Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qatra Dini Seprida
"Infeksi menular seksual hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, balk di negara maju maupun di negara berkembang. Gonore merupakan salah satu IMS yang paling sering ditemukan dan merupakan salah satu kofaktor untuk transmisi HIV. Penularan penyakit ini terutama melalui kontak seksual. Umumnya infeksi bersifat lokal di tempat inokulasi. Waria merupakan kelompok risiko tinggi untuk terkena gonore faring dan rektum karena orientasi seksualnya secara orogenital reseptif dan anogenital reseptif. Infeksi di kedua daerah ini sebagian besar bersifat asimtomatis, maka sering tidak disadari sehingga dapat menjadi somber penularan.
Penelitian ini merupakan survei potong lintang analitik, yang bertujuan untuk mengetahui proporsi gonore faring dan gonore rektum pada populasi waria, serta hubungan antara perilaku seksual dengan kedua infeksi di atas. Diagnosis gonore faring dan rektum ditegakkan berdasarkan pemeriksaan PCR.
Penelitian dimulai pada bulan Juni sampai dengan Juli 2006. Pemeriksaan dilakukan terhadap 43 SP, yaitu waria yang berkunjung ke klinik PKBI Jakarta Timur yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan. Pemeriksaan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisis, pengambilan spesimen dari daerah faring dan rektum untuk pemeriksaan gonore dengan PCR. Setelah itu dilakukan pencatatan, perhitungan, dan analisis statistik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Rahima
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran utuh pengalaman remaja Jakarta sebagai biseksual dengan tipe penelitian fenomenologis. Pengumpulan data pun dilakukan dengan wawancara fenomenologis mendalam. Sebagai remaja biseksual yang tinggal di Jakarta, kedua partisipan mengalami kebingungan, perasaan takut dan berdosa akibat sisi homoseksual dan memiliki kecenderungan untuk lebih tertarik pada satu jenis kelamin. Selain itu keduanya juga memiliki keinginan untuk mengakhiri salah satu ketertarikan seksual dan mengalami kesepian. Sebagai remaja biseksual di kota Jakarta, kedua partisipan juga mengalami berbagai macam masalah, seperti masalah keluarga, masalah isolasi, masalah hubungan romantis dan masalah identitas seksual yang belum terselesaikan. Gaya hidup kedua partisipan sebagai remaja biseksual yang tinggal di Jakarta ternyata memiliki peran dalam pengalaman biseksualitas pada kedua remaja tersebut.

This research aims to get the full description of adolescents in Jakarta as Bisexual with phenomenology type research. Data collection was done with phenomenology-depth interview. The result of this research is as bisexual adolescents who live in Jakarta, they feel confuse, fear and sinful because their homosexual side as bisexual. They also tend to more interest with one sex. Both of them want to end their attraction to one sex or to choose one sex to be loved and they also feel loneliness. As bisexual in Jakarta, they experience many problems such as family problem, isolation, romantic relationship problem and sexual identity problem that has not been resolved yet. Researcher also found that their lifestyle as Jakarta adolescents has a role in their experience as Bisexual."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S3533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Although the vast majority of LGBT persons are healthy, resilient, and hardy individuals who do not seek social work intervention, some have been or will be clients in social work agencies. The third edition updates this classic text and expands its scope to include new content on social work with older and younger LGBT people. Written by a team of highly experienced experts, this book provides a knowledge base for practice that will better prepare students and practitioners for working sensitively, competently, and effectively with LGBT individuals and groups. Comprehensive and practical, this unique text discusses the pragmatic aspects of social work with lesbian, gay, bisexual, and transgender people. It will improve and reinforce competent practice with LGBT persons and their families in multiple settings. Complete with a highly detailed appendix of symbols, definitions, and terms, Social Work Practice with Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender People, third edition is an invaluable resource for social workers and mental health professionals as well as for students and educators at all levels of experience. "
London: Routledge, Taylor & Francis Group, 2018
362.896 SOC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyya Larissa
"Penelitian ini membahas bagaimana seseorang dapat melakukan peralihan identitas seksual didalam kehidupanya dengan penelitian tersebut kita dapat mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan hal tersebut.  Metode yang digunakan dalam penelitian bersifat kualitatif dengan cara pengamatan calon informan yang akan diwawancarai secara mendalam apakah bersedia atau tidak untuk diwawancarai. Berdasarkan hasil temuan-temuan yang saya peroleh dari penelitian ini seseorang melakukan peralihan identitas seksual diakibatkan oleh beberapa faktor seperti keluarga, pertemanan dan ekonomi. Faktor keluarga biasanya dijadikan sebagai faktor utama dalam mempengaruhi identitas diri seseorang, namun nyatanya pertemanan juga sangat mempengaruhi terlebih saat seseorang menginjak masa puber, lalu keadaan lainnya karena pengaruh dari ekonomi. Ekonomi seseorang tidak selalu pada kondisi yang stabil sehingga ketiga faktor tersebut menjadi peralihan identitas seseorang. Dalam penelitian ini saya ingin menunjukan bahwa pengalaman seksual seseorang juga menjadi salah satu kunci dari perubahan identitas seksual.

This study discusses how a person can make a transition of sexual identity in his life with this research we can find out what factors are causing it. The method used in this study is qualitative by observing prospective informants who will be interviewed in depth whether they are willing or not to be interviewed. Based on the findings that I have obtained from this study, a person transitions sexual identity caused by several factors such as family, friendship and economy. Family factors are usually used as a major factor in influencing one's self-identity, but in fact friendship is also very influential especially when someone steps into puberty, then other conditions due to the influence of the economy. A person's economy is not always in a stable condition so these three factors become a transition of one's identity. In this research I want to show that a person's sexual experience is also one of the keys to changing sexual identity.

 

Keywords: gay, bisexual, sexual experience, transitions sexual identity."

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A Companion to Lesbian, Gay Bisexual, Transgender, and Queer Studies is the first single-volume survey of current discussions taking place in this rapidly developing area of study. --
The Companion breaks new ground for scholarship on gender and sexuality. Recognizing the multidisciplinary nature of the field, the editors gathered original essays by established and emerging scholars, addressing the politics, economics, history, and cultural impact of sexuality. The book engages the futures of queer studies by asking what sexuality stands in for, what work it does, and how it continues to structure discussions in various academic disciplines as well as contemporary politics. --Book Jacket."
Hoboken : Wiley Balckwell, 2015
306.766 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Azalea Eka Imannia Intan Utomo
"Melihat semakin terbukanya pengetahuan masyarakat tentang LGBT, saat ini tidak hanya lesbian dan gay yang dikenal, tetapi juga biseksual. Oleh karena itu, Coming out sebagai biseksual juga dilakukan para dewasa muda untuk kebutuhan identifikasi. Coming out juga dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu biseksual. Maka penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran psychological well-being dewasa muda biseksual yang telah coming out. Psychological well-being diukur dengan menggunakan Skala Psychological Well-Being (Ryff & Singer, 2008) yang telah diadaptasi dan berjumlah 42 item. Kemudian untuk melihat orientasi seksual individu yang digunakan Skala Orientasi Seksual (Kanagaraj & Gopal, 2020) yang sudah diadaptasi dan berjumlah 32 item. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Berdasarkan analisa kepada 33 partisipan biseksual yang sudah coming out (usia 18-25 tahun, 60,6 % perempuan), hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological well-being mayoritas partisipan berada pada tingkat sedang. Secara spesifik, hasil tersebut diperoleh pada hampir semua dimensi dari psychological well-being kecuali environmental mastery yang menunjukkan skor well-being yang tinggi dengan jumlah yang lebih banyak.

Seeing the public's increasing exposure to knowledge about LGBT, currently not only lesbians and gays are known, but also bisexuals. Therefore Coming out as bisexual was also carried out especially as a young adult as a need for identification. Coming out can also affect the psychological well-being of bisexual individuals. So this research was conducted to see how the psychological well-being of bisexual young adults who have come out is described. Psychological well-being is measured using the Psychological Well-Being Scale (Ryff & Singer, 2008) which has 42 items and has been adapted to Bahasa. Meanwhile to see the individual's actual sexual orientation, this research uses Sexual Orientation Scale (Kanagaraj & Gopal, 2020) which has 32 items that also has been adapted to Bahasa. This research was conducted using a descriptive quantitative approach. Through 33 bisexual participants who were already coming out (age 18-25 years, 60.6% female), the results showed that the psychological well-being of the majority of the participants was at a moderate level. Specifically, these results were obtained for almost all dimensions of psychological well-being except for environmental mastery which showed higher results."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Hindriaty Hindarto
"Penelitian dilatarbelakangi keunikan penerbitan komik “Superman; Son of Kal-El” pada preferensi seksualitas Superman. Dari segi pasar, komik berhasil memperluas jangkauannya melalui penyebaran produk digital ke kalangan minoritas seksual. Namun, dari aspek khalayak, konten komik memicu kontroversi di antara subkultur fandom setia Superman yang tidak rela identitas superhero arus utama dirusak historisitas, maskulinitas, dan aksi heroiknya. Dalam ilmu komunikasi fenomena pergeseran kemasan komik, perubahan model pemasaran dan intensi produksi merujuk pada konsep komodifikasi. Penelitian dengan tujuan untuk memberikan analisis secara kritis terhadap komodifikasi seksualitas superhero Superman yang dipilih oleh DC Comics ini, dilakukan secara kualitatif dengan paradigma kritis konstruktivisme.  Teknik pengumpulan data didasarkan pada sumber primer (teks, gambar, dan intensi produksi komik) serta elaborasi data sekunder melalui Analisis Wacana Kritis versi Fairclough. Analisis ini menitikberatkan pada teks/visual, praktik diskursif, dan praksis sosio-kultural. Hasil penelitian menunjukkan pergeseran wacana tidak sepenuhnya mengubah karakter utama Superman, melainkan hanya pada Superman generasi kedua. Meskipun masih terdapat ambiguitas pada konten biseksual Superman, khalayak pemegang teguh normativitas keagamaan atau ideologi kenegaraan tertentu menolak komik ini dan mengantarkan pada penghentian produksi. Kesimpulan, komik ini berhasil menciptakan dinamika terciptanya kesadaran baru terhadap kelompok minoritas di dunia global yang jumlahnya terus meningkat signifikan. Secara bisnis, keuntungan justru diperoleh dari kontroversial dan komitmen kuat komunitas minoritas. 

The background of this research is the uniqueness of comic “Superman; Son of Kal-El", regarding Superman's sexual preference. The comic has succeeded in expanding market reach through digital products distribution to sexual minorities. However, the content has sparked controversy among the subculture of Superman's loyal fandom, who reject their superhero’s mainstream new identity with damaged historicity, masculinity, and heroic actions. Communication science refers the phenomenon of changes in  comic packaging, marketing models, and production intentions as commodification concept. This research aimed at providing a critical analysis on Superman's sexuality commodification was conducted qualitatively with a critical constructivism paradigm. Data collection technique is based on primary sources (text, images, and comic production intentions), and secondary data elaboration through the Fairclough version of Critical Discourse Analysis.This analysis focuses on text/visuals, discursive practices, and socio-cultural praxis. The result shows that the discourse changes do not completely change the first Superman’s character, but the second generation of Superman. Despite ambiguity in Superman's bisexual content, religious audiences reject this comic and has led to production halt. In conclusion, commodification that leads comic production and distribution focus on the market has failed. Meanwhile, audience commodification has succeeded in creating new awareness of minority groups, whose numbers continue to increase significantly. This also reinforces the findings that comic publishers gain profits from the controversial and strong commitment of the minority groups and the fandom subculture of Superman lovers."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grant Nixon
"Penelitian ini mengeksplorasi pergumulan mahasiswa seminari Kristen dalam merengkuh identitas biseksual pada konteks Indonesia. Lebih spesifik, saya menelusuri pengalaman ketubuhan para mahasiswa seminari biseksual, strategi negosiasi yang hidupi, dan agensi seksual yang lahir dari interaksi antara pengalaman ketubuhan dan strategi negosiasi mahasiswa seminari biseksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi feminis yang menempatkan keberpihakan terhadap kelompok ragam gender dan seksualitas. Lima subjek yang mengidentifikasi diri sebagai biseksual diwawancarai secara mendalam. Penelitian ini mengungkap pengalaman ketubuhan yang partikular, multidimensional, dan kompleks pada masing-masing individu mahasiswa seminari biseksual. Berangkat dari pengalaman tersebut, muncul paling tidak tiga tema utama sebagai strategi negosiasi yang mereka hidupi: mempolarisasi identitas seksual dan keyakinan agama, menghidupi standar ganda, dan melakukan reinterpretasi teologis terhadap pengalaman serta identitasnya. Agensi seksual yang terbangun juga nampak partikular dan dilakukan dalam kompromi dengan konteks sosial yang heteronormatif. Penelitian ini menawarkan kebaruan dalam perluasan wacana biseksual, khususnya dalam memperjumpakan identitas seksual dan keyakinan agama pada konteks Indonesia.

This study explored the struggles of Christian seminary students in embracing bisexual identity in the Indonesian context. More specifically, I explored the bodily experiences of bisexual seminary students, lived negotiation strategies, and sexual agency taken of the interaction between bisexual seminary students' bodily experiences and negotiation strategies. This study used a feminist phenomenological approach that takes side with groups of various genders and sexualities. Five subjects who identified as bisexual were interviewed in depth. This study reveals the particular, multidimensional, and complex bodily experiences of each individual bisexual seminary student. Based on this experience, at least three main themes emerged as their negotiating strategies: polarizing sexual identity and religious beliefs, living double standards, and carrying out theological reinterpretations of their experiences and identities. Sexual agency that is built also seems particular and is carried out in a compromise with a heteronormative social context. This research offered novelty in the elaboration of bisexual discourse, especially in sexual identity and religious beliefs engagement in the Indonesian context."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbie Sadputra Haman
"ABSTRAK
Fokus dari penelitian ini adalah untuk menyajikan pragmatisme dari Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS) atas peran sertanya dalam isu proposal Federal Marriage Amendment (FMA) tahun 2004. Dengan menentang proposal FMA, maka Partai Demokrat dapat memberikan citra sebagai partai politik yang mengakomodir kepentingan kelompok Lesbian, Gay, & Bisexual (LGB). Adapun kepentingan kelompok LGB yang dimaksud adalah tuntutan mereka untuk dapat menikah, yang secara substansi akan tereliminasikan apabila proposal FMA berhasil lolos menjadi Amandemen Konstitusi AS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menginterpretasikan mengenai bagaimana Partai Demokrat sebagai sebuah partai politik, memiliki dan menempatkan kepentingan partai sebagai tujuan utama di balik upayanya dalam mengakomodir kepentingan dari kelompok LGB melalui isu proposal FMA. Peristiwa-peristiwa yang melatar-belakangi hadirnya proposal FMA, ditambah faktor-faktor pendukung lainnya, memberikan momentum bagi Partai Demokrat untuk mengupayakan kepentingannya.

ABSTRACT
This research focuses on presenting the pragmatism of the Democratic Party in the United States (US) with regard to its role and involvement on the issue of Federal Marriage Amendment (FMA) proposal 2004. By means of opposing FMA proposal, so the Democratic Party was enabled set up an image as a political party that accommodated the interest of Lesbian, Gay, & Bisexual (LGB) group. As for the interest of LGB group is referring to their demand to be able to marry, which is substantially will be eliminated if the FMA proposal has succeeding become a US Constitutional Amendment. This research uses qualitative method to interpret how the Democratic Party as a political party has its own interest and placed it as the main goal to be achieved behind their effort in accommodating the interest of the LGB group through the FMA proposal issue. Several events as the background of the FMA proposal, with other supporting factors, gave it momentum so that the Democratic Party was able to attain the partys interest."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library