Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Jannaim
Abstrak :
Abstrak
Luka kaki diabetes (LKD) merupakan komplikasi penyakit diabetes yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah vena dan arteri. Buerger allen exercise adalah terapi modalitas dengan gerakan postural aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh buerger allen exercise tehadap peningkatan sirkulasi ektremitas bawah pasien LKD. Desain penelitian adalah pre eksperimen pretest dan posttest without control. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling sebanyak sampel 43 responden LKD, analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Peningkatan sirkulasi di ukur menggunakan Ankle Brachial Index (ABI). Latihan dilakukan sebanyak 2 kali sehari dengan waktu latihan 17 sampai 20 menit, selama 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara nilai rata-rata ABI sebelum 0,84 dan sesudah 0,95 intervensi Buerger allen exercise dengan nilai p= 0,000. Buerger allen exercise efektif untuk meningkatkan sirkulasi LKD karena perubahan posisi dan gaya gravitasi membantu mengosongkan dan mengisi kolom darah, sedangkan kontraksi muskulus gastrocnemius sebagai muscle pump mengaktivasi pembuluh darah vena dan arteri untuk membuka jalur sirkulasi collateral lokal.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sigit Mohammad Nuzul
Abstrak :
Tingginya prevalensi diabetes mellitus tipe 2 dan makanan khas daerah yang mengandung cukup banyak lemak menyebabkan peningkatan resiko peripheral arterial disease di Kota Palu. Latihan Buerger Allen merupakan salah satu cara mencegah dan mengatasi penyakit ini. Akan tetapi, latihan tersebut kurang digunakan karena belum adanya penelitian terkait latihan ini yang dipublikasikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan ini terhadap sirkulasi perifer pada ekstremitas bawah pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini merupakan quasi-experimental, model pretest?posttest nonequivalent control group dengan 24 responden. Latihan ini diberikan kepada kelompok perlakuan selama 4 hari, 3 kali sehari, 2 siklus latihan selama 22 menit. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna nilai ankle brachial index antara pretest dan posttest pada kelompok perlakuan (p = .047; α .05), sebaliknya tidak ada perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol (p = .083; α .05). Secara statistik disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna antara nilai ankle brachial index posttest kelompok perlakuan dengan kontrol (p = .045; α .05), sehingga disimpulkan latihan ini efektif meningkatkan sirkulasi arteri perifer ekstremitas bawah. Disarankan agar latihan ini diberikan kepada pasien diabetes mellitus tipe 2.
Patient with diabetes mellitus have high risk of peripheral arterial disease. The risk increased on Palu City due to high prevalence of diabetes mellitus type 2 and food culture with high amount of fats. The Buerger-Allen exercise studies showed positive effect to improve lower extremity perfusion among patients with type 2 diabetes mellitus. However, this exercise gradually has been dropped in recent decades due to lack of published study in Indonesia. The study aimed to identify the effectiveness of this exercise to improve peripheral circulation of lower extremity. This study is the quasi-experimental with a pretest-posttest nonequivalent control group model, which enrolled 12 experimental and 12 control participants. Exercise had provided for 4 days, 3 times a day, and 2 cycles exercise for 22 minutes. The result showed significant difference of ankle-brachial index between the experiment and control group (p = .045; α .05). This study recommends Buerger-Allen exercise to be applied to patients with type 2 diabetes mellitus.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64606
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fina Mahardini
Abstrak :
Latar Belakang. Pasien diabetes melitus (DM) berisiko mengalami komplikasi pada sistem vaskular dan persyarafan, khususnya pada bagian perifer, yang jika tidak tertangani dengan baik dapat berimbas pada terjadinya luka kaki diabetes. Buerger Allen Exercise (BAE) merupakan salah satu pilihan terapi konservatif yang terbukti efektif dalam menangani Peripheral Artery Disease (PAD). Sayangnya beberpa penelitian sebelumnya belum membuktikan efektivitasnya. Pada penelitian ini akan BAE akan dikombinasikan dengan latihan Range of Motion (ROM) kaki untuk melihat efektivitasnya pada vaskularisasi dan neuropati perifer. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas latihan kombinasi BAE dan ROM kaki terhadap perbaikan vaskularisasi dan neuropati perifer pada pasien DM tipe 2. Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah quassi experiment with pre test-post test two goups dengan total 72 orang pasien DM tipe 2 sebagai responden. Responden dibagi rata secara acak ke dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan latihan kombinasi BAE dan ROM kaki, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan latihan tunggal BAE. Setiap kelompok melaksanakan latihan kaki selama dua minggu dengan 2 siklus latihan perhari dan total durasi 30 menit. Sebelum dan setelah latihan, responden dikaji nilai Ankle Brachial Index (ABI) untuk menilai vaskularisasi dan nilai Michigan Neuropathy Screening Instruments (MNSI) untuk menilai neuropati. Hasil. Latihan kombinasi BAE dan ROM kaki lebih efektif dalam meningkatkan nilai ABI daripada latihan tunggal BAE (pvalue 0,00). Latihan kombinasi BAE dan ROM kaki juga lebih efektif dalam menurunkan nilai MNSI daripada latihan tinggal BAE (pvalue 0,00). Kesimpulan Latihan kombinasi BAE dan ROM kaki efektif dalam memperbaiki vaskularisasi dan neuropati perifer melalui perbaikan nilai ABI dan MNSI.
......Background. Patients with diabetes mellitus (DM) are at risk of experiencing complications in the vascular and nervous system, especially in the peripheral areas. These complications can lead to even worse complication without proper intervention such as diabetic foot wounds. Buerger Allen Exercise (BAE) is a conservative therapy option that has been proven effective in treating Peripheral Artery Disease (PAD). Unfortunately, the effect of BAE on neuropathy has not been clearly proven. In this study, BAE will be combined with foot Range of Motion (ROM) exercises to see its effectiveness on vascularization and peripheral neuropathy. Objective. This study aims to identify the effectiveness of combined BAE and foot ROM exercises to improve vascularization and peripheral neuropathy in type 2 DM patients. Methods. Quasi experiment with pre test-post test two groups design was conducted on total of 72 type 2 DM patients. Respondents were divided randomly into intervention and control group. The intervention group received a combination of BAE and foot ROM exercises, while the control group received single BAE exercises. Each group carried out leg training for two weeks with 2 training cycles per day and a total duration of 30 minutes. Before and after exercise Ankle Brachial Index (ABI) score and the Michigan Neuropathy Screening Instruments (MNSI) score were assessed. Results. Combination BAE and foot ROM exercise was more effective in increasing ABI score than BAE-only exercise (pvalue 0.00). The combination of BAE and foot ROM combination was also more effective in reducing the MNSI score than BAE-only exercise (pvalue 0.00). Conclusion: Combination exercise of BAE and foot ROM is effective in improving vascularization and peripheral neuropathy as shown by improved ABI and MNSI score.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library