Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lydia Indrayati
"ABSTRAK
Kumpelisi telah menyehubkan banyak perubuhan-pcrubahan internal rumah sakit
dalam memberikan Iayanan kesehatan bagi masyarakat. Secara khusus hubungan antara
rumah snkil dam doklcr. Duktcr mcrupukan kelompok profcsi yang memegang kontrol
dominan lcrhadap pcnggunaan sumber daya yang ada di rumah Sakit sehingga
diperlukan suatu upaya untuk mendukung seorang dokter agar menyukai pekenjaannya
dan loyal tcrhadap rumah sakit. Salah satu talftor antcscden perilaku menarik diri pada
profesi dokter adalah faktor-ihktor yang berkaitan dengan kcbijakan rumah sakit yang
bcrdampak pada otonomi dokter dan personal time, hubungan dengan pasien, masalah-
masalah pclayanan pasicn, hubungan kcrja dengan lemun sejawat, lnubungan ke.ja
dengan staf, hubungan dengan komunitas, kompensasi, dukungan administrasi, dan
sumber daya.
Pcriiaku mcnarik diri yang ciilakukan pada rumah sakit X di Bogor terhadap 53
dokter dilakukan menggunakan analisa univariat, bivariat. dan multivariat iengan
variabel bebas yang mempengaruhi yaitu kepuasan dokter (posisi/peran dan otonomi),
kompcnsasi (tarif dan sharing), jadua! kaxja, dan kondisi lingkungan kerja (hubungan
kerja dan sumber daya rumah sakit). Status kcpegawaian dokter juga menxpakan faktor
yang dapat mempengaruhi perilaku menarik diri.
Hampir sepanuh doxter di rumah sakit ?X? berperilaku menarik diri dengun
Ihktor-|`aktor yang mcmpunyai hubungan yang signiiikan, yaitu taktor kompensasi,
jadwal kenja dan kondisi lingkungan kerja. Sedangkan faktor kepuasan terhadap pcran &
otonomi Serta faktor status kepegawaian tidak mempunyai hubungan yang signifikan.
Setelah dilakukan pemodelan, maka diketahui faktor anteseden yang bexpcran dalam
terjadinya perilaku menarik diri adalah faklor jadwal bekeria dan faktor kondisi
lingkungan kcrja. Dengun ricmikian untuk mcngantisipasi kejadian penlaku menarik diri
yang terjadi di kalangan dokter, rumah sakit perlu mengkaji ulang kebijakamkebijakan
rumah sakit yang bcrdampak tcrhadap kcjadian perilaku Iersebut.

ABSTRACT
High competition has lead hospital into many intemal changes in order to give
maximum satisfaction to the community. One of them is the transformation of
relationship between hospital and physicians. Physicians can be described as group of
profession who has essential function in hospital in terms that they have power to pursue
success for hospital. So then it is crucial to put many efforts to create circumstances in
which pacify them and to be loyal. The antecedent tactors for physician?s withdrawal
behavior are hospital`s policies that give impacts to physician?s autonomy and personal
time. rclauionship with patients, relationship with colleagues, compensation.
administrative support. and hospital`s resources. -
This research describes the univariance, bivariance and multivariance analysis of
fifty-three pi~ysician?s behaviour to withdrawal from their responsibility in named X
hospital. The analysis engage the independent variables which are physicians?
satisfaction (position and autonomy), compensation (salary and sharing), working
schedule and working-envi1'onrner.t condition (relationship among colleagues and staff
and hospital resources). In addition, employment status also is an important factor that
might cause physicians withdrawal behavior. The result of this analysis states that
almost half of total physicians are willing to withdrawal for the majority reasons of
compensation, working schedule and working-envirornient condition. Conversely,
physician`s satisfaction (position and autonomy) and employment status are not
significant for this issue.
Furthermore, in variable modelling, it is simply concluded that the antecedent
factor for withdrawal behavior are working schedule and working-environment
condition. Thus, in order to conquer this substance, X hospital significantly requires
policies evaluation regarding those two major factors. `"
2007
T34568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noriksa Ratu Vetsera
"Fenomena phubbing mudah ditemui sehari-hari di lingkungan sekitar termasuk di restoran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian prompt dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran.Intervensiyang digunakan adalah pemberianprompt pasif berupa papan pesan berbahan akrilik yang berdiri tegak dan prompt aktif berbentuk kotak sehingga pelanggan perlu secara aktif meletakkan ponsel dalam kotak.
Peneliti juga menguji perbedaan pengaruh antara pemberian intervensi tunggal(hanya diberikan prompt pasif saja) dengan pemberian intervensi ganda(diberikan prompt pasif sekaligus prompt aktif) dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran.
Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang melibatkan dua kelompok kontrol yang di dalamnya terdapat 2.711 pelanggan restoran dan dua kelompok yang diberi intervensi berupa pemberian promptyang mengikutsertakan 2.659 pelanggan restoran. Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan melalui analisis statistik dengan menggunakan One-way ANOVA.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pemberian prompt dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran. Hasil pengujian hipotesis kedua memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara pemberian intervensi tunggal dengan intervensi ganda dalam mengurangi perilaku phubbing di restoran. Keterbatasan penelitian dan saran dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
......
Phubbing phenomena are easily found everyday in the surrounding environment, including in restaurants. This study aims to examine the effect of prompt giving in reducing phubbing behavior in restaurants. The prompt used is a passive prompt in the form of an acrylic message board that stands upright and a boxy active prompt so that the customer needs to actively put the cellphone in the box.
The researchers also examined differences in influence between single promptings (only given a passive prompt) with multiple prompts (given passive and active prompts) in reducing phubbing behavior in restaurants.
The design of this study was a quasi-experimental involving two control groups in which there were 2,711 restaurant customers and two groups given the intervention in the form of giving a prompt which included 2,659 restaurant customers. Testing of the research hypothesis was carried out through statistical analysis using One-way ANOVA.
The results of testing the first hypothesis indicate that there are differences in the effect of prompt giving in reducing phubbing behavior in restaurants. The results of testing the second hypothesis show that there is no difference in effect between giving a single prompt with a double prompt in reducing phubbing behavior in a restaurant. The limitations of the research and suggestions are further discussed in this pape."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Natalina
"ABSTRAK

Walaupun para peneliti awalnya menganggap tidak ada ambidexterity dalam industry konstruksi, penelitian awal dalam industry konstruksi menunjukkan bahwa terdapat indikasi ambidexterity (Eriksson P.E., 2011).  Penelitian ini bertujuan melihat apakah ada hubungan positif antara kinerja proyek konstruksi dengan ambidexterity; menemukan antesedennya; tingkat ambidexterity yang ditemukan dalam proyek konstruksi; serta mengidentifikasi cara manajemen mendukung ambidexterity dalam suatu organisasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks organisasi dan arus pengetahuan secara positif berhubungan dengan ambidexterity; sedangkan ketidakpastian lingkungan dan karakteristik proyek tidak mempengaruhi ambidexterity secara signifikan.  Ambidexterity juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.  Temuan lainnya adalah tingkat ambidexterity dalam proyek cukup tinggi.


ABSTRACT


Although initially scholars did not believe that ambidexterity exists in construction industry, early research suggested that some degree of ambidexterity does exist (Eriksson P.E., 2011).  This thesis investigated whether ambidexterity has positive relationship with performance of construction projects; the antecedents; the degree of ambidexterity found in projects; and to identify ways management can support ambidexterity within an organization.   The results showed that organizational context and knowledge inflow positively related to ambidexterity, while environmental uncertainties and project characteristics do not significantly influence ambidexterity.  It is also found that ambidexterity significantly related to performance.  Another finding is that the degree of ambidexterity in projects is quite high. 

 

"
2015
T53993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristika Valentine
"Perilaku tidak selamat pada tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan kerja. Berbagai penelitian dan laporan kasus membuktikan tingkat kecelakaan akibat perilaku masih terus terjadi. Analisis perilaku tidak selamat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong timbulnya perilaku tidak selamat. Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, menggunakan model ABC perilaku. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian sebanyak 7 orang yang terdiri dari tiap lapisan tenaga kerja. Penelitian ini menggambarkan perilaku tidak selamat tenaga kerja serta faktor anteseden dan konsekuensi yang melatarbelakangi munculnya perilaku tidak selamat pada tenaga kerja. Perusahaan perlu mempertahankan program pelatihan dan promosi K3 yang sudah berjalan. Perilaku tidak selamat dapat dicegah dengan meningkatkan pengetahuan, pengimplementasian peraturan K3 dengan baik, komitmen manajemen dalam pelaksanaan K3, pengawasan yang efektif, pelaksanaan HSE Reward yang efektif, dan diberlakukannya sanksi K3.

Unsafe behavior in the workforce is one of the factors that contribute to create an accident. Various studies and case reports have proven that the accident rate due to the unsafe behavior still occurs. Unsafe behavior analysis purpose to determine factors that encourage the emergence of unsafe behavior. Descriptive research with qualitative approach, using the ABC model of behavior. Data collected through in-depth interviews, observation and document analysis. Informants in the study were 7 people consisting of each layer of the workforce. This study describes the unsafe behavior on workforce, antecedents and consequences as the factors underlying the emergence of unsafe behavior. Companies need to maintain the existing training programs and HSE promotion. Unsafe behavior can be prevented by improving knowledge, implementing HSE regulation as well, management commitment in the implementation of HSE, effective supervision, effective implementation of HSE Reward, and punishment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T44813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumunar Mahanani
"ABSTRAK
Tidak banyak masyarakat yang mengetahui dan sadar pentingnya kebijakan publik atau produk organisasi publik. Padahal dalam Undang-undang No. 28 Tahun 1999 pasal 8, menyebutkan bahwa peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara merupakan hak dan tanggungjawab masyarakat untuk ikut mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih. Persoalannya masyarakat beranggapan bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak berpengaruh pada kehidupan mereka secara langsung. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara faktor anteseden dengan sikap, serta hubungan dari sikap dan konsumsi media yang pada akhirnya membentuk pengetahuan seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dimana 1 Seseorang bersikap tertentu karena adanya faktor penyebab yaitu identitas sosial. Sedangkan faktor kepentingan pribadi dan nilai-nilai tidak berhubungan pada sikap. 2 Sikap berhubungan signifikan dengan pengetahuannya karena seseorang akan mencari segala cara untuk memenuhi kebutuhan informasinya agar menjadi ldquo;tahu rdquo;. 3 Konsumsi media memang secara signifikan sudah terbukti berhubungan dengan pengetahuan, karena menambah informasi-informasi.

ABSTRACT
Not many people who know and are aware of the importance of public policy or public organization products. Whereas in Act No. 28 of 1999 Article 8 States that the role of the community in organizing country is right and the responsibility of society to realize the holding of clean. The issue is the public assume that Government issued policy has no effect on the lives of those directly. This study describes the relation between the antecedent factors with attitude, as well as the relationship of attitude and media consumption that ultimately form one 39 s knowledge. These studies use quantitative methods with which 1 a person being due to certain factors cause i.e. social identity. While, personal interests and values factors are not related to attitudes. 2 the attitudes associated with significant knowledge, because someone will be looking for any way to meet the need for information to be in the know . 3 media consumption is indeed proven significantly relate to knowledge, because it adds to the information."
2017
T48386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library