Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
The purpose of this research is to find supporting capacity of the industry to the field work of SMK Negeri 27 Jakarta students and also to provide a clear picture of how SMK Negeri Jakarta has performed the apprentice program. This research was conducted at SMK 27 Jakarta Industrial partners Data collecting was conducted in July-November 2007 from 20 industrial partners who were randomly selected. Executives of these industrial partners were interviewed and the result indicated that :(1) Majority of industrial partners executives were in favor of the apprentice program (2) Their support materialized in : making apprentice program a permanent one in their company, conducting apprentice program in 5 batches each year to accomodate more students, actively inform schools of such apprentice opportunities (3) apprentice program in those industrial partners have been performing well as indicated by: student placement by their expertise, supervisory and guidance from assigned officer where the apprentice took place, allowing school to monitor the implementation of industrial apprenticeship and allowing apprentice students to work by themselves, evaluation and certificates issued by company at the of apprenticeship.
JUPEKEB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zahedi
Abstrak :
Program pemagangan adalah suatu proses pendidikan dan latihan secara sistematis, terorganisir yang dilakukan secara terpadu dan berjenjang di lembaga latihan dengan bekerja secara lansung dalam proses produksi atau jasa di perusahaan, agar peserta memiiiki keterampilan dan kompetensi bagi suatu profesi tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, dimana peserta pemagangan dan dunia usaha terikat dalam kontrak pemagangan. Salah satu faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan program pemagangan tersebut adalah melalui kebijakan rekruitmen peserta latihan program pemagangan berjenjang. Kebijakan memuat pemberlakuan persyaratan atau aturan yang melekat di dalamnya. Mustahil suatu kebijakanakan mencapai tujuan dan sasaran kebijakan, kalau tidak diikuti dengan implementasi kebijakan. Oleh sebab itu kebijakan merupakan hal yang sangat penting dari landasan kegiatan, begitu pula tentang kebijakan rekruitmen yang diberlakukan untuk peserta program pemagangan berjenjang ini. Dengan demikian untuk mengetahui sejauh mana kebijakan telah diberlakukan dan bagaimana kebijakan dibuat dan diimplementasikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi serta sejauh mana relevansi kebijakan rekruitmen terhadap kelanjutan program, digunakan proses evaluasi implementasi kebijakan dengan metode Meter dan Horn, serta proses dampak kebijakan dengan metode Analisa Dampak Sosial (ASD). Temuan penelitian mengungkapkan bahwa : Sistem penyebaran informasi belum merata keseluruh lapisan masyarakat peminat, dari penelitian menunjukan dari 23 personil petugas rekruitmen hanya 4 orang (17,39 %) yang mengerti dan paham, serta 6 orang (26,08 %) cukup tentang pengelolaan program pemagangan. Dari etos kerja 11 orang (100 %) petugas TAS / JPL, 2 orang (18,18 %) dinyatakan baik, 3 orang ( 27,27 %) cukup dan 6 orang (54,55 %) kurang. Jadi terlihat masih lemah dan kurangnya penyebaran informasi, atau memasyarakatkan program pemagangan, sehingga terdapat ratio yang diterima 80 orang peserta, dengan pendaftar 150 orang atau 1 : 1,875. Sedangkan besarnya persentase drop out peserta 45 orang (56,25 %) dari 80 orang (100 %) sebelum berakhirnya program sehingga mengancam kelanjutan program. Berikut belum terlibatannya dunia usaha dalam proses rekruitmen calon peserta program pemagangan berjenjang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukaryono
Abstrak :
Pola Pemagangan mempunyai berbagai bentuk implementasi, antara lain Pusat pelatihan kerja sebagai penyelenggara pendidikan, industri sebagai tempat kerja. Penelitian ini mengamati Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di Ciputat, Tangerang. Pusat pendidikan dan Pelatihan teknisi (Pusdiklatek) berdiri tahun 1977, untuk bidang Mekanik Automotif, Listrik Automotif, dan Industri Mekanik. Tujuan penelitian ini mengkaji Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia yang berlokasi di ciputat Tangerang dalam kaitannya dengan penyiapan teanaga kerja terampil dalam bidang kejuruan tehnik. Penelitian ini menggunakan metoda. kualitatif dengan model analisis interaktif dan peneliti sebagai instrumen utamanya. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan berpartisipasi, pelacakan fisik, dan studi dokumentasi. Selanjutnya data diklasifikasi dan ditelaah serta dibandingkan dengan referensi teori yang menjadi acuan peneliti. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Pola Pemagangan yang diselenggarakan di PT. Star Motor Indonesia mempunyai program yang berorientasi praktek dan mengintegrasikan teori dengan pengalaman kerja di Industri. Pola Pemagangan mengikuti Duale Ausbildungs system yang dikembangkan di Jerman dengan isi kurikulum yang lebih menekankan praktek disamping teori sebagai penunjang dengan proporsi 70 % : 30 %. Kurikulum direncanakan dan dikelola sendiri dengan memperhatikan kebutuhan industri, khususnya industri automotif yang dikelola oleh PT. Star Motor Indonesia dan peserta didik diarahkan untuk menguasai bidang keahlian tertentu yang didasari pada keterampilan dan pengetahuan kelompok keahlian. Praktik terdiri atas modul-modul dan pelaksanaannyia dibagi perminggu, sehingga modul paling pendek adalah satu minggu. Tahun pertama praktek di bengkel sekolah mempunyai porsi waktu yang lama, kemudian praktik di perusahaan, tahun kedua praktik di bengkel sekolah semakin berkurang dan praktik diindustri semakin banyak, dan tahun ketiga praktik di sekolah semakin kecil, dan praktik di industri porsi waktu semakin lama yaitu kurang lebih selama sepuluh bulan, pola ini mengacu pada sistem blok namun mengkombinasikan dengan kelompok pekerjaan atau jabatan. Terdapat unsur-unsur yang saling terkait dalam pertyelenggaraan Pola Pemagangan di PT. Star Motor Indonesia. Pertama, keterkaitan antara sistem kurikulum dengan profil pekerjaanatau jabatan. Kedua, keterkaitan antara iklim dan suasana beiajar dengan iklim dan lingkungan kerja. Ketiga dalam penyelenggaraannya terdapat keterpaduan antara prinsip pendidikan dan prinsip pekerjaan, sehingga teori dan praktek yang diperoleh di sekolah dapat menunjang penerapan di lapangan kerja.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Agustina
Abstrak :
Notaris bekerja secara mandiri dalam menjalankan tugas dan jabatannya sehinggabmagang sangat diperlukan bagi calon notaris. Istilah magang hanyalah suatu syarat agar para calon notaris mengetahui secara nyata mengenai praktik notaris serta seluk beluk dunia notaris. Dengan magang calon notaris dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui apakah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan memberikan perlindungan upah terhadap Calon Notaris yang magang di kantor notaris dan untuk mengetahui bagaimanakah status pegawai Calon Notaris yang magang di kantor notaris. Metode yang dipergunakan dalam penyusunan tesis ini adalah metode penelitian yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder, penelitian yang menekankan pada penggunaan norma-norma hukum tertulis serta didukung dengan hasil wawancara dengan narasumber, dengan melakukan tipe penelitian deskritif dimana penelitian bermaksud untuk memberikan gambaran dan pemaparan fakta-fakta. Dari pembahasan tesis ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan azas no work no pay, Pasal 93 ayat (1) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dapat dijadikan dasar untuk memberikan upah secara layak sesuai peraturan perundang-undangan kepada calon notaris yang bekerja magang, karena calon notaris melakukan suatu pekerjaan yang menghasilkan seperti membuat salinan, menjahit akta dan mengenai status pegawai Calon Notaris yang magang di kantor Notaris seharusnya menjadi pekerja tidak tetap dengan perjanjian kerja waktu tertentu dimana berlakunya ditentukan menurut undang-undang. ......Notary work independently in performing tasks and position so that an internship is required for prospective notaries. The term internship is a requirement that candidates actually know about the notary public notary public practice as well as the ins and outs of the notary. With internship candidate notary can apply knowledge that has been obtained from the lectures. The purpose of this study was to To know whether Law No. 13 of 2003 on Employment provides wage protection against Candidate Notary internship at the notary office and to find out how the status of prospective employees Notary internship at the notary office. From the discussion of this thesis can be concluded that based on the principle of no work no pay, Article 93 paragraph (1) of Act No. 13 of 2003 on Employment which can be used as a base to provide a decent wage according to the legislation to prospective notaries who work internship, for prospective notaries do a job that produces such as making copies, certificates and sewing on the status of employees candidate Notary Notary internship in the office should be non-regular workers with employment agreements which the enactment of a specific time determined by law.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28876
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library