkan standar perusahaan, dan nilai eaton lessee (actual score) mencerminkan penilaian lessor mengenai calon lessee. Actual score dibandingkan dengan weighting score dalam scoresheet akan menghasilkan peringkat A sampai D yang mencerminkan tingkat resiko calon lessee yang menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan kredit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model analisa atribut untuk meraih keputusan yang ?benar? diperlukan keputusan yang konsisten dengan meminimalkan unsur subyektif dalam melakukan penilaian ciengan membentuk Komite Kredit yang terdiri dan staff/manajer dan departemen-departemen yang terlibat, Komite inilah yang mengevaluasi hash penilaian masing-masing departemen dan memberikan hash penilaian akhir dalam suatu rapat komite. Profesional individu pelaksana dalam memberikan penilalan sangat menentukan keberhasilan model ini.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library