Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
St. Paul, MN : West, 2010
346.03 TOX
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Majelis Dzikir SBY 'Nurussalam',
297 DJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Azka
"ABSTRAK
Kesenjangan digital masih dapat ditemukan di Indonesia, ini dapat dilihat salah satunya melalui data statistic dari Indonesia Investments 2016 yang menyatakan bahwa masiih ada sekitar 150 juta penduduk Indonesia yang hidup tanpa akses internet. Generasi Bisa! platform merupakan upaya dari Microsoft untuk membukitan komitmen perusahaan, dalam menutup kesenjangan digital yang menjadi permasalahan di jaman modern, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mengoptimalkan fungsi dari platform tersebut, menkomunikasikan platform secara efektif adalah suatu keharusan. Dengan mengambil data melalui wawancara mendalam dengan pihak Microsoft Indonesia, dan mengambil beberapa data sekunder dari berbagai sumber, diskusi dalam jurnal review ini akan meliput tentang bagaimana strategi komunikasi dari tim Humas Microsoft Indonesia dalam memperkenalkan filantropi perusahaan yang bergerak unuk mengatasi kesenjangan digital, dalam hal ini Generasi Bisa!.

ABSTRACT
Digital Divide can still be found in Indonesia, this could be seen through the statistic from Indonesia Investments 2016 which mentioned that there are still about 150 million people still live without internet in Indonesia. Generasi Bisa Platform is one of Microsoft rsquo s efforts to express its commitment to closing the digital divide, which has become a social concern in developing countries, particularly in Indonesia. To optimize the function of this platform, effective communication strategy is necessary. By collecting data through conducting an in depth interview session with one of Microsoft Indonesia rsquo s employees, and collecting secondary data through other additional resources, the discussion within this journal review will revolve around how the Public Relations team of Microsoft Indonesia developed their communication strategy to introduce this philanthropy program to march themselves in closing the digital divide."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Maarif
"Skripsi ini memaparkan proses-proses pembentukan dan penguatan identitas di kalangan petani-petani yang tergabung dalam organisasi IPPHTI (Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia), Indramayu. Proses ini berlangsung melalui serangkaian peristiwa dan kegiatan kolaboratif antara organisasi IPPHTI Indramayu dengan Departemen Antropologi FISIP UI yang berlangsung dalam kurun 2006-2007. Dalam proses tersebut, program sosialisasi nilai kemandirian melalui pembuatan dan penayangan film Bisa Dèwèk tersebut merupakan salah satu titik balik dalam proses pembentukan dan penguatan identitas petani IPPHTI yang menerapkan nilai-nilai kemandirian (Bisa Dèwèk). Melalui serangkaian strategi untuk menyosialisasikan nilai-nilai tersebut, sebagai kolektif dan individual, muncul konsekuensi/efek yang membentuk kembali dan menguatkan identitas petani IPPHTI melalui nilai-nilai Bisa Dèwèk.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dan pengamatan terlibat melalui keikutsertaan peneliti dalam program tersebut dan mengikuti perkembangan aktivitas dan pandangan petani. Pembentukan dan penguatan identitas ini berkonsekuensi terhadap munculnya kemampuan petani untuk mendapatakan posisi dan daya tawar baru terhadap pihak-pihak yang selama ini cenderung menempatkan petani sebagai pihak yang sub-ordinat. Pembentukan dan penguatan identitas tersebut kini menempatkan petani dalam sebuah hubungan yang sejajar dengan pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal. Hal tersebut terlihat dalam otonomi petani dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan Sekolah Lapang Pemuliaan Tanaman (SLPT) dan pengelolaan konservasi benih.

This thesis explains the construction and strengthening process of identity among IPPHTI Farmers (Ikatan Petani Pengandalian Hama Terpadu Indonesia, Indonesian Integrated Pest management Farmers? Alliance) in Indramayu Regency, West Java. The processes of identities making and empowerment took place in many farmers events and activities between 2006-2007. The significant turning point was the farmers? collaborations with Anthropology Department University of Indonesia in Bisa Dèwèk: Farmers empowerment through film productions and disseminations program. This program was planed to disseminate knowledge and farmers? self-help values in their everyday activity. Through a series of programs? activities the process of identity construction and empowerment occur as the consequences of farmers? strategy. Both have influenced the construction of the re-empowerment of IPPHTI identity and Bisa Dèwèk (?Do it ourselves?) values among farmers that spread in 14 districts in Indramayu Regency.
This research used qualitative approach with in-depth interview and participant observation. The author involved as participant in many farmers? events and activities. This thesis reveals the significance of identity construction and re-empowerment in the repositioning of farmers? role and political position vis-a-vis state apparatus and other institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Raras Tri Hapsari W
"ABSTRAK<>br>
Kanal media YouTube beberapa tahun belakangan ini semakin menjadi populer untuk dijadikan sebagai sarana informasi. YouTube sendiri merupakan salah satu bentuk dari New Media atau media baru yang merupakan tanda masuknya era media sosial. Hadirnya Web 2.0 dalam media baru membuat pergeseran fungsi konsumen dalam mengkonsumsi media yang tadinya hanya mengkonsumsi saja menjadi ikut menjadi distributor dan produsen, atau biasa kita sebut juga sebagai prosumer. Dengan menjadi prosumer para pengguna media sosial berfungsi sebagai pengawas dari media masa yang ada, bukan hanya sebagai konsumen saja. Perusahaan besar yang memiliki konsep prosumer dalam mengisi konten di dalamnya adalah Facebook, Twitter, Flickr, dan YouTube. YouTube sendiri merupakan kanal media yang menyebarkan informasi khususnya dalam bentuk video. Konten-konten yang berada di YouTube dibuat oleh konsumen yang membuat pengguna YouTube menjadi prosumer. YouTube membuat konsumen menjadi tidak hanya melihat video yang dibuat oleh pengguna YouTube lainnya, tetapi juga ikut memproduksi video yang dapat dilihat oleh para pengguna YouTube Dalam hal ini Kok Bisa memanfaatkan YouTube sebagai kanal media publikasi konten edukasi untuk menambah konten positif yang ada di Indonesia. Kok Bisa merupakan kanal YouTube edukasi terbesar di Indonesia. Dengan menggunakan animasi, Kok Bisa berusaha membuat penjelasan mengenai fenomena sains sehari-hari menjadi lebih mudah dan menarik untuk dinikmati. Kok Bisa adalah salah satu kanal YouTube yang memanfaatkan media sebagai sarana demokrasi untuk menyampaikan pendapatnya mengenai konten-konten yang ada di Indonesia, khususnya seperti yang kita temukan di televisi. Keberhasilan Kok Bisa menunjukan bahwa Indonesia memiliki kemauan untuk mendukung konten positif yang bermanfaat bagi penontonnya.

ABSTRACT<>br>
In the recent years, YouTube channel have increased popularly as an information medium. YouTube itself is one of the New Media that signal the beginning of social media era. The appearance of Web 2.0 in the new media result in a shifting of media consumer function from only consuming to take part of distribution and producing, or oftenly called as prosumer. Being a prosumer, social media user also act as a watcher for mass media, not only as a consumer. Large company such as Facebook, Twitter, Flickr, and YouTube fill their content with the concept of prosumer. YouTube itself is one of the media canal that spreads information specifically in the form of a video. Contents in YouTube are produced also by the consumer which make Youtube user are prosumer. YouTube makes the consumer also involve not only in watching the videos produced by other YouTube user but also in producing the video itself. In this case, Kok Bisa use YouTube as a media canal to publish educational content in the purpose of improving positive content in Indonesia. Kok Bisa is the largest Indonesian YouTube educational channel. By using animation, Kok Bisa tries to explain daily science phenomenon more easier and interesting to watch. Kok Bisa is one of YouTube channel that use media as a democracy tools to express their opinion of the contents in Indonesia, especially the one that we found on Television. The success of Kok Bisa shows that Indonesia have a strong will to support positive content that are useful for their viewers"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library