Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Fauzia Maulidiastuti Kusmarani
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengayaan olfaktori terhadap perilaku adaptif populasi harimau sumatra di Taman Margasatwa Ragunan (TMR).  Pengayaan olfaktori yang diberikan berupa feses babi hutan (Sus scrofa) dan rusa sambar (Rusa unicolor).  Pengamatan berlangsung selama tujuh pekan efektif dengan komposisi tiga pekan pengamatan awal, dua pekan pengayaan, dan dua pekan pascapengayaan.  Pengambilan data seluruhnya menggunakan ethogram digital sebagai upaya peningkatan efisiensi penelitian.  Data utama berupa jenis, durasi, dan frekuensi perilaku untuk penghitungan time budget.  Data tambahan berupa pola interaksi dan penggunaan ruang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam analisis.  Peningkatkan efisiensi pengambilan data tercapai melalui sistem pencatat otomatis untuk perilaku, waktu, posisi, dan objek interaksi.  Analisis statistika menunjukkan perbedaan signifikan pada persentase perilaku adaptif antara periode pengamatan awal (9,772 ± 1,920%) dan periode pengayaan (1,128 ± 0,289%).  Penurunan persentase perilaku adaptif diikuti oleh peningkatan perilaku eksplorasi positif.  Eksplorasi positif ditandai dengan perilaku interaksi dan lokomosi.  Peningkatan perilaku lokomosi bertahan hingga pemberian pengayaan dihentikan.  Perubahan level perilaku timbul karena adanya fluktuasi pada stimulus dalam kandang.  Dapat disimpulkan bahwa penggunaan ethogram digital mampu mempermudah proses observasi perilaku langsung.  Kesimpulan lain yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu pemberian pengayaan olfaktori dapat mengurangi prevalensi kemunculan perilaku adaptif harimau sumatra di TMR.


This research observed the effects of olfactory enrichments on the adaptive behavior of captive Sumatran tigers at Ragunan Zoological Park.  Olfactory enrichment was given in form of fresh prey feces obtained from Ragunan herbivore enclosures.  Observation ran for seven weeks with three weeks of baseline observation, two weeks of enrichment, and two weeks of post-enrichment observation.  The data collection process was entirely done through digital ethogram as an effort to optimize the research.  Core data consisted of behavior type, duration, and frequency.  Additional data included spatial mapping and interactions between tigers and objects.  Efficiency of data collection process was successfully improved through automatic recording of time, behavior, tiger position in the enclosure, and interaction targets.  Statistical analysis of time budget revealed significant differences between the prevalence of adaptive behavior pre-enrichment (9.8 ± 1.92%) and during enrichment (1.1 ± 0.29%).  Lowered levels of adaptive behavior is followed by an increase in positive exploratory behavior.  Positive exploratory behavior consists of behaviors from Interaction and Locomotion categories.  The increase in locomotion is observed even after enrichment ceased to be given.  Changes in behavior resulted from fluctuation of stimulus that the tigers were exposed to within the enclosure.  It can be concluded that digital ethogram increases the efficiency of data recording in direct observation and that olfactory enrichment influences the prevalence of Sumatran tiger adaptive behavior at Ragunan Zoological Park.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa Sila Wikaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perilaku Tipe A dengan stres kerja pada karyawan non-manajerial. Delapan puluh orang responden yang beradal dari satu bank BUMN dan satu bank swasta nasional berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Job Stress Survey untuk mengukur stres kerja dan Skala Bortner untuk mengukur perilaku Tipe A. Sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki perilaku Tipe A dan mengalami stres kerja dengan tingkat rendah.
Berdasarkan analisis data, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe perilaku dengan stres kerja. Namun, hasil analisis data tambahan menunjukkan adanya hubungan antara gender dengan tingkat stres kerja yang dialami. Lebih lanjut lagi, ditemukan stresor mana yang dipersepsi paling menyebabkan stres di kalangan karyawan non manajerial. Penelitian ini memperkaya studi tentang stres kerja dan hubungannya dengan faktor perbedaan individu yang dapat mempengaruhi stres kerja. Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain adalah digunakannya responden dengan jumlah yang lebih banyak dan memiliki tingkat stres yang lebih bervariasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alif Pratama
"Penelitian ini membahas mengenai kedai kopi sebagai salah satu budaya perkotaan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kehadiran Kedai kopi di perkotaan dipengaruhi dengan digitalisasi dan penciptaan ruang publik perkotaan, lalu dengan jadwal aktivitas perkotaan yang padat dan kebutuhan akan tempat rekreasi, relaksasi dan hiburan untuk tetap produktif dan fleksibel. Dengan begitu kedai kopi menjadi tempat ketiga yang dibutuhkan masyarakat perkotaan, dengan berbagai fasilitas, suasana, lingkungan dan interaksi sosial yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan pada beberapa kedai kopi di Kota Bekasi, seperti Cotta Coffee, Fwb Coffee dan Kopi Prijaji dengan menggunakan metode etnografi dengan nongkrong langsung dan wawancara kepada pelanggan dan barista kedai kopi dan juga studi pustaka. Dalam penelitian ini menggambarkan budaya perkotaan yang ter manifestasikan ke dalam sebuah kedai kopi dengan melihat pola-pola interaksi didalamnya dan menganalisis pemikiran kedai kopi sebagai tempat ketiga.

This study discusses coffee shops as one of the urban cultures in Bekasi City, West Java. The presence of coffee shops in Indonesia is influenced by digitalization and creating urban public spaces, then with the busy schedule of urban activities and the need for recreation, relaxation and entertainment places to stay productive and flexible. That way the coffee shop becomes the third place needed by urban communities, with various facilities, atmosphere, environment and social interaction needed. This research was conducted in several coffee shops in Bekasi City, such as Cotta Coffee, Fwb Coffee and Prijaji Coffee using the ethnographic method by hanging out directly and interviewing customers and coffee shop baristas as well as literature study. This study describes urban culture that is manifested in a coffee shop by looking at the patterns of interaction in it and analyzing the thinking of a coffee shop as a third place."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library