Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Oetomo
"Adiksi narkoba selalu menimbulkan heban atau masalah pada sistem keluarga dan mengganggu anggota keluarga lainnya (Barnard, 2005). Perilakn-perilaku bermasalah yang muncul, seperti: kekerasan, mencuri, alan pertcngkaran dalam kcluarga, menimbullcan kcsulitan-kesulitan untuk hidup bersama anggota keluarga adiksi narkoba. (Vellemau et aI.,I993). Hubungan keluarga yang penuh dengan ketegangan memberikan dampak negatif yang signifilcan psda anggota-anggota keluarga (Boss & Mulligan, 2003). Penelitian ini menggunakan pendekatan solurion focused yang dikembangkan oleh Steve de Shazer, dan Insoo Kim Berg (1992) untuk menolong kcluarga dengau anak adiksiipengguna narkoba, yaitu dengan membangun sistem- sistem keyakinan baru dan positif dalam memandang masalah mereka, sehingga dengan demikian menjadikannya lebih mudah untuk ditanggulangi. Perubahan pada sistem-sistem keyakinan keluarga terhadap masalah adalah merupalcan suatu dasar perubahan untuk mendapatkan resolusi yang efektif terhadap masalah. Terapi ini berfokus pada solusi dari masalah yang ada pads saat ini dengan menggunakan sumber kekuatan yang ada pada keluarga yang bisa mercka gunakan dalam membuat perubahan. Fungsi terapis adalah mengajukan gambaran pembahan dalam langkah-langkah kecil, spesifik, positiiĀ§ dan dalam istilah-istilah interaksional (Macdonald, 2007). Tcknik pengumpulan data dilakukan melalui wawaneara semi srruktur dan observasi terhadap dua keluarga yang menjadi subjek intervensi ini. Hasil intervensi terhadap kedua keluarga tersebut mcnunjukkan perubahan pada sistem-sistem keyakinan keluarga kearah yang lebih posilif berupa ide-ide dan resolusi barn untuk melakukan perubahan.
......Drug addiction always becomes a burden or causes a problem to the family system and disrupts other family members (Barnard 2005). Problematic behaviours that arise like : violence, stealing or family feuds, cause problems in living with family members addicted to dnlgs. (Velleman et al.,l993) Tense family relationships has significant negative effects on family members. (Boss & Mulligan, 2003). This research uses the solution focus approach developed by Steve de Shazer and Insoo Kim Berg (1992) to help families with drug addicted child, by developing new belief systems and positiveness in dealing with their probiems, so that it becomes more easy to resolve the problem. Changing the family belief system is the basis of change which will result in an effective resolution towards a problem.This therapy focuses on a solution to a probiem which has occurred by using the family strength make a change. The role of the therapist is to formulate changes in small steps, specific, positive dan using iutcractional terms (Macdonald, 2007). Data gathering tecbnics is done through semi structured interviews and observation of two families which are the objects of this therapy. The resulting therapy towards those families shows that the change in their belief systems becomes more positive By creating new ideas and new resoltions to make a change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34160
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Solihuddin
"Program penanggulangan terorisme dilaksanakan dengan pendekatan keras dan lunak. Jika dilihat pendekatan keras hanya menyelesaikan gejala kausatik tidak sampai akar terjadinya. Pemerintah juga melakukan rehabilitasi serta reintegrasi ke masyarakat serta kerjasama antar lembaga diterapkan dalam mengatasi pelaku tersebut. Meskipun banyak keberhasilan dari pendekatan lunak dalam program deradikalisasi masih ada mantan narapidana terorisme yang melakukan kembali perbuatannya. Oleh karena itu, penggunaan pengalaman mantan narapidana teroris, yakni Sofyan Tsauri dapat menjadi cara alternatif. Penulis menggunakan teori konversi ideologi dalam melihat perubahan ideologi pada individu. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis proses deradikalisasi mantan narapidana terorisme, yakni Sofyan Tsauri, untuk memahami perjalanan ideologinya. Sehingga mampu dijadikan agen perubahan untuk narapidana terorisme maupun mantan napi teroris. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan mengedepankan pendekatan life history atau lebih melihat kepada sejarah hidup dari individu yang ingin diteliti. Pendekatan ini untuk memahami pengalaman manusia dan bagaimana pihak lain terlibat dalam kehidupan mereka. Perjalanan ideologi ini dimulai dari kehidupan Sofyan Tsauri sebelum terpapar pemahaman kekerasan, dimana ia dan keluarganya tergabung dalam kelompok Nahdlatul Ulama (NU) dan juga latar belakang keluarga yang bekerja di kepolisian. Merasa kecewa dengan sistem penegak hukum dan pemahaman yang ia telah pelajari, Sofyan akhirnya masuk dalam kelompok kekerasan. Ia membuat pelatihan di Bukit Jalin, Kota Jantho, untuk merealisasikan aksi jihad dan idad. Akhirnya ia tertangkap dan mulai mereduksi pemahaman kekerasannya dengan literasi, keluarga, dan petugas penegak hukum. Konversi pemahaman ini melalui beberapa tahapan, yakni konteks, krisis, pencarian, pertemuan, interaksi, komitmen, dan konsekuensi. Dari hal ini, Sofyan mulai memberikan sistem kepercayaan yang ia miliki kepada mantan napi terorisme. Perjalanan idologi Sofyan bisa dijadikan sebuah bentuk kontra narasi. Hal tersebut bisa terwujud karena ada kesamaan pemahaman radikal yang pernah dianut, yang akan mempermudah mendekati mantan narapidana terorisme...... The hard and soft approach is the way to tackle terrorism. If you look closely, the approach only solves the causative symptoms, not to the root of the occurrence. The government also carries out rehabilitation and reintegration into the community as well as inter-institutional cooperation that is implemented in dealing with these perpetrators. Although there are many successes from the soft approach, namely deradicalization, there are still acts that carry out their actions. Therefore, using the experience of a former terrorist, namely Sofyan Tsauri, can be an alternative way. The author uses the theory of ideological conversion in ideological change of individuals. The purpose of this study is to analyze the deradicalization process of the former framework, namely Sofyan Tsauri, to understand its ideological journey. So that they can be used as agents of change for terrorism and ex-terrorist convicts. The research method used is qualitative, with a life history approach or more to the life history of the individual who wants to be studied. This approach is to understand human experience and how others are involved in their lives. This ideological journey begins with Sofyan Tsauri's life before being seen from the understanding of violence, where he and his family are members of the Nahdlatul Ulama (NU) group and also have a family background working in the police. Disappointed with the law enforcement system and the understanding he learned, Sofyan ended up joining the violent group. He conducted training in Bukit Jalin, Jantho City, to realize jihad and idad actions. Finally he succeeded and began to reduce his understanding of violence with literacy, family, and law enforcement officers. The conversion of this understanding goes through several stages, namely context, crisis, search, meeting, interaction, commitment, and consequences. From this, Sofyan gave his belief system to former terrorist convicts. Sofyan's ideological journey can be used as a form of counter-narrative. This can be realized because there is a common radical understanding that has been held, which will be difficult to reach an agreement."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library