Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Lila Pratiwi
"Industry baja merupakan sektor strategis dalam perekonomian suatu negara. Industri logam di Indonesia saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan domestik akan produk baja, sehingga masih diperlukan impor produk tersebut. Namun, banyak dari produk impor tersebut dijual dengan harga dumping terutama yang berasal dari China sehingga menimbulkan unfair trade. Salah satu tindakan trade remedies akibat adanya unfair trade dapat dilakukan melalui pengenaan anti dumping duty/bea masuk anti dumping. Pengenaan Bea Masuk Antidumping yang baru saja ditetapkan oleh Indonesia di tahun 2013 ialah terhadap produk Baja Lembaran Canai Dingin (Cold Rolled Coil/ Sheet (CRC/S)) dari China dan beberapa negara lainnya. Pengenaan bea masuk antidumping tersebut akan dianalisis secara deskriptif dengan melihat kesesuaiannya dengan Antidumping Agreement. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor politis juga menentukan pengenaan bea masuk anti dumping. Sehingga perlu dilakukan analisis menggunakan "Theory of justice" dalam rangka menciptakan perdagangan yang adil.
Steel industry is a strategic sector in the economy of a country. Steel industry in Indonesia has not been able to fulfill their domestic demand that is still necessary to import steel product. However, many of these imported products are sold at dumping prices, especially those from china giving rise to unfair trade. One of trade remedy measures as a result of unfair trade remedies can recover trough the imposition of antidumping duty. In 2013, Indonesia imposes antidumping duty for Cold Rolled Coil/ Sheet (CRC/S) from China and other countries. Imposition of antidumping duty will be analyzed descriptively with the antidumping agreement conformity. While, it cannot be denied that political factors also determine imposition of antidumping duty. It is need to use analytical theory of justice in order to enforce fair-trade."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35193
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Albarra
"Amerika Serikat dikenal sebagai negara yang paling protektif terhadap ancaman perdagangan internasional. Pada kasus ini Indonesia terkena imbas dari sifat protektif tersebut. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran Amerika Serikat dalam memproteksi industri dalam negeri mereka. Tercerminkan pada United States Tariff Act of 1930 yang dirumuskan jauh sebelum adanya organisasi perdagangan internasional dan peraturan tersebut terus di amandemen seiring dengan adanya putaran di dalam GATT. Tesis ini mencoba menganalisis penetapan bea masuk antidumping yang dikenakan kepada Indonesia pada tahun 2010 berdasarkan perbandingan antara undang-undang Amerika Serikat dengan Agreement on Implementation of Article VI of The General Agreement on Tariffs And Trade 1994 (ADA) yang merupakan perjanjian internasional yang mengatur tentang penerapan antidumping ditingkat perdagangan internasional.
United States is known to be the most protective country to the threat of international tread. In this particular case, Indonesia is a affected by United States protectiveness. It is due to the concern of the United States to protect its domestic industry. It is reflected in the United States Tariff Act of 1930 that was codified way before the establishment of international trade organization; and that Act was continuously amended, as the GATT rounds persist. This thesis tries to analyze the imposition of antidumping duties to Indonesia that was occurred in 2010, by comparing the United States’ Act with the Agreement on Implementation of Article VI of The General Agreement on Tariffs and Trade 1994 (ADA) which is an international treaty that governs the imposition of antidumping measure in international level."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T44329
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library