Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deasywaty
"Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia, dan di Asia Tenggara temulawak dimanfaatkan sebagai bumbu masak dan obat. Aktivitas antimikroba temulawak diuji terhadap Escherichia coli ATCC 25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Porphyromonas gingivalis ATCC 33277, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus cereus ATCC 11778, Streptococcus mutans Type F (MUI), dan Candida albicans ATCC 10231 dengan menggunakan broth dilution method. Ekstrak etanol 70% temulawak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif S. aureus dan S. mutans pada konsentrasi 1,0-5,0% b/v, dan B. cereus pada konsentrasi 2,0-5,0% b/v. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) ekstrak etanol 70% temulawak adalah 0,1% b/v untuk S. aureus dan S. mutan, sedangkan terhadap B. cereus adalah 2,0% b/v.

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) is one of popular medicinal plant in Indonesia, has been used as spices and medicinal purposes in South-East Asian countries. Antimicrobial activity of temulawak was tested toward Escherichia coli ATCC 25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Porphyromonas gingivalis ATCC 33277, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus cereus ATCC 11778, Streptococcus mutans Type F (MUI), and Candida albicans ATCC 10231. Antimicrobial assay was carried out by using broth dilution method. The ethanol 70% extract of temulawak inhibited the growth of Gram positive bacteria S. aureus and S. mutans at concentration of 1,0-5,0% w/v, while B. cereus at concentration 2,0-5,0% w/v. The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of ethanol 70% extract against S. aureus and S. mutans were 0,1% w/v, while against B. cereus were 2,0% w/v."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29917
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cesilia Anita R.
"Bakteri asam laktat (BAL) memproduksi banyak substansi yang
berguna bagi manusia. Salah satu substansi tersebut adalah bakteriosin,
protein yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri lain terutama yang
memiliki kekerabatan erat secara filogenik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan bakteri-bakteri asam laktat asal sumber lokal yang
menghasilkan bakteriosin, dan untuk mengetahui bakteri-bakteri patogen
yang dapat dihambat oleh bakteriosin tersebut. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi
sumur agar menggunakan silinder logam. Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis, dan Leuconostoc mesenteroides adalah bakteri-bakteri uji yang
digunakan dalam penelitian ini yang mewakili bakteri Gram positif, sementara
Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa mewakili bakteri Gram
negatif. Empat dari 28 isolat BAL dalam penelitian ini menunjukkan hambatan
terhadap semua bakteri Gram positif, yaitu MBF 2-5, 7-5, 10-2, and PDG 15.
Tidak ada satupun BAL yang menunjukkan hambatan terhadap bakteri Gram
negatif. Inkubasi untuk aktivitas optimum adalah 24 jam pada suhu 32°C,
yang menunjukkan zona hambat terbesar. Proteinase K digunakan dalam
penelitian ini untuk mengkonfirmasi apakah aktivitas penghambatan
merupakan hasil dari bakteriosin saja, atau bakteriosin dan substansi lain.
Hasilnya menunjukkan bahwa hambatan dari BAL tidak hanya berasal dari bakteriosin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32655
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover