Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidina Rizki Chairunissa
"Budaya kafe adalah industri yang berkembang di kota-kota di seluruh dunia,
tidak terkecuali dengan ibu kota metropolitan Indonesia, Jakarta. Namun, spektrum sosioekonomi
Jakarta yang luas dan asuhan pasca-kolonial menggeser budaya kota Jakarta
menuju konteks urban dan sosial yang unik. Kesenjangan besar antara kelompok sosialekonomi
telah menciptakan masyarakat yang tersegregasi secara sosial, dan hal ini
diperkuat oleh rangka urban Jakarta yang dimodernisasi secara prematur. Hal ini
berdampak pada berkembangnya kafe-kafe di Jakarta sebagai tempat ketiga dan persepsi
terhadap kafe-kafe tersebut dari masyarakat Jakarta yang tersegregasi, Oleh karena itu,
skripsi ini mempelajari persepsi kafe sebagai tempat ketiga di antara warga Jakarta dan
bagaimana persepsi tersebut menyimpang epanjang spektrum sosial-ekonomi Jakarta —
bagaimana kafe itu berperilaku dalam konteks urban Jakarta yang unik. Skripsi ini juga
mempertanyakan persepsi terhadap kafe di antara warga Jakarta dan apakah kafe-kafe
tersebut telah memenuhi peran mereka sebagai tempat ketiga. = Cafe culture is a growing industry in cities all around the world, and the
metropolitan capital of Indonesia, Jakarta is no exception to this phenomenon. However,
Jakarta’s broad socio-economic spectrum and post-colonial upbringing shifts the its
culture to its unique urban and social context. The large gaps between socio-economic
groups have created a socially segregated society that is continuously reinforced by the
city’s prematurely modernized urban formula. This impacts Jakarta’s burgeoning of cafes
as a third place and how it is perceived by the segregated clusters of Jakartans societies.
This undergraduate thesis studies the perception of cafes as third-places among Jakartans
and how it deviates along Jakarta’s socio-economic spectrum—how the cafe behaves in
the unique urban fabric of Jakarta. It questions the perception towards cafes among
Jakartans and whether or not that they have fulfilled their role as a third-place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Adriana Fatika
"Maid café merupakan salah satu destinasi wisata populer di Jepang terutama Akihabara. Maid café pada dasarnya adalah kafe dengan pramusaji yang bermain peran sebagai maid dan melayani pengunjung selayaknya tuan dan putri mereka. Tugas akhir ini membahas aspek simulacra dalam maid café dengan menganalisis konsep dunia fantasi Maidreamin, sebuah maid café di Akihabara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simulacra oleh Jean Baudrillard (1981) dan teori fantasi oleh J.R.R. Tolkien (1947). Penelitian ini menggunakan metode analisis pragmatik terhadap bahasa yang digunakan di dalam Maidreamin. Hasil analisis menunjukkan bahwa Maidreamin melakukan simulasi dunia fantasi di dalam kafenya. Hasil simulasinya (simulacra) berupa negeri dongeng dengan latar tempat, karakter, bahasa, dan beberapa unsur fantasi yang unik. Simulacra tersebut berfungsi sebagai pemulihan (recovery), pelarian diri (escape) dan hiburan (consolation) bagi pengunjung.

Maid café is one of the most popular tourist destinations in Japan, especially in Akihabara. Maid cafes are cafes with waiters playing role as maids and treating customers as their master and princess. This paper discusses the aspect of simulacra in maid café by analyzing the concept of fantasy world in Maidreamin, a maid café in Akihabara. This research uses theory of simulacra by Jean Baudrillard (1981) and the fantasy theory by J.R.R. Tolkien (1947). This research uses pragmatic analysis method of the language used in Maidreamin. The analysis shows that Maidreamin simulates a fantasy world within the café manifested in a shape of fairyland consists of unique place, characters, language, and some fantasy elements. The simulacra functions as a recovery, escape and consolation for the visitors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pam Nilan
"ABSTRAK
Indonesian youth culture is sometimes depicted through a moral panic discourse about mixed sex socializing. In this article, the authors challenge that view by presenting some ethnographic material on young Muslim Indonesians of both sexes socialising in an internet café and gathering during Ramadhan in a mall in Solo, Central Java. Young Indonesians enact everyday youth culture through the negotiation of space, time, and technology within the strong discourse of moral propriety and gender separation advised by contemporary Islam. The intense social bonding between same sex age peers provides security and reassurance for young men and women in the transition to adulthood. Technology is now integral to this bonding."
Faculty of Humanities University of Indonesia, 2014
909 UI-WACANA 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khofifah Khairyah
"Café Rumi adalah suatu komunitas Sufi yang menyajikan potret dakwah untuk mewadahi masyarakat perkotaan yang sebagian besar mengalami problematika dalam aspek spiritualitas. Komunitas di Café Rumi Jakarta memiliki pengaruh terhadap peningkatan rohani para anggota komunitas dan pengunjungnya. Penelitian ini akan membahas tentang analisis penerapan metode Sufi healing dalam kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data, kemudian memaparkan dalam bentuk narasi berdasarkan data wawancara, observasi yang telah diperoleh dan dilengkapi dengan dokumentasi berupa foto, dan agenda kegiatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk penerapan metode Sufi Healing melalui pelaksanaan kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat tiga kegiatan komunitas di Café Rumi Jakarta yaitu Dzikir Khwajagan, kajian al-Qur’an dan tasawuf, dan Whirling Dervishes. Dari ketiga kegiatan tersebut terindikasinya elemen-elemen metode Sufi Healing.

Café Rumi is a Sufi community that presents a portrait of da'wah to accommodate urban communities, most of whom experience problems in the spiritual aspect. The community at Café Rumi Jakarta has an influence on the spiritual uplift of community members and visitors. This study will discuss the application of the Sufi Healing method in community activities at Café Rumi Jakarta. The research method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, namely by analyzing the data, then describing it in the form of a narrative based on interview data, observations that have been obtained and equipped with documentation in the form of photos, and an agenda of activities. This study aims to determine the form of the application of Sufi Healing through the implementation of community activity programs at Café Rumi Jakarta. In this study, it was found that there were three community activities at Café Rumi Jakarta, namely Dhikr Khwajagan, study of the Koran and Sufism, and Whirling Darwis. From the three activities, the elements of the Sufi Healing method are indicated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Prajaya
"Penggunaan strategi imitasi sebagai bagian dari pengembangan produk baru tampaknya merupakan suatu fenomena yang tidak dapat terelakkan, baik hanya sekedar meniru dan membajak suatu produk atau malah melakukan suatu adaptasi kreatif yang mampu membuat produk tersebut lebih baik dari produk yang lama. Strategi imitasi sebenarnya sudah lama diterapkan dan merupakan hal yang lumrah diterapkan di dunia bisnis dengan berbagai cara. Negara Jepang yang sekarang terkenal mempunyai teknologi yang tangguh bahkan juga menerapkan strategi imitasi di berbagai produk seperti kamera, otomotif; serta berbagai perlengkapan elektronik.
Fenomena strategi imitasi dan tiru meniru juga terjadi di Indonesia. Sebagai contoh adalah pemakaian warna biru perusahaan taksi Blue Bird yang dipercaya konsumen pada banyak taksi di Jakarta (Susianto, 1999). Strategi imitasi product pirates dapat dilihat secara jelas di Mangga Dua, Jakarta atau di Tanggul Angin, Jawa Timur. Kawasan Mangga Dua di Jakarta merupakan tempat yang dituju bila konsumen membutuhkan software, kaset atau vcd bajakan berharga murah. Bila konsumen menginginkan tas, dompet dan sepatu kulit dengan merk terkenal dengan harga murah dapat pergi ke kawasan Tanggul Angin di Jawa Timur tempat dijualnya tas, dompet atau sepatu bajakan (Kasali, 2000).
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rizky Akbar
"Pekerja Musik Café pada Industri Pariwisata di Bali menerangkan dua hal penting: iterseksi yang terjadi pada pembacaan mikro pekerja kreatif dan rasionalitas yang terbangun melalui catatan sejarah panjang dari turbulensi yang hadir dan menerpa Industri Pariwisata tersebut. Relasi yang telah tumbuh secara organik jauh sebelum perbincangan Ekonomi Kreatif mencuat melalui kajian akademik. Membaca Pekerja Musik Café dalam konteks Bali tidak sesederhana merentangkan narasi optimalitas kreatif, struktur ekonomi, dan penempuhan risiko. Tulisan ini berargumen bahwa pariwisata dalam kacamata industri dapat menjadi arena relasional, yang didalamnya terdapat Pekerja Musik Café, sub-sektor Hiburan dan Rekreasi, sub-sektor Akomodasi, dan Wisatawan yang berjalan dalam konstruksi strategis pada andil kepentingan masing-masing. Relasi timbal balik demikian memberikan semacam normalitas pada peristiwa kerentanan yang dalam, dialami, serta direkonfigurasi melalui catatan turbulensi pada Industri Pariwisata. Data diperoleh melalui studi etnografi, studi literatur, dan pembacaan pada teks kultural yang diproduksi legal melalui organ pemerintah.

Café Musician on the Tourism Industry in Bali explains two important things: the intersection that occurs in the micro-reading of creative labour and the rationality that is awakened through the long historical record of turbulence that is present and hits the Tourism Industry. Relationships that have grown organically long before the discussion of Creative Economy emerged through academic studies, making context is not as simple as stretching out a narrative of creative optimality, economic structure, and risk-taking. This thesis argues that the Tourism Industry can be a relational arena, in which there are Café Musicians, Entertainment and Recreation sector, the Accommodation sector, the F&B sector, and Tourists who are running in strategic construction on their respective interests. Such reciprocal relations provide normality to deep vulnerability and precarity events, experienced and reconfigured through turbulence records. Data were obtained through fieldwork, literature studies, and readings on legally produced texts or documents through government agencies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esa Jati Natyakalyana
"Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kafe dapat berfungsi sebagai tempat mengartikulasi dan melestarikan budaya melalui studi kasus kafe-kafe yang dijalankan oleh kaum Depok, yaitu Tante Thea Snoephuis dan Jacob Koffie Huis. Metode yang digunakan adalah pendekatan etnografi, yaitu melalui observasi partisipan dan wawancara di kedua kafe tersebut dari bulan November 2023 hingga Maret 2024. Selanjutnya konten Instagram @tantetheasnoephuis dan @jacob.koffie juga digunakan sebagai data pendukung penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kafe yang menjadi objek penelitian berfungsi sebagai ruang nostalgia dan negosiasi identitas bagi kaum Depok. Melalui pengaturan interior, menu makanan, dan konten Instagram, kaum Depok mengartikulasikan identitas dan sejarah mereka yang diabaikan oleh pemerintah dan tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kafe sebagai ruang publik memiliki peran penting dalam proses pelestarian budaya dan identitas bagi kaum Depok, menunjukkan upaya mereka dalam mempertahankan eksistensi dan identitas di masyarakat Depok kontemporer.

This research explores how cafés can function as places to articulate and preserve culture through case studies of cafés run by kaum Depok, namely Tante Thea Snoephuis and Jacob Koffie Huis. The method used is an ethnographic approach, through participant observation and interviews at both cafes from November 2023 to March 2024. Furthermore, Instagram content @tantetheasnoephuis and @jacob.koffie was also used as supporting data for this research. The results show that the two cafés function as nostalgic spaces and identity negotiations for the Depok community. Through interior settings, food menus, and Instagram content, the Depok people articulate their identity and history that is ignored by the government and not widely known by the public. This research also shows that cafes as public spaces play an important role in the process of preserving culture and identity for the Depok people, demonstrating their efforts to maintain their existence and identity in contemporary Depok society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library