Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Syamsul Hadi
"Pembahasan pada penulisan ini adalah mengamati dan menganalisa kembali pengaruh beban gravitasi terhadap kekuatan King Post untuk menentukan jadual pelaksanaan paling efektif pada pelaksanaan konstruksi Gedung Bank Indonesia dengan penerapan Metode Konstruksi Top Down.
Pada Metode Optimasi dipaparkan prinsip - prinsip pengamatan yang terdiri dari analisa dan optimasi serta pengecekan beban gravitasi secara menyeluruh. Beberapa terobosan metode tambahan juga akan dibahas untuk mendapatkan inovasi-inovasi baru sebagai bahan acuan metode pelaksanaan yang akan datang.
Dalam pembahasan ini analisa pengamatan beban kritis dan tegangan khususnya kolom baja, ditinjau dari beberapa alternatif pembebanan yang disesuaikan dengan metode keda pelaksanaan sehingga akan didapatkan percepatan pekerjaan yang akan mempengaruhi jadual pelaksanaan agar lebih efektif yang pada akhirnya akan dapat menekan biaya pelaksanaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliadi Halim Wijaya
"ABSTRAK
Metode half-slab merupakan penggabungan dua metode yaitu pelat pracetak sebagai dasar dan pelat konvensional sebagai penutup/topping. Skripsi ini membahas mengenai kinerja metode half-slab jika dibandingkan dengan metode konvensional. Shell-layered untuk permodelan pelat dan grid sebesar 10 mm untuk permodelan sambungan antar pelat digunakan untuk menganalisa bangunan empat lantai menggunakan perangkat lunak SAP2000 dan ETABS. Analisa struktur akibat pembebanan gravitasi dan gempa bumi dilakukan dengan meninjau periode getar, reaksi perletakan, gaya geser dasar, lendutan/displacement serta gaya-gaya dalam.
Hasil pada pembebanan gravitasi, terjadi diskontinuitas gaya dalam momen pada area sambungan antar pelat dan berkurangnya gaya dalam momen pada pelat. Hasil pada pembebanan gempa bumi, gaya dalam lintang pada balok meningkat.

ABSTRACT
Half-slab method is a combination of two methods consisting of precast slab as base and conventional slab as topping. This undergraduate thesis discusses the performance of half-slab method compared with conventional method. Shell- layered for slab modelling and 10 mm grid for joint between slabs modeling is used to analyze four-story building using SAP2000 and ETABS softwares. Analysis of structure subject to gravity dan earthquake loading is carried out by reviewing period of vibration, base reaction, base shear force, displacement and internal forces.
The result under gravity loads, internal moment force discontinuity is occurred at the joint between slabs and internal moment force at slabs is reduced. The result under earthquake loads, internal shear force at beams is increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1058
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Gustinara
"Penelitian ini membahas tentang kinerja perbaikan dermaga dengan opsi penambahan bresing dari batang prategang. Struktur dermaga dan perbaikannya dimodelkan sesuai dengan data hasil penyelidikan lapangan dan validasi permodelan tanah berdasarkan simpangan terukur. Variasi model perbaikan terdiri berupa sudut pemasangan bresing, gaya prategang yang diberikan, dan jenis pemasangan bresing. Parameter desain yang ditinjau berupa karakteristik dinamik struktur dan responnya terhadap beban gravitasi dan lateral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilihan perbaikan yang paling efektif adalah perbaikan dengan memasang bresing silang dengan sudut 45˚ dan gaya prategang sebesar 30% dari kapasitas batang prategang.

Analysis of Dock Structure Repair with Bracing mainly discuss about the performance of the repaired jetty structure using bracing. Jetty Structure and its repaired structures are modelized based on the measurement data on the field and modelling of the soil. Repaired structures are modellized based on vartiation on degree of the bracing installation, prestress force of the bracing, and type of the installation of bracing. The structural parameters reviewed to analyze the response of the repaired structure are dynamic characteristics of the structure and its response with lateral and gravitational loading. Based on the result of this research, the optimum reinforcement is cross-bracing with 45 degree of bracing installation and forced 30% from its prestress force capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninditya Choirul Athifah
"Bangunan studi kasus gudang terdiri dari 3 lantai dengan bentang tipikal 11.4 m (kecuali pada bagian driveway terdapat bentang 17.1 m) dan tinggi antar lantai 11.2 m. Struktur menggunakan beton fc’ 40 MPa dan tulangan baja BjTS 420B. Struktur ini menanggung beban hidup gudang sebesar 25 kN/m2, beban hidup driveway 15 kN/m2, dan atap datar 1 kN/m2. Sementara itu, beban gempa yang diberikan adalah gempa respons spektrum. Bangunan ini berlokasi di Depok dengan kelas situs tanah lunak sehingga termasuk kategori desain seismik D dan memiliki sistem pemikul gaya seismik berupa sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Desain struktur bangunan dilakukan dengan dua skema, yaitu struktur Konvensional di mana digunakan pelat dua arah yang menumpu balok sebagai media transfer beban ke kolom dan struktur post-tensioned flat slab (PTFS) di mana digunakan pelat dua arah prategang yang secara langsung menumpu kolom dengan penebalan berupa drop panel. Pada struktur PTFS dilakukan pemisahan sistem penahan gaya gravitasi dan lateral (SGLR). Kolom penahan beban gravitasi saja akan dicek menggunakan prinsip kompatibilitas perpindahan. Struktur PTFS memiliki periode getar, berat seismik, gaya geser dasar, dan maximal story displacement lebih besar dibandingkan struktur konvensional. Volume tulangan (35.355%), beton (1.421%), dan bekisting (26.683%) struktur PTFS lebih kecil dibanding struktur konvensional dengan terdapat penambahan volume untuk strand (100%). Perbedaan biaya terbesar terdapat pada komponen balok, di mana penggunaan post-tensioned flat slab mampu menghemat biaya sebesar 62.712%. Total penghematan yang terjadi adalah sebesar 9.161%.

The warehouse case study building consists of 3 floors with a typical span of 11.4 m (except for the driveway section where the span is 17.1 m) and a height between floors of 11.2 m. The structure uses fc' 40 MPa concrete and BjTS 420B steel reinforcement. This structure supports a warehouse live load of 25 kN/m2, a driveway live load of 15 kN/m2, and a flat roof load of 1 kN/m2. The given earthquake load is response spectrum earthquake. This building is located in Depok with a soft soil site class so it is classified as seismic design category D and has a seismic force resisting system in the form of a special moment resisting frame system (SMRFS). The building structure design is carried out using two schemes, namely a Conventional structure where a two-way slab supported by beam as a load transfer medium to the column is used and a post-tensioned flat slab (PTFS) structure where a two-way prestressed slab that directly supported by column with thickening. in the form of a drop panel is used. In the PTFS structure, there is a separated gravity and lateral resisting system (SGLR). Gravity-load-only columns will be checked using the principle of displacement compatibility. PTFS structure has a vibration period, seismic weight, base shear force, and maximum story displacement greater than conventional structure. The volume of reinforcement (35.355%), concrete (1.421%), and formwork (26.683%) for PTFS structure is smaller than conventional structures with strands volume (100%) added in the PTFS structure. The biggest cost difference is in the beam components, where the use of post-tensioned flat slabs can save costs of 62.712%. The total savings that occur are 9.161%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library