Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pendi Tjahja Perdjaman
Abstrak :
Seperti diketahui bahwa penempatan bidan di pedesaan berkaitan dengan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan. Apabila aspek manajemen dari Pedoman Pembinaan Teknis Bidan di desa dilaksanakan dengan manajemen yang efektif dan efisien maka akan dapat meningkatkan produktifitas bidan di desa sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penelitian ini menggunakan Analisis Kualitatif yaitu wawancara mendalam dan triangulasi sumber dengan pendekatan siklus pemecahan masalah. Apabila terdapat kesenjangan manajemen dalam aspek input, proses dan output maka akan dicarikan alternatif pemecahannya untuk disarankan kepada pelaksana program. Hasil temuan penelitian analisis manajemen pembinaan teknis bidan di desa tahun 1995/1996 masih belum sepenuhnya sesuai dengan buku Pedoman Pembinaan Teknis Bidan di Desa yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 1994. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti mengajukan saran kepada pelaksana program untuk perbaikan yaitu : 1. Setiap kegiatan pembinaan teknis bidan di desa oleh puskesmas harus didokumentasikan agar aspek manajemen dapat menjadi bukti pendukung. 2. Pemerintah perlu melakukan pendidikan dan latihan aspek manajemen untuk dokter dan bidan puskesmas. 3. Pihak Dinas Kesehatan Dt II harus berupaya untuk menyediakan dana, tenaga dan sarana bagi puskesmas yang berkaitan dengan pembinaan teknis bidan sebagai konsekuensi adanya Pedoman. 4. Dinas Kesehatan Dt. II harus lebih meningkatkan peranannya di dalam pembinaan bidan di desa sesuai dengan tugas dan fungsinya agar aspek pengendalian terhadap puskesmas menjadi lebih berfungsi.
Management aspect of technical supervision of midwife in the village has to use effectively and efficiently in order to increase a midwife productivity in accordance to her function. The research uses Qualitative method; in-depth interview and triangular resource approaches. The Health Center and Health Office of Sambas Regency would get recommendations for improving the management aspect of technical supervision of midwife in the village. The result of Health Center?s technical supervision of midwife at Sambas Regency on 1995/1996 is not appropriate in accordance to Technical Supervision Manual Book from Health Department. I would like to suggest some recommendation in order to improve the Health Center's technical supervision management, as follows : 1. The management will able to give some evidences if the activity of midwife technical building in health center is documented. 2. The government has to hold a management training to doctors and midwives at health center. 3. Chief of Health office of Sambas Regency has to prepare the fund, human resources and tools to support the activity in accordance to manual book. 4. Health Office of Sambas Regency has to increase the activity in technical supervision according to its function.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana Idawati
Abstrak :
Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting bagi peningkatan produktivitas organisasi, termasuk bagi perusahaan-perusahaan dalarn industri konstruksi yang termasuk sektor padat karya (labor intensive sector). Buruh konstruksi dapat dipandang sebagai sumber daya manusia yang merupakan asset perusahaan, daripada semata-mata dipandang sebagai ?alat? belaka, yang tidak Iebih penting daripada mesin atau bahan baku. Sebagai sumber daya manusia yang penting bagi perusahaan, produktivitas buruh akan mempengaruhi pula kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aspek-aspek manajemen sumber daya manusia dapat mempengaruhi peningkatan produktivitas buruh pada proyek konstruksi. Penelitian dilakukan terhadap 25 sampel proyek melalui proses analisis statistik dengan analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis ?jika terhadap buruh pada proyek konstruksi diterapkan aspek-aspek manajemen sumber daya manusia, maka akan terjadi peningkatan produktivitas buruh pada proyek tersebut'. Hasil analisis menunjukkan adanya 3 variabel bebas penentu, yaitu kompensasi, keterlibatan, serta pelatihan, yang secara bersama-sama dapat menjelaskan 85,2% perubahan yang terjadi pada variabel terikat, yaitu produktivitas relatif buruh yang diukur berdasarkan deviasi jam-orang total aktual terhadap rencana. Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian pustaka yang menyebutkan bahwa sistem pemberian kompensasi yang dikaitkan dengan prestasi dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas buruh. Partisipasi atau keterlibatan yang lebih besar juga akan mendorong buruh untuk lebih aktif memberikan masukan serta menunjukkan kemampuan dalam pekerjaannya. Sedangkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan buruh dan perusahaan akan memberikan manfaat, baik bagi buruh maupun perusahaan. Analisis terhadap variabel bebas kualitatif (variabel indikator) menunjukkan adanya pengaruh penggunaan subkontraktor untuk lebih dari 50% pekerjaan terhadap penurunan produktivitas buruh. Hal ini dapat disebabkan oleh timbuinya kesulitan koordinasi, komunikasi, dan pembagian tanggung jawab akibat meningkatnya kompleksitas pengelolaan proyek. Mengingat besarnya peranan buruh terhadap kinerja proyek secara keseluruhan, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai upaya peningkatan produktivitas buruh, maupun identifikasi hal-hal yang harus dihindarkan untuk mencegah penurunan produktivitas buruh.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library