Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Ilham Pribadi
Abstrak :
Inovasi menentukan daya saing suatu bangsa, untuk meningkatkan daya saing bangsa yang mandiri melalui penyelenggaraan keantariksaan merupakan upaya bersama yang tidak mudah, karena bangsa Indonesia masih menghadapi permasalahan di dalam Riset & Inovasi di Indonesia. Tingkat inovasi di LAPAN masih dirasa rendah, struktur organisasi yang belum hierarchyless dan belum boundaryless. Tesis ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Ekosistem Inovasi dan Budaya Inovasi di LAPAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method (Kualitatif dan Kuantitatif), mengambil lokus di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Teknik pengumpulan datanya melalui penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Pemilihan responden hanya pada Peneliti/Perekayasa dengan Non-Probability Sampling. Pengolahan data penelitian Budaya Inovasi menggunakan Analisis Kuantitatif Statistik Deskriptif dengan aplikasi SPSS versi 22. Analisis proses bisnis melalui BPMN (Bussiness Process Modeling Notation) menggunakan Software Sybase Power Design 16.0. Untuk penelitian Ekosistem Inovasi menggunakan wawancara mendalam dan Social Network Analysis (SNA) serta menggunakan aplikasi UCINET versi 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek budaya inovasi di LAPAN ada 2 variabel yang mempengaruhi budaya inovasi yaitu Struktur dan Budaya Organisasi. Sedangkan pada penelitian Ekosistem Inovasi didapat hasil bahwa Kepala LAPAN memiliki peran yang penting dalam penciptaan sebuah inovasi sekaligus sebagai pembangkit ide. Aktor yang berperan dalam komersialisasi adalah Pusispan, sedangkan yang berperan sebagai peran sentral serta aktor riset dan pengembangan adalah Pusat Teknis yang dibantu oleh Peneliti/Perekayasa. ......nnovation determines the competitiveness of a nation, to increase the competitiveness of an independent nation through the implementation of space is a joint effort that is not easy, because the Indonesian people are still facing problems in Research & Innovation in Indonesia. The level of innovation at LAPAN is still considered low, the organizational structure is not hierarchyless and boundaryless. This thesis tries to analyze the factors that influence the Innovation Ecosystem and Innovation Culture at LAPAN. This study used a Mix Method (Qualitative and Quantitative) approach, taking the locus at the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN). The data collection technique is through distributing questionnaires and in-depth interviews. The selection of respondents is only for Researchers / Engineers with Non-Probability Sampling. Research data processing Innovation Culture using descriptive quantitative statistical analysis with SPSS version 22 application. Business process analysis through BPMN (Business Process Modeling Notation) using Sybase Power Design 16.0 software. Research on Innovation Ecosystems uses in-depth interviews and Social Network Analysis (SNA) and uses the UCINET application version 6. The results show that in the aspects of innovation culture in LAPAN there are 2 variables that affect the culture of innovation, namely organizational structure and culture. Meanwhile, the research on Innovation Ecosystems showed that the Head of LAPAN has an important role in creating an innovation as well as generating ideas. The actor who plays a role in commercialization is Pusispan, while the actor who plays a central role as well as research and development actors is the Technical Center assisted by Researchers / Engineers.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nompitu
Abstrak :
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh organisasi pemerintah yang selama ini pemerintah daerah dikritik tidak efisien, tidak efektif, organisasinya terlalu gemuk, biaya tinggi, terlalu birokratik, penuh dengan aturan-aturan yang tidak perlu, tidak responsif terhadap kebutuhan masyarakat, tertutup, tidak demokratik, mengabaikan hak-hak masyarakat, melayani diri sendiri, dan gagal menyajikan pelayanan yang layak secara kuantitatif maupun kualitatif kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut pemerintah daerah dituntut untuk meningkatkan keseluruhan kinerjanya. Fokus pada penelitian ini pada penciptaan birokrasi yang inovatif yang dipengaruhi oleh terbangunnya budaya yang inovatif dan struktur organisasi yang sesuai. Selanjutnya variabel anteseden tersebut dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional, yang secara keseluruhan akan mempengaruhi kinerja organisasi pemerintah daerah kabupaten dan kota di Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap 121 pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai pemerintah kabupaten dan kota dari berbagai tingakatan jabatan, baik yang berada pada level Eselon II, III, IV, Fungsional dan Non Struktural Umum. Pilihan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih obyektif dan mendekati kenyataan sesungguhnya yang terdapat pada pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia. . Data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa jawaban kuesioner responden, data sekunder dari berbagai sumber dan wawancara untuk pendalaman/ memperkaya analisis. Berdasarkan hasil penelitian secara empirik dibuktikan bahwa kepemimpinan transformsional tidak mempengaruhi secara langsung terhadap penciptaan birokrasi yang inovatif. Namun kepemimpinan transformasional mempengaruhi birokrasi inovatif melalui pengembangan budaya inovasi dan desain struktur organisasi yang bersifat organik. Selanjutnya dalam penelitian ini dibuktikan pula bahwa birokrasi yang inovatif mempengaruhi peningkatan kinerja pemerintah kabupaten dan kota. Upaya untuk memahami penciptaan birokrasi yang inovatif pada penelitian ini dikembangkan dalam bentuk kerangka penciptaan birokrasi yang inovatif yang melahirkan 4 (empat) jenis tipe utama birokrasi yaitu : Rigid Bureaucracy, Structure Driven, Participant Bureaucracy, dan Optimum Bureaucracy. ......This research is based which currently, it had been criticized is too fat, neither efficient nor effective, high cost, so bureaucratic, full with unnecessary regulation, is not responsive with community necessities, neither transparent, is not democratic, neglects community rights, serve their selves and fail to present proper service to community either qualitative or quantitative. Based on those descriptions above, local government is required to increase all performances. Focus of this research is to create innovative bureaucracy highly influenced by the building of both innovative culture and suitable organizational structure. Subsequently, such antecedent variables are highly influenced by transformational leadership which will influence governmental organization performance of regencies and cities in Indonesia as whole. This research is conducted to 121 regencies and cities in Indonesia. In this research respondents are governmental employees of regencies and cities from various official levels, either in Echelon II, III, IV, Functional and General Non Structure. This option is aimed at giving more objective illustration and approaching real facts found in regency and city governments in Indonesia. This research used data that of primary such as replies from respondents questioner and secondary from some sources and interviewed to deep and enrich analysis. Based on research results empirically, it had been proven that directly, transformational leadership had not influenced innovative bureaucracy creation. Nevertheless, transformational leadership influenced innovative bureaucracy by development of innovation culture and organizational structure in organic nature. Hence, in this research also had been proven that innovative bureaucracy influenced increasing of regency and city governments performance. Endeavor(s) for understanding innovative bureaucracy creation, this research had been developed in formate of innovative bureaucracy creation frame resulting in four (4) main types of bureaucracy, those area : Rigid Bureaucracy, Structure Driven, Participant Bureaucracy, dan Optimum Bureaucracy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D2122
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Elvira Asha
Abstrak :
Industri pracetak dan prategang adalah industri konstruksi berbasis manufaktur yang dari sejak masa awal pembangunan Indonesia sudah menunjukkan perannya dalam menghasilkan kualitas pekerjaan infrastruktur yang baik, cepat, ekonomis dan berkelanjutan. Namun beberapa penggunaan produk dalam negeri masih rendah, artinya masih banyak produk impor yang memenuhi pasar nasional. Disisi lain, para petinggi menjadi tersangka kasus korupsi mengindikasikan rendahnya kualitas kepemimpinan sehingga mengakibatkan kerugian negara. Untuk itu perlu dibangunnya budaya invoasi dengan cara pengembangan leadership system berbasis ISO 56002 yang diintegrasikan dengan Lean Six Sigma. Dalam pengolahan data, penelitian ini menggunakan metode delphi serta SEM. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan strategi pengembangan leadership system guna membangun budaya inovasi pada perusahanan pracetak di Indonesia. Hasil dari penelitian ini terdapat 10 indikator leadership system dari integrasi antara ISO 56002 dan Lean Six Sigma. Pengaruh integrasi antara LSS dan ISO sangat tinggi, sedangkan ISO terhadap budaya inovasi serta LSS terhadap budaya inovasi cenderung medium. Indikator yang paling berpengaruh terhadap budaya inovasi antara lain tujuan inovasi, kebijakan inovasi, pakar yang dikembangkan, serta integrasi orang, system, dan informasi. ......The precast and prestressed industry is a construction manufacturing industry with the potential to produce high-quality, fast, cost-effective, and sustainable infrastructure since the early days of Indonesia's development. However, the usage of domestic products in the national market is still low, with imported products being more prevalent. Furthermore, the low leadership quality of high-ranking officials, who are suspects in corruption cases, has resulted in state losses. Therefore, it is necessary to cultivate cultural innovation by developing an ISO 56002-based leadership system inspired by Lean Six Sigma. In data processing, this research employs the Delphi method and SEM. The research's findings can provide valuable input and strategies for developing a leadership system that fosters a culture of innovation within precast companies in Indonesia. This research resulted in 10 leadership system indicators derived from integrating ISO 56002 and Lean Six Sigma. The integration's impact on innovation culture is high, while ISO's influence on innovation culture and Lean Six Sigma's influence on innovation culture are moderate. The most influential innovation culture indicators include innovation goals, innovation policies, expert development, and the integration of people, systems, and information.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
George Juan Susanto
Abstrak :
Pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, segala fokus diutarakan kepada pembangunan infrastruktur. Meskipun fokus pemerintahan pada infrastruktur, banyak data yang menunjukan bahwa kemampuan beton pracetak belum bisa memumpuni secara produksi dan juga pasar/demand yang bersaing. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk membangun budaya inovasi perusahaan pracetak di Indonesia, mengingat semakin tinggi budaya inovasi perusahaan, semakin tinggi juga kinerja, serta semakin tinggi kinerja perusahaan beton pracetak, semakin tinggi kemampuan beton pracetak di Indonesia.

Penelitian ini mengidentifikasi kondisi eksisting Improvement SMI berbasis ISO 56002. Selain itu penelitian ini juga mengidentifikasi Indikator yang mempengaruhi Improvement SMI, model hubungan antara proses Improvement SMI berbasis ISO 56002 & LSS, dan juga memberikan rekomendasi Improvement SMI yang berbasis ISO 56002.

Instrumen yang digunakan penelitian ini adalah berupa kuesioner pilot, validasi pakar, responden dengan skala likert, dan juga wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa level penerapan Improvement SMI perusahaan ada pada level “Kompeten”. Selain itu terbukti bahwa SMI ISO 56002 dan konsep LSS merupakan faktor pendukung dari peningkatan budaya inovasi dengan model hubungan yang dibentuk dengan bantuan software SmartPLS 4. Terakhir, rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah dilakukanya pengintegrasian LSS menuju ISO 56002 sebagai katalisator dalam meningkatkan budaya inovasi perusahaan. ......In the second period of President Jokowi's administration, all focus was placed on infrastructure development. Even though the government's focus is on infrastructure, a lot of data shows that the capabilities of precast concrete cannot yet meet production and show competitive market/demand. This research was conducted with the aim of building a culture of innovation for precast companies in Indonesia, bearing in mind that the higher the company's innovation culture, the higher the performance, and the higher the performance of precast concrete companies, the higher the capabilities of precast concrete in Indonesia.

This research identifies the existing conditions of IMS Improvement based on ISO 56002. Apart from that, this research also identifies indicators that influence IMS Improvement, models the relationship between the ISO 56002 & LSS-based IMS Improvement process, and also provides recommendations for ISO 56002-based IMS Improvement.

The instruments used in this research were a pilot questionnaire, expert validation, respondents with a Likert scale, and also interviews. The results of this research show that the level of implementation of the company's IMS Improvement is at the "Competent" level. Apart from that, it is proven that IMS ISO 56002 and the LSS concept are supporting factors for increasing innovation culture with a relationship model formed with the help of SmartPLS 4 software. Finally, the recommendation based on the results of this research is to integrate LSS towards ISO 56002 as a catalyst in improving the company's innovation culture.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dame Satrio
Abstrak :
Perkembangan industri beton pracetak di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, tercermin dari peningkatan kapasitas produksi hingga mencapai 42 juta ton per tahun pada tahun 2019. Permintaan yang terus meningkat, dengan target mencapai 50% pangsa pasar, telah mendorong masuknya perusahaan beton pracetak asing ke dalam pasar domestik. Persaingan yang ketat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan budaya inovasi mereka, yang telah mengalami penurunan dua peringkat menurut Global Innovation Index (GII) 2021.Studi ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan Lean Six Sigma untuk membangun budaya inovasi di perusahaan beton pracetak Indonesia. Melalui penggunaan metode kuesioner Likert scale dan analisis Structural Equation Model (SEM), penelitian ini melibatkan perusahaan beton pracetak di Indonesia serta validasi hasil pengujian dengan melibatkan ahli atau pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga elemen pada perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan delapan elemen Lean Six Sigma yang berhubungan dengan budaya inovasi. Dengan demikian, rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan budaya inovasi pada perusahaan beton pracetak di Indonesia, membantu mereka bersaing secara global, dan memperkuat posisi pasar industri beton pracetak. ......The precast concrete industry in Indonesia has experienced a significant growth, evident from the increased production capacity reaching 42 million tons per year in 2019. The continued demand, targeting a 50% market share, has led to the entry of foreign precast concrete companies into the domestic market. Intense competition necessitates Indonesian companies to enhance their culture of innovation, which has seen a decline by two ranks according to the Global Innovation Index (GII) 2021.This study aims to provide recommendations for planning an innovation management system based on ISO 56002:2019 integrated with Lean Six Sigma to foster innovation culture in Indonesian precast concrete companies. Utilizing Likert scale questionnaires and Structural Equation Model (SEM) analysis, the research engages precast concrete companies in Indonesia and validates test results through expert input.Research findings reveal three elements in the planning of an innovation management system based on ISO 56002:2019, integrated with the eight elements of Lean Six Sigma, that are correlated with innovation culture. Thus, the recommended innovation management system planning is expected to enhance the innovation culture in Indonesian precast concrete companies, aiding them in global competitiveness and strengthening their position in the precast concrete industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Yan Kristoper
Abstrak :
Sejumlah sistem manajemen inovasi sudah dilakukan di banyak negara. Namun tidak demikian untuk negara Indonesia. Diliput dari data yang dikeluarkan oleh WIPO tahun 2022, Indonesia berada di urutan 75 secara global dari 132 negara yang masuk GII. Perusahaan beton pracetak merupakan perusahaan manufaktur yang paling banyak melakukan inovasi. Namun seiring meningkatnya persaingan perusahaan beton pracetak di Indonesia, perusahaan – perusahaan beton pracetak asing mulai bersaing dengan perusahaan lokal. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan budaya inovasi terlebih dahulu yaitu dengan mengimplementasikan Inovasi Manajemen sistem berbasis ISO 56002 tahun 2019 ke dalam perusahaan. Banyak penelitian menyebutkan bahwa ISO 56002 memiliki banyak kekurangan sehingga disarankan untuk menambahkan alat bantu pelaksanaan sistem manajemen inovasi dalam ISO 56002;2019. Salah satu alat pembantu pelaksanaan manajemen sistem inovasi tersebut adalah Lean Six Sigma. Lean Six Sigma merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi waste dalam waktu maupun biaya. Beberapa penelitian menghubungkan Lean Six Sigma bahwa dalam inovasi, namun belum ada yang menyambungkan lean six sigma ke dalam manajemen sistem inovasi. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu mengkaji pelaksanaan manajemen sistem inovasi di perusahaan beton pracetak yang berlandaskan pada aturan ISO 56002 tahun 2019 dan di integrasikan dengan Lean Six Sigma. Metode pengambilan data dalam pembuatan penelitian ini yaitu melalui metode kuesioner dan wawancara. Untuk metode analisa datanya menggunakan SPSS dan SEMPLS. Hasil akhir dari penelitian ini terdapat total 24 indikator pelaksanaan manajemen sistem inovasi terintegrasi lean six sigma. Lean six sigma berpengaruh signifikan terhadap konteks pelaksanaan manajemen sistem inovasi (sumber daya, manajemen organisasi dan proses berinovasi) berbasis ISO 56002 ; 2019, sedangkan pengaruh lean six sigma terhadap budaya inovasi berpengaruh signifikan medium. Indikator yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan sistem manajemen inovasi yaitu penerapan nilai target, penggunaan alat dan metode lean, teknologi tepat guna, proses seleksi supplier terintegrasi, manajemen komitmen hairan dan pengimplementasian BIM. Selain itu, terdapat 4 indikator paling mempengaruhi budaya inovasi yaitu, sumber daya manusia, komunikasi dan kesadaran, konfigurasi proses inovasi dan pengimplementasian target value delivery. ......A number of innovation management systems have been implemented in many countries, but not in Indonesia. According to data released by WIPO in 2022, Indonesia ranks 75th globally out of 132 countries in the GII. Precast concrete companies are the manufacturing companies that innovate the most. However, as competition among precast concrete companies in Indonesia increases, foreign precast concrete companies are starting to compete with local companies. One way to increase competitiveness is to first improve the innovation culture by implementing the ISO 56002:2019-based Innovation Management System in the company. Many studies have shown that implementing an innovation management system is effective in improving the innovation culture. However, each study states that ISO 56002 has many shortcomings, so it is recommended to add tools to implement the innovation management system in ISO 56002:2019. One of the tools to implement the innovation management system is Lean Six Sigma. Lean Six Sigma is a tool used to reduce waste in time and cost. Some studies have linked Lean Six Sigma to innovation, but none have connected it to innovation management systems. The main objective of this study is to examine the implementation of the innovation management system in precast concrete companies based on the ISO 56002:2019 rules and integrated with Lean Six Sigma. The data collection method for this study is through questionnaires and interviews. The data analysis method used is SPSS and SEM-PLS. The final result of this study is the magnitude of the influence of Lean Six Sigma in implementing the ISO 56002:2019-based innovation management system in precast concrete companies. The final result of this research is that there are a total of 24 indicators of the implementation of an innovation management system integrated with Lean Six Sigma. Lean Six Sigma has a significant influence on resources, organizational management and the innovation process, in line with the implementation of an ISO 56002:2019 based innovation management system, while the influence of Lean Six Sigma on innovation culture has a medium significant impact. The indicators that have the most influence on the implementation of the innovation management system are the application of target values, the use of tools and Lean methods, appropriate technology, integrated supplier selection processes, hairan commitment management, and the implementation of BIM. In addition, there are four indicators that have the most influence on innovation culture, namely human resources, communication and awareness, innovation process configuration, and target value delivery implementation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Alya Amany
Abstrak :
Berdasarkan data dari Global Innovation Index, peringkat inovasi Indonesia turun 2 (dua) peringkat dari sebelumnya di tahun 2019 dan 2020 menduduki peringkat 85 dan di tahun 2021 menduduki peringkat 87 dari 132 negara. Angka tersebut termasuk kedalam peringkat terendah di antara ASEAN-6 yaitu Thailand yang berada di peringkat 43, Malaysia peringkat 36, dan Singapura peringkat 8. Inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan performa organisasi. Perkembangan zaman menuntut aktualisasi atas budaya inovasi sebagai perbaikan terus menerus atas pelayanan organisasi yang ada. Secara umum, inovasi merupakan konversi dari ilmu pengetahuan dan teknologi ke sosial dan ekonomi dimana menunjukkan transformasi ide menjadi produk atau jasa yang dapat dipasarkan atau mengembangkan produksi. Untuk itu, penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk membuat rekomendasi improvement terkait organisasi pada perusahaan beton pracetak di Indonesia berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan Lean Six Sigma untuk membangun budaya inovasi. Pada penulisan ini menggunakan metode kuesioner yang dianalisis dengan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting penerapan inovasi dari perusahaan beton pracetak di Indonesia masih dalam tahap “kompeten” sehingga masih diperlukan pengembangan dan pada penelitian ini diketahui bahwa melalui integrasi antara ISO 56002:2019 dengan Lean Six Sigma memiliki hubungan yang positif sehingga dapat membangun budaya inovasi pada perusahaan beton pracetak. ......The development of precast concrete in Indonesia has begun to increase, as can be seen in the production capacity of precast concrete always increasing and it is recorded that until 2019 it has reached 42 million tons per year. The demand for precast concrete is also increasing and even targeted to meet 50% market share. Even foreign precast concrete companies have also begun to enter the market. This market competition requires companies in Indonesia to improve their innovation culture which began to fall 2 places from the previous year according to the 2021 GII. Innovation culture is interrelated with the innovation management system, so in order to improve it, innovation management system planning is needed. Therefore, this paper aims to make recommendations for planning an innovation management system for precast concrete companies in Indonesia based on ISO 56002:2019 which is integrated with Lean Six Sigma to build a culture of innovation. In order to achieve the goal, this writing uses the likert scale questionnaire method which is distributed to precast concrete companies in Indonesia and analyzed with a Structural Equation Model (SEM). The results show that the existing condition of the application of innovation from precast concrete companies in Indonesia is still in the "competent" stage so development is still needed and in this study, it is known that through the integration of ISO 56002: 2019 with Lean Six Sigma has a positive relationship so that it can build a culture of innovation in precast concrete companies.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library