Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Memberikan perawatan pada lansia dengan penyakit kronis menimbulkan perasaan strain atau burden (beban) pada caregiver
(pengasuh) yang dapat mempengaruhi kualitas hidup keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan beban keluarga merawat lansia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional menggunakan uji regresi logistik ganda. Sampel berjumlah 205 responden dengan pengambilan
sampel secara gugus bertahap. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara usia keluarga (p= 0,052; α= 0,05),
status kesehatan (p= 0,018; α= 0,05 ), pengetahuan (p= 0,046; α= 0,05), dan kepuasan (p= 0,033; α= 0,05) dengan beban
merawat lansia. Faktor yang paling berkontribusi terhadap beban merawat adalah status kesehatan keluarga (OR= 2,632).
Rekomendasi hasil penelitian yaitu gambaran tentang tingkat beban yang dialami keluarga dalam merawat lansia dapat dijadikan
sebagai masukan untuk mengembangkan program pemberdayaan keluarga serta program promosi kesehatan untuk mengurangi
beban merawat yang pada akhirnya dapat mengurangi tindakan kekerasan dan penelantaran.
Provide care to the elderly with chronic diseases induce a feeling of strain or burden on the caregiver that can affect on the
quality of family life. This study aims to know the factors associated with caregiver burden for the elderly. This research is an
observational research with cross-sectional approach using multiple logistic regression test. Total sample is 205 respondents
which is taken by cluster multistage sampling. Significant relationship was found in the age (p= 0.052; α= 0.05) the health
status (p= 0.018; α= 0.05), knowledge (p= 0.046; α= 0.05), and satisfaction (p= 0.033; α=0.05) of family with the burden of
care. The factors that most contribute to caregiver burden is the family health status (OR= 2.632). A picture of the level burden
experienced by families in caring for the elderly can be used as an input to develop a family empowerment and health promotion
programs to reduce caregiver burden and may reduce violence and negligence.
"
Politekni Kesehatan Jakarta III. Jurusan Keperawatan, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mamay Kusumawaty
"Insiden tumor otak tertinggi dilaporkan di Asia sebanyak 156,217 kasus atau 52.6%. Tumor otak adalah jenis kanker yang langka namun mematikan dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Pasien dengan tumor otak dengan keluhan gangguan penglihatan, kesulitan berbicara serta gangguan neurologis akan mengalami masalah disfungsi kognitif, neuropsikiatri dan fungsional. Hal ini tidak hanya berdampak kepada pasien, namun juga pada keluarga. Kejadian kanker pada
anggota keluarga meningkatkan beban caregiver yang merawat.
Perawat memiliki peran penting dalam pemberian asuhan kepaerawatan tidak hanya pada pasien, namun juga pada keluarga sebagai caregiver. Dalam melaksanakan perannya sebagai caregiver akan banyak mengalami masalah fisik, psikologis, sosial dan ekonomi. Salah satu pendekatan teori keperawatan yang sesuai untuk diterapkan pada kondisi ini adalah teori Chronic Sorrow yang membahas fenomena spesifik tentang masalah-masalah yang timbul dari penyakit kronis mencakup proses berduka, kehilangan, faktor pencetus dan metode manajemennya. Residen mengaplikasikan Evidence-Based Practice Nursing (EBPN) psikoedukasi yang bertujuan menurunkan burden caregiver pasien dengan tumor otak. Psikoedukasi dalam pengelolaan lima kasus kelolaan berpengaruh signifikan dalam menurunkan burden caregiver yang dinilai dengan menggunakan instrumen Zarit Burden
Interview (ZBI).

The highest incidence of brain cancer was reported in Asia with 156,217 cases or 52.6%. Brain cancer is a rare but deadly type of cancer with a low survival rate. This not only impacts the patient, but also the family. The incidence of cancer in family members increases the burden on caregivers. Nurses have an important role in providing nursing care not only to patients, but also to families. One of the emergence theory approaches that is suitable to be applied to this condition is the theory of chronic grief which discusses the specific phenomenon of problems arising from chronic illness including the process of depression, loss, precipitating factors and methods of management. Residents apply Psychoeducation intervention as Evidence-Based Practice Nursing (EBPN) which aims to reduce the caregiver burden of patients with brain tumors. The result of five managed cases is provides that psychoeducation has significant effect on reducing the burden of caregivers assessed using the Zarit Burden Interview (ZBI) instrument."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tsania Alicia Rafli
"Merawat anggota keluarga yang memiliki penyakit kanker dapat menjadi sebuah tantangan bagi seorang family caregiver. Tidak jarang family caregiver merasakan caregiver burden atau beban perawatan selama proses perawatan berlangsung. Caregiver self-efficacy atau kepercayaan diri caregiver terhadap kemampuannya dalam melakukan tugas perawatan dengan baik dipercaya dapat menjadi salah satu faktor protektif bagi family caregiver dari caregiver burden. Dengan begitu, penelitian korelasional ini bertujuan untuk menguji hubungan antara caregiver self-efficacy dan caregiver burden pada family caregiver pasien kanker. Penelitian ini melibatkan 86 family caregiver pasien kanker di Indonesia yang diperoleh dari convenience sampling dengan menyebarkan tautan kuesioner kepada teman, keluarga terdekat, dan beberapa komunitas kanker di Indonesia melalui media sosial. Hasil penelitian dengan menggunakan alat ukur Caregiver Inventory dan Zarit Burden Interview menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara caregiver self-efficacy dan caregiver burden pada family caregiver pasien kanker. Dengan arti, apabila family caregiver pasien kanker memiliki tingkat caregiver self-efficacy yang tinggi maka tingkat caregiver burden akan menurun dan sebaliknya. Peneliti menduga partisipan memiliki tingkat caregiver self-efficacy yang tinggi diakibatkan oleh beberapa faktor dan karakteristik partisipan, salah satunya adalah memiliki perasaan mampu untuk dapat menyelesaikan tugas perawatan dengan baik sehingga memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang sulit dan mengalami caregiver burden yang lebih rendah. Temuan ini dapat menjadi landasan penelitian selanjutnya mengenai pentingnya caregiver self-efficacy pada family caregiver pasien kanker untuk mencegah dan menghadapi caregiver burden.

Caring for a family member who has cancer can be a challenge for a family caregiver. It is not uncommon for the family caregiver to feel caregiver burden or burden of care during the treatment process. Caregiver self-efficacy or caregiver’s confidence in their ability to perform caring tasks well can be one of the protective factors for family caregiver from caregiver burden. Thus, this correlational study aimed to examine the relationship between caregiver self-efficacy and caregiver burden among family caregiver of cancer patient. This study involved 86 family caregivers of cancer patients in Indonesia obtained from convenience sampling by distributing questionnaires to friends, closest family, and several cancer communities in Indonesia through social media. The results of the study used the Caregiver Inventory and Zarit Burden Interview measuring instruments showed that there was a significant negative relationship between caregiver self-efficacy and caregiver burden among family caregiver of cancer patient. In other words, if the family caregiver of cancer patient has a high level of caregiver self-efficacy, the caregiver's burden will decrease and vice versa. Researchers suspected that participants have a high level of caregiver self-efficacy due to several factors and participant characteristics, one of which is having a feeling of being able to complete care tasks well so that they have the ability to be able to deal with difficult situations and experience a lower caregiver burden. This finding can be the basis for further research regarding the importance of caregiver self-efficacy for family caregiver of cancer patient to prevent and deal with caregiver burden."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Puji Wahyuni
"Kanker payudara menimbulkan dampak sangat kompleks pada pasien. Keluarga sebagai caregiver memberikan perawatan serta dukungan kepada pasien untuk memnuhi semua kebutuhan pasien. Pengasuhan pada pasien kanker payudara dapat menyebabkan keluarga merasakan beban pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran beban pengasuhan pada keluarga pasien kanker payudara selama pandemi COVID 19 di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kategorik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 76 keluarga pasien kanker payudara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zarit Burden Interview. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas caregiver berusia 17-30 tahun sedangkan mayoritas usia pasien lebih dari 45 tahun. Sebanyak 68,4% responden memiliki durasi merawat >12 jam/hari, mayoritas responden merawat pasien selama >1 tahun, sebanyak 43,4% responden berasal dari suku Jawa, sebanyak 82,9% memiliki pendidikan tinggi (SMA-Sarjana), sebanyak 45,3% responden berkerja dengan 72,4% memiliki gaji dibawah UMR Jakarta, dan sebanyak 61,8% responden berstatus belum menikah dengan mayoritas 44,7% berstatus sebagai anak pasien. Sebanyak 81,6% responden tinggal bersama pasien, mayoritas responden memiliki asuransi kesehatan untu membayar biaya pengobatan pasien. Hasil uji korelasi penrlitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik demografi responden dengan beban pengasuhan yang dialami caregiver. Dimensi beban pengasuhan yang memiliki skor tertinggi adalah beban dalam hubungan dan skor terendah adalah beban dalam kehidupan sosial dan keluarga. Hasil ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak keluarga pasien yang mengalami beban pengasuhan berat dan butuh bantuan dari tenaga kesehatan dalam pemberian perawatan kepada pasien kanker payudara.

Breast cancer has a complex impact on the patient. The family as the caregiver provides care and support to the patient's needs. Providing care to the patient with cancer poses a significant burden on the family caregiver. This study aimed to determine demographic factors associated with caregiver burden among families of breast cancer patients during the COVID-19 pandemic at the Dharmais cancer hospital in Jakarta. This study is a cross-sectional descriptive design. This study used a purposive sampling technique with a total sample of 76 families of breast cancer patients. The instrument used in this research is Zarit Burden Interview. The results of this study indicate that the majority of caregivers are 17-30 years old, the majority of patients are more than 45 years old, 68.4% of respondents have a duration of care > 12 hours, the majority of respondents take care of patients for > 1 year, as many as 43.4% of respondents come from Javanese ethnicity, 82.9% have higher education (Senior High School-Bachelor), as many as 45.3% of respondents work with 72.4% have a salary below the Jakarta UMR, as many as 61.8% of respondents are unmarried with the majority 44.7% status as the patient's child, as many as 81.6% of respondents live with the patient, the majority of respondents have health insurance to pay for the patient's medical expenses, 35.5% of patients have stage III breast cancer, and as many as 82.9% of the patient's family feel the patient's support when treating patients. The results of the research correlation test showed that there was no significant relationship between the demographic characteristics of the respondents and the caregiving burden experienced by the caregiver. The dimension of parenting burden that has the highest score is the burden in relationships and the lowest score is the burden in social and family life. These results show that there are still quite a lot of families of patients who are experiencing severe caregiver burden and need help from health workers in providing care to breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library