Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reese, Richard E.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2000
R 615.329 REE h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Surya Negara
Abstrak :
Pemakaian antibiotika tidak rasional menyebabkan resistensi antibiotika. Implementasi kebijakan penggunaan antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar belum pernah di evaluasi. Tujuan penelitian ini mengetahui implementasi kebijakan penggunaan antibiotika, mencegah resistensi antibiotika dan mengetahui penerapan intervensi WHO untuk peningkatan penggunaan obat rasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan wawancara dan penelusuran dokumen. Analisa data dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan implementasi kebijakan penggunaan antibiotika dan penerapan intervensi WHO belum berjalan baik. Pencegahan resistensi antibiotika belum terkoordinir baik dari empat pilar Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba. Diperlukan revisi dan sosialisasi pelaksanaan kebijakan pengguna anantibiotika, juga pencegahan dan pengendalian infeksi. ...... Irrational use of antibiotics lead to antibiotic resistance. Implementation of the policy on the use of antibiotics in Sanglah Hospital in Denpasar has never been evaluated. The purpose of this study to know the implementation of policy on the use of antibiotics, preventing antibiotic resistance and determine the application ofthe WHO interventions to improve rational drug use. This research is aqualitative descriptive study, with interviews and document searches. Data analysis with content analysis. The results showed the use of antibiotics policy implementation and application of WHO intervention has not gone well. Prevention of antibiotic resistance have not been well coordinated team of four pillars of Antimicrobial Resistance Control Program. Required revision and dissemination of antibiotic usage policy enforcement, as well as prevention and control of infection.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Sariaman
Abstrak :
Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan diiimgsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modem, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Instalasi farmasi rumah sakit adalah salah satu unit di rumah sakit, yang berfimgi sebagai tempat menyelenggarakan semua kegiatan pekeljaan kefarmasian yang ditujukan untuk kcperluan rumah sakit. Sebanyak 52% dari total pengeluaran rumah sakit dipergunakan untuk barang farmasi. Hal ini terlihat dari data keuangan rumah sakit Budhi Asih tahun 2007 di mana total belanja rumah sakit sebanyak Rp 28.?l78.580.633,- sedangkan untuk pengeluaran barang farmasi adalah sebesar Rp I5.060.666.858,-. Pengeluaran barang farmasi ini khusus untuk obat dan alat kesehatan habis pakai. Jumlah item obat di instalasi farmasi sebanyak 1500 item. Pengendalian obat adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan stmtegi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak teljadi kelebihan dan kekurangan atau kekosangan obat di unit-unit pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah rmtuk menganalisis jenis persediaan obat antibiotika yang ada di instalasi Farmasi dan melihat berapa besamya invwtasi serta indeks kritis agar tercapai persediaan yang optimum. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta dcngan rancangan pcnclitian deskriptif kualitatif dan lcuantitatif dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pengendalian obat antibiotika dan analisis kebutuhan obat berdasarkan ABC indeks lcritis. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan kepala instalasi farmasi. Hasil analisis berdasarkan nilai pemakaian didapatkan Kelompok A terdapat I8 item obat antibiotika yang merupakan 8,33% dari keseluruhan item dengan pemakaian sebanyak 348.219 (70% dari pemakaian keseluruhan), kelompok B terdiri dari 34 item obat antibiotika yang merupakan l5,74% dari keseluruhan item dengan jumlah pemakaian sebanyak 100.992 ( 20% dari pemakaian keseluruhan), kelompok C terdiri dari 164 item obat antibiotika yang merupakan 75,93% dari keseluruhan item dengan jumlah pemakaian 49.360 (10% dari pemakaian keseluruhan). Sedangkan hasil Analisis ABC berdasarkan nilai investasi terhadap obat antibiolika didapatkan kelompok A dengan nilai investasi 70% dengan biaya Rp 2.081.l06.832,- (dua milyar delapan puluh satu juta seratus enam ribu delapan ratus tigapuluh dua Rupiah) dengan jumlah item 32 dan merupakan 14,8l% dari jumlah item, kelompok B dengan nilai investasi Rp 60l.738.539,~ (enam ratus satu juta tujuh ratus tigapuluh delapan ribu lima rams tiga puluh sembilan Rupiah) dengan jumlah item 32 dan mempakan l4,81% dari jumlah item, kelompok C dcngan nilai investasi 10% dengan biaya Rp 304.129.346,- (tiga ratus empat juta seratus duapuluh sembulan ribu tiga ratus empatpuluh enam Rupiah) dengan jumlah item 152 dan merupakan 70,38% darijumlah item. Hasil yang didapat berdasarkan nilai kritis adalah kelompok A adalah 8 item obat antibiotika atau 3,70 % dari total item antibiotika, sedangkan kelompok B sebanyak 164 item atau 75,93 % dari seluruh item dan kelompok C sebanyak 44 item atau 20,37% dari seluruh item obat antibiotika......Hospital is a complex organization, that apply the unification of special and complicated scientidc equipment, implemented by vary skilled and educated personal team to strive the solution for current medical issues, all together bounded in one goal to do health maintenance and recovery for the customers. Pharmacy Department is one unit ofthe Hospital that has limction to perform all pharmacy issues for hospital concern. As much 52% of total hospital spending budget has utilized for pharmacy goods. It described by Budhi Asih Hospital financial report year 2007 where the total spending budget is as much IDR. 28.778.580.633, - and for pharmacy goods they spend as much IDR. 15.060.666.858,-. The spending budget for pharmacy goods at the hospital was especially for drug and single use equipment. Total item of drugs at phannacy department as much 1500 items. Drugs controlling is an activity to ensure intended target achievement with established strategy and programme so that not affected to sufficiency and insufficiency of drugs supply at health services units. The objectives of the study are to analyses vary antibiotic drugs supply at pharmacy department and to observes how much invest and critical index that atiected to the optimum supply. The study conducted at Pharmacy Department of Budhi Asih General Hospital jakarta with study design descriptive qualitative and quantitative and case study approach that aim to obtain the description of antibiotic dmgs controlling process and analyses of drugs demand based on ABC critical index. Data collected by interview with head of pharmacy department. Analyses output based on usage value that obtain of Group A that has 18 items of antibiotic drugs is 8, 33 % of total item with utilize as much 348.219 (70% of total usage), Group B consist of 34 antibiotic drug items is 15, 74% of total item with utilize as much 100.992 (20% of total usage), Group C consist of 164 antibiotic drug items is 75, 93% of total item with utilize as much 49.360 (10% of total usage). Meanwhile analyses of ABC based on invest value regarding antibiotic drug that obtained by Group A with infestation value 70 % with cost IDR. 2.081.106.832, - (Two billion eighty one million and one hundred six thousand eight hundred and thirty two rupiahs) with total 32 items is 14, 81 % of total item, Group B with invest value IDR. 60l.738.539,- (Six hundred and one million seven hundred thirty eight thousand Eve hundred and thirty nine Rupiahs) with total 32 items is 14,81% of total items, Group C with invest value I0 % with cost lDR.304.l29.346,- (Three hundred four million one htmdred and twenty nine thousand three htmdred and forty six Rupiahs) with total 152 items is 70,38% of total items. The study output that obtained based on critical value is Group A with 8 antibiotic drug items or 3,70 % of total antibiotic item, meanwhile Group B as much 164 items or 75,93 % of total item and Group C as much 44 items or 20,37% of total antibiotic drug item.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Wolters Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins, 2007
617.7 CLI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa
Abstrak :
Rumah sakit sebagai unit usaha yang menghasilkan suatu jasa harus memperhatikan persediaan obat, barang atau peralatan yang dibutuhkan dalam memproduksi jasa tersebut. Rumah sakit Pertamina Jaya mempunyai kurang lebih 2800 item obat dan jumlah obat antibiotik kurang lebih 380 item. Karena banyaknya item yang digunakan maka penelitian ini dibatasi untuk golongan obat antbiotik saja. Obat antibiotik ini merupakan salah satu persediaan farmasi yang utama karena obat golongan ini sering dipakai untuk mengobati penyakit infeksi. Penelitian dilakukan pada Sub Unit Apotik Rumah Sakit Pertamina Jaya tentang pengendalian persediaan obat antibiotik dengan menggunakan metode analisis ABC, EOQ dan ROP periode Januari ? Maret 2008. Persediaan obat antibiotik di analisis dengan metode ABC serta melakukan perhitungan EOQ dan ROP. Hasil pengelompokkan analisis ABC untuk obat antibiotik kelompok A mempunyai nilai investasi sebesar Rp. 207.932.656 (80,11%) dari total investasi obat antibiotik. Kelompok B mempunyai nilai investasi sebesar Rp. 41.149.237 (15,85%) dari total investasi obat antibiotik. Sedangkan kelompok C mempunyai nilai investasi sebesar Rp. 10.461.233 (4,03%) dari total investasi obat antibiotik. Berdasarkan hasil yang telah dihitung, untuk 11 item obat yang termasuk dalam kelompok A didapatkan jumlah pemesanan ekonomis (EOQ) yang bervariasi mulai dari 11-1045 unit untuk setiap kali pesan, untuk obat kelompok B mulai dari 1-691 unit untuk sekali pesan sedangkan untuk obat kelompok C mulai dari 1-15 unit. Jumlah kuantitas pesan ekonomis yang diperoleh tersebut bila ingin diterapkan perlu banyak penyesuaian. Untuk perhitungan ROP obat kelompok A didapatkan titik pesan kembali untuk obat antibiotik yang bervariasi mulai dari 4-473 unit, obat kelompok B mulai dari 1-263 unit sedangkan obat kelompok C mulai dari 1-45 unit. Untuk kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan, model ROP ini dapat dikombinasikan dengan Safety Stock. Dengan penelitian ini diharapkan manajemen farmasi terutama sub unit apotik dapat lebih memperhatikan pemakaian obat dan dapat melakukan perencanaan pemesanan obat yang tepat dan memakai dasar perhitungan yang ada seperti data pemakaian periode lalu, sisa stok dan kecenderungan pola penyakit. Dengan melakukan proses pencatatan yang baik, melakukan pengelompokkan obat dengan analisis ABC, melakukan perhitungan EOQ dan ROP, manajemen apotik dapat mengendalikan persediaan obat terutama obat antibiotik sehingga meminimalisir terjadinya kekosongan obat.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S5259
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mimi Turiana
Abstrak :
Antibiotika adalah bahan obat yang memegang peranan sangat penting dalam penanggulangan penyakit infeksi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh terjadinya infeksi. Tetapi antibiotik adalah pedang bermata ganda yang bila tidak dipergunakan secara bijak dapat menyebabkan resistensi bakteri dan Super Infeksi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa guna didapatkan gambaran lengkap dari pola penggunaan antibiotika, sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan dan penyesuaian guna perbaikan dalam pola penggunaan antibiotika. Penelitian ini bertujuan guna mendapatkan gambaran dari pola penggunaan antibiotika di Ruang Dahlia RS Sulianti Saroso. Dimana sejak April 2005 hingga Maret 2006 merawat 1179 Pasien dan sebanyak 798 (68%) pasien memperoleh terapi dengan menggunakan Sefotaksim. Jadi perlu diamati apakah penggunaan antibiotika pada lingkungan RS tersebut sudah bijak (rasional) dimana sesuai dengan Azas 4T1W.
Antibiotics is the most importan drug in handling infectious desease in Indonasia. It can be observed in the death level of infectious desease. But antibiotics is a double edge sword, if not used wisely it can create Bacterial resistence and Super Infection. There for an analysis is required to obtain a complete view of the antibiotics used patern. In which can be used for adjusment and improvement in the antibiotics usage pattern. This research is conducted to obtain a complete view of the usage pattern in the Dahlia Room Sulianti Saroso Hospital. In which since April 2006 until March 2006 has treated 1179 Patient and 798 (68%) of them been treated with Cefotaxim. There for it is important to observe has the use of antibiotics in the hospital is used wisely (Rationally).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Gajah Mada University Press , 1991
615.1 FAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dumitrescu, Alexandrina L.
Heidelberg : Springer, 2011
617.632 DUM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Rinciani Putri
Abstrak :
Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan Periode Maret 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan perbekalan farmasi, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Penyuluhan Kesehatan tentang Penggunaan Antibiotik yang Bijak di Puskesmas Kecamatan Setiabudi rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya penggunaan antibiotik bijak bagi masyarakat.
Internship at Puskesmas Kecamatan Setiabudi for the Period of March of 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmaceutical supplies, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in puskesmas, can also have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. This internship at was conducted for two weeks with special assignment ldquo;Health Education on the Use of Antibiotics Wisely in Puskesmas Kecamatan Setiabudi rdquo;. The purpose of this special assignment is to improve understanding of the importance of wise antibiotic use for the community.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Glasby, John S.
Abstrak :
Buku yang berjudul "Encyclopedia of antibiotics" ini ditulis oleh John S. Glasby. Buku ini merupakan buku ensiklopedia mengenai antibiotik.
New York: John Wiley & Sons, 1992
R 615.329 GLA e III
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>