Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianti
Abstrak :
Tiap-tiap kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Salah satu hasil dari kebudayaan tersebut adalah bangunan-bangunan tradisional seperti yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Kampar. Bangunan tradisional ini merupakan produk/hasil dari proses adaptasi dari kebudayaan yang pada akhirnya membentuk kearifan lokal masyarakat dan menjadi ciri khas dari suatu masyarakat tersebut. Skripsi ini membahas tentang kearifan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Kampar yang dilihat dari bangunan tradisional yang dimiliki dan sejauh mana pengaruh kearifan budaya itu mempengaruhi bangunan tersebut. ......Every culture in Indonesia is one of the richness of this nation that has to keep and make it away from extinction. One of the products of culture is traditional building like one of them that own by the Malay society of Kampar. Traditional building is one of the products of adaptation process of culture and at the end creates local wisdom and finally become characteristic of the society. This thesis is about local wisdom of culture that own by Malay society of Kampar from traditional building and how far the culture affects the building.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sidharta S. Kamarwan
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan Umum penelitian ini untuk mengidentifikasi bangunan yang termasuk dalam Dedaunan Tradisional Indonesia. Dalam bangunan tersebut akan diteliti fungsi, bentuk, sistem, struktur, konstruksi dan bahan yang digunakan untuk atap bangunan pada masa itu.

Dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kaitan antara fungsi, bentuk atap dengan tradisi setempat yang kemudian dapat diangkat sebagai Bangunan Tradisional yang bercirikan Daerah.

Selanjutnya diharapkan dapat mengetahui Kesamaan dan Perbedaan dari bagian-bagian konstruksi Atap Bangunan Tradisional yang berasal dari satu daerah dengan daerah lain di seluruh Indonesia.

Dengan mengetahui persamaan dan perbedaan sistem struktur dan konstruksi bangunan atap, diharapkan dapat digeneralisasikan sistem konstruksi atap yang diterapkan di seluruh Daerah, serta dapat dibedakannya, yang menciptakan varian yang menjadi ciri rasing-messing Daerah. Dengan demikian akan terungkap nilai normatif dan nilai spesifik dari berbagai konstruksi atap bangunan di Indonesia.

Untuk kepentingan pengajaran, tujuan jangka panjang penelitian ini untuk memperkenalkan rekayasa sistem struktur dan konstruksi Atap bangunan Indonesia serta untuk mempopulerkan istilah bahasa Indonesia untuk Ilmu Bangunan di Indonesia, dengan cara mengembangkan sumber daya dan Ilmu Pengetahuan Rekayasa bangunan tradisional Indonesia, serta menggali dan mendokumentasikan Rekayasa Bangunan Tradisional yang masih dapat dijumpai sekarang.

Untuk maksud tersebut harus dilakukan observasi lapangan, untuk meninjau bangunan-bangunan tradisional yang ada, di seluruh persada Nusantara Indonesia. Observasi akan dilakukan oleh beberapa tim yang terdiri dari pakar Arkeologi, Arsitek dan Pakar Bangunan Sipil, dibantu oleh sejumlah asisten dari masing-masing disiplin untuk mempercepat mendapatkan data primer, maupun data sekunder di lapangan.

Bangunan-bangunan itu sesungguhnya dapat di pelajari di Taman-Mini-Indonesia Indah, di Jakarta. Akan tetapi bangunan di Taman Mini akan digunakan sebagai referensi, disamping referensi buku-buku yang ada. Karena luasnya wilayah yang dijangkau, maka rencana penelitian dan observasi ke lapangan akan dijadwalkan secara bertahap.

Lokasi penelitian meliputi wilayah hampir seluruh Indonesia, khususnya daerah Aceh, Batak Toba. Sumatra Barat Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta dan sekitarnya, Madura, Bali, Lombok sampai Timor, Rumah Dayak dan Kalimantan, Tanah Toraja dan Irian. Dipilihnya tempat-tempat tersebut karena bentuk atap bangunannya mempunyai ciri yang khas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yoka Febriola
Abstrak :
Bangunan tradisional merupakan salah satu hasil karya nenek moyang masa lampau yang mengindikasikan kemahiran mereka dalam teknologi bangunan. Rumah Tuo Kampai Nan Panjang sebagai salah satu rumah gadang yang masih memperlihatkan keasliannya yang dibangun pada awal abad ke-16. Dari sudut pandang signifikansi budaya, bangunan ini memiliki nilai penting dalam kajian sejarah, kebudayaan, dan bidang ilmu lainnya. Setiap bagian dari bangunan cagar budaya ini memiliki nilai-nilai budaya yang berkesinambungan untuk pemanfaatan di masa sekarang. ......A traditional building is one of the ancestor work’s in the past that indicate their proficiency in building technology. Rumah Tuo Kampai Nan Panjang as one House that has retained its authenticity Rumah Gadang in the early 16th century. From the point of view of cultural significance, the building has significant value in the study of history, culture, and other fields of science. Every part of this heritage building has cultural values for sustainable utilization in the present.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ivo Giovanni
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini membahas bangunan surau di Sumatera Barat yaitu Surau Nagari Lubuk Bauk dan Surau Gadang Bintungan. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh adat pada bangunan surau berdasarkan tinjauan arsitektur dan makna ornamennya. Selain itu, dilakukan perbandingan antara surau dengan bangunan tradisional Minangkabau lainnya, yaitu rumah gadang dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Hal ini dilakukan agar unsur-unsur adat yang terlihat pada surau dapat diuraikan dengan jelas, sehingga dapat diketahui makna dari setiap unsur adat tersebut dan peran surau bagi masyarakat Minangkabau pada saat surau tersebut dibangun.
ABSTRACT
This article discusses two suraus (little Mosque) in West Sumatra, namely Surau Nagari Lubuk Bauk and Surau Gadang Bintungan. The aim of this article is to see the tradition influences in the buildings, based on their architectures and the meaning of ornaments. Besides, this article also compares the suraus with the other traditional Minangkabau buildings ? Rumah Gadang, by using descriptive ? analytical method. The aim of the method is to see custom or tradition elements in the suraus. Moreover, by using the method, this article also explores the deeper meaning of the elements and the role of the suraus for Minangkabau society at that time";
2016
S65378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Madya Rizkiano
Abstrak :
Penelitian ini membahas bagaimana penerapan nilai-nilai budaya Minangkabau terhadap kebudayaan material berupa masjid dan surau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan budaya Minangkabau terhadap masjid dan surau yang diteliti, yaitu pada Surau Atok Ijuak, Surau Syekh Burhanuddin, Masjid Tuo Kayu Jao dan Masjid Asasi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian arkeologi dari Sharer dan Ashmore yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi dan publikasi. Penerapan nilai-nilai budaya Minangkabau dapat terlihat dari bangunannya mulai dari bagian kaki, badan, hingga atap serta pada ragam hiasnya. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pembangunan masjid dan surau yang ada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok dan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, mempunyai nilai-nilai budaya Minangkabau yang diterapkan sesuai dengan kata-kata adatnya. ...... This study discusses how the application of Minangkabau cultural values to material culture in the form of mosque and surau. This study aims to determine the linkage of Minangkabau culture to the mosques and suraus studied, namely Surau Atok Ijuak, Surau Syekh Burhanuddin, Tuo Kayu Jao Mosque and Asasi Mosque. The method used in this study are from Sharer and Ashmore, formulation, implementation, data gathering, data processing, analysis, interpretation and publication. Implementation of Minangkabau cultural values can be seen from the building starting from the lower, body, to the roof and on the variety of ornaments. Based on the results of the analysis can be seen that the construction of mosques and suraus that exist in the region of Padang Pariaman, Solok and Padang Panjang, West Sumatra, has Minangkabau cultural values that are applied in accordance with the tradition words.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library