Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Widyatama
Yogyakarta: Media Pressindo, 2006
305.3 Wid b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elvia Wilfitri
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketidakseimbangan representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris untuk pemelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi representasi gender dalam buku teks bahasa Inggris, serta persepsi pembelajar dan pemelajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memungkinkan peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Penelitian ini menggunakan model tiga dimensi CDA (Fairclough, 2015) sebagai kerangka analisis buku teks. Model ini terdiri dari tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi. Analisis pada tahap deskripsi dilakukan dengan melihat empat aspek, yaitu jenis aktivitas, jenis peran sosial dan domestik, penggunaan kata ganti maskulin dan feminin, serta representasi visual laki-laki dan perempuan. Kemudian, hasil deskripsi diinterpretasikan dan dijabarkan kaitannya dengan konteks sosial yang lebih luas. Selain itu, wawancara semi terstruktur dengan pembelajar dilakukan untuk melihat pandangan mereka terkait representasi gender dalam buku teks. Selanjutnya, penyebaran kuesioner kepada pemelajar dilakukan untuk melihat kepekaan dan kesadaraan mereka terkait isu kesetaraan gender. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Pertama, masih terdapat kesenjangan terkait representasi laki-laki dan perempuan dalam buku teks. Laki-laki cenderung lebih dominan ditampilkan dibandingkan perempuan. Perempuan masih ditempatkan pada stereotip tradisonal yang berlaku. Kedua, pembelajar menyadari adanya bias serta stereotip gender dalam buku teks yang mereka digunakan. Mereka merekomendasikan adanya perbaikan berkelanjutan terkait konten gender dalam buku teks. Ketiga, hasil kuesioner menunjukkan masih kurangnya tingkat kesadaran pemelajar terhadap isu kesetaraan gender. Beberapa rekomendasi berdasarkan temuan ditujukan kepada pemangku kebijakan bahasa dan penulis buku untuk membuat dan memublikasikan buku teks yang merepresentasikan kesetaraan gender. Selain itu, peran aktif pembelajar sebagai pengguna dan mediator buku teks juga harus ditingkatkan agar dapat membantu pemelajar menumbuhkan pemahaman serta kepekaan terhadap pentingnya kesetaraan gender.

This research was motivated by a tendency of imbalanced gender representation in English language textbooks for students at Senior High Schools (SMA) in Indonesia. This study aims to investigate gender representation in English language textbooks, as well as teachers' and learners' perceptions. This research employed qualitative methods to gain a broader and deeper understanding about gender representation in textbooks. This research employed three-dimensional model of CDA (Fairclough, 2015) as the analytical framework to approach textbooks. This model consists of description, interpretation and explanation stages. Analysis at the description stage was carried out by looking at four aspects, namely types of activities, types of social and domestic roles, the use of masculine and feminine pronouns, and visual representations of male and female. Afterwards, the description results were interpreted and explained in relation to the broader social context. In addition, semi-structured interviews with teachers were conducted to examine their views regarding gender representation in textbooks. Subsequently, questionnaire distributions to students were carried out to assess their sensitivity and awareness regarding gender equality issues. The results in this study presented several important findings. Firstly, there is still a gap regarding the representation of men and women in textbooks. Male representation tends to be more dominant than female. Women are still placed in the prevailing traditional stereotypes. Secondly, the teachers are aware of bias and gender stereotypes in the textbooks they use. They recommended continued improvements regarding gender content in textbooks. Finally, the results of the questionnaire showed that there is still a lack of student awareness of gender equality issues. Several recommendations based on the findings are aimed at language policy makers and book authors to create and publish textbooks that represent gender equality. Apart from that, the active role of teachers as users and mediators of textbooks must also be increased in order to help students grow their understanding and sensitivity to the importance of gender equality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gunter, Barrie
"Buku ini merupakan penelitian yang peduli terhadap periklanan terhadap anak melalui media televisi"
Lawrence : New Lawrence Erlbaum Associates Inc, 2005
302.234 5 GUN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tirza Reinata
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5288
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Oktafiani
"Kedudukan perempuan dalam masyarakat sering menjadi sorotan para pengarang cerita maupun peneliti. Satu dari sekian banyak novel yang ditemukan terdapat lika-liku kehidupan seorang perempuan adalah trilogi berjudul Kelangan Satang karya Suparta Brata (2012). Fokus penelitian ini adalah mengangkat tentang kondisi perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki yang mengalami beberapa ketidakadilan yang terjadi dalam novel tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan wujud bias gender pada perempuan, relevansinya pada kehidupan nyata, dan nilai moral yang direpresentasikan dalam novel Kelangan Satang karya Suparto Brata (2012). Penelitian ini menggunakan teori analisis gender dari Mansour Fakih (2013), pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, dan mimetik. Dengan memanfaatkan metode penelitian tersebut dapat dilakukan interpretasi terhadap data yang diperoleh dari dalam novel tersebut maupun konteksnya dengan situasi budaya masyarakat Jawa. Penelitian ini bersumber pada novel trilogi kelangan Satang buku bagian II dengan judul Kaduk Wani dan buku bagian III dengan judul Ketanggor karya Suparto Brata (2012). Hasil penelitian ini menujukkan adanya wujud bias gender pada tokoh perempuan yang meliputi adanya bentuk subordinasi, stereotip negatif, dan kekerasan verbal, adanya hubungan antara bias gender dalam novel dan kehidupan nyata, serta nilai moral yang terkandung.

The position of women in society is often the focus of story writers and researchers. One of many novels found that have twists and turns in a woman's life is a trilogy entitled Kelangan Satang by Suparta Brata (2012). Focus of this research is to raise about the condition of women with men who experience some of the injustices in the novel. The purpose of this study is to describe the form of gender bias in women, its relevance in real life, and the moral values ​​represented in the novel Kelangan Satang by Suparto Brata (2012). This study uses the theory of gender analysis from Mansour Fakih (2013), a qualitative approach with descriptive analysis method, and mimetic. By utilizing this research method, interpretation can be make of the data obtained from the novel and its context with the cultural situation of the Javanese people. This research is based on the novel trilogy kelangan Satang book part II with the title Kaduk Wani and part III book with the title Ketanggor by Suparto Brata (2012). The results of this study show that there is a form of gender bias in female characters which includes forms of subordination, negative stereotypes, and verbal violence, the relationship between gender bias in the novel and real life, and the moral value."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Adihartono Reksodirdjo
"Since the sexual revolution began in Europe,the sexual discourse i.e.homosexuality, lesbianism, bisexuality and transexuality could be a scientific discourse and many scholars start doing research this area. The development of sexual revolution is also bring up the movement of homosexual revolution communities.Thia thesis describe and analize the same sex marriage policy in the Netherlands,Belgium and Spain from the interational perspective..The Netherlands is one of the European states which is having a free and liberal sexual tradition because the government could accomodate the sexual attitude into non-bias gender policy.The legalization of homosexuality in the Netherlands took by the French through "French Napoleonic code 1811. The code explained that the liberation and marriage of homosexuality itsguarantee by policy.This code is follow by the Dutch government and they make a non-bias gendewr policy such as same sex marriage policy and also Prostitution policy.From the democracyn theory ,it is visible that the Netherlands have a sexual social democracy because they give the tolerance for the another aspiration,expression,the difference and human right. The liberal democration in the Netherlands,it should be like a pioner for the other Europen countries.After dutch government legalize the same sex marriage policy in 2001, belgium is also legalize it in 2003.One of the European countries which is surprised all over the world is Spain.Spain is the country in the Mediterranian bay which have a strong catholic tradition,but the Spanish government could accoudate the homosexual communities with the same sex marriage policy in 2005"
2007
JKWE-III-1-2007-139
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shabilla Ghizani
"ABSTRAK
Gender merupakan topik yang disorot dalam banyak studi, dan kesenjangan antar peran gender tetap besar sampai saat ini, kesenjangan ini dinamakan 39;Gender Division of Labour 39;. Walaupun kesempatan kerja untuk pekerja wanita telah banyak meningkat akhir-akhir ini, bias seksisme yang terbuka maupun yang tersembunyi masih sangat tampak sampai hari ini. Studi ini secara khusus difokuskan pada peran gender di Amerika Serikat, dimana, belum ada satupun presiden wanita yang duduk di Kantor Oval selama 240 tahun sejarah kepresidenan. Studi ini bertujuan untuk mencari tahu peran gender wanita pada dunia politik masa kini, dan bagaimana masyarakat memandang peran wanita tersebut melalu observasi kualitatif yang didapatkan dari beberapa studi sebelumnya, juga dari sumber-sumber berita yang melibatkan peran gender dan media massa. Hillary Clinton, yang dianggap sebagai salah satu kandidat presiden paling sukses, telah menjadi acuan sebagai subyek studi ini. Walaupun pencapaian beliau sangat signifikan sebagai ahli hukum, mantan ibu negara yang ambisius, dan politisi yang berpengaruh di Amerika Serikat, kalangan media masa terbukti masih tetap subyektif terhadap gender beliau sebagai wanita. Untuk itu, masyarakat secara keseluruhan masih harus dituntut untuk berfikir lebih maju dari pengertian institusi gender yang ada, yang telah menjadi struktur landasan masyarakat. Untuk studi selanjutnya, disarankan agar lebih mendalami dan membandingkan subyek dengan figur politisi wanita lainnya, dan membedakan keterkaitan subjek dengan isu-isu yang tidak terkait dengan gendernya.

ABSTRACT
Gender has been a big spotlight in many studies, and the gap between each gender role still exists heavily today, this gap is also called the 39 Gender Division of Labour 39 . Despite the rising opportunities for women workers today, open and hidden gender bias and sexism is still very much alive in the world today. The research is specifically targeted to focus in gender roles in the United States of America, where, no woman president has yet taken seat in the Oval Office in the 240 years of its presidential history. This research aims to find the current role of the female gender in political environment and how society perceives a female role in the political world through qualitative observation from several past studies and news outlets involving gender role and mass media. Hillary Clinton, regarded as one of the the most successful women presidential candidate, has been referred to as the subject of this research. Despite her achievements as a student of law, ambitious former first lady, and a powerful politician in the United States of America, the mass media has proven to still be subjective towards her gender as a female. Therefore, society has yet to progress from this institution of gender, which is the very structure of society. Further research would be suggested to conduct more in depth comparison with other female politician figures, and distinction between the subject 39 s non gender related issues. Keywords gender gender bias female politician Hillary Clinton mass media."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Bandar Alkhaldi
"Iklan memiliki peran sentral dalam merefleksikan dan mengonstruksi realitas masyarakat. Di Indonesia, iklan seringkali menampilkan bias gender yang berimplikasi negatif pada langgengnya kultur patriarki di masyarakat. Meskipun telah ada upaya hukum dan etika periklanan, permasalahan ini masih berlanjut karena budaya patriarki terus diproduksi dan direproduksi melalui iklan, media, dan masyarakat. Penulis melihat pentingnya sarana untuk meminimalisasi bias gender yang terjadi, salah satunya melalui penerapan pedagogi feminis bagi calon pengiklan. Sejumlah studi di negara-negara maju menunjukkan bahwa pedagogi feminis dapat menjadi instrumen kunci untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam praktik periklanan, terutama sebagai sarana sosialisasi preventif.

Advertising plays a central role in reflecting and constructing societal reality. In Indonesia, advertisements often portray gender bias, negatively impacting the perpetuation of patriarchal culture. Despite legal and ethical efforts in advertising, the issue persists as patriarchal culture continues to be produced and reproduced through advertisements, media, and society. The author recognizes the importance of tools to minimize gender bias, including the application of feminist pedagogy for prospective advertisers. Numerous studies in developed countries indicate that feminist pedagogy can be a key instrument in achieving gender equality in advertising practices, particularly as a preventive socialization tool.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>