Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Manohara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus anggur 300 gram per hari selama dua minggu terhadap kadar kolesterol LDL laki danperempuan dengan kolesterol total batas tinggi. Penelitian ini merupakan uji klinik para!el, membandingkan 18 orang dalam kelompok yang mendapat jus anggur disertai penyuluhan gizi dengan 17 orang daJam kelmnpok yang hanya mendapat penyuluhan gizi. Subyek yang memenuhi kriteria penelitian dibagi menjadi dua kelompok dengan randomisasi sederhana. Data yang diambil meliputi usia. jenis kelamin1 tingkat pendidikan, indeks massa tubuh (IMT), aktivitas ftSik, riwayat hiperkolesterolemia, asupan energi, lemak, serat kolesterol dan polifenol. Pemeriksaan IMT, asupan energi) lemak, serat, kofesterol, dan polifenol serta kolesterol LDL dlakukan pada awal, selama dan akhir perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t tidak berpasangan dan Mann wliitncy dengan batas kemaknaan 5%. Sebanyak l8 orang kelompok P dan 14 orang ke!ompok K dengan usia 25-44 tahun dapat mengikuti penelitian seear.t. fengkap, Indeks aktivitas fisik rata rata termasuk eukup. Data awal menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Setelah 14 hari perlakuan. diketahui persentase asupan energi subyek terhadap kebutuhan energi total termasuk kategori cub.'Up pada kelompok perlakuan (89,1 ± 21,6%) dan kurang pada kelompok kontrol (78,8 ± 17,2%). Asupan lemak kedua kelompok seiama pedakuan tergolong cukup. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok. Asupan serat dan kolesterol kedua kelompok selama perlakuan tidak berbeda bermakna. Asupan polifenol lebih tinggi pada kelompok perlakuan 631,9 (594,4-753,4) mg/hari dibandingkan dengan asupan kelompok kontrol 63,1 (4,5-140,4) mg/hari Pada kedua kelompok didapatkan penurunan kadar kolesterol LDL. Penurunan yang lebih besar teijadi pada kelompok perlakuan, namun tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan penurunan pada kelompok kontrol. Dengan pemberian 300 gram jus anggur scJama dua minggu tidak didapatkan perbedaan bermakna penurunan kolestcrot LDL antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. ......The aim of this study was to investigate the effect of 300 gram per day grape juice for two weeks on LDL-cholesterol le""is in borderline total cholesterol of male and female subjects. The study is a parallel! randomized clinical trial. The subjects random were divided into two groups using simple randomization. The treatment group was given grape juice and nutrition counseling (n = 18) and the control group received nutrition counseling alone, n=l7. Data collected including age, sex, Jevel of education, physical activity, body mass index (BMl), hypercholesterolemic intake of energy, fat, fiber, cho!esteroand polyphenol. Laboratory findings of LDL­ cholesterol levels and BMI examination were done before and after treatment Intake of energy, fut, fiber, cholesterol, and polyphenoi were examined before) during, and after the treatment Statistical analysis, was done using unpaired t and Mann Whitney tests with the signnficant level of 5%. Eighteen subjects. were age 25-44 years old, in the treatment group and fourteen subjects in the control group completed the study. The physical activity index in both groups is categorized as sufficient. The characteristics of the two groups not significantly different at base line (p >0,05). After fourteen days of treatment, ail subjects in the treatment group had energy intake meet the requirement of&9,1 ± 21,6 %whereas the control group average did not 7&,& ± i7.2 %. Intake off in both groups was sufficient, the control group had above recommended intake. Intake of fiber and cholesterol in both group was not significantly different. The average intake of polyphcnol in the treatment group increased significantly higher than in the control group 631,9 (594,4-753,4) and 63,12 (4,5-140,4) mg/day respectively. There was a greater decrease in LOL-cholesterol levels in the treatment group compared to the control group.although not statistically significant (p >0,05). In conclusions, the effects of 300 gram per day grape juice for two weeks decrease LDL-cholesterol the treatment group higher than the control but was not significantly.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T31663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Maria Wahyuningtyas
Abstrak :
Penelitian ini adalah diketahuinya pengarub pemberian jus anggur 300 gram per hari selama dua minggu terhadap kadar NO serum laki-laki dan perempuan dengan kadar kolesterol total batas tinggi. Penelitian ini merupakan sebuab field trial, membandingkan Ul subyek dalam kelompok yang mendapatkan jus anggur disertai penyuluhan TIC (P) dengan 17 subyek dalam kelompok yang hanya mendapatkan penyuluhan 1LC (K). Subyek yang memenuhi kriteria penelitian dibagi menjadi dua kelompok dengan randomisasi sederhana. Data yang diambil melipoti usia, jenis kelamin, riwayat hiperkolesterolemia dalam keluarga, akrivitas fisik, indeks massa tubuh (IMT), asupan energi, lernak, kolesterol, serat, dan polifenol dengan food record. Pemeriksaan kadar kolesterol total dan NO serum dilekukan di awal dan ekhir perlekuan. Analisis data menggunakan uji t tidak berpasangan dan uji Mann Whitney dengan batas kernaknaan 5%. Sebanyak 18 subyek pada kelompok P dan 14 subyek pada kelompok K, dengan rerata usia 35,57±5,20 tahun mengikuti penelitian secara lengkap. Indeks akrivitas fisik subyek kedua ke!ompok termasuk di bawah rata-rata. Data awal tidak didapatkan perbedaan bermakna (p>O,OS). Setelah dua minggu perlakuan, didapatkan persentase asupan energi terbadap kebutuhan energi total termasuk kategori cukup pada kelompok perlakuan dan kurang pada kontrol. Asupan lemak total dan kolesterol kadua kelompok adalah tergolong cukup. Asupan serat tergolong kurang. Terdapat perbadaan bermakna asupan polifenol pada kedua kelompok selama perlakuan (p<0,05). Terdapat peningkatan kadar NO serum sesudab perlekuan pada kedua kelompok yang tidak berbeda bermakna (p>O,OS), bahkan terdapat penurunan kadar kolesterol total serum pada kedua kelompok sesudah perlekuan meskipun tidak berbeda bermakna (p>0,05) dan masih dalam kategori batas tinggi. Pemberian jus anggur 300 gram per han tidak didapatkan perbedaan bermakna peningkatan kadar NO serum antara kelompok perlakuan dan kontrol. ...... The aim of this study was to investigate the effect of grape juice (that made from 300 grams of grapes per day) during two weeks on serum NO level in male and female subjects with borderline high total cholesterol level. The study was a field trial Thirty five subjects were selected using certain criteria and randomly (simple randomization) divided into two groups. The treatment group (n=18) received grape juice and nutrition counseling; the control group (n=l7) received nutrition counseling. Data obtained directly from the subjects were age, gender, history of hypercholesterolemia in .subject's family, physical activity, and body mass index, intake of energy, fat, cholesterol~ fiber and polyphenol using food record. Laboratory findings of serum NO level and total cholesterol level were done before and after intervention. For statistical analysis, unpaired t-test and Mann Whitney were used with the level of significance was S%. Eighteen subjects in the treatment group and fourteen subjects in the control group completed the study and analyzed. Mean of age was 35.57±5.20 years old. The physical activity index of bath groups were low. The characteristics of the two groups were closely matched at base line (p>O.OS). After two weeks intervention, subjects? energy consumed in the treatment group achieved the recommended diet, while in the control group was below. The average intake of total fat and cholesterol in both groups achieved the recommended diet, but the fiber intake were below. The average intake of polyphenol in the treatment group was increased significantly than the control group (pQ.05). There were decreased on serum total cholesterol level in bath groups, although not statistically significant (p>O.OS). The effect of gyape juice for two weeks did not significantly increase serum NO level in the treatment group.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32824
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fariha Ulfah Azzahrah
Abstrak :
Minyak biji anggur Vitis vinifera L. merupakan minyak nabati berwujud cair yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena kandungan asam linoleat di dalamnya. Namun, wujud cair yang dimiliki oleh minyak biji anggur ini dapat membatasi proses penyimpanannya. Mikroenkapsulasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengubah bentuk cair menjadi bentuk padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah minyak biji menjadi serbuk mikrokapsul dengan metode emulsifikasi sambung silang menggunakan gum arab sebagai penyalut. Minyak biji anggur diformulasikan dengan perbandingan minyak dengan polimer yaitu 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5. Evaluasi mikrokapsul yang dilakukan yaitu bentuk dan morfologi, ukuran mikrokapsul, indeks mengembang, kadar air, dan efisiensi penjerapan. Hasil evaluasi dari keempat formulasi mikrokapsul yang diperoleh berwarna putih kekuningan berbentuk sferis. Mikrokapsul pada F1 memiliki ukuran 69 m, F2 memiliki ukuran 82 m, F3 memiliki ukuran 125 m, dan mikrokapsul pada F4 memiliki ukuran 131 m. Nilai kadar air dari keempat formulasi berkisar 4,37-5,70 . Indeks mengambang dari keempat formulasi berkisar 5,54-5,94. Sedangkan nilai efisiensi penjerapan dari F1 adalah 17,33 , F2 20,73 , F3 34,22 , dan F4 67,15 . Hasil evaluasi menunjukkan bahwa F4 merupakan formula terbaik dengan nilai efisiensi penjerapan 67,15 . Dapat disimpulkan bahwa minyak biji anggur mampu diubah menjadi mikrokapsul dengan metode emulsifikasi sambung silang. ...... Grape seed oil Vitis vinifera L. is a liquid vegetable oil used mainly for its linoleic acid. However, there are many efforts to convert the liquid form of the oil into a solid form due to its instability under poor storage condition. Thus, microencapsulation can be used to convert its liquid into a solid form. The aim of this study was to convert grape seed oil into a microcapsule powder by cross linked emulsification method using gum arabic as a coating polymer. The grape seed oil was formulated with gum arabic in the ratios of 1 2, 1 3, 1 4, and 1 5. Microcapsules were characterized in terms of shape and morphology, size, swelling index, water content, and entrapment efficiency. The evaluation result showed that all the formulation microcapsule had a white yellowish spherical form. The particle size of F1, F2, F3 and F4 size 69 m, 82 m, 125 m, and 131 m, respectively. The water content of the F1 ndash F4 ranged from 4,37 5,70 and swelling indexes 5.54 to 5.94. The value of entrapment efficiency of F1, F2, F3, and F4 were 17.33 , 20.73 , 34.22 , and 67.15 , respectively. The result of the evaluation indicated that microcapsule F4 was the best formula with an entrapment efficiency values of 67.15 . It can be concluded that the grape seed oil could be converted into microcapsules by cross linked emulsification using gum arabic.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Wirapustaka (Padmasusastra)
Abstrak :
Buku ini adalah bundel dari majalah bulanan yang bernama Candra Kanta. Diawali dengan artikel mengenai bahasa Polynesia. Pada terbitan kedua (Rabiulakhir tahun Dal 1831) diawali dengan artikel mengenai tanaman anggur. Terbitan terakhir (Sapar tahun Wawu 1833), berisi artikel mengenai ilmu pertanian.
Surakarta: Albert Rusche, 1901
BKL.1108-SK 4
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Shelvy Soetanto
Abstrak :
Latar belakang: Ekstrak Biji Anggur (EBA) mengandung Proanthosianidin yang efektif sebagai agen antibakteri. Biofilm adalah komunitas mikrobialmultiseluler yang terdiri atas sel-sel yang berlekatan dan dapat membentuk matriks ekstraselular polisakarida. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan antibakteri larutan EBA terhadap biofilm E.faecalis. Metoda: E.faecalis ATCC 29212 dibuat dalam bentuk biofilm dengan cara diinokulasi diatas membran filter selulosa nitrat steril yang diletakkan di atas BHIA dandiinkubasi pada suhu 37oC selama 72 jam pada keadaan aerob. Kemudian dipapar dengan PBS (kontrol), larutan EBA, dan larutan Klorheksidin 2% masing-masing kelompok terdiri dari 3 tabung. Setiap tabung ditambahkan PMA dan analisis DNA E.faecalis menggunakan RT-PCR. Data dianalisis secara statistik dengan uji non parametrik Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Hasil: Larutan EBA memiliki kemampuan antibakteri terhadap biofilm E.faecalis. Apabila antar kelompok dibandingkan maka kemampuan antibakteri antar kelompok mempunyai nilai yang berbeda bermakna. Kesimpulan: Ekstrak Biji Anggur (EBA) memiliki kemampuan antibakteri terhadap biofilm E. faecalis. ...... Background: Grape Seed Extract contains Proanthosianidin which proven to be effective as antimicrobial agent. Biofilm is defined as multicelular microbial community, consist of cells attached to others and produce polisacharide extracelullar matrix. The aim of this study is to investigate antibacterial efficacy of grape seed extract againts E.faecalis biofilm. Method: E.faecalis ATCC 29212 strain was prepared in biofilmform using sterile nitrate selulose membrane, incubated on BHIA media at 37oC for 72 h. Each membrane contain E.faecalis biofilm was added to 3 tubes of PBS (control), 3 tubes of Grape Seed Extract, and 3 tubes of Clorhexidine 2%. The value of viable DNA cells was measured using RT-PCR. The data was analyzed statistically using non-parametric Kruskal-Wallis test and Mann-Whitney test. Result: Grape Seed Extract has antibacterial efficacy againts E.faecalis biofilm. The difference between all groups were statistically significant. Conclusion: Grape Seed Extract has antibacterial efficacy againts E.faecalis Biofilm.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rista Eka Aprilianti Sugiono
Abstrak :
ABSTRAK Latar Belakang : Ekstrak Biji AnggurEBA mengandung proantosianidin sebagai pengikat silang kolagen yang menentukan sifat mekanik dentin. Tujuan : Menganalisis pengaruh larutan EBA terhadap kekuatan lentur dentin saluran akar. Metode : 90 lempeng dentin saluran akar dibagi menjadi 3 kelompok direndam larutan EBA, NaOCl dan aquabides. Dilakukan uji kekuatan lentur dentin dengan Universal Testing Machine. Hasil : Kekuatan lentur tertinggi pada kelompok larutan EBA, terendah pada kelompok NaOCl. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok larutan EBA dan aquabides (p>0.05). Kesimpulan : Nilai kekuatan lentur dentin saluran akar pada larutan EBA lebih tinggi dibandingan dengan larutan NaOCl.
ABSTRACT Background : Grape Seed Extract (GSE) contains proanthocyanidin as collagen crosslinking which determines the mechanical properties of dentin. Objective: To analyze the effect of the GSE solution to the flexural strength of root canal dentin. Methods : 90 root canal dentin slabs were divided into 3 groups, immersed in GSE solution , NaOCl and aquabidest . Dentin flexural strength test measured by Universal Testing Machine. Results : The highest flexural strength was found in GSE solution group , the lowest in the group of NaOCl . There were no significant differences between GSE groups and aquabidest group ( p > 0.05 ). Conclusion : The value of flexural strength of root canal dentin found in GSE solution group was higher when compared with NaOCl solution.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Prasetyo Wardojo
Abstrak :
ABSTRAK Latar Belakang: Kebocoran mikro tumpatan resin komposit dengan dentin seringkali diakibatkan kerusakan serat kolagen dentin pada lapisan hybrid. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh larutan ekstrak biji anggur (EBA) sebagai bahan biomodifikasi dentin untuk mencegah kebocoran mikro antara resin komposit dan dentin. Metode: 52 spesimen dentin dibagi 2 kelompok. Kelompok 1 aplikasi larutan EBA selama 30 detik setelah etsa. Kelompok 2 sebagai kontrol. Analisis data dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Kebocoran mikro kelompok larutan EBA lebih besar secara statistik berbeda bermakna dengan kontrol. Kesimpulan: Aplikasi larutan EBA setelah pengaplikasian etsa dapat meningkatkan kebocoran mikro antara tumpatan resin komposit dengan dentin.
ABSTRACT Background : Microleakage of composite resin and dentin frequently caused by breakdown of collagen matrix at hybrid layer. The purpose of this study is to evaluate the influence grape seed extract (GSE) solution as dentin biomodification against microleakage between composite resin and dentin. Method : 52 dentin specimen divided into 2 groups. Groups 1 application GSE solution for 30 second after etching. Group 2 as control group. Result : GSE solution group significantly increase microleakage between composite resin and dentin compare to control group. Conclusion : Application of GSE solution after ethcing can increase microleakage between composite resin and dentin.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Winando
Abstrak :
Radikal bebas adalah zat yang dapat menyebabkan stres oksidatif di tubuh manusia jika itu melebihi kapasitas maksimum. Antioksidan adalah zat yang bisa dinetralkan gratis radikal menjadi bentuk yang kurang berbahaya. Itu bisa didapat dari tanaman yang mengandung metabolit sekunder seperti polifenol dan flavonoid, salah satu tanaman yang dimiliki Potensi sebagai antioksidan adalah Tail Grape (Artabotrys blumei Hook F. & Thomson) dari Keluarga Annonaceae, sebagian besar didistribusikan di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak heksana, etil asetat dan metanol daun dan batang kulit Ekor Anggur memiliki potensi sebagai antioksidan dan untuk mengetahui phytochemical-nya komposisi, terutama flavonoid dan polifenol. Uji antioksidan telah dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu 2,2-difenil 1-pricylhydrazyl (DPPH) dan Ferric Reducing Antioksidan Power (FRAP), pembacaan absorbansi dilakukan oleh spektrofotometri menggunakan microplate reader pada λ = 517 nm untuk DPPH dan λ = 593 nm untuk uji FRAP. Total kandungan flavonoid ditentukan oleh aluminium klorida uji kolorimetri, total konten fenolik ditentukan dengan menggunakan Folin-Ciocalteu reagen. Ekstrak metanol kulit batang menunjukkan potensi antioksidan terbaik, dengan IC50 20,38 μg / mL pada uji DPPH dan FeEAC 32,357 μmol / g ekstrak pada uji FRAP. Ini ekstrak metanol juga memiliki kandungan lavonoid dan fenolik total tertinggi, yaitu 319.276 mgQE/gram sampel dan 589.714 mgGAE/gram sampel berturut-turut. Di Kesimpulannya, ekstrak metanol kulit batang Tail Grape memiliki antioksidan kuat aktivitas, maka fraksinasi lebih lanjut dan isolasi dapat dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak zat spesifik yang bertindak sebagai antioksidan.
Free radicals are substances that can cause oxidative stress in the human body if they exceed their maximum capacity. Antioxidants are substances that can be neutralized free of radicals into less harmful forms. It can be obtained from plants that contain it Secondary metabolites such as polyphenols and flavonoids, one plant that has potential as an antioxidant is the Tail Grape (Artabotrys blumei Hook F. & Thomson) of the Annonaceae Family, mostly distributed in Indonesia and Malaysia. This research was conducted to find out whether hexane, ethyl acetate and methanol extracts of leaves and stem of the skin of Grape Tail have potential as an antioxidant and to find out its phytochemicals. Composition, especially flavonoids and polyphenols. Antioxidant test has been performed using two methods, namely 2,2-diphenyl-1-pricylhydrazyl (DPPH) and Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP), absorbance readings were carried out by spectrophotometry using a microplate reader at λ = 517 nm for DPPH and λ = 593 nm for the test FRAP. The total flavonoid content was determined by the aluminum chloride colorimetric test, the total phenolic content was determined using the Folin-Ciocalteu reagent. The bark methanol extract shows the best antioxidant potential, with IC50 20.38 μg/mL in the DPPH test and FeEAC 32.357 μmol/g extract in the FRAP test. This methanol extract also has the highest total lavonoid and phenolic content, which is 319,276 mgQE/gram sample and 589,714 mgGAE/gram sample respectively. In conclusion, the methanol extract of Tail Grape bark has strong antioxidant activity, so further fractionation and isolation can be carried out to obtain more specific substances that act as antioxidants.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Anjani Anabella
Abstrak :
Tor soro adalah ikan endemik yang ditemukan di beberapa pulau di Indonesia meliputi Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Ikan kancra Tor soro) mengalami penurunan jumlah di alam karena adanya overfishing,rusaknya habitat dan waktu pematangan kematangan gonad jantan dan betina yang berbeda. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal salah satunya dengan melakukan kriopreservasi materi genetik (spermatozoa). Telah dilakukan penelitian mengenai kriopreservasi ikan kancraTor soromenggunakan berbagai konsentrasi sari buah anggur Vitis vinifer sebagai antioksidan alami yang dikombinasikan dengan DMSO 10%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi sari buah anggur (KK 0%; KP1 10%; KP2 20%; dan KP3 30%) yang dikombinasikan dengan DMSO 10% terhadap kualitas spermatozoa dan kemampuan fertilisasi spermatozoa ikan kancra 24 jam pascakriopreservasi. Hipotesis penelitian adalah sari buah anggur dengan berbagai konsentrasi (KK 0%; KP1 10%; KP2 20%; dan KP3 30%) memberikan pengaruh terhadap parameter uji meliputi motilitas, viabilitas, abnormalitas dan kemampuan fertilisasi spermatozoa ikan kancra 24 jam pascakriopreservasi. Hasil uji ANAVA satu faktor menunjukkan pemberian berbagai konsentrasi sari buah anggur memiliki rata-rata persentase motilitas, viabilitas, dan kemampuan fertilisasi spermatozoa ikan kancra 24 jam pascakriopreservasi berbeda yang nyata (P<0,05). Sedangkan pada rata-rata abnormalitas tidak ditemukan perbedaan (P>0,05). Hasil uji perbandingan berganda Tukey menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antarkelompok perlakuan KK (Sari buah anggur 0%) dengan KP1 (Sari buah anggur 10%) terhadap persentase motilitas, viabilitas dan kemampuan fertilisasi spermatozoa ikan kancra 24 jam pascakriopreservasi. Kombinasi terbaik adalah DMSO 10% dan sari buah anggur 10% karena dapat mempertahankan nilai persentase motilitas, viabilitas, kemampuan fertilisasi tertinggi dan nilai peresentase abnormalitas terendah dengan nilai 41,8 ± 11,2 %; 31,7%± 10,1 %; 77,8% ± 1,7 % ; dan 77,8% ± 1,7 %.Tor soro is an endemic fish found on several islands in Indonesia including Java, Sulawesi and Kalimantan. Kancra fishTor sorohas decreased in number due to overfishing, habitat destruction and asynchronous maturation timr of male and female gonad. Efforts that can be made to overcome this problems are cryopreserving of genetic material (spermatozoa). Cryopreservation of kancra fish Tor soro using various concentrations of grape juice (Vitis vinifera) as a natural antioxidant combined with 10% DMSO has been studied. The objective of this study was to determine the effect of grape juice (KK 0%; KP1 10%; KP2 20%; and KP3 30%)  combined with 10% DMSO on spermatozoa quality and fertilitation rate of spermatozoa kancra fish 24 hours postriopreservation. The hypothesis is grape juice concentration (KK 0%; KP1 10%; KP2 20%; and KP3 30%) influences the test parameters including motility, viability, abnormality and fertilization rates of kancra fish spermatozoa 24 hours postcryopreservation. The results of the one factor ANAVA test showed that giving various concentrations of grape juice had an average percentage of motility, viability, and fertilization rates of spermatozoa for 24 hour cryopreservation significantly different (P <0.05). While the abnormalities were found no difference (P> 0.05). The results of Tukey's multiple comparison test showed that there were significant differences between the control groups (0% grape juice) and KP1 (10% grape juice) to the percentage of motility, viability and fertilization ability of spermatozoa of kancra fish 24 hours postriopreservation. The best combination is DMSO 10% and grape juice 10% because it can maintain the highest percentage of motility, viability, fertilization ability and the lowest percentage of abnormalities with a values are 41,8 ± 11,2 %; 31,7%± 10,1 %; 77,8% ± 1,7 % ; and 77,8% ± 1,7 %.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seffy Aulia Karinawaty
Abstrak :
Biji anggur merah (Vitis vinifera L.) yang berasal dari buah segar anggur merupakan salah satu sumber senyawa bioflavonoid proantosianidin yang memiliki khasiat sebagai antioksidan dengan kekuatan yang lebih besar dari Vitamin C dan Vitamin E. Senyawa ini dapat digunakan untuk mencegah dan meredam reaksi berantai dari radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini. Ekstrak biji anggur merah diformulasikan menjadi sediaan krim yang dibedakan kadarnya dalam konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan penyimpanan sediaan selama 8 minggu pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4°C), suhu kamar, dan suhu tinggi (40+2°C). Centrifugal test dan cycling test juga dilakukan terhadap keempat krim ekstrak biji anggur. Pengukuran aktivitas antioksidan ditentukan dengan menggunakan metode peredaman DPPH berdasarkan nilai aktivitas antioksidan. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa keempat krim ekstrak biji anggur merah memiliki kestabilan fisik setelah penyimpanan pada suhu kamar, uji mekanik, dan cycling test. Krim ekstrak biji anggur merah 1%, 1,5%, dan 2% memenuhi nilai minimum aktivitas antioksidan, sedangkan krim ekstrak biji anggur merah 0,5% tidak memenuhi nilai minimum aktivitas antioksidan setelah pengujian pada penyimpanan. Krim ekstrak biji anggur merah 0,5% menunjukkan kestabilan fisik terbaik dan krim ekstrak biji anggur merah 2% memiliki aktivitas antioksidan terkuat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>