Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nadia Maulida
"Character merchandising is the exploitations of fictional characters which aims to attract people who have the affinity with such fictional character in buying merchandises or goods sold in the market. Fictional characters which are being exploited are protected by copyright law. Character merchandising involves the adaptations and reproductions of copyrighted works which are the economic rights of the creator or copyright holder as stipulated under the copyright law. Therefore, lawful character merchandising activities shall be based on the permission of the creator or copyright holder of such fictional character. In order to get the economic rights served, fictional character creators or copyright holders shall achieve economic benefit in the form of royalty fee paid by the authorized party who uses its fictional characters.
Penggunaan karakter untuk barang dagangan adalah eksploitasi karakter fiksi yang bertujuan untuk menarik pembeli yang menyukai karakter fiksi tersebut, untuk membeli barang dagangan yang dijual di pasaran. Karakter fiksi yang dieksploitasi tersebut dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Penggunaan karakter untuk barang dagangan melibatkan proses adaptasi dan reproduksi karya cipta yang merupakan hak ekonomi pencipta atau pemegang hak cipta sebagaimana diatur dalam undang-undang hak cipta. Oleh karena itu, untuk menggunakan karakter fiksi secara sah menurut hukum, haruslah didasarkan pada izin dari pencipta atau pemegang hak cipta karakter fiksi tersebut. Pencipta karakter fiksi atau pemegang hak cipta memperoleh keuntungan ekonomi berupa royalti yang dibayarkan oleh pihak yang diberikan izin untuk menggunakan karakter fiksi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69107
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shinta Kumalasari
"
ABSTRAK Skripsi ini membahas media mix yang menggabungkan berbagai media untuk menyampaikan pesan periklanan tertentu. Skripsi ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk menjelaskan penggunaan media yang dipakai dalam konten Jepang, yakni Uta no Prince-sama. Konten media yang digunakan adalah game, animasi, media cetak, CD, DVD, game smartphone, dan sebagainya. Selain media mix, produsen juga memanfaatkan potensi karakter dengan melakukan character merchandising. Dengan menggabungkan kedua hal tersebut tercipta simbiosis mutualisme antara fans sebagai konsumen dan produsen sebagai pembuat media. Serta penggunaan internet sebagai penyebar informasi mengenai konten.
ABSTRACT Media mix is a form of a promotion by incorporating various media for sending an advertisement message. This research using descriptive analysis method explains the use of media mix from a Japanese content called Uta no Prince sama. The media contents that were involved in this creation are game, animation, books, CDs, DVDs, smartphone games and so on. Other than media mix, the makers of the content used the potential of the character to create character merchandising. The results of collaborating it, is the mutual symbiosis of fans consuming the media and merchandises, and the makers producing it. Also the main use of internet to spread information about the content."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65762
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library