Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azwar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (i) rasio keuangan yang terpilih sebagai prediktor dalam memprediksi financial distress; (ii) tingkat akurasi model prediksi financial distress yang terbentuk dari analisis. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Bursa
Efek Indonesia (BEI) berupa Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat periode 2012-2013. Dengan teknik purposive sampling, penelitian ini menggunakan sampel 23 emiten yang terhitung dalam saham JII. Penelitian ini menggunakan metode analisis Binary Logit Regression. Hasil empiris menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan dalam laporan
keuangan perusahaan yang terdiri dari: Current Ratio (CR), Operating Profit Margin (OPM),
Return Of Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan nilai beta saham (YLD) dapat digunakan
untuk membedakan dan mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kelompok yang
mengalami financial distress dan non financial distress. Rasio keuangan yang signifikan
memprediksi kemungkinan terjadinya financial distress yaitu ROA dan ROE. Rasio-rasio
tersebut digunakan dalam model prediksi financial distress berdasarkan indikator Debt to
Total Aset Ratio (DAR) (model kedua) dan terbukti layak secara statistik untuk digunakan
sebagai model dengan akurasi prediksi 90,9%. Model prediksi financial distress ini dapat
digunakan sebagai early warning signal. Bagi pihak regulator seperti BEI, Otoritas Jasa
Keuangan dan lainnya, dapat menggunakan model prediksi financial distress ini sebagai tool
dalam menjalankan fungsi evaluasi, reviu dan pengawasan terhadap emiten."
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2015
336 JBPPK 8:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fariz
"Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Ciwidey merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Jawa Barat. Permasalahan yang dialami untuk menuju kawasan wisata alam tersebut yaitu geometrik jalan yang sempit dan menanjak serta menjadi titik lokasi kemacetan terutama pada akhir pekan atau hari libur. Daya tarik suatu objek wisata menimbulkan permasalahan lalu lintas akibat bertambahnya jumlah kendaraan, maka diperlukan suatu solusi yang dapat mengintervensi kinerja jalan, yaitu dengan memperkenalkan sarana transportasi yang berkelanjutan dengan menerapkan park and ride dan penyediaan layanan shuttle pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meng-analisis faktor pengaruh pemilihan moda serta membentuk suatu model pemilihan moda antara kendaraan pribadi dan shuttle pariwisata pada layanan park and ride di Kabupaten Bandung. Dengan menggunakan skala Likert dan metode Analytical Hierarchy Process, hasil identifikasi dan analisis faktor pengaruh permilihan moda shuttle pariwisata pada layanan park and ride adalah keamanan park and ride, penghematan waktu perjalanan, dan biaya perjalanan. Faktor-faktor tersebut digunakan dalam pengembangan model logit biner melalui survei stated preference. Hasilnya menunjukkan bahwa model pengguna sepeda motor cenderung lebih sensitif terhadap tarif shuttle pariwisata dibandingkan pengguna mobil pribadi. Kesediaan membayar pengguna sepeda motor untuk berpindah ke shuttle pariwisata apabila penghematan waktu 0 menit adalah Rp. 7.750, 10 menit adalah Rp. 9.400, 20 menit adalah Rp. 11.050; dan kesediaan membayar pengguna mobil pribadi untuk berpindah ke shuttle pariwisata apabila penghematan waktu 0 menit adalah Rp. 11.400, 10 menit adalah Rp. 13.850, 20 menit adalah Rp. 16.250.

In the National Tourism Development Master Plan for 2010-2025, Ciwidey is one of the National Tourism Strategic Areas in West Java. The problems experienced to get to the natural tourism area are geometric narrow and uphill roads and become the location of congestion on weekends or holidays. The attractiveness of a tourist attraction causes traffic problems due to the increasing number of vehicles; a solution is needed that can intervene in road performance by introducing sustainable transportation facilities by implementing park and ride and providing tourism shuttle services. This study aims to identify and analyze the influence factors of mode selection and form a model of mode choice between private vehicles and tourism shuttles in park and ride services in Bandung Regency. Using the Likert scale and the Analytical Hierarchy Process method, the results of identification and analysis of factors for the selection of tourism shuttle modes in park and ride services are park and ride safety, travel time savings, and travel costs. These factors are used in the development of binary logit models through stated preference surveys. The results show that motorcycle user models tend to be more sensitive to tourism shuttle rates than private car users. Willingness to pay motorcycle users to switch to tourism shuttles if saving 0 minutes is Rp. 7.750, 10 minutes is Rp. 9.400, 20 minutes is Rp. 11.050; and the willingness to pay for private car users to switch to tourism shuttles if 0 minutes of time saving is Rp. 11.400, 10 minutes is Rp. 13.850, 20 minutes is Rp. 16.250."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Utami
"Target RJPMN 2015-2019 terhadap kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) yaitu sebesar 9,9 persen belum tercapai, seperti terlihat pada hasil SDKI 2017 terhadap unmet need sebesar 10,6 persen. Unmet need merupakan salah satu faktor penyebab kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian maternal. Untuk meningkatkan kesehatan ibu, termasuk keluarga berencana perlu untuk mengatasi masalah keberdayaan perempuan (women's empowerment) yang merupakan tujuan ke lima Sustainable Development Goals (SDG's), yaitu mencapai kesetaraan gender dan keberdayaan perempuan. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan antara keberdayaan perempuan serta variabel demografi dan sosial ekonomi terhadap unmet need di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data SDKI 2017. Unit analisisnya adalah perempuan usia subur umur 15-49 tahun yang berstatus kawin/hidup bersama serta memiliki kebutuhan terhadap KB dengan observasi berjumlah 26.249 individu. Kategori unmet need adalah unmet need penjarangan dan unmet need pembatasan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logit biner dan multinomial logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima komponen keberdayaan perempuan berpengaruh signifikan secara statistik terhadap semua kategori unmet need. Keempat komponen tersebut, yaitu partisipasi kerja perempuan, tingkat pengetahuan, partisipasi pengambilan keputusan rumah tangga, dan kepemilikan aset. Partisipasi kerja perempuan, tingkat pengetahuan, dan kepemilikan aset berpengaruh negatif terhadap unmet need. Sedangkan partisipasi pengambilan keputusan rumah tangga mempunyai pengaruh positif terhadap unmet need. Sementara itu, pandangan pemukulan terhadap istri tidak berpengaruh signifikan secara statistik terhadap semua kategori unmet need. Faktor demografi dan sosial ekonomi memberikan pengaruh pada unmet need, namun tidak semua variabel berpengaruh signifikan pada semua kategori unmet need. Umur, jumlah anak masih hidup, dan pulau tempat tinggal berpengaruh terhadap semua kategori unmet need. Daerah tempat tinggal hanya berpengaruh terhadap unmet need penjarangan dan total unmet need. Pendidikan suami berpengaruh terhadap unmet need penjarangan dan unmet need pembatasan. Kunjungan petugas KB hanya signifikan berpengaruh pada unmet need penjarangan, sedangkan perempuan yang melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan hanya signifikan berpengaruh pada unmet need pembatasan.

The 2015-2019 RJPMN target of unmet need for family planning at 9.9 percent has not been achieved, since the results of the 2017 IDHS on unmet need was 10.6 percent. Unmet need is one of the factors causing unwanted pregnancy and unsafe abortion which can cause morbidity and maternal death. To improve maternal health, as well as family planning, it is necessary to address the issue of women's empowerment which is the fifth objective of the Sustainable Development Goals (SDG's) that covers gender equality and women empowerment. This study aims to study the relationship between women's empowerment, demographic and socioeconomic variables on the unmet need in Indonesia. This study uses data from the 2017 IDHS. The unit of analysis is women at childbearing age-aged 15-49 who were married/living together and had a need for family planning with observations totaling 26,249 individuals. The unmet need is categorized into unmet need for spacing and unmet need for limiting. The analytical methods used are binary logit regression and multinomial logit. The results showed that four of the five components of women's empowerment had a statistically significant effect on all categories of unmet need. These four components, namely women's work participation, level of knowledge, participation in household decision making, and asset ownership. Women's work participation, level of knowledge, and asset ownership negatively affect unmet need. Whereas participation in household decision making has a positive effect on unmet need. Meanwhile, attitude toward wife-beating has no significant effect on all categories of unmet need. Demographic and socioeconomic factors influence the unmet need, but not all variables have a significant effect on all categories of unmet need. Age, number of living children, and region of residence affect all unmet need categories. The place of residence only affects the unmet need for spacing and total unmet need. Husband's education influences unmet need for spacing and unmet need for limiting. Visit by family planning field workers only has a significant effect on unmet need for spacing, while women who visit health facilities only have a significant effect on unmet need for limiting."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfiyah
"Pada tahun 2020, Indonesia berencana akan mengoperasikan Kereta Api Cepat (High Speed Train) antara Jakarta-Surabaya yang akan dinamakan Argo Cahaya. Penelitian ini membahas tentang pengaruh beroperasinya High Speed Train terhadap permintaan moda pesawat udara. Model pemilihan moda yang dikembangkan menggunakan pendekatan logit biner yang berbasis data stated preference (SP). Dari fungsi utilitas yang dibangun, dapat diketahui probabilitas calon penumpang yang akan berpindah dari moda pesawat ke High Speed Train. Berdasarkan analisa sensitivitas terhadap faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap pemilihan moda, disimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi calon penumpang dalam memilih High Speed Train adalah tarif.

In 2020, Indonesia are planning to operate High Speed Train between Jakarta and Surabaya, it will be called Argo Cahaya. This study analyzes the impact of high speed train in comparison on air transport demand. By applying quantitative research logit binary and using stated preferences survey method. From the utility function that is produced, the prospective passenger that shifted from aircraft to high speed train could be defined. Based on sensitivity analysis of the factor?s that suspect to affected the mode selections, the result on traveler?s perceptions show that fare are most significant factor that affected passenger choice."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Haryani
"Tingkat kejadian campak di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2015 hingga tahun 2017, dimana di periode yang sama terjadi kejadian luar biasa campak di hampir setiap provinsi di Indonesia. Salah satu penyebab meningkatnya tingkat kejadian campak di Indonesia adalah masih rendahnya persentase vaksinasi campak pada anak usia 12-23 bulan di Indonesia. Rendahnya persentase vaksinasi campak di Indonesia dapat menyebabkan, antara lain: tidak tercapainya target RPJMN yaitu 90 persen imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan; tidak tercapainya komitmen Indonesia pada GVAP dan WHO South-East Asia Region untuk memenuhi vaksinasi campak minimal 95 persen di semua wilayah secara merata pada tahun 2023; dan tidak tercapainya target 3.8 SDG’s yaitu mencapai cakupan kesehatan universal, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang baik, dan akses terhadap obat- obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau bagi semua orang. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan antara keberdayaan perempuan dalam rumah tangga serta faktor lingkungan eksternal, predisposisi dan sumber daya pendukung terhadap vaksinasi campak pada anak usia 12-23 bulan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data SDKI 2017. Unit analisisnya adalah anak terakhir berusia 12 - 23 bulan yang memiliki status vaksinasi campak dengan jumlah observasi sebanyak 3.416 individu. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logit biner. Hasil penelitian menunjukan bahwa dua dari empat komponen ukuran keberdayaan perempuan dalam rumah tangga, yaitu partisipasi pengambilan keputusan dalam rumah tangga (tingkat partisipasi tinggi) dan Pendidikan Ibu (SLTA & PT) memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap vaksinasi campak pada anak usia 12-23 bulan. Sedangkan dua ukuran keberdayaan perempuan dalam rumah tangga lainnya, yaitu sikap mengenai pemukulan terhadap istri dan status bekerja ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap vaksinasi campak pada anak usia 12-23 bulan. Selain keberdayaan perempuan dalam rumah tangga, variabel yang secara statistik memiliki hubungan yang signifikan dengan vaksinasi campak pada anak, yaitu wilayah geografis, usia ibu, kuintil kekayaan rumah tangga dan kunjungan antenatal care. Sedangkan variabel wilayah tempat tinggal dan penggunaan internet tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap vaksinasi campak pada anak usia 12-23 bulan.

The incidence of measles in Indonesia has increased from 2015 to 2017, where in the same period there were outbreaks of measles in almost every province in Indonesia. One of the causes of the increasing incidence of measles in Indonesia is the low measles vaccination coverage for children aged 12-23 months in Indonesia. The low coverage of measles vaccination in Indonesia can obstruct the achievement of the RPJMN target of 90 percent complete basic immunization for children aged 12-23 months; the achievement of Indonesia's commitment to GVAP and WHO South-East Asia Region to meet measles vaccination coverage of at least 95 percent in all regions equally by 2023; and the achievement the SDG's 3.8 target, achieving universal health coverage, including financial risk protection, access to good basic health services, and access to safe, effective, quality and affordable basic medicines and vaccines for all. This research aims to study the relationship between women's empowerment in the household as well as external environmental factors, predispositions and enabling resources to measles vaccination coverage in children aged 12-23 months in Indonesia. The data used in this study were sourced from the 2017 IDHS data. The unit of analysis was the last child aged 12 - 23 months who had measles vaccination status with a total of 3,416 observations. The analytical method used is binary logit regression. The results showed that two of the four components of the measure of women's empowerment in the household, participation in decision-making in the household (high participation rate) and maternal education (Secondary & Higher) had a positive and significant relationship with measles vaccination in children aged 12-23. month. Meanwhile, two other measures of women's empowerment in the household, attitudes about wife’s beating and working status of mothers, did not have a significant relationship with measles vaccination in children aged 12-23 months. In addition to women's empowerment in the household, the variables that were statistically significantly related to measles vaccination in children were geographic area, maternal age, household wealth quintile and antenatal care visits. Meanwhile, the area of ​​residence and internet use did not have a significant relationship with measles vaccination in children aged 12-23 months."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library