Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Dwinanto
"BMKG mempunyai fungsi pelayanan dan penyediaan informasi di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika (MKKuG), pengelolaan data dan informasi yang baik akan menjadi fokus utama dalam aktivitas bisnis BMKG. Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan infrastruktur jaringan komunikasi Local Area Network dan Wide Area Network yang dapat diandalkan dalam melakukan analisa data dan penyebaran informasi publik. Untuk mendapatkan kualitas kinerja sistem jaringan komunikasi yang sesuai standar ideal menurut TIPHON, maka penulis mengusulkan model kerangka kerja terintegrasi yang terdiri dari : elemen End-User yaitu mengukur kepuasan pelanggan, elemen aplikasi yaitu mengukur nilai QoS pada sistem jaringan BMKG, elemen sistem yaitu mengusulkan rekomendasi topologi, elemen investasi yaitu menganalisis investasi berbasis dampak dan elemen hardware yaitu memilih perangkat melalui standar yang terbaik. Dari hasil pembahasan didapatkan bahwa kerangka kerja ini bisa menjadi acuan untuk standarisasi karena mengedepankan aspek analisis investasi yang dapat meminimalisir kerugian ekonomi terhadap bencana dan aspek standar perangkat terbaik. Setiap elemennya saling berhubungan dalam meningkatkan kualitas suatu jaringan dengan porsinya masing – masing, namun memang pada kerangka kerja ini dibatasi tidak sampai pada elemen uji model dan evaluasi, meskipun begitu kerangka kerja ini dapat dijadikan menjadi SOP (Standar Operasional Prosedur) sebagai acuan dalam pembangunan dan pengembangan suatu sistem di BMKG

BMKG has a service function and information in Meteorology, Climatology, Air Quality and Geophysics (MKKuG). Good data and information management can focus on business activities to produce fast, precise, accurate, wide-coverage information and easy to understand. This condition can support a reliable and speedy Local Area Network (LAN), and Wide Area Network (WAN) communication infrastructure is needed to support the performance of BMKG employees in analyzing data and disseminating public information. To get the quality of the communication network system performance according to the ideal standard according to TIPHON, the authors propose an integrated framework model consisting of End-User elements that measure customer satisfaction, application elements that measure the QoS value on the BMKG network system, system elements that propose recommendations topology, the investment element is analyzing impact-based investments, and the hardware element is choosing the device through the best standards. The discussion results found that this framework can be a reference for standardization because it prioritizes aspects of investment analysis that can minimize economic losses to disasters and aspects of the best standard equipment. Each element interconnected in improving the quality of a network with their respective portions. However, this framework is limited not to model testing and evaluation elements, even though this framework can be used as an SOP (Standard Operating Procedure) as a reference in development and implementation. Development of a system at BMKG"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihand Aulia Sashiomarda
"ABSTRAK
Petir merupakan fenomena alam yang bersifat desruktif yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup. Data pemetaan petir sangat dibutuhkan oleh perusahaan asuransi untuk membuktikan bahwa lokasi tersebut tersambar petir. Data pemetaan petir tersebut diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari perangkat Lightning Detector yang terbatas dan relatif mahal harganya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem yang dapat mendeteksi lokasi petir dengan bermodalkan smartphone android dengan metode trilateration. Prinsip kerja sistem ini dimulai dari perangkat android yang merekam gelombang elektromagnetik dan suara guntur yang dihasilkan petir. Sistem pengenalan suara petir berbasis Convolutional Neural Network (CNN) digunakan dalam sistem yang dibangun. Selanjutnya data lokasi (lintang dan bujur) dari Global Positioning System (GPS) akan dikirim ke server untuk dihitung sehingga mendapatkan nilai jarak antara dari lokasi petir dan lokasi perangkat android. Beberapa perangkat android (minimal tiga perangkat) akan menghasilkan titik perpotongan dengan metode trilateration. Titik perpotongan tersebut dapat diasumsikan lokasi petir.

ABSTRACT
Lightning is a destructive natural phenomenon in nature that can endanger the lives. Lightning mapping data is needed by insurance companies to prove that the location was struck by lightning. The lightning mapping data was obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) from the Lightning Detector device which was limited and relatively expensive. Therefore, this study aims to create a system that can map the distribution of lightning with an android smartphone using the trilateration method. The working principle of this system starts from an android device that records electromagnetic waves and the sound of thunder generated by lightning. The lightning voice recognition system based on the Convolutional Neural Network (CNN) is used in the built system. Then the location data (latitude and longitude) from the Global Positioning System (GPS) will be sent to the server to be calculated so that the distance between the location of the lightning and the location of the android device is obtained. Some android devices (at least three devices) will generate the intersection point by the trilateration method. The point of intersection can be assumed to be the location of the lightning."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Bagus Wibisono
"ABSTRAK
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merupakan lembaga yang ditunjuk untuk mengelola data-data cuaca yang diolah menjadi informasi meteorologi dan klimatologi. Namun, harapan terhadap tingkat akurasi data cuaca yang dikelola belum terpenuhi disebabkan belum benarnya proses validasi data cuaca yang mengelompokkan data cuaca valid dan data cuaca yang tergolong suspect. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara memvalidasi data cuaca dengan menguji algoritma k-NN dan D-NN dengan pendekatan data mining klasifikasi serta K-Medoids dan DBSCAN dengan pendekatan data mining clustering. Proses Knowledge Discovery in Database diterapkan hingga kedua pendekatan data mining diuji untuk mendapatkan cara terbaik yang dijadikan dasar proses validasi data cuaca. Hasil penelitian merekomendasikan algoritma D-NN untuk pendeteksian data suspect karena memiliki nilai specificity lebih baik daripada k-NN sedangkan teknik clustering dengan dua algoritma yang diujikan pada penelitian ini tidak direkomendasikan.

ABSTRACT
"
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Setya Ningrum
"Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi di mana berdasarkan data World Risk Report di tahun 2020 Indonesia menduduki posisi ke-35 di dunia. E-government menjadi salah satu upaya BMKG dalam memberikan pelayanan publik berupa informasi melalui Aplikasi InfoBMKG. Namun, dalam pelaksanaanya Aplikasi InfoBMKG menemui berbagai masalah, yaitu tidak bisa diakses, error, tidak dapat memuat data, tidak bisa diakses (blank page/force close), pencarian lokasi gagal, informasi tidak menyeluruh, dan tampilan aplikasi yang kurang menarik serta terkesan berantakan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kematangan Aplikasi InfoBMKG dalam perspektif bisnis internal COBIT 4.1. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelayanan publik, e-service, e-maturity level, dan COBIT 4.1. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan tujuan deskriptif melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub-dimensi fungsionalitas proses bisnis, mengelola perubahan bisnis, dan produktivitas operasional dan staf berada di level 2 yaitu repeatable but intuitive yang dapat dikategorikan bahwasanya di tingkat ini BMKG sudah melakukan beberapa upaya untuk aplikasi InfoBMKG namun belum terdapat standar prosesnya. Sedangkan untuk sub-dimensi kebijakan internal mendapatkan skor level 1 yaitu non existing di mana di level atau tingkat tersebut menunjukkan bahwa sub dimensi kebijakan internal masih dalam tahap paling awal sehingga setiap proses yang terjadi belum terdefinisi dengan baik. Melihat dari tingkat atau level di setiap sub-dimensi di atas, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan Aplikasi InfoBMKG dalam perspektif bisnis internal COBIT 4.1 mendapatkan nilai 1.8 yang berarti Aplikasi InfoBMKG belum mencapai tingkat kematangan level 2 (repeatable but intuitive).

Indonesia is one of the countries that has a fairly high potential for disasters where based on World Risk Report data in the previous year Indonesia was in the 35th position. E-government is one of BMKG's efforts in providing services in the form of public information through the InfoBMKG Application. However, in its implementation, the InfoBMKG application encountered various problems, namely inaccessibility, errors, unable to load all data, inaccessibility (blank page/force close), failed location search, incomplete information, and the appearance of the application was less attractive and impressed. untidy. This research was conducted to analyze the maturity level of the InfoBMKG application in the perspective of COBIT 4.1 internal business. The theory used in this research is public service, e-service, e-maturity level, and COBIT 4.1. This study uses a post-positivist approach with descriptive objectives through in-depth data collection techniques and literature study. The results show that the sub-dimensions of business process functionality, managing business change, and operational and staff productivity are at level 2, namely repeatable but intuitive which can be categorized that at this level BMKG has made several efforts for the InfoBMKG application but there is no standard process yet. Meanwhile, for the internal policy sub-dimension, the score is level 1, namely the non-existing level, which indicates that the internal policy sub-dimension is still in the early stages so that every process that occurs is not well defined. Looking at the level or levels in each of the sub-dimensions above, it can be said that the maturity level of the InfoBMKG Application in the internal business perspective of COBIT 4.1 gets a score of 1.8, which means that the InfoBMKG application has not yet reached maturity level 2 (repeatable but intuitive)."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raksaka Indra Alhaqq
"Banyaknya ulasan aplikasi Info BMKG yang belum pernah diolah menyulitkan pengembang aplikasi dalam mengembangkan fitur berdasarkan masukan pengguna. Ulasan pengguna aplikasi terdapat informasi penting yang dapat dijadikan rujukan oleh pengembang untuk meningkatkan kualitas layanan aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model klasifikasi terbaik terhadap ulasan pengguna aplikasi Info BMKG. Dataset yang digunakan berasal dari ulasan pengguna aplikasi Info BMKG di Google Play Store sebanyak 10.286 data. Klasifikasi ulasan dibagi ke dalam dua label, yaitu label relevansi dan label kategori. Label relevansi terdiri atas kelas relevan dan tidak relevan. Untuk label kategori terbagi empat kelas yaitu bug report, user request, weather information performance (layanan cuaca), dan earthquake information performance (layanan gempa bumi). Algoritme klasifikasi yang digunakan adalah Naïve Bayes, Support Vector Machine (SVM), Logistic Regression, dan Random Forest. Penelitian ini menghasilkan dua model untuk klasifikasi relevansi dan klasifikasi kategori. Hasil pemodelan klasifikasi terbaik untuk relevansi diraih oleh SVM dengan nilai akurasi sebesar 92,61%. Sedangkan untuk klasifikasi kategori, hasil pemodelan terbaik diraih oleh Random Forest dengan nilai akurasi sebesar 87,69%. Kedua model terbaik melalui teknik over-sampling pada dataset dan normalisasi koreksi ejaan pada tahap prapemrosesan. Untuk ekstraksi fitur terbaik pada model klasifikasi relevansi menggunakan unigram dengan TF-IDF dan panjang teks. Sementara pada model klasifikasi kategori hanya menggunakan unigram dengan TF-IDF saja.

A large number of unprocessed Info BMKG app reviews makes it difficult for app developers to develop features based on user input. App user reviews contain important information that can be used as a reference by developers to improve the service quality of the app. This study aims to create the best classification model for user reviews of the Info BMKG app. Dataset used comes from user reviews of the Info BMKG app on the Google Play Store of 10,286 data. Review classification is divided into two labels, namely the relevance label and the category label. The relevance label consists of relevant and irrelevant classes. Category labels are divided into four classes, namely bug reports, user requests, weather information performance (weather services), and earthquake information performance (earthquake services). The classification algorithm used is Naïve Bayes, Support Vector Machine (SVM), Logistic Regression, and Random Forest. This research produces two models for relevance classification and category classification. Best classification modeling results for relevance were achieved by SVM with an accuracy value of 92.61%. For category classification, the best modeling results were achieved by Random Forest with an accuracy value of 87.69%. The two best models are over-sampling techniques on the dataset and normalization of spelling corrections at the pre-processing stage. The best feature extraction in the relevance classification model was carried out with the TF-IDF unigram and text length. Meanwhile, the category classification model only uses the TF-IDF unigram.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Prasetyo
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memegang peran kunci dalam memberikan fungsi layanan informasi dan peringatan dini tentang cuaca, iklim, dan gempa bumi kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Ada 126 layanan dan 88 aplikasi telah terhubung ke jaringan internet dan intranet yang dimiliki oleh BMKG untuk mendukung tugas dan fungsinya sehingga keamanan informasi menjadi salah satu perhatian yang perlu ditingkatkan. Meski telah melakukan pengadaan perangkat pendukung untuk meningkatkan sistem keamanan informasi, BMKG masih mengalami insiden siber hacking dan ransomware yang mengakibatkan beberapa sistem tidak dapat diakses, data pendukung kinerja yang hilang dan data-data geospasial yang terenkripsi pada awal tahun 2023. Insiden tersebut disebabkan oleh kelalaian pegawai dalam menjaga keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesadaran pegawai terhadap keamanan informasi dan mengetahui faktor yang dapat memengaruhinya dengan menggunakan pendekatan pada aspek knowledge, attitude, behavior (KAB) dan human aspects of information security questionnaire (HAIS-Q) yang berfokus pada sembilan area, meliputi manajemen kata sandi, penggunaan e-mail, internet, media sosial, perangkat mobile, keamanan perangkat komputer, penanganan data dan informasi, pelaporan insiden, serta kebijakan keamanan informasi. Penelitian ini menggunakan survei kuesioner online yang terdiri 66 butir pernyataan dan disebar ke 5.310 pegawai dengan total sampel yang valid terkumpul sebanyak 459. Hasil menunjukkan tingkat kesadaran pegawai umumnya sudah baik, namun masih ada kesenjangan dari masing-masing nilai fokus area pada aspek pengetahuan, sikap, dan juga perilaku sehingga diperlukan langkah konkret seperti implementasi kebijakan, aturan, dan juga prosedur untuk menerapkan praktik-praktik keamanan informasi, pemenuhan kebutuhan teknologi pendukung serta pelatihan dan sosialisasi para pegawai dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap keamanan informasi. Dukungan level pimpinan terhadap keamanan informasi yang tercermin dalam upaya sosialisasi kesadaran keamanan informasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan sistem manajemen keamanan informasi menjadi faktor yang memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan pegawai. Meski memiliki pengaruh yang positif, dukungan pimpinan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran para pegawai dalam menerapkan praktik keamanan informasi baik dari aspek sikap maupun perilaku.

The Indonesian Agency for Meteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG) plays a crucial role in providing information services and early warnings regarding weather, climate, and earthquakes to the entire Indonesian population. With 126 services and 88 applications connected to BMKG's internet and intranet networks, supporting its tasks and functions, information security has become a focal point that needs improvement. Despite having procured supportive devices to enhance the information security system, BMKG still encountered cyber incidents, including hacking and ransomware, resulting in certain systems becoming inaccessible, the loss of performance-supporting data, and encrypted geospatial data in early 2023. These incidents are attributed to employees' negligence in maintaining information security. This study aims to measure employees' awareness of information security and identify influencing factors using the knowledge, attitude, behavior (KAB) approach and the human aspects of information security questionnaire (HAIS-Q), focusing on nine areas, including password management, email usage, internet, social media, mobile devices, computer device security, data and information handling, incident reporting, and information security policies. The research employed an online questionnaire survey consisting of 66 statements distributed to 5,310 employees, resulting in 459 valid samples. The findings indicate that overall employee awareness is good, but there are disparities in the values of each focus area concerning knowledge, attitude, and behavior. Consequently, concrete steps such as policy implementation, rules, and procedures, along with the adoption of information security practices, technology support fulfillment, and employee training and awareness programs, are necessary to address these gaps. Top management support for information security, reflected in efforts to promote awareness and enhance human resource capacity through information security management system training, significantly influences employee knowledge positively. Despite its positive impact, top management support does not significantly affect employees' awareness in implementing information security practices, both in terms of attitude and behavior."
Jakarta: Fakultas Ilmu Kmoputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adityawarman
"One solution for organization to adapt to current rapid change is to innovate. Having employees with high innovative work behavior (IWB) is a way for organization to be more innovative. This study focus on how Servant Leadership and Learning Goal Organization influence Innovative Work Behavior through Psychological Capital as mediating variable. Respondent is 448 employees of Badan Meteorologi Klimatologi and Geofisika, based in several areas in Indonesia. The short version of Servant Leadership Survey (SLS) used to measure Servant Leadership,  LGO measure with items developed by VandeWalle (1997), short version of Psychological Capital Questionnaire (PCQ) for PsyCap and Jannsens (2000) 9 items questionnaire is used to measured IWB. The result shows that Servant Leadership only significantly influence IWB indirectly through PsyCap, but LGO significantly influence IWB both directly and inderectly.

Inovasi merupakan solusi bagi organisasi dalam beradaptasi dengan kecepatan perubahan yang terjadi. Salah satu cara organisasi menjadi lebih inovatif adalah dengan mendorong pegawainya untuk berperilaku inovatif. Penelitian ini membahas tentang pengaruh Servant Leadership dan Learning Goal Orientation (LGO) terhadap Innovatif Work Behavior (IWB) yang dimediasi oleh Psychological Capital (PsyCap). Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dari berbagai daerah di Indonesia yang berjumlah 448 orang. Servant Leadership diukur dengan menggunakan versi singkat dari Servant Leadership Survey (SLS), LGO diukur dengan alat ukur yang dikembangkan oleh VandeWalle (1997), PsyCap diukur dengan Psychological Capital Questionnaire (PCQ) versi singkat dan IWB diukur dengan alat ukur yang dikembangkan oleh Jannsen (2000). Hasilnya didapatkan bahwa Servant Leadership memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IWB secara tidak langsung melalui PsyCap, sedangkan LGO berpengaruh signifikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap IWB."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nugroho
"Telah berhasil dibuat suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur curah hujan dan secara sinergi juga mengukur tingkat keasaman air hujan serta menyimpan data pengukuran parameter tersebut di data logger dan mengirimnya secara periodik ke komputer dan nomor telpon genggam yang sudah ditentukan menggunakan media komunikasi kabel data dan modem GSM. Pengukuran curah hujan menggunakan sensor penakar hujan tipe tipping bucket dengan resolusi 0,2 mm per tipping. Pengukuran tingkat keasaman air hujan menggunakan pH electrode probe dengan resolusi sensor 0,02 pH unit. Untuk akuisisi data digunakan perangkat berbasis mikrokontroler ATmega 128. Penelitian sistem pengukuran yang terintegrasi ini oleh penulis diberi judul "Pengembangan Sistem Peralatan Pengambil Sampel air hujan Otomatis". Diharapkan dengan menggunakan alat ini, maka pengukuran curah hujan dan pemantauan tingkat keasaman air hujan di BMKG akan jauh lebih cepat, mudah dan akurat.

Have successfully created a tool that can be used to measure rainfall and in synergy also measured the acidity of rain water and storing the measurement data of these parameters into data logger and periodically sending it to the computer and mobile telephone numbers that have been determined using the data cables and modem GSM. Rainfall measurements using tipping bucket type of rain sensor with a resolution of 0.2 mm per tipping. Measurement of the acidity of rain water using a pH electrode probe with a sensor resolution of 0.02 pH units. Used for data acquisition ATmega 128 microcontroller-based device. Integrated measurement system research by the author entitled "Automatic rain water samples system development". Expected by using this tool, then the rainfall measurement and monitoring of the acidity of rain water in BMKG would be much faster, easier and accurate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30863
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library