Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shania Firdaus
Abstrak :
Penulisan ini membahas kemungkinan peralihan sebagian sifat ruang first place, second place, dan third place yang saling bersarang. Melihat bagaimana keterhubungan rangkaian affordances di dalamnya mengakomodasi berbagai kebutuhan dan aktivitas manusia. Studi ini melibatkan penerapan persepsi karakter ke dalam ruang berdasarkan teori Gibson tentang rangkaian affordances dalam interaksi antara persepsi dan tindakan. Affordances di sini sebagai kemungkinan interaktif dari objek atau lingkungan tertentu. Penulisan ini menggunakan metode hierarki means-end untuk melihat keterhubungan dari rangkaian bersarang yang terjadi pada setiap tiga data studi kasus. Penulisan ini merupakan studi literatur tentang beberapa coworking space dan ruang kerja menggunakan data sekunder dari artikel, web, dan sosial media. Peralihan sifat tempat yang dilihat adalah antara third place (coworking space) dan second place (tempat kerja) yang menghasilkan beberapa pola komposisi fungsi dari first place, second place, dan third place. Rangkaian affordances yang bersarang ditinjau dari elemen fisik, batasan ruang, sosial dan perilaku, dan interaksi antar manusia. Studi ini mengungkapkan bahwa karakteristik fisik ruang kerja atau coworking space dapat mendukung interaksi sosial dan kebutuhan manusia yang menciptakan peralihan sebagian sifat ruang first place, second place, third place, dan sebaliknya.
This study discusses the shifting function of places between First place, Second place, and Third place in coworking spaces by understanding the relationship of the spatial designs and behaviors by its nested affordances. The study engaged with the implementation of the character's perception into a space based on Gibson's theory of nested affordances in interactions between perception and action, with affordances as interactive possibilities from certain objects or environments. This research employed mean-ends hierarchy method to acknowledge the nested relationship that occurs in each three case studies data collections. The study is a literature study about workspace and coworking spaces using secondary data from articles, web, and social media. The shifted space feature that is seen is between third place (coworking space) and second place (work place) which results in several composition of functions from first place, second place, and third place. Nested affordances can be seen from the physical elements, spatial boundaries, social activities, and interactions between people. The study reveals that the physical characteristics of the coworking space supports social interaction and human needs which creates shifting functions of places from first place, second place, third place, and vice versa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfi Atsiil Suandhy
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku bersarang orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) kandidat rilis di Sekolah Hutan Tembak Lestari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bersarang orangutan. Penelitian dilakukan menggunakan metode focal animal sampling dan All-occurrence sampling selama 2 jam per hari, dari pukul 16.30-18.30. Subjek yang digunakan adalah orangutan Kalimantan jantan dan betina sebanyak 2 individu. Penilaian kemampuan bersarang orangutan menggunakan sistem skala Likert dengan poin-poin yang sudah ditetapkan. Hasil yang diperoleh adalah persentase kemampuan kedua orangutan yang berbeda antara jantan dan betina. Orangutan jantan mendapat predikat sedang (68,05%) dalam kemampuan bersarang, sedangkan orangutan betina mendapat predikat kurang (41,67%) dalam membangun sarang. Kemampuan bersarang tidak memiliki korelasi dengan tinggi sarang yang ditampilkan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,678 berdasarkan uji korelasi Spearman. Posisi sarang yang paling sering digunakan oleh kedua subjek penelitian adalah posisi 2. Kriteria pohon sarang adalah pohon dengan daun yang tidak berambut halus, terdapat sarang lama pada pohon, memiliki keliling diatas 1 m, dan terdapat kanopi yang cukup lebat di atasnya. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah perlunya perubahan penilaian kemampuan bersarang yang lebih terarah pada proteksi terhadap predator dan hewan nokturnal lainnya, dibanding hanya untuk kenyamanan saja.
on nesting behavior of Bornean orangutan (Pongo pygmaeus) release candidates in Tembak Lestari Forest School has been done. The study aims to determine the nesting skill of orangutan. The research used focal animal sampling and All-occurrence sampling methods for 2 hours per day, from 16:30-18:30 from September to November 2019. The subjects were 2 Bornean orangutans consisted of 1 male and 1 female orangutan. Assessment of orangutans' nesting abilities used a Likert scale system with predetermined points. Results obtained in percentage form of two orangutans' ability that differ between male and female. Both male orangutan (68.06%) and female orangutan (63.89%) got moderate rank of nesting skill. Nesting ability didn't have a correlation with nest height, showed by the significance value of 0,678. The most common nest position used in Forest School is position 2. Criteria of orangutan's nesting trees are tree without fine haired leaves, existence of old nest in the tree, circumference of the tree is over 1 m, and presence of wide canopy. Suggestions from this research is the need for changes in the assessment of nesting abilities to be more directed for protection against predators and other nocturnal animals, rather than just for convenience.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Kulup Karnoto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozza Saputri Zulty
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian pengenalan sumber pakan dan perilaku bersarang orangutan borneo Pongo pygmaeus Linnaeus, 1760 golongan umur anak tanpa induk di Sekolah Hutan Tembak, Sintang Kalimantan Barat telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengamati pengenalan sumber pakan dan perilaku bersarang orangutan anak dalam Kandang Sosialisasi dan Sekolah Hutan Tembak. Sebanyak dua orangutan anak diamati melalui metode focal animal sampling dan ad libitum. Melalui 401 jam pengamatan, hasil penelitian yang diperoleh yaitu jenis makanan kedua orangutan anak di Kandang Sosialisasi didominasi oleh buah 76,82 , sedangkan di Sekolah Hutan Tembak didominasi oleh daun 38,32 . Perilaku bersarang kedua orangutan anak di Kandang Sosial dan Sekolah Hutan Tembak cukup baik. Kedua orangutan anak mampu membuat sarang meskipun belum sampai pada tahap penguncian sarang.
ABSTRACT
The research of explore to food sources and nesting behaviour of orphaned juvenile bornean orangutan Pongo pygmaeus Linnaeus, 1760 at Tembak Forest School, Sintang West Kalimantan has been conducted. The study aims to observe food sources exploration and nesting behaviour of juvenile orangutan in Socialization Cages and Tembak Forest School. Two juvenile orangutans were observed through focal animal sampling and ad libitum methods. With 401 hours observation, the result showed that food sources introduction at Socialization Cages of both juvenile orangutans are dominated by fruits 76,82 while at Tembak Forest School are dominated by leaves 38,32 . The nesting behaviour both of juvenile orangutans are quite good, both of juvenile orangutans are able to make nest even though it has not reached the nest locking stage.
[;, ]: 2017
S68753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library