Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brillian Emilham
Abstrak :
Eksperiman pangukuran sangat penting dalam samua bagian keinsinyuran, karana tidak mudah dilakukan untuk memperolah eksperimentasi yang akurat dalam suatu penelitian maupun pengembangan dari produk terapan. Salah satu pangukuran yang cukup penting adalah pangukuran aliran fluida pada berbagai penarapannya. Pangukuran aliran fluida banyak digunakan pada saktor perdagangan maupun industri yang bertujuan mandapatkan data-data penting untuk dianalisa. Alat-alat ukur yang digunakan dalam melakukan suatu pengukuran aliran khususnya pengukuran aliran fluida, terdiri dari bermacam-macam janis, sesuai dengan klasifikasi dan penggunaannya. Pembagian macam-macam jenis alat ini juga berdasarkan pada penunjukkan bentuk output keluaran data pengukuran. Beberapa faktor yang harus diperhatikan pada pengukuran aliran diantaranya adalah tingkat ketelitian (accuracy), jenis fluida yang digunakan, penurunan tekanan yang disebabkan olah konstruksi alat ukur dan pengkalibrasian. Instalasi pengujian alat ukur kecepatan aliran tak mampu mampat yang dibuat sebagai bahan tugas akhir ini, bertujuan sabagai satan satu cara untuk mangatahui masing-masing karakteristik serta prinsip pemakaian dan unjuk kerja dari beberapa macam alat ukur kecepatan aliran pada fluida tak mampu mampat (incomprasibia). Pengujian yang dilakukan adalah dangan menghitung Iaju aliran pada masing-masing alat ukur yang kemudian dibandingkan terhadap salah satu alat ukur yang dipakai sabagai acuan. Untuk dapat mendefinisikan daerah operasi dari Howrate range suatu alat ukur tersabut sensitif atau tidak terhadap parameter-parameter fluida tak mampu mampat, dalam pangujian ini digunakan suatu variabel pengujian Iaju aliran (kapasitas) alat ukur terhadap perubahan Bilangan Reynolds.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pryawrata Putera Moniaga
Abstrak :
Kejadian Station Blackout pada PLTN Fukushima daiichi membuat penelitian sistem keselamatan pasif pada sistem keselamatan nuklir menjadi lebih dikembangkan dan diterapkan. Penggunaan fenomena sirkulasi alam pada sistem keselamatan nuklir sudah menjadi perhatian bagi para peneliti didunia. Fokus penelitian adalah peneliti mampu mengkarakterisasi distribusi temperatur, mengkarakterisasi laju aliran massa dan mampu menghubungkan bilangan tidak berdimensi seperti bilangan Reynolds, bilangan Grashof dan rasio geometri menggunakan fasilitas eksperimen skala besar FASSIP-02. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan metode pemanasan fluida kerja pada tangki pemanas selama periode tunak 5 jam pada masing-masing setting temperatur 50 oC, 60 oC, 70 oC, 80 oC, dimana metode pemanasan yang digunakan adalah pemanasan secara langsung ke fluida kerja di dalam Water Heating Tank. Berdasarkan hasil eksperimen didapatkan bahwa aliran sirkulasi alami berada pada rezim aliran turbulen dengan nilai bilangan Reynolds diantara 5233,77 – 13676,45. Korelasi baru bilangan tak berdimensi adalah Re = 2,89 [Gr/NG]^0,348 . ......The Station Blackout incident at the Fukushima Daiichi NPP made the research of passive safety sistems in nuclear safety sistems more developed and applied. The use of natural circulation phenomena in nuclear safety sistems has become a concern for researchers in the world. The focus of the research is that researchers are able to characterize temperatur distribution, characterize mass flow rates and are able to relate non-dimensional numbers such as Reynolds number, Grashof number and geometry ratio using FASSIP-02 large-scale experimental facilities. Experiments were conducted using the method of heating the working fluid in the heating tank for a steady period of 5 hours at each temperatur setting of 50 oC, 60 oC, 70 oC, 80 oC, where the heating method used was direct heating to the working fluid inside the WHT. Based on the experimental results, it is found that the natural circulation flow is in the turbulent flow regime with Reynolds number values between 5233.77 - 13676.45. New correlation for Non-Dimensional Number is Re = 2,89 [Gr/NG]^0,348.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ziyan Muhammad Aqsha
Abstrak :
Teknologi micromixing telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Micromixer merupakan salah satu komponen penting dalam sistem mikrofluida terintegrasi untuk aplikasi kimia, biologi, dan medis. Pencampuran yang homogen dan cepat dalam skala mikro menjadi tantangan tersendiri dalam dunia medis, contohnya pada pencampuran plasma darah. Plasma yang dianalisis pada penelitian ini adalah plasma darah dan air destilasi. Proses dilakukan secara passive mixing yang didasarkan pada struktur saluran mikro untuk meningkatkan difusi molekul untuk pencampuran yang efisien. Bentuk panah dipilih sebagai desain micromixer karena memiliki kinerja pencampuran yang lebih baik daripada bentuk T dan Y. Jenis-jenis rintangan juga digunakan untuk meningkatkan proses pencampuran meliputi bentuk berlian, lingkaran, elips, segitiga ke dalam, dan segitiga ke luar. Simulasi dilakukan pada software COMSOL Multiphysics versi 5.6. Hasil penelitian menunjukan hasil pencampuran yang lebih baik untuk desain micromixer dengan rintangan. Bilangan Reynold juga diperoleh untuk setiap desain, dimana semakin tinggi nilai Reynold maka pencampuran mendekati aliran turbulen. Rintangan dengan bilangan Reynold tertinggi dicapai oleh desain dengan rintangan segitiga ke dalam dengan nilai 9,4326. Kemudian diikuti desain dengan rintangan elips dengan nilai 9,4322 , lalu tanpa rintangan yaitu 9,4309, setelah itu segitiga ke luar dengan nilai 9,4006 , dan terakhir bilangan Reynold terendah adalah desain dengan rintangan berlian yaitu 9,2514. ......Micromixing technology has experienced rapid development in recent years. The micromixer is an important component in an integrated microfluidic system for chemical, biological, and medical applications. Homogeneous and fast mixing on a micro scale is a challenge in the medical world, for example in mixing blood plasma. The samples analyzed in this study were blood plasma and distilled water. The process is carried out by passive mixing which is based on a microchannel structure to enhance the diffusion of molecules for efficient mixing. The arrow shape was chosen as the micromixer design because it has a better blending performance than the T and Y shapes. The types of barriers also used to improve the mixing process include diamond, circle, ellipse, triangle inside, and triangle outside shapes. The simulation was carried out on COMSOL Multiphysics software version 5.6. The results showed better mixing results for the micromixer design with obstacles. Reynolds number is also obtained for each design, where the higher the Reynolds value, the closer the mixing is to turbulent flow. The obstacle with the highest Reynolds number was achieved by a design with an inward triangular resistance with a value of 9.4326. Then followed by elliptical obstacles with a value of 9.4322 , then without obstacles that is 9.4309, after that the outward triangle with a value of 9.4006 , and finally the lowest Reynolds number is a design with a resistance of 9.2514.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Ardianto
Abstrak :
ABSTRAK
Penanganan beban termal pada dunia industri sangat diperlukan. Sistem alat penukar kalor bisa dikembangkan pada sisi fluida yang digunakan dan desain pipa yang digunakan. Respon dalam bidang thermal adalah maraknya kembali perhatian akan pentingnya alat penukar kalor (heat exchanger). Sebuah alat penukar kalor yang baik harus ditunjang oleh koefesien perpindahan panas yang baik. Koefesien perpindahan panas sendiri di pengaruhi oleh bilangan Reynolds. Dalam penelitian ini, dilakukan rancang bangun sebuah alat penukar kalor tipe double pipe dengan variasi pada pipa air panas, dimana pada pipa luar adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang pipa 1 m, diameter luar (Ø out) 88.6 mm, dan diameter dalam (Ø in) 85 mm dan pipa dalam adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang pipa 1.2 m, diameter luar (Ø out) 30 mm, dan diameter dalam (Ø in) 28 mm. Bedasarkan pengujian didapatkan grafik kenaikan nilai koefisien perpindahan kalor sebanding dengan kenaikan bilangan Reynolds. Profil kotak memiliki nilai koefisien perpindahan panas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan profil bulat. Pada perbedaan jenis aliran Psangat berpengaruh terhadap nilai koefisien perpindahan panas profil bulat, sedangkan pada profil kotak tidak begitu terlihat perbedaannya.
ABSTRACT
Handling of thermal load on the industrial world is indispensable. Heat exchanger system can be developed on the side of the fluid used and the design of pipe used. Response in the thermal field is widespread concern about the importance of re-heat exchanger (heat exchanger). A good heat exchanger must be supported by a good heat transfer coefficient. Heat transfer coefficient itself is influenced by the Reynolds number. In this study, carried out design and construction of an appliance type double pipe heat exchanger with a variation on the hot water pipes, where the outer pipe is carbon steel pipe has a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 88.6 mm, and diameter in (Ø in) 85 mm and pipe in carbon steel pipe is a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1.2 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 30 mm, and diameter in (Ø in) 28 mm. Based on the obtained testing the graph increases the heat transfer coefficient is proportional to the increase in Reynolds number. Profiles box has a heat transfer coefficient values are higher if compared to the rounded profile. In different types of flow greatly affect the heat transfer coefficient value rounded profile, whereas the profile square is not so pronounced.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Arvialido
Abstrak :
ABSTRAK
PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah sebuah teknik replikasi DNA. Teknik PCR konvensional dengan sampel diam (statik) memiliki kekurangan dari segi waktu operasi yang teramat lama. Untuk mengatasi masalah tersebut, didesain PCR dengan sistem sampel dinamis (mengalir) untuk mempercepat waktu operasi. Riset ini bertujuan untuk menganalisis aliran fluida yang terjadi pada kanal mikro PCR dengan dimensi penampang 250μm×250μm. Terdapat 3 desain PCR yang memiliki variasi banyaknya siklus proses PCR. Hasil menunjukkan bahwa 2 dari 3 PCR tidak dapat memenuhi fungsi alir dimana terjadi rembesan akibat kurang melekatnya hubungan antara PDMS dan penyumbatan pada PCR akibat terjadinya penyempitan pada kanal mikro.
ABSTRACT
PCR (Poylmerase Chain Reaction) is a DNA replication technique. Convensional PCR with static samples has limitation especially in operation time. It required a lot of time to be operated. To answer this issue, PCR that can cut operation time is designed. This study aimed to analyze fluids flow that occured within the PCR's microchannel which results of designing and realization process. There are 3 designs that vary in PCR's cycle process. Furthermore, this study reveals that 2 out of 3 PCR are not able to fulfill flow functioning which is caused by leakeage and the fluid was not flowing.
2016
S64851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetio Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang Bilangan Reynolds pada dua fasa dari hasil percobaan dengan refrigeran berbeda. Percobaan dilakukan pada kondisi perpindahan panas konveksi didih pada kanal mini horizontal dengan refrigeran R-290 dan R-600a. Test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, panjang 1000 mm dan dipanaskan secara merata di sepanjang pipa tersebut dengan heat flux divariasikan antara 5 kW/m2 sampai dengan 8 kW/m2. Dari penelitian didapat perubahan temperatur yang terjadi pada dinding dalam test section dengan metoda konduksi dan Nilai Reynolds number dibandingkan dengan kualitas Massa Uap. Fluktuasi Nilai Reynolds number menggambarkan kondisi aliran tiap fasa didalam test section. Dari hasil perbandingan dua Reynolds number untuk masing-masing refrigeran, Isobutana memiliki nilai Reynolds number lebih rendah dibandingkan dengan Propana pada kondisi mass flux dan heat flux yang relatif sama. Nilai Reynolds number ini selanjutnya akan digunakan untuk menentukan Chisolm Number dalam menghitung friction multiplayer. ......This study discusses the Reynolds Number of two phase flow in Horizontal Mini Channel. Experiments were performed on the convective boiling in Horizontal minichannel with R-290 and R600a. The test section was made of stainless steel tube with inner diameter of 3 mm, length of 1000 mm and it is uniformly heated along the tube with heat flux was varied from 5 kW/m2 up to 8 kW/m2. From the experiments, taken data was results the temperature of test section inner diameter and Reynolds Number of liquid phase and gas phase. The Reynolds Number represent flow of the two phases in test section. Comparison of Reynolds Number from the two refrigerant shows that Isobutana have better value than Propana since its Reynolds Numbers is lower than Propana in similar mass flux and heat flux condition. Based on the Reynolds Number, Chisolm Number will concluded to determine two phase friction multiplayer.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43545
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dachry Antoni
Abstrak :
Aliran fluida untuk permukaan pipa mulus dan kasar telah diteliti. Eksperimen ini menggunakan pipa baja berdiameter 35,5 mm, pipa dikasarkan dengan dibuat ulir dalam dengan pitch 4 (nilai kekasaran (k) 2,0 mm) k/D 0,05 dan pitch 5 (nilai kekasaran (k) 2,75 mm) k/D 0,08. Setiap pipa diuji dengan air murni pada temperatur 30°C. Dengan mengatur bukaan katup maka kecepatan aliran fluida (air) dapat diketahui. Hasil pengolahan data ditampilkan hubungan koefisien gesek dengan bilangan Reynolds dalam bentuk grafik. Dari hasil data dan grafik menunjukkan bahwa dengan pengujian pada pipa pitch 5 (nilai kekasaran (k) 2,75 mm) k/D 0,08 menghasilkan koefisien gesek yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien gesek pada pitch 4 (nilai kekasaran (k) 2,0 mm) k/D 0,05 Perbedaan nilai koefisien gesek rata-rata dari kedua pipa uji tersebut adalah sebesar 112%. Koefisien gesek pada aliran turbulen terlihat meningkat sebanding dengan kekasaran pipa. Rasio kekasaran yang besar mendapatkan koefisien gesek yang besar juga dan sebaliknya. Kenaikan rasio k/D diikuti dengan kenaikan nilai koefisien gesek. Pada aliran turbulen fluida Newtonian (air murni) pada pipa kasar, nilai koefisien gesek turbulen merupakan fungsi dari Re dan nilai k/D atau. Fluid flow on smooth and rough pipe surface has been researched. This experiment is using Steel Pipe with diameter 35,5 mm, which pipe is roughened by making inner thread with pitch 4 (roughness value (k) 2,0 mm) k/D 0,05 and pitch 5 (roughness value (k) 2,75 mm) k/D 0,08. Each pipe is tested using water in with temperature 30°C. By setting the valve opening, the fluid (water) flow speed can be discovered. Data processing result, which describes the connection between Friction Factor and Reynolds value, is showed in graphic. Data processing result and graphic show that the test on pitch 5 pipe (roughness value (k) 2,75 mm) k/D 0,08 has bigger Friction Factor compared to the test on pitch 4 pipe (roughness value (k) 2,0 mm) k/D 0,05. Difference of average Friction Factor on both tested pipes is 112%. Friction Factor on turbulence flow is increasing proportional to the pipe surface roughness. The bigger value of roughness ratio comes to the bigger Friction Factor and also in reverse. In the Newtonian (water) turbulence flow on rough surface pipe, the turbulence friction factor is the function of Re and value k/D or .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahlul Halli
Abstrak :
Penanganan beban thermal pada dunia industri sangat diperlukan. Sistem alat penukar kalor bisa dikembangkan pada sisi fluida yang digunakan dan desain pipa yang digunakan. Respon dalam bidang thermal adalah maraknya kembali perhatian akan pentingnya alat penukar kalor (heat exchanger). Sebuah alat penukar kalor yang baik harus ditunjang oleh koefesien perpindahan panas yang baik. Koefesien perpindahan panas sendiri di pengaruhi oleh bilangan Reynolds. Dalam penelitian ini, dilakukan rancang bangun sebuah alat penukar kalor tipe double pipe dengan variasi pada pipa air panas, dimana pada pipa luar adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang pipa 1 m, diameter luar (Ø out) 88.6 mm, dan diameter. dalam (Ø in) 85 mm dan pipa dalam adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang pipa 1.2 m, diameter luar (Ø out) 30 mm, dan diameter dalam (Ø in) 28 mm. Bedasarkan pengujian didapatkan grafik kenaikan nilai koefisien perpindahan kalor sebanding dengan kenaikan bilangan Reynolds. Profil kotak memiliki nilai koefisien perpindahan panas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan profil bulat. Pada perbedaan jenis aliran sangat berpengaruh terhadap nilai koefisien perpindahan kalor profil bulat, sedangkan pada profil kotak tidak begitu terlihat perbedaannya. ...... Handling of thermal load on the industrial world is indispensable. Heat exchanger system can be developed on the side of the fluid used and the design of pipe used. Response in the thermal field is widespread concern about the importance of reheat exchanger (heat exchanger). A good heat exchanger must be supported by a good heat transfer coefficient. Heat transfer coefficient itself is influenced by the Reynolds number. In this study, carried out design and construction of an appliance type double pipe heat exchanger with a variation on the hot water pipes, where the outer pipe is carbon steel pipe has a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 88.6 mm, and diameter in (Ø in) 85 mm and pipe in carbon steel pipe is a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1.2 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 30 mm, and diameter in (Ø in) 28 mm. Based on the obtained testing the graph increases the heat transfer coefficient is proportional to the increase in Reynolds number. Profiles box has a heat transfer coefficient values are higher if compared to the rounded profile. In different types of flow greatly affect the heat transfer coefficient value rounded profile, whereas the profile box is not so pronounced.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1699
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karyadi Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK
Terdapat perbedaan antara jenis regulator yang beredar di pasaran, yaitu diameter keluaran pada regulator menuju selang. Dari tiga jenis regulator yang berbeda, didapati bahwa ketiga diameter keluarannya yaitu 3 mm, 3,25 mm, dan 3,5 mm. Dari perbedaan diameter tersebut, pastinya akan terjadi perbedaan terhadap laju perubahan massa apabila dilakukan pembakaran. Pada saat fluida mengalir di sepanjang pipa akan terjadi kerugian tekanan/pressure drop. Pada tahun 1883 Osborne Reynolds menunjukan bahwa penurunan tekanan tergantung pada parameter: kerapatan (ρ),kecepatan (U), diameter (D) dan viskositas dinamis (μ) yang selanjutnya disebut dengan bilangan Reynolds. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana pengaruh dari laju perubahan massa yang berbeda, terhadap karakteristik aliran yang ada di sepanjang selang sebelum menuju proses pembakaran. Karakteristik aliran gas LPG yang ingin diamati yaitu perubahan tekanan, temperatur, kecepatan, densitas, dan laju perubahan massa di sepanjang pipa akrilik. Analisa yang digunakan juga akan dilakukan perbandingan yaitu analisa eksperimental yang akan dilakukan perhitungan dan analisa pada simulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin jauh jarak pipa pada aliran fluida, maka tekanan, densitas, dan laju perubahan massa semakin menurun serta temperatur dan volume spesifik semakin meningkat.
ABSTRACT
There are differences between types of regulator on the market, the diameter of the output on the regulator to the hose. Of the three different types of regulators, it was found that the three different diameters in the output that is also 3 mm, 3,25 mm and 3,5 mm. Of the diameter difference, certainly will happen to the rate of change of the mass difference when done burning. At the time of the fluid flowing along the pipeline will be a pressure drop. In 1883 Osborne Reynolds showed that the pressure drop depends on the parameters: density (ρ), velocity (U), diameter (D) and dynamic viscosity (μ), hereinafter referred to as the Reynolds number. Therefore, do some research to see how the influence of different rates of mass change, against the flow characteristics that exist along the hose prior to the combustion process. LPG gas flow characteristics to be observed that the changes in pressure, temperature, velocity, density, mass and rate of change along the acrylic pipe. Analysis will also be used to compare the experimental analysis to be performed calculations and analysis on the simulation. The results show that the greater the distance the pipe in fluid flow, pressure, density, and decreasing the rate of change of mass and temperature and specific volume increases.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andriaz
Abstrak :
Kerugin jatuh tekan (presssure drop) mempunyai pengaruh yang sangat penting pada dunia industri. Kerugian jatuh tekan ialah kerugian energi yang dibutuhkan untuk memindahkan fluida. Perancangan alat sangat menentukan pengaruh pada pressure drop, mulai dari pemilihan reducer, valve, tee, elbow, dll. Gesekan-gesekan yang terjadi pada aliran fluida dalam pipa sangat sering terjadi. Koefisien gesek didapat dari tegangan geser yang terjadi diantara setiap perbedaan lapisan kecepatan. Pemilihan pipa PVC Ø 19 mm memungkinkan untuk mengurangi pressure drop yang terjadi. Pipa PVC paling sering digunakan untuk sistem irigasi, dan penyaluran air rumah tangga. Suatu bilangan yang dapat mengidentifikasikan antara suatu aliran lainar atau aliran turbulen ialah bilangan Reynolds. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan bilangan REynolds terhadap nilai koefisien gesek pada pipa PVC. Dimana semakin tinggi bilangan Reynolds maka nilai koefisien gesek semakin kecil. Mengetahui karakteristik aliran dan distribusi kecepatan yang terjadi pada pipa PVC. Penggunaan tiga buah pressure gauge untuk mengukur perbedaan tekanan antar tab. Untuk pengujian, bahan yang diuji adalah air. ......Pressure drop have a very important influence in the world. Pressure drop is energy loss required to moving of fluid. Design tool will determine the effecr on pressure drop, ranging from selecting the reducer, valve, tee, elbow, etc. Friction-friction that occurs in the fluid flow in pipes are very commonly. The coefficient of friction obtain from shear stress that occurs between each layer of the speed difference. Selection og PVC pipe Ø 19 mm make it possible to reduce the pressure drop occur, The most commonly use PVC pipe for irrigation system and supply household water. The purpose of this study was to corrleate the Reynolds number on the value of friction coefficient on the PVC pipe. If the Reynolds number to high, so coefficient of friction as be small. Knowing the characteristics of flow and velocity distributions that occur in PVC pipe. Utilizing three pieces of pressure gauge for measure the pressure difference inter pressure tab. For testing, the material tested water.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1346
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>