Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Syarif Hidayatullah
"Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga.
Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan.

The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience.
Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future.
Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Yogi Triana
"ABSTRAK
Kualitas hidup dari Anak Berkebutuhan Khusus ABK dipengaruhi oleh kemampuannya dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, khususnya dengan teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengalaman teman sebaya berinteraksi dengan ABK yang menjalani pendidikan di sekolah inklusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif fenomenologi melalui teknik wawancara mendalam secara semi terstruktur terhadap delapan partisipan yang berusia 10-13 tahun dari sekolah inklusi di kota Depok. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema, yaitu dia berbeda, kekesalan terhadap ABK, misalnya aku jadi mereka, seru main sama dia, perlakuan guru pada ABK, dan ragam respon orangtua ABK. Kekesalan dan perasaan empati terhadap ABK menjadi pengalaman yang dominan dirasakan teman sebaya saat berinteraksi dengan ABK tergantung dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan ABK. Selanjutnya, diharapkan adanya peran kolaboratif semua pihak, baik perawat maupun warga sekolah untuk menunjang keberlanjutan interaksi yang positif antar ABK dengan teman sebaya. Kata kunci: Anak berkebutuhan khusus, berinteraksi, sekolah inklusi, teman sebaya.

ABSTRACT
The quality of life of the Children with Special Needs CWSN is influenced by his ability to socialize, especially with their peers. The purpose of this study is to obtain an overview of peer experiences interacting with the CWSN in inclusive schools. This research used qualitative descriptive phenomenology method through semi structured in depth interview technique for eight participants age 10 13 years old from inclusive school. The results identified six themes including he she is different, resentment to the CWSN, if I were them, excited to play with him, teacher treatment to CWSN, and various responses of CWSN parents. Feeling of annoyance and empathy towards to the CWSN becomes the most experience felt by peers when interacting with the CWSN depending on their attitudes and behaviors. Furthermore, the collaborative role of all parties is needed, both nurse and school residents to support the sustainability of positive interactions between the CWSN with peers. Keywords Children with special needs, inclusive school, interaction, peers"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Pursitasari
"

Dukungan keluarga diperlukan untuk memandirikan anak berkebutuhan khusus dalam melakukan kebersihan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan melakukan kebersihan diri pada ABK. Dukungan keluarga meliputi dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan penghargaan. Desain penelitian cross sectional dengan 84 responden orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan dengan cara responden mengisi kuesioner yang terdiri dari 3 kuesioner.. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik ABK dengan kebersihan diri, tidak ada hubungan antara karakteristik orangtua dengan kebersihan diri (p>0,05)  , ada hubungan antara dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan penghargaan dengan kebersihan diri (p<0,005), dukungan yang paling berpengaruh yaitu dukungan informasi, dukungan emosional dan dukungan penghargaan.  Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan informasi ,dukungan  instrumental, dukungan emosional dan dukungan  penghargaan dengan kebersihan  yang ditunjukkan oleh uji Chi Square. Rekomendasi dalam penelitian ini dilakukan penelitian pada kebersihan diri yang lain dan dilakukan dengan metode kualitatif.

 


Family support is needed to empower the children with special needs in performing personal hygiene. This study aims to identify the relationship of family support with the ability to do a personal hygiene in children with special needs. Family support includes information support, instrumental support, emotional support and appreciation support. The study design was cross sectional with 84 parents who had children with special needs. The study was conducted by the respondents who filled out a questionnaire was consisting of 3 questionnaires (questionnaire A about characteristics of children with special needs and parental characteristics, questionnaire B about family support and questionnaire C about personal hygiene). The results showed there was no relationship between the characteristics of children with special needs with personal hygiene, there was no relationship between parental characteristics and personal hygiene (p> 0.05). There was a relationship between information support, instrumental support, emotional support and appreciation support with personal hygiene (p <0.005), the most influential support namely appreciation support. In conclusion, there was a significant relationship between information support, instrumental support, emotional support and appreciation support the ability of children with special needs for the personal hygiene. Recommendations in this study carried out research on other personal hygiene and carried out by qualitative methods.

 

"
2019
T53297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatuz Zulfia
"Jumlah anak berkebutuhan khusus di dunia dan Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Ibu sebagai pengasuh utama anak berkebutuhan khusus mengalami tantangan dalam menjalankan peran pengasuhannya, terlebih pada ibu bekerja memiliki tanggung jawab lain di luar rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman ibu bekerja dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui waancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur. Jumlah partisipan yang didapat hingga mencapai saturasi data adalah 11 orang yang menghasilkan 7 tema sebagai berikut: 1) merasa tidak maksimal dalam menjalankan peran, 2) melakukan manajemen diri untuk menyeimbangkan peran, 3) motivasi untuk bekerja, 4) kebutuhan untuk menjalankan peran pengasuhan, 5) memiliki sumber dukungan dalam menjalankan peran pengasuhan, 6) merasakan aspek positif dari merawat ABK, dan 7) memiliki harapan ibu untuk anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini dapat mengidentifikasi sumber dukungan, kebutuhan, manajemen diri ibu, aspek positif, dan harapan yang dimiliki ibu. Ibu yang bekerja masih dapat tetap menjalankan peran pengasuhannya pada anak berkebutuhan khusus dengan terpenuhinya sumber dukungan, kebutuhan, dan manajemen diri ibu yang positif. 

The number of children with special needs in the world and Indonesia shows an increase from year to year. Mothers as primary caregivers for children with special needs experience challenges in carrying out their caregiving role, especially in working mothers who have other responsibilities outside the home. The purpose of this study is to explore the experience of working mothers in caring for children with special needs. This study uses a qualitative descriptive method by collecting data through in-depth interviews using semi-structured interview guidelines. The number of participants obtained until reaching saturation of data is 11 people who produce 7 themes as follows: 1) feel not optimal in carrying out the role, 2) self-management to balance the role, 3) motivation to work, 4) the need to carry out the role of caregiving, 5) have a source of support in carrying out the care role, 6) feel the positive aspects of caring for ABK, and 7) have a mother's expectation for children with special needs. This research can identify the source of support, needs, self-management of mothers, positive aspects, and expectations of mothers. Working mothers can still carry out their caregiving role in children with special needs with the fulfillment of a positive source of support, needs, and self-management of mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwitia Dyah Noviyati
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program Taman Anak Sejahtera Yayasan Sayap Ibu (TAS YSI) bagi anak-anak berkebutuhan khusus serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya terkait dengan tumbuh kembang sebagai pemenuhan hak anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan 5 orang informan penelitian. Temuan lapangan penelitian menggambarkan proses stimulasi terhadap perkembangan anak berkebutuhan khusus melalui layanan pendidikan dan layanan kesehatan dalam pelaksanaan program TAS YSI, perubahan pada aspek perkembangan anak setelah mengikuti layanan, serta kendala menghambat berjalannya pelaksanaan program. Hasil penelitian membahas pelaksanaan program TAS YSI sebagai pendidikan anak usia dini, pelaksanaan program TAS YSI dalam meningkatkan aspek perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional sebagai pemenuhan hak tumbuh kembang anak, serta bagaimana kendala dalam pelaksanaan program TAS YSI terkait dengan tumbuh kembang sebagai pemenuhan hak anak. Pada akhir penelitian terdapat saran bagi pihak lembaga TAS YSI dan orang tua peserta program TAS YSI agar kualitas pelayanan dapat ditingkatkan menjadi lebih optimal.

This study aims to illustrate how the Taman Anak Sejahtera program at Yayasan Sayap Ibu (TAS YSI) for children with special needs and the obstacles faced in implementing the program are related to child’s development tasks as fulfillment of children's rights. This study uses a qualitative approach with descriptive design. The sampling technique used was purposive sampling technique with 5 research informants. The findings illustrate the stimulation process for the development of children with special needs through education and health services in the implementation of the TAS YSI, changes in aspects of child development, and obstacles to the implementation of the program. The results of the study discussed how the implementation of the TAS YSI program as early childhood education, how the implementation of the TAS YSI enhances aspects of physical-motor development, cognitive development, language development, and social-emotional development as the fulfillment of children's development rights, and how the obstacles in implementing the TAS YSI program are related to child’s development tasks as fulfillment of children's rights. At the end of the study there were suggestions for the TAS YSI and parents of the students at TAS YSI so that service quality could be improved to be more optimal.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimny Hilda Fauzia
"ABSTRAK
Anak berkebutuhan khusus seringkali mengalami kesulitan untuk menguasai kemampuan sosial emosional sebagaimana anak lain seusianya, padahal kemampuan tersebut penting agar anak dapat menjalin interaksi yang positif dengan lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial dari lingkungan dapat membantu anak menguasai kemampuan sosial emosional, namun pengetahuan yang minim dari masyarakat Indonesia mengenai kebutuhan khusus membuat masyarakat ragu untuk memberikan dukungan secara langsung dan justru memberikan dukungan pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Jika mengacu pada model Bioekologikal Bronfenbrenner, dukungan sosial yang diterima orang tua tetap dapat memberikan pengaruh pada kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus melalui peran orang tua. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh setiap bentuk dukungan sosial terhadap kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus melalui peran variabel penerimaan orang tua pada anak. Penelitian ini melibatkan 291 responden dari berbagai daerah di Indonesia. Analisis dilakukan dengan analisis jalur dengan program IBM SPSS 22 dan R versi 3.4.2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dalam bentuk emosional dan kelompok dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus melalui variabel penerimaan orang tua. Dukungan sosial dalam bentuk nyata dan informasi dapat memberikan pengaruh langsung pada kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus tanpa melalui variabel penerimaan orang tua pada anak.

ABSTRACT
Children with special needs often have difficulty mastering the social-emotional ability, even though this ability is important thus children can establish positive interactions with the surrounding environment. Social support from the environment can help them to overcome that difficulty, but the minimal knowledge of Indonesian people about special needs make people hesitate to provide direct support for them. People choose to provide social support to parents of children with special needs. According to Bronfenbrenner Bioecological model, social support received by parents can still helpful to develop social-emotional ability of children with special needs through the role of parents. Therefore, this study aims to know the effect of each form of social support for the social-emotional ability of children with special needs through the role of parental acceptance on children. This study involved 291 respondents from various regions in Indonesia. The analysis was performed by regression analysis and path analysis with the IBM SPSS 22 and R version 3.4.2 program. The results of this study indicate that The results of this study indicate that social support in the form of emotional and group can affect the social-emotional ability of children with special needs through the variable of parental acceptance on children. Social support in the form of real and information directly affect the social-emotional ability of children with special needs."
2019
T55046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Batti
"Skripsi ini membahas mengenai stresor-stresor dalam bekerja yang dihadapi oleh guru-guru di SMPLB Khusus YPAC Jakarta, dan manajemen job stress mereka. Melalui wawancara dengan tiga informan yang merupakan guru dari masingmasing kelompok pada SMPLB Khusus YPAC Jakarta, hasil-hasil penelitian ini adalah bahwa stresor-stresor dalam bekerja yang dihadapi oleh guru-guru di SMPLB Khusus YPAC Jakarta adalah stresor yang berhubungan dengan peran dan stresor dari luar lingkungan kerja, serta mereka mengadopsi semua tahapan dalam manajemen job stress.

This research discusses about stressors in job faced by teachers in SMPLB Khusus YPAC Jakarta, and their job stress management. Through interview with three informers who are the teachers from each group in SMPLB Khusus YPAC Jakarta, results of this research are that the stressors in job faced by teachers in SMPLB Khusus YPAC Jakarta are stressor that connect to roles and stressor from outside work area, also they adopt all steps of job stress management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wirza Feny Rahayu
"Menjadi orang tua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan suatu tantangan karena mereka cenderung memiliki perasaan yang dimanifestasikan dalam bentuk kehilangan keberhargaan diri, merasa sedih dan bersalah, sulit menerima dan berduka bahkan berisiko lebih besar untuk mengalami stres dalam pengasuhan atau pendampingan anak. Keadaan ini dapat memengaruhi kondisi psikologis anak yang berdampak negatif pada kemampuan sosial emosional mereka. Padahal, hubungan antara orang tua dengan anak merupakan pengaruh utama yang membentuk kemampuan sosial emosional anak. Oleh sebab itu, sangat diperlukan peranan dan dukungan dari kedua orang tua dalam meminimalkan dampak tersebut dengan penerimaan dari orang tua. Dalam proses penerimaan orangtua, terdapat beberapa aspek yang berkontribusi pada kesehatan mental orang tua, diantaranya parenting self-efficacy yang merupakan keyakinan orang tua bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas mereka sebagai orang tua. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau lebih jauh mengenai pengaruh penerimaan orang tua terhadap kemampuan sosial emosional anak berkebutuhan khusus melalui parenting self-efficacy. Penelitian ini melibatkan 291 partisipan dari berbagai daerah di Indonesia. Analisis dilakukan dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan parenting self-efficacy terbukti memediasi pengaruh penerimaan orang tua terhadap kemampuan sosial emosional anak dengan kebutuhan khusus (B = 0.205) signifikan pada Los 0.05. Begitu pula dengan pengaruh penerimaan orang tua terhadap parenting self-efficacy (B = 0.589) dan pengaruh parenting self-efficacy terhadap kemampuan sosial emosional anak dengan kebutuhan khusus (B = 0.431) serta pengaruh penerimaan orang tua terhadap kemampuan sosial emosional anak dengan kebutuhan khusus (B = 0.338) signifikan pada Los 0.05.

Being the parent of children with special needs is a challenge because they tend to have feelings that are manifested in the form of losing self-worth, feeling sad and guilty, difficult to accept and grieving even at greater risk to experience stress in caring for the children. This situation can affect the childrens psychological condition which negatively impacts their social-emotional abilities. In fact, the relationship between children and parents is the main influence that shapes childrens social-emotional abilities. Therefore, it is very necessary the role and support of both parents in minimizing these impacts with parental acceptance. In the process of parental acceptance, there are several factors that contribute to the mental health of parents, including parenting self-efficacy which is the belief of parents, the ability to carry out their duties as parents. Therefore, the purpose of this study is to further review the influence of parental acceptance on the social-emotional abilities of children with special needs through parenting self-efficacy. This study involved 291 participants from various regions in Indonesia. The analysis was carried out with path analysis. The results of this study found that parenting self-efficacy succeeded in mediating the influence of parental acceptance on the social-emotional abilities of special needs children (B=0.205), significant at Los 0.05. Similarly, the influence of parental acceptance on parenting self-efficacy (B=0.589) and parenting self-efficacy on the social-emotional abilities of children with special needs (B=0.431) and also the influence of parental acceptance on the social-emotional abilities of children with special needs (B=0.338) was significant at Los 0.05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Nurul Fitriani
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mindfulness guru dan mastery motivation pada Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB). Mindfulness guru diukur dengan Mindful Attention Awareness Scale (Brown dan Ryan, 2003) yang diisi oleh 69 orang guru. Mastery Motivation siswa diukur dengan Dimensions of Mastery Questionnaire 18 (Morgan, 2015) yang dinilai oleh guru terhadap 258 siswa berkebutuhan khusus dari kelas satu hingga kelas enam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor mindfulness guru cenderung tinggi. Skor mindfulness cenderung berbeda pada usia guru yang berbeda. Sedangkan jenis kelamin, pendidikan terkahir, dan lama mengajar tidak dapat menunjukkan perbedaan mindfulness yang signifikan. Berdasarkan dimensi-dimensi yang ada pada mastery motivation (cognitive/object persistence, gross motor persistence, social persistence with adult, social persistence with children, mastery pleasure, frustration/anger, sadness/shame, general competence), ditemukan perbedaan yang signifikan berdasarkan jenis kebutuhan khusus siswa.
Penelitian ini juga menemukan perbedaan yang signifikan pada dimensi frustration/anger dan sadness/shame berdasarkan jenjang kelas siswa. Sementara tidak ada perbedaan yang signifikan pada dimensi-dimensi mastery motivation pada siswa SLB berdasarkan jenis kelamin, usia siswa, dan tingkat keparahan kebutuhan khusus yang dialami oleh siswa.

The purpose of this study was to investigate the teachers` mindfulness and special needs student`s mastery motivation in special school. Mindfulness was measured using Mindful Attention Awareness Scale (Brown and Ryan, 2003) to 69 teachers. Mastery motivation was measured using Dimensions of Mastery Questionnaire (Morgan, 2015) rated by teachers on 258 students which was enrolled on 1st until 6th grade in special school.
The results showed that most of the teachers have high score in mindfulness. This study found that teacher`s age affect teacher`s mindfulness while gender, level of education, and teaching time have no effect on teacher`s mindfulness score.
It was also found that student`s mastery motivation is significantly different based on the type of special needs in all dimensions. The dimensions of frustration/anger and sadness/shame are significantly different based on school level. There were no differences on mastery motivation based on gender, age, and the severity of needs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>