Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frima Adi Wijaya
"Tesis ini meneliti Peraturan Gubernur Provinsi DKI JakartaNo 244 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame, yang berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam penerapannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian mengenai ketentuan Perletakan dan Batasan Teknis Bangunan reklame di dalam Peraturan Gubernur No. 244 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame memiliki kecenderungan untuk membatasi pelaku usaha dan memuat ketentuan tentang standar kualitas produk yang menguntungkan pelakuusaha tertentu. Selain itu peraturan gubernur ini juga tidak sesuai dengan Pasal 3 huruf b Undang-Undang Anti Monopoli karena tidak mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, serta pelaku usaha kecil. Peraturan gubernur tersebut juga dapat berpotensi menyebabkan perjanjian oligopoli antara pelaku usaha pesaing, posisi monopoli yang kemudian menyebabkan praktek monopoli, serta dapat berpotensi menyebabkan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu. Penelitian ini menyarankan Pemerintah untuk mengupayakan agar dampak anti persaingan usaha dapat diminimalisir dengan mengizinkan atau menyediakan dukungan sementara bagi para pelaku usaha kecil penyelenggara reklame untuk membantu mereka memenuhi persyaratan yang baru. Dan dalam penyusunan peraturan disarankan untuk tidak menetapkan standar yang berlebihan yang dapat mengurangi persaingan

This thesis research the governor DKI Jakarta regulation No No 244 Tahun 2015About the method of implementation of advertising, potentially breaking the law no. 5/1999 in the application. This research is the qualitative study with descriptive design. The results of the research regarding The provision of the laying and technical limits of billboard buildings in the governor regulation no. 244 2015 about the method of implementation of advertising, having a tendency to confine business operators and load the rules about standard product quality profitable certain business players.In addition the governor regulation is not in accordance with article 3 letter b the act of anti monopoly because it does not realize the conducive business climate and the certainty of equal business opportunity for large, medium and small business operators. The governor regulation could also potentially cause oligopoli agreement between entrepreneurs competitors,the monopoly position which then causes the practice of monopoly, and could potentially causing the practice of discrimination to the certain business operators. This research is suggesting to the government to seek to the impact of anti Business competition can be minimized by permitting or providing the temporary support for small business operators of advertisement organizers to help them meet the new requirements. And in the drafting of regulations it is recommended not to set excessive standards which can reduce competition."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nafhis Ubaydillah
"Strategi komunikasi dalam kampanye politik merupakan hal yang penting dilakukan oleh para tokoh politik terutama dalam meningkatkan pengenalan dirinya kepada para konstituen (pemilih). Adapun seperti Kegiatan kampanye politik yang dilakukan oleh para tokoh politik pun menggunakan bermacam – macam cara agar dapat menarik perhatian dari konstituen salah satunya menggunakan baliho. Menjelang pesta demokrasi di Indonesia terkait dengan pemilihan Presiden Indonesia 2024 dimana berbagai tokoh politik seperti Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono mulai melakukan kampanye politik menggunakan media baliho dimana baliho adalah sebuah bentuk media dalam kampanye politik yang sifatnya besar, tidak perlu mengakses melalui perangkat digital, dan terpampang langsung di hadapan masyarakat. Penggunaan baliho yang sifatnya menarik konstituen dari berbagai kalangan diperlukan kalimat – kalimat menarik dan juga komposisi dari muatan pesan baik yang sifatnya implisit maupun eksplisit dalam baliho. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pesan – pesan baik secara verbal maupun non verbal eksplisit maupun implisit pada baliho empat kandidat tokoh politik Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisa yaitu teknik analisis tekstual oleh Alan McKee. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa isi dari baliho tokoh politik calon kandidat pilpres 2024 yang mengandung unsur tertentu. Rekomendasi yang diharapkan dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan isi dari baliho tokoh politik menjelang pemilihan presiden 2024.
......Communication strategy in political campaigning was an important thing for political figures to did, especially in increasing their self-knowledge to their constituents (voters). Political campaign activities carried out by political figures also used various ways to attract the attention of constituents, one of which was used billboards. Ahead of the democratic party in indonesia related to the 2024 Indonesian presidential election where various political figures such as Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, and Agus Harimurti Yudhoyono began to carried out political campaigns used billboards media where billboards were a form of media in political campaigns that were large in nature, no needed to access online, and displayed directly in front of the public. The used of billboards that attract constituents from various circles requires interesting sentences and also the composition of the message content, both implicit and explicit in billboards. The purpose of the studied was to analyze the messages, both verbal and non-verbal, explicit and implicit, on the billboards of four political leaders, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, and Agus Harimurti Yudhoyono. As well as the methodology of this researched used qualitative researched methods used analytical techniques, namely textual analysis techniques by Alan McKee. The results of this studied showed that the contents of the billboards of political figures as candidates for the 2024 presidential election contain certain elements. The recommendations expected in this studied aimed to describe the content of political figures billboards towards The 2024 Presidential Election"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Bramantyo
"

Duka adalah perasaan kehilangan yang intens yang dapat terjadi pada pria dan wanita. Studi tentang duka sering dilihat dari perspektif gender dan psikologis. Penelitian ini secara khusus melihat bagaimana reaksi orang terhadap duka dalam film Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas kemarahan yang digambarkan melalui simbolisme dan cara berduka melalui kekerasan di antara tokoh-tokoh utama film ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dari beberapa situasi dalam konteks tertentu dan beberapa simbol di beberapa adegan dalam film. Makna dari symbol-simbol tersebut dianalisis dengan menggunakan teori makna denotatif dan konotatif Barthes (1964). Penelitian ini telah menemukan bahwa tidak seperti stereotip gender di mana laki-laki sering digambarkan sebagai lebih tenang dan tidak seterbuka wanita dalam mengekspresikan kesedihan mereka, karakter pria dan wanita dalam film digambarkan untuk berperilaku di luar stereotip. Perbedaan gender dalam menangani kesedihan merupakan indikasi akan hal ini. Misalnya, ada perubahan dalam gaya duka dari karakter wanita utama, dari tidak keras dan intuitif menjadi lebih agresif dan destruktif. Sebagai perbandingan, karakter laki-laki bersifat tetap statis dalam gaya berduka mereka. Selain itu, duka dalam film ini dilambangkan melalui kehadiran rusa dan adegan berdiam diri dari karakter utama wanita di salah satu adegan. Sementara itu, elemen api dan rasa sakit dalam film melambangkan kemarahan, keberanian, dan pemurnian. Terakhir, telah ditemukan bahwa ada dua kesamaan antar gender dalam reaksi terhadap kesedihan. Kesamaan ini adalah tindakan kekerasan dan pemicu menangis, yang dapat dikategorikan ke dalam beberapa penyebab, seperti perpisahan dan kehilangan, kegagalan, kemarahan, dan rasa bersalah. Dengan kata lain, penggambaran duka film ini menunjukkan bahwa industri film tidak lagi bergantung pada stereotip gender dalam penggambarannya tentang berduka.


Grief is an intense feeling of loss that can happen to men and women. Studies on grief have often been seen from gender and psychological perspectives. This study specifically looks at how people react toward grief in the movie Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017). It aims to analyse tensions of anger as portrayed through symbolism and violent grief among the major characters of the movie.  This study uses the qualitative research method. The data are collected from the context of the situation and several signs in some scenes in the movie, and meanings of the signs are analysed by using Barthes’ (1964) denotative and connotative meanings theory. This study has found that unlike the gender stereotype in which men are often described as more composed and not as open as women in expressing their grief, the male and female characters in the movie are portrayed to behave beyond the stereotype. The gender differences in dealing with grief are an indication of this. For example, there is a change in the grieving style of the main female character, from being inoffensive and intuitive to becoming more aggressive and destructive. In comparison, the male characters remain static in their grieving style. In addition, grief in this movie is symbolized through the presence of the deer and the numbness of the main female character in one of the scenes. Meanwhile, fire and pain in the movie symbolize anger, courage, and purification. Lastly, it has been found that there are two similarities across gender in the reactions to grief. These commonalities are the violent actions and the triggers of crying, which can be categorized into several causes, such as separation and loss, failure, anger, and guilt. In other words, this movie’s portrayal of grief indicates that the movie industry no longer relies on clear-cut gender stereotypes in its depictions of bereavement.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library