Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angelia Ruth
Abstrak :
Ketidakadilan gender pada perempuan dan laki-laki sering terjadi di masyarakat. Ketidakadilan gender ini juga terjadi terhadap perempuan Papua dalam novel Isinga. Hal ini disebabkan karena budaya Papua yang menganut budaya patriarki. Bentukbentuk ketidakadilan gender yang terjadi dalam novel ini, yaitu marginalisasi, subordinasi, stereotip, kekerasan, dan beban ganda. Kelima ketidakadilan gender tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dari kelima ketidakadilan gender tersebut yang paling mendominasi adalah beban ganda dan kekerasan.
Gender inequality in women and men often occurs in community. Gender inequality also happens to women in Papua, as told in the novel Isinga. This is due to the patriarchal culture being adopted in Papuan culture. Types of gender inequality that can be found in this novel are marginalization, subordination, stereotype, violence, and double burden. All five of them are correlated with each other. The most pronounce gender inequality being double burden and violence.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Fauzan Alghifary
Abstrak :
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama hampir tiga tahun ini mengakibatkan perubahan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun kelompok. Menjadi seorang pekerja pada kondisi pandemi bukanlah sesuatu yang mudah, banyak adaptasi yang harus dilakukan mengikuti beberapa regulasi baru yang telah diterapkan oleh pemerintah demi menekan lajunya penyebaran virus Covid-19. Selain pekerja, perempuan juga merupakan salah satu kelompok yang rentan dalam pandemi Covid-19. Penelitian ini mencoba menggali informasi yang lebih jauh terhadap perempuan pekerja sekaligus dampak yang dirasakan dari pandemi Covid-19. Penelitian ini mencoba melihat kondisi dari kelas pekerja tersebut secara lebih dalam dengan mengamati atribut apa saja yang ada dalam diri tiap individu tersebut seperti gender, kelas sosial, kondisi keluarga, dan latar belakang kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang melibatkan observasi partisipan, studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan perempuan pekerja, baik yang bekerja secara formal maupun informal. Seluruh atribut tadi kemudian akan dikaji menggunakan kajian interseksionalitas yang melibatkan pemahaman mengenai beban ganda dan juga teori akses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik perempuan pekerja formal maupun informal, keduanya memiliki pengalaman yang sangat beragam. Beban ganda yang dialami oleh para perempuan pekerja menjadi beban yang permasalahannya cukup kompleks dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu, berbagai akses yang dimiliki oleh perempuan pekerja juga memainkan perannya masing-masing dalam memberikan privilege ke dalam strategi bertahan hidup mereka. ......The Covid-19 pandemic, which has been going on for almost three years, has resulted in changes in human life, both as individuals and as groups. Being a worker in a pandemic is not something easy, many adaptations must be made following several new regulations that have been implemented by the government in order to suppress the spread of the Covid-19 virus. Apart from workers, women are also one of the vulnerable groups in the Covid-19 pandemic. This research tries to dig up further information on working women as well as the impact felt from the Covid-19 pandemic. This study attempts to look at the conditions of the working class more deeply by observing what attributes each individual has, such as gender, social class, family conditions, and cultural background. This study uses a qualitative method involving participant observation, literature study, and in-depth interviews with working women, both those who work formally and informally. All of these attributes will then be studied using intersectionality studies which involve an understanding of multiple burdens as well as access theory. The results of the study show that both formal and informal women workers have very diverse experiences. The double burden experienced by working women is a burden whose problems are quite complex in their daily lives. In addition, the various accesses that working women have also play their respective roles in providing privileges into their survival strategy.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Farizka Nadhirani
Abstrak :
Pandemi COVID-19 yang berlangsung dari awal tahun 2020 ini telah menyebabkan banyak terbitnya kebijakan-kebijakan baru seperti mewajibkan pekerja yang awalnya work from office menjadi bekerja di rumah. Selain itu, adanya pola hidup yang berubah sehingga menyebabkan meningkatnya pekerjaan tidak dibayar bagi wanita yang bekerja. Perubahan pada situasi pekerjaan ini menambah beban ganda wanita sehari-harinya, sehingga kemungkinan wanita untuk mangkir dari kerja dan mengalami gejala depresi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan situasi pekerjaan wanita terhadap produktivitas wanita berdasarkan hari mangkirnya dan kesehatan mental berdasarkan adanya potensi gejala depresi. Temuan dari penelitian ini menjelaskan bahwa perubahan situasi pekerjaan berupa penurunan gaji membuat wanita berpeluang untuk tidak mangkir dari kerjanya. Selain itu, pergantian pekerjaan berpotensi menaikkan gejala depresi wanita. Wanita yang belum kawin dan belum memiliki anak juga lebih rentan untuk mengalami gejala depresi. ......The COVID-19 pandemic that has been going on since the beginning of 2020 has led to the issuance of many new policies, such as requiring workers who initially work from office to work at home. In addition, there is a changing lifestyle that causes an increase in unpaid work for working women. These changes in work situations add to the double burden of women on a daily basis, so that women are more likely to be absent from work and experience symptoms of depression. This study aims to examine the effect of changes in women's work situations on women's productivity based on days absent and mental health based on the potential for symptoms of depression. The findings of this study explain that changes in the work situation in the form of a decrease in salary make women have the opportunity not to be absent from work. In addition, job change has the potential to increase women's depressive symptoms. Women who are not married and have not had children are also more prone to experiencing symptoms of depression.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library