Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhmal Kenan
"Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana pemaknaan dan bentuk partisipasi laki-laki dalam care work pada program penurunan stunting di Kelurahan Bojong Pondok Terong. Studi-studi terdahulu telah menunjukkan bahwa partisipasi laki-laki dalam care work berdampak positif pada kesehatan ibu dan anak, meski sering terhambat oleh pandangan maskulinitas dan stereotip gender. Meskipun telah ada studi yang membahas partisipasi laki-laki dalam care work mengenai stunting, namun hanya membahas partisipasi laki-laki dalam domestik care work sebagai peran ayah dan tidak membahas partisipasi laki-laki dalam community care work. Sehingga, kontribusi laki-laki dalam care work, baik di tingkat domestik maupun komunitas, sangat penting untuk mengurangi stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan berupa metode pengambilan data wawancara mendalam. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan laki-laki memaknai dan merasa bertanggung jawab untuk berpartisipasi dalam pekerjaan care work di rumah dan komunitas, termasuk tugas rumah tangga, merawat anak, dan program penanganan stunting. Namun, perubahan signifikan dalam partisipasi mereka belum terlihat. Hal ini dikarenakan, partisipasi laki-laki dalam pekerjaan care work masih terbatas dan belum setara dengan perempuan, dikarenakan persepsi masyarakat dan konsep tradisional maskulinitas yang cenderung apatis terhadap pekerjaan perawatan. Kemudian, di komunitas meski perempuan sering diandalkan untuk pekerjaan perawatan di berbagai area, pekerjaan ini seringkali kurang dihargai.

This study aims to explain the meaning and forms of male involvement in care work in the Bojong Pondok Terong Village stunting reduction program. Previous studies have shown that men's involvement in care work has a positive impact on maternal and child health, although views of masculinity and gender stereotypes often hamper it. Although there have been studies that discuss men's involvement in care work regarding stunting, they only discuss men's involvement in domestic care work as a father's role and do not discuss men's involvement in community care work. Thus, the contribution of men in care work, both at the domestic and community levels, is very important to reduce stunting. This research uses a qualitative approach and data collection using in-depth interviews. The findings in this study show that men interpret and feel responsible for participating in care work at home and in the community, including household tasks, caring for children, and stunting prevention programs. However, significant changes in their involvement are yet to be seen. This is because men's involvement in care work is still limited and not equal to that of women, due to societal perceptions and traditional concepts of masculinity that tend to be apathetic towards care work. Furthermore, in communities where women are often relied upon for care work in various areas, this work is often undervalued."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raina Rizky Ramadhianty Puteri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan state ibuism pada program kesehatan Pos Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Program tersebut merupakan program Kementerian Kesehatan guna mengendalikan penyakit tidak menular dengan melakukan deteksi dini PTM, melakukan penyuluhan dan rujukan jika diperlukan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam perawatan kesehatan masyarakat lewat program pemerintah. Namun, penelitian sebelumnya masih belum membahas latar belakang keikutsertaan perempuan dalam upaya menyukseskan program pemerintah, khususnya Posbindu PTM. Peneliti berargumen bahwa state ibuism dapat mendasari pemaknaan serta motivasi kader Posbindu PTM untuk melakukan care work dalam lingkup komunitas. Penelitian ini menemukan bahwa peran perempuan dalam program Posbindu PTM didasari atas konstruksi gender tradisional di masyarakat yang juga dilegitimasi oleh pemerintah dan dalam temuan ini juga didasari atas nilai agama. Hal ini juga mendasari pemaknaan kader atas keterlibatan mereka dalam program Posbindu PTM. Namun demikian, telah ada kesadaran atas pentingnya penghargaan terhadap kader karena telah menjalani program Posbindu PTM karena care work yang dilakukan perempuan kurang dihargai. Selain itu, dukungan pemerintah atas program Posbindu PTM juga dinilai masih belum maksimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dengan beberapa metode pengambilan data seperti wawancara mendalam kepada stakeholder terkait, ketua Posbindu PTM, tokoh setempat, dan peserta Posbindu PTM. Selain itu, data juga dikumpulkan melalui observasi, focus group discussion, dan photo-elicitation interviews kepada kader Posbindu PTM.

This study aims to explain the population in the Integrated Non-Communicable Disease Service Post (Posbindu PTM) health program. The program is a Ministry of Health program to control non-communicable diseases by conducting early detection of PTM and providing counseling and referrals if necessary. Previous studies have shown that women are important in public health care through government programs. However, previous studies have not discussed the background of women's participation in efforts to make government programs successful, especially Posbindu PTM. Researchers argue that state leadership can underlie the development and motivation of Posbindu PTM cadres to carry out community service in the community. This study found that the role of women in the Posbindu PTM program is based on traditional gender construction in society which is also legitimized by the government and in this finding is also based on religious values. This is also the basis for the development of cadres for their involvement in the Posbindu PTM program. However, there has been an awareness of the importance of appreciation for cadres for undergoing the Posbindu PTM program because the care work carried out by women is less appreciated. In addition, government support for the Posbindu PTM program is also considered less than optimal. This study uses a qualitative approach and data collection with several data collection methods such as in-depth interviews with relevant stakeholders, the head of Posbindu PTM, local figures, and Posbindu PTM participants. In addition, data was also collected through observation, focus group discussions, and photo-elicitation interviews with Posbindu PTM cadres."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marini Purnamasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aktivisme perempuan dalam pengelolaan bank sampah dengan fokus pada ideologi gender. Dalam konteks ini, penelitian ini menggunakan konsep state ibuism yang dikemukakan oleh Suryakusuma (2011) untuk menganalisis keterlibatan perempuan dalam program Bank Sampah Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Data penelitian ini dikumpulkan melalui pendekatan kualitatif menggunakan metode observasi, FGD, Photo-elicitation interview, dan wawancara mendalam. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam program Bank Sampah Rawa Panjang didorong oleh konstruksi sosial yang terkait dengan peran ideal perempuan sebagai perpanjangan tangan untuk program negara. Program bank sampah di Rawa Panjang dapat dianggap sebagai manifestasi dari teori state ibuism dalam konteks modern. Ketimpangan partisipasi gender dalam program bank sampah ini disebabkan oleh konstruksi sosial dan propaganda pemerintah yang terkait dengan domestikasi perempuan dan peran mereka dalam care work. Perempuan pengelola bank sampah di Rawa Panjang memberikan makna yang signifikan terhadap aktivitas care work di dalam bank sampah. Sebagai ibu rumah tangga yang mayoritas mengelola sampah, mereka mengisi kekosongan yang ada dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan lingkungan. Meskipun bank sampah merupakan program pemerintah, pemerintah kurang memberikan apresiasi yang memadai terhadap peran perempuan ini, yang mengakibatkan kerentanan mereka karena imbalan yang rendah.

This study aims to illustrate women's activism in waste bank management with a focus on gender ideology. In this context, the study utilizes the concept of "state ibuism" proposed by Suryakusuma (2011) to analyze women's involvement in the Bank Sampah Rawa Panjang program in Bojonggede, Bogor Regency. The data for this research were collected through a qualitative approach using methods such as observation, focus group discussions (FGDs), photo-elicitation interviews, and in-depth interviews. The findings of the study reveal that women's participation in the Bank Sampah Rawa Panjang program is driven by social constructions associated with the ideal role of women as an extension of the state's programs. The waste bank program in Rawa Panjang can be seen as a manifestation of the theory of state ibuism in a modern context. Gender participation gaps within the waste bank program are caused by social constructions and government propaganda related to the domestication of women and their roles in care work. Women managing the waste bank in Rawa Panjang contribute significantly to the activities of care work within the waste bank. As predominantly housewives, they fill the void in household waste and environmental management. However, despite being a government program, there is a lack of adequate appreciation given to these women, which leaves them vulnerable due to low."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library