Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Toursino Hadi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang makna yang terkandung dalam bentuk dan sosio-historis yang terdapat dalam busana pengantin Melayu Tanjung Pinang dan Tanjung Puteri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan bentuk dan makna dari segi sosio-historis masing-masing jenis busana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara narasumber dan tinjauan pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah busana pengantin Melayu Tanjung Puteri memiliki perbedaan bentuk dan makna dibandingkan busana pengantin Melayu Tanjung Pinang. Perbedaan keduanya adalah dalam busana pengantin Melayu Tanjung Puteri menggunakan Baju Kurung Teluk Belanga, songkok, dan tanpa menggunakan keris sebagai kelengkapan pengantinnya, sedangkan pada busana pengantin Melayu Tanjung Pinang menggunakan Baju Kurung Cekak Musang, tanjak, dan keris sebagai kelengkapan pengantinnya.

ABSTRACT
This thesis discusses the meaning of costume and socio historical Tanjung Pinang rsquo s and Tanjung Puteri rsquo s Malay bridal fashion. This study aims to see the differences in the form and meaning based on socio historically each type of costume. This is qualitative research with interview and literature study method. The result of this research is the Tanjung Putri rsquo s Malay bridal fashion has different form and meaning compared to the Tanjung Pinang rsquo s Malay bridal fashion. The both difference is the Tanjung Puteri rsquo s Malay bridal fashion use Baju Kurung Teluk Belanga, songkok, and without keris as bridal accessories, whereas in the Tanjung Pinang rsquo s Malay bridal fashion use Baju Kurung Cekak Musang, tanjak, and keris as bridal accessories."
2017
T49708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Destriani
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan modernisasi yang terjadi pada zaman Meiji dengan pekembangan gaya busana khas Barat di Jepang yang penelitiannya dilakukan dengan menggunakan metode kepustakaan dan dibantu dengan metode penelitian sejarah. Penelitian ini menggunakan dasar teori modernisasi dan juga dasar teori mengenai perkembangan fashion atau mode seperti teori leisure class. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa beberapa peristiwa dan kejadian saat modernisasi Meiji yang merupakan pendorong terjadinya perkembangan gaya busana Barat di Jepang karena dikatakan bahwa salah satu bukti terjadinya modernisasi yaitu perubahan suatu masyarakat dari yang tradisional menjadi modern dan hal yang dianggap modern saat itu oleh Jepang adalah busana-busana khas Barat.

This study discussed about the connection between modernization that occurred in the Meiji era and the development of Western style clothings in Japan carried out using the library research method and assisted by historical research methods. This study uses the basis of modernization theory and also the basic theory about the development of fashion such as the theory of leisure class. From this study, it was found that several events and occurences that occurred during the Meiji modernization era were the triggers for thedevelopment of Western styleclothing in Japan because it was said that one of the proof that can be used to distinctive a modernization was a change in society from the traditional to the modern and the one that was considered modern by Japan at that time Western style clothing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Blangkon selama ini dikenal sebagai salah satu perlengkapan busana adat Jawa. Topi penutup kepala khas Jawa itu sellalu dikenakan oleh pris Jawa ketika tampil dalam upacara-upacara adat, seperti upacara pernikahan serta upacara-upacara adat lainnya yang berkaitan dengan acara yang di gelar oleh keraton, batik dari Keraton Yogyakarta maupun Keraton Surakarta..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Harapan Kita, [1998]
915.98 IND X
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 11 (3-4) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pakaian merupakan kategori konkrit penggambaran sebuah kebudayaan pakaian mampu menghubungkan apa yang ada dalam diri seseorangdengan dunia luar. Pakaian merupakan bahasa. Pakaian batik tidak hanya memiliki fungsi layaknya pakaian biasa. Berbagai motif batik tidak hanya memiliki pakem-pakem tersendiri, namun dalam perkembangannya muncul batik modern yang tak lagi berpedoman pada pakem-pakem tersebut. Pakaian batik memiliki fungsi membangun rasa kepemilikan dalam ikatan kelompok, etnisitas politik. Penggunaan batik sebagai identitas politik terus digalakkan untuk membangun jati diri bangsa."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marshella Elvina
"Skripsi ini membahas fungsi kultural gaya busana Lolita pada komunitas Elegant Gothic Lolita di dunia maya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apa saja fungsi kultural yang terdapat dalam gaya busana Lolita di komunitas tersebut. Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan konsep gaya busana oleh Barnard Malcolm dalam bukunya yang berjudul Fashion as Communication (1996). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang difokuskan pada komunitas Elegant Gothic Lolita di situs Livejournal dengan melakukan observasi partisipan serta wawancara tidak langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya busana Lolita memiliki fungsi-fungsi kultural yang ditunjukkan oleh penggunanya.

The focus of this study is cultural function of Lolita fashion in an online community called Elegant Gothic Lolita. The purpose of this study is to analyze the cultural functions in Lolita fashion which is shown by the member of the community. This study uses Barnard Malcolm`s concept of fashion as described in his book titled Fashion as Communication (1996). This research is qualitative research, focused on Elegant Gothic Lolita community in Livejournal website by performing participant observation and indirect interview. The result of this study shows that Lolita fashion has cultural functions shown by the wearer."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Zakiah
"Penelitian ini mencoba menggambarkan teks budaya populer Majalah Laiqa sebagai fenomena Post-Islamisme: menyeimbangkan antara menjadi muslimah muda urban pengguna hijab yang modern dan taat secara bersamaan. Peneliti menggunakan majalah Laiqa, majalah fashion muslim dan gaya hidup Islam, milik HIJUP.com ? e-dagang pakaian muslim untuk segmentasi muslimah kelas menengah, sebagai teks budaya populer. Menggunakan paradigma konstruktivis, peneliti berfokus mencari gambaran muslimah muda urban pengguna hijab melalui cara berpakaian dan industri busana muslim dalam teks Majalah Laiqa dan kaitannya dengan fenomena Post-Islamisme. Untuk menjawabnya, penelitian ini mengumpulkan data melalui koleksi data berupa artikel dan kutipan wawancara dari berbagai sumber serta wawancara mendalam terhadap pembuat konten di Laiqa dan pembaca Laiqa. Studi ini menemukan bahwa terdapat muslimah muda urban pengguna hijab memiliki otoritas diri dalam menentukan pakaian yang ia kenakan, namun, di sisi lain, mereka tetap harus mengikuti aturan-aturan yang membatasi ekspresi diri mereka. Lalu, di tataran industri, fashion muslim tetap berprilaku kapital, namun konsumen tetap dapat mengakalinya.

This research describe pop culture text in Laiqa Magazine as Post-Islamism phenomena: being modern yet modest young urban Muslim women. Researcher uses Laiqa magazine ? muslim fashion and Islamic lifestyle magazine, owned by HIJUP.com, a muslim clothes e-commerce for middle class muslim ? as analysis unit of pop culture text. Using constructivist paradigm, researcher tend to explore description of young urban muslim women wearing hijab through their dress up and muslim fashion industry in Laiqa magazine and its relation to Post-Islamism phenomena. For answering, this research gathers data through collecting data, such as articles from various sources and interviewing Laiqa magazine?s content producers and readers. This study find that young urban muslim women have authority to explore their style and expression through the way they dress up. But, on the other hand, they have to follow small authority which restrict their expression. Then, on industry level, muslim fashion is following capital logic, but consumers can trick the producers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Fathiyah
"Penelitian ini menganalisis representasi budaya kolektivisme masyarakat Korea Selatan dalam tren busana musim dingin di Korea Selatan. Kolektivisme merupakan salah satu nilai yang terdapat di tengah masyarakat Korea Selatan yang didasari oleh paham Konfusianisme. Kolektivisme merupakan nilai yang menekankan pada kepentingan dan identitas kolektif di atas individu. Pada masyarakat dengan nilai kolektivisme, individu cenderung memiliki konstruksi diri interdependen yang terfokus pada hubungan dan keselarasan sosial. Nilai kolektivisme yang terdapat di tengah masyarakat Korea Selatan dapat dilihat melalui perilaku mereka terhadap berbagai fenomena sosial, salah satunya tren busana yang berkembang. Oleh karena itu, pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah bagaimana tren busana musim dingin menunjukkan kolektivisme masyarakat Korea Selatan. Penelitian ini merupakan studi pustaka dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menguak representasi nilai budaya kolektivisme masyarakat Korea Selatan melalui cara mereka menghadapi tren busana musim dingin. Hasil penelitian memperlihatkan respon masyarakat Korea Selatan terhadap tren busana musim dingin yang menunjukkan adanya nilai budaya kolektivisme yang didasari oleh konstruksi diri interdependen di masyarakat.

This study analyses the representation of South Korean collectivism seen in South Korea’s past winter fashion trends. Collectivism is one of Confucianism-based values that currently exist in the South Korean society. Collectivism is a value that puts an emphasis on collective identity and interests over individual. In a society with collectivistic values, individuals tend to have the interdependent self construal that focuses on social relationships and harmony. Collectivistic values that prevail in the middle of the South Korean society can be seen through the attitude of the people towards numerous social phenomenons, one of them being the fast-growing fashion trends. Therefore, the research question proposed for this study is how the winter fashion trends show the collectivistic values of the South Korean society. This literature study uses qualitative-descriptive method of research. The purpose of this study is to reveal the representation of collectivistic values of South Koreans through their ways of facing winter fashion trends. The results show the South Koreans’ ways of responsing to the winter fashion trends that exhibit collectivistic values as a result of the interdependent self-construal of the people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlan Muzaqi
"Digitalisasi yang semakin berkembang mendorong transaksi online semakin masif. Dalam pembelian online di Indonesia kategori pembelian online paling banyak dilakukan adalah kategori fashion. Pada kategori fashion, fashion muslim secara khusus mempunyai pertumbuhan yang sangat pesat dengan lebih dari tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi secara nasional dan menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia dalam mengembangkan fashion muslim. Potensi yang sangat besar inilah yang mendorong peneliti dalam membuat penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi sikap dan intensi orang dalam berbelanja fashion muslim secara online. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner survei secara online kepada responden muslimah yang pernah berbelanja fashion muslimah secara online dengan periode waktu 2020-2021. Data kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS dan LISREL 8.8 dengan metode pengolahan data Struktural Equation Modelling (SEM) untuk menguji data dari variabel laten dari 294 responden. Penelitian ini menemukan bahwa brand, price, style, social identity, self identity, attitude secara positif dan signifikan mempengaruhi intensi dalam berbelanja fashion muslimah secara online. Penelitian ini juga menemukan bahwa religiosity, style, social identity secara positif dan signifikan mempengaruhi sikap dalam membeli fashion muslimah secara online.

The growing digitization has pushed online transactions to become more massive. In the context of online transaction in Indonesia, most transaction come from fashion category. In the fashion category, Muslim fashion in particular has a very rapid growth with more than three times the national economic growth and is ranked the third largest in the world in terms of the development of Muslim fashion. This enormous potential has prompted researchers to conduct research that aims to find out what factors influence people's attitudes and intentions in shopping for Muslim fashion online. Data collection was carried out by distributing online survey questionnaires to Muslim respondents who had shopped for Muslim fashion online with the 2020-2021 time period. The data were then analyzed using SPSS and LISREL 8.8 applications with the Structural Equation Modeling (SEM) data processing method to examine data from the latent variables of 294 respondents. This study found that brand, price, style, social identity, self identity, attitude positively and significantly influence the intention to shop for Muslim fashion online. This study also found that religiosity, style, social identity positively and significantly influence attitudes in buying Muslim fashion online."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>