Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dahlan
Abstrak :
Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 30 Nopember 1957, Presiden Soekarno mengunjungi Perguruan Cikini di Jalan Cikini no. 76 Jakarta Pusat. Di perguruan yang jenjang pendidikan dasar dan menengah itu banyak pejabat tinggi negara yang memasukkan putra-putrinya untuk belajar.1 Kunjungan Presiden Soekarno untuk memenuhi undangan Johan Sirie ( Direktur Percetakan Gunung Sari) dan Sumadji Muhammad Sulaimani (Kepala Perguruan Cikini) sebagai panitia penyelenggara,2 sehubungan dengan putra-putrinya (Muhammad Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarno Putri) yang belajar di sekolah tersebut, untuk menyaksikan Lustrum III , yaitu perayaan 15 tahun berdirinya Perguruan Cikini. Dalam perayaan tersebut, selain sebagai anggota panitia penyelenggara, juga Megawati sebagai penjaga stand.3
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T1607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Susilowati Sorohadmojo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Norma Dorine
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, perubahan pola penyakit dimasa yang akan datang serta tuntutan masyarakat untuk mendapatkan suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi akan menyebabkan biaya pelayanan kesehatan menjadi semakin mahal. Dengan demikian manajemen keuangan dirumah sakit menjadi sedemikian penting sehingga memerlukan suatu sistem pengelolaan keuangan secara profesional yang dimulai dari perencanaan sampai pada pengendalian keuangan yang baik.

Dalam penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja suatu rumah sakit diperlukan informasi mengenai besarnya biaya satuan unit pelayanan sehingga dapat ditetapkan tarif pelayanan mengikuti kebijakan tarif yang telah digariskan oleh rumah sakit.

Penelitian ini melakukan perhitungan biaya satuan di unit ginjal hipertensi Rumah Sakit PGI CIKINI dengan 2 cara perhitungan biaya satuan yaitu analisis biaya dengan metode double distribution dan analisis titik impas.

Hasil penelitian perhitungan biaya satuan dengan analisis biaya didapatkan biaya satuan sebesar Rp.161.200,dan perhitungan dengan analisis titik impas didapatkan biaya satuan sebesar Rp.151.348, pada jumlah layanan sebanyak 7735 per tahun.

Perhitungan biaya satuan memakai cara analisis titik impas adalah lebih sesuai untuk dipergunakan di unit ginjal hipertensi R.S.PGI CIKINI oleh karena pembebanan biaya operasional adalah berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung sehingga dapat dilakukan pemisahan antara biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Aplikasi beberapa model tentang hubungan antara biaya, jumlah layanan dan laba operasional memberikan gambaran kepada R.S.PGI CIKINI mengenai penentuan tarif pelayanan di unit ginjal hipertensi dengan mengingat misi rumah sakit.

Daftar bacaan 21 (1989 - 1991)
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine Devina
Abstrak :
Pemukiman padat penduduk dalam area perkotaan selalu diperhadapkan dengan permasalahan keterbatasan ruang. Situasi ini mengakibatkan penggunaan ruang publik secara spesifik pada gang untuk penggunaan eksklusif dari penghuni, seperti memasak, mencuci, dan berjualan. Skripsi ini akan membahas tentang strategi pembentukan ruang publik menjadi ruang interior individu sebagai analogi dari proses mengkoleksi oleh Walter Benjamin, mulai dari memilih, membawa ke dalam, dan menampilkan. Metode kualitatif digunakan untuk melihat proses dan hasil dari interiorisasi dalam ruang publik yang dalam skripsi ini berlokasi di Kampung CikiniAmpiun, Jakarta Pusat. Melalui pembahasan ditemukan bahwa proses dan hasil dari interiorisasi individual tidak lagi terpisah satu sama lain melainkan berhubungan satu sama lain melalui relasi sosial.
High density settlements in an urban area are always confronted with the lack of space issue. This situation leads to the use of public space specifically the alley as a circulation space for exclusive uses of the inhabitants, such as cooking, cleaning, and selling. This study will discuss about the strategy of making a public space into an individual interior space as an analogy of collecting process by Walter Benjamin, from choosing, bring inside, and presenting. A qualitative method was conducted to trace the process and the result of interiorization in public space which case study was taken in Kampung Cikini Ampiun, Central Jakarta. The study revealed that the process and the result of the individual interiorization in public space are no longer separated from each other and yet they are connected by the inhabitant rsquo social relations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Batara Ronald
Abstrak :
Masalah kesehatan adalah masalah bangsa yang perihal mendapat perhatian dari senora pihak sehingga dipcrlukan implementasi terhadap mekanisme pelayanan kesehatan yang baik dan benar. Departemcn Keschatan telah menetapkan nisi Indonesia "Sehat 2010" yang ditandai dengan standard hidup penduduk yang sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bcrmutu yang disediakan oleh pemerintah danlatau masyarakat sendiri, serta ditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor pemerintah meningkatkan kesehatan. Pemerintah mengembangkan infrastruktur pelayanan kesehatan karma sektor pelayanan kesehatan menipakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatti negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Kepuasan pasien merupakan indikator penilaian sitcm pelayanan kesehatan. Dleh karena itu, kepuasan konsumen bagi pcrusahaan jasa sangat penting untuk memperluas market dan mcmpertahankan loyalitas konsumcn. Penilaian kepuasan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan menentukan atribut-atribut yang mempengaruhi pengambilau keputusan, proses pengambilan kcputusan, kineija dan sistem pelayanan kesehatan rumah sakit, faktor pendorong kepuasan, mengukur tingkat kepuasan keseluruhan maupun tcrhadap masing-masing atribut. Hubungannya terhadap loyalitas dan reference pasien, serta in-tplikasi manajerial dari penelitian ini. Data diperoleh dari 76 responden yang merupakan sample yang mewakili inspirasi maupun keluhan pasicn terhadap sistem pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PGI Cikini. Data primer dipcroleh melalui kuesioner dengan menggunakan metade self-admnitered sin-t'ey dan deep interviews. Sedangkan data sekunder diperolch melalui buku bacaan, literatur dan internet. Penilaian tingkat kepuasan maupun tingkat kcpentingan pasien dilakukan terhadap altribut-atribut yang dikategorikan terhadap tiga kelompok. vaitu competency pegawai, baik yang dimiliki dokter, perawat, bagian administrasi maupun pegawai non medis seperti satpam dan petugas kcbcrsihan. Penilaian kc-2 dilakukan terhadap fasilitas yang dimiliki Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PCI Cikini. Lokasi. fasilitas medis. dan tata ruang menjadi faktor dalam penilaian ini. Penilaian ke-3 dilakukan terhadap sistem dan proscdur pelayanan terhadap pasien. Perbedaan antara tingkat kepentingan dengan kepuasan pasien merupakan gap yang hares dibenahi rumah sakit. Hal ini disebabkan karena tingkat kepentingan yang tinggi sebagai indikator ekspektasi pasien pasien terhadap peiayanan lebih tinggi bila dibandingkan terhadap tingkat kepuasan pasien. OIch karena itu, atribut yang menjadi prioritas rumah sakit untuk dibenahi adalah atribut yang mcmiliki nilai gap yang besar. Berdasarkan data yang diperoleh, pasien merasa puas terhadap competencrdokter, kemudahan pencapaian ke rumah sakit. kemudahan sistem pendaftaran dan perneriksaan, fasilitas pada unit rawat jalan seperti keterangan petunjuk arah dan ruang, jad val praktik dokter, fasilitas, nama dokter dan spesialisasinya, kebersihan ruang tunggu dan ruang praktik, keterjangkauan biaya pengobatan. ketepatan jadwal praktik. keamanan selarna berobat di lingkungan rumah sakit dan kernampuan dan kesiapan pengelola rumah sakit dalam menyclesaikan keluhan, fasilitas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ketidakpuasan pasien terhadap atribut kcramahtamahan, kesabaran dan kejelasan informasi yang diberikan perawat kcpada pasien. Keramahtamahan perawat terhadap pasien menjadi faktor utama yang menvcbabkan rendahnya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan unit rawat jalan. Sikap yang tidak ramah dari perawat kcpada pasien menjadi faktor penting yang menyebabkan ketidaknyamanan pasien pada masa perawatan. Perhatian dan kesabaran perawat dalam melayani keluhan pasien dapat mempengaruhi kinerja perawat. Secara keseluruhan kepuasan pasien (Customer Satisfaction Iucle.r-CSI) niencapai 97.8%. Data tersebut mengindentifkasikan bahwa secara keseluruhan pasien merasa puas terhadap pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PGI Cikini. Namun dari keseluruhan pasien yang merasa puas terhadap pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PGI Cikini. yang n-icrasa sangat puas sekaligus sangat berminat torus menggunakan pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PGI Cikini sebesar 30.3%. Responden yang sangat puns sekaligus sangat merekontendasikan pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PGI Cikini yaitu sebesar 30.3%. Pasien yang sangat berminat sekaligus sangat merekomendasikan pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PG[ Cikini kcpada orang lain sebesar 30.3%. Nilai mean dari keseluruhan responden yang merasa puas sebesar 4.17, responden yang loyal sebesar 3.88. Sedangkan responden yang merekomendasikan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PGI Cikini memiliki nilai mean sebesar 4.04. Data tersebut inenginiplikasikan bahwa responden yang merasa peas, belum tentu akan loyal. Sedangkan pasien yang yang loyal memiliki nilai mean yang lebih kecil daripada pasien yang increkomendasikan. Hal ini membuktikan bahwa pasicn yang merckomendasikan otomatis pasicn yang mencakup pasien yang merasa loyal. Namun dari kescluruhan pasien yang menjadi responden, pasien yang bisa dianggap sebagai Secure Customer Index-SCI sebanyak 28.9% dad total responden sebesar 100%. Faktor pendorong pasien bersedia dirawat di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit PG1 Cikini adalah karena adanya rekomendasi relasi maupun rujukan dokter, faktor lokasi dan biaya yang tcrjangkau.
Health problem is the national problem that should be considered by all parties. Therefore, there should his implementation on the mechanism of health problem properly and appropriately. Ministry of Health Affairs has specified the vision of Indonesia "2010 Healthy? which is marked by the standard of healthy community in the healthy environment, healthy behavior, and be able to obtain the qualified health service provided by the government and/or community itself, and it is also indicated by the participation of community and various sectors of government in improving good health. The government has developed the infrastructures of health services because the sector of health services serve as part of wider system within the community and government of the country, even the more global system. Satisfaction perceived by patients serve as the indicator of health service system assessment. Therefore, consumer satisfaction is of paramount importance to the service company in expanding its market and maintains the consumer's loyalty, Satisfaction assessment is performed gradually. Starting by determining some attributes which may affect the decision making, decision making process. Performance and health service system of hospital, some factors which may improve the satisfaction, measurement of extent of overall satisfaction and each attribute, its correlation to the loyalty and reference of patient. as well as managerial implication of this research. Data is obtained from 76 respondents as the samples which represent the inspiration and complaint expressed by patients against the service system provided by the Outpatient Care Unit of PGI Cikini Hospital. Primary data is obtained through questionnaires by applying the method of self-administered survey and deep interview. Whereas, secondary data is obtained through literatures, and internet. Assessment on the extent of satisfaction and extent of interest of the patients is performed on the attributes which are categorized into three groups, namely employee competency, physicians, nurses, administration staffs and non medical employees such as security personnel and cleaning service personnel. Second assessment is performed on the facilities possessed by the Outpatient Care unit of PGI Cikini Hospital. Location, medical facilities, and room lay-out are the factors of this research. Third assessment is performed on the system and procedure providing services for the patients. The difference between the extent of interest and extent of satisfaction perceived by the patients is a gap which should be overcome by the hospital. This is due to the extent of high interest as indicator of expectation of the patients for the higher quality of service compared with the extent of satisfaction perceived by the patients. Therefore, the prioritized attribute to be overcome by the hospital is the attribute with wide gap. Based on the collected data, patients arc satisfied with the competency of physician. easiness in accessing the hospital, easiness of registration and examination system, facilities existing at the outpatient care unit such as direction and room pointers, physician practice schedule, facilities. names of physicians and their specialties. sanitation of waiting room. and practice room, afford ability of medical fee. punctuality of practice schedule, security during the treatment at the area hospital as well as capability and readiness of hospital management in overcoming various complaints relating to the facilities. Results of the research also indicate that the dissatisfaction perceived by the patients in relation to the attributes of hospitality. patience. and clarity of information provided by the nurses to the patients. Hospitality shown by the nurses to the patients serves as the main factor causing the low extent of patient's satisfaction with the services provided by the outpatient care unit. Unfriendly attitude shown by the nurses to the patients is main factor causing discomfort perceived by the patients during the treatment period. Attention and patience shown by the nurses in serving various complaints expressed by the patients may affect the performance of nurses. Overall, Customer Satisfaction Index (CSI) reach 98.8%. This data identifies that, overall, the patients perceive satisfaction with the services provided by the Outpatient Care Unit of PGI Cikini Hospital. However, among the patients being satisfied with the service provided by the Outpatient Care Unit of PGI Cikini Hospital, those being very satisfied and very interested irr using the services provided by the Outpatient Care Unit of PGI Cikini Hospital is 30.3%. Respondents being very satisfied and strongly recommend the others to obtain the service provided by the Outpatient Care Unit of PGI Cikini Hospital are 230.3%. The mean value of all respondents being satisfied is 4.17, loyal respondents are 3.888. Whereas, the mean value of respondents that recommend the Outpatient Care Unit of PGI Cikini Hospital is 4.04. This data imply that the satisfied respondents is not a guarantee of their loyalty. Whereas, the mean value of loyal patients is lower than the patients recommending the service. It prove that the patients recommending the service comprise the loyal patients. However, among all patients becoming the respondents. the those that may be considered as Secure Customer Index-SCI are 28.9% of total 100% respondents. Some factors which may encourage the willingness of patients to be treated at the Outpatient Care Unit of PGI Cikini Hospital is recommendation provided by relation or referral by physician. location and affordable cost.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabilla Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Keberadaan Pusat Kesenian Jakarta - Taman Ismail Marzuki PKJ-TIM merupakan respon terhadap kebutuhan seniman akan ruang berekspresi. Didirikan oleh Ali Sadikin pada tahun 1968, Taman Ismail Marzuki dilengkapi dengan berbagai fasilitas sehingga dapat menampung berbagai kegiatan kesenian. Pada tahun 1970-1990an, menampilkan karya di taman Taman Ismail Marzuki menjadi patokan sukses bagi seniman-seniman, bukan hanya seniman yang berbasis di Jakarta, tetapi juga seniman Indonesia. Selanjutnya dibangun pula Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta LPKJ sebagai tempat untuk belajar dan mengembangkan kesenian, yang pada tahun 1985 berubah nama menjadi Institut Kesenian Jakarta IKJ .Dua institusi kesenian ini terletak di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Akan tetapi, adanya Pusat Kesenian ini tidak menjadikan kawasan Cikini berciri atau memiliki karakter seni. Fungsi-fungsi bangunan berdiri di sepanjang jalan utama Cikini Raya-Pegangsaan Timur dan Teuku Cik Ditiro tanpa menyokong keberadaan satu sama lain. Hal ini salah satunya dikarenakan oleh kurangnya ruang diluar TIM dan IKJ yang menampung kegiatan pelaku seni, khususnya pelajar IKJ. Kolaborasi berbagai elemen, ruang publik dan artspace dengan melibatkan pihak IKJ merupakan bentuk intervensi di kawasan Cikini untuk meningkatkan kualitas pengalaman ruang di Cikini dan menjadikan kawasan ini sebagai lingkungan slow-paced. Menerjemahkan proses koreografi sebagai metode perancangannya, kawasan Cikini kemudian didesain ulang menjadi Kawasan Seni untuk Jakarta.
ABSTRACT
The existence of Jakarta Arts Center Taman Ismail Marzuki PKJ TIM is a response to the needs of Indonesian artists rsquo for a space of expression. Built during Ali Sadikin era in 1968, Taman Ismail Marzuki is equipped with facilities to accommodate numerous arts activities. In 1970 1990s, performing works in Taman Ismail Marzuki became a successful benchmark for artists, not only for Jakarta based artists, but also nation wide artists. Furthermore, the Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta LPKJ was established as a place to learn and develop the arts, which in 1985 changed its name to the Jakarta Art Institute IKJ . These two arts institutions are located in Cikini area, Central Jakarta. However, the existence of the Art Center does not affect the area, character wise. Many buildings with various functions stand along the main roads Cikini Raya Pegangsaan Timur and Teuku Cik Ditiro without supporting each other. One of the reasons is the absence of spaces outside TIM and IKJ that could accommodate the activities of artists, especially students of IKJ. Collaborating and exploring elements of public space and art space through IKJ involvement is then a form of intervention in Cikini to improve the quality of experiencing space and become a slow paced neighborhood. Translating the process of choreography as the design method, Cikini area is then redesigned to be an Art District for Jakarta.
2017
T49359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang Mursalin
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji penerapan model evaluasi Kirkpatrick pada Lembaga Pendidikan Musik Perguruan Cikini. Permasalahan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil evaluasi terhadap LPM Perguruan Cikini dengan menggunakan model evaluasi Kirkpatrick. Secara lebih khusus, penelitian ini bertujuan mengetahui reaksi yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat dalam program pendidikan LPM Perguruan Cikini terhadap materi program pendidikan biola, pengajar, cara penyampaian, fasilitas, jadwal, proses pembelajaran yang terjadi, dan penerapan tingkah laku hasil pembelajaran dalam lingkungan kerja. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara dengan jumlah subjek sebanyak enam orang. Subjek terdiri dari siswa, pengajar dan Kepala Sekolah LPM Perguruan Cikini. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memilih subjek penelitian melalui prosedur accidental sampling. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) pelaksanaan kurikulum di LPM Perguruan Cikini tidak berjalan dengan baik karena pelaksanaan yang dilakukan tidak sejalan dengan perencanaan; (2) mayoritas subjek tidak memiliki respon positf tSrhadap program yang dimiliki LPM Perguruan Cikini; (3) kemampuan pengajar masih belum memadai; (4) LPM Perguruan Cikini tidak memiliki cara penyampaian yang baku; (5) materi LPM Perguruan Cikini masih membutuhkan masukan-masukan baru (6) ada masalah komunikasi antar pihak-pihak terkait; (7) fasilitas pendukung masih belum mencukupi; (8) lama waktu belajar dan latihan konser sudah mencukupi.
2004
S3476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Renaisance Zulkarnain Putri
Abstrak :
Seni mural merupakan salah satu karya seni melukis atau menggambar pada permukaan permanen. Banyak wilayah di Indonesia yang menerapkan seni mural ini untuk memperindah suatu ruang dan membangun identitas kota, salah satunya adalah seni mural yang terdapat di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seni mural terhadap identitas tempat yang terbentuk di Kelurahan Cikini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara daring dan observasi lapangan. Hasil penelitian ini adalah karakteristik tempat seni mural yang ditinjau berdasarkan site terbagi menjadi tembok bangunan umum dan tembok pagar pembatas. Tembok bangunan umum terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas transportasi, fasilitas keamanan, dan fasilitas pendidikan. Berdasarkan situation, karakteristik tempat seni mural ditinjau berdasarkan kondisi keramaian masing-masing tempat seni mural. Seni mural yang dihasilkan di Kelurahan Cikini berpengaruh terhadap identitas tempat yang terbentuk di masing-masing tempat seni mural. Seni mural menambahkan identitas tempat yang baru, yaitu berupa tempat yang menggambarkan mahasiswa/seniman IKJ dan The Last Supper versi budaya lokal, taman yang cantik, tembok yang terlukis berbagai kesenian yang ada di Jakarta, serta tempat yang menggambarkan ajakan untuk mengubah kondisi Kali Pasir yang sering terjadi tawuran dan kondisi warga Kwitang yang sering mengonsumsi narkoba. ......Mural art is one of the art works of painting or drawing on a permanent surface. Many regions in Indonesia apply this mural art to beautify a space and build a city identity, one of which is mural art in Cikini Village, Menteng District, Central Jakarta. This study aims to determine the effect of mural art on the identity of the place formed in Cikini Village. The research method used is a qualitative method and descriptive analysis with a spatial approach. Data collection methods used are bold interviews and field observations. The result of this research is the place of mural art which is reviewed based on the site which is divided into public building walls and parapet walls. The walls of public buildings are divided into three, namely transportation facilities, security facilities, and educational facilities. Based on the situation, the characteristics of the mural art venues are reviewed based on the crowd conditions of each mural art venue. The mural art produced in Cikini Village has an effect on the identity of the place that is formed in each mural art place. The mural art adds a new identity to the place, in the form of a place that depicts students/artists of IKJ and the local cultural version of The Last Supper, a beautiful garden, a wall painted with various arts in Jakarta, as well as a place that depicts an invitation to change the condition of Kali Pasir brawls often occur and the condition of Kwitang residents who often consume drugs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nurdati
Abstrak :
Rumah sakit merupakan salah satu sumber air buangan yang patut mendapat perhatian. Rumah sakit adalah suatu lingkungan yang merupakan sistim yang sangat komplek. Di dalam lingkungan rumah sakit yang semakin berkembang ternyata terdapat banyak permasalahan kesehatan lingkungan, apabila sejak sekarang tidak mulai dipikirkan aspek penyehatan lingkungannya.

Sanitasi rumah sakit memberikan perhatian pada hubungan antara kesehatan manusia dengan lingkungan rumah sakit. Salah satu dari sanitasi rumah sakit yang perlu mendapat perhatian adalah pembuangan limbah rumah sakit.

Limbah rumah sakit ada 2 macam, toksik dan non toksik. Limbah rumah sakit, khususnya limbah yang bersifat infectious dan toksik apabila tidak dikelola dengan baik akan memperbesar bahaya kesehatan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

Sistim saluran pembuangan buangan cair dari rumah sakit PGI CIKINI ada 2 macam, yaitu semua kotoran cair ditampung dalam septic tank, sedang air kotor masuk ke saluran terbuka tanpa pengolahan terlebih dahulu dibuang ke badan air, hal ini jelas merupakan sumber pencemaran lingkungan.

Penelitian ini merupakan survey analitik, pengamatan cross sectional dengan pengambilan data primer. Data diambil dari pengambilan sampel air di 3 titik lokasi, yaitu bagian hulu outlet limbah, limbah rumah sakit, bagian hilir outlet limbah di badan air. Dalam penelitian ini digunakan analisa data dengan uji statistik ANOVA TWO WAY.

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari parameter kualitas fisik, kimia, biologi badan air dan limbah yang diteliti, ada yang dapat dijadikan indikator determinant pencemaran limbah rumah sakit, yaitu: POD, COD. Ammonia, Chlorida, TSS, Kekeruhan, Coliform, dan Fecal Coliform. Dan dari hasil penelitian ini ternyata dapat diketahui bahwa badan air penerima bagian hulu, sebelum terkena limbah rumah sakit, kualitasnya sudah menurun, tidak sesuai lagi dengan baku mutu yang berlaku, yaitu baku mutu badan air golongan D.

Pada pengujian hipotesis, ternyata terbukti bahwa parameter tersebut, kadar dari effluen lebih besar dari pada kadar di badan .air, sehingga akan menambah beban pencemaran pada badan air penerima yang memang kualitasnya sudah menurun.

Hasil yang didapat ini hanya berlaku untuk rumah sakit PGI CIKINI, tidak bisa diberlakukan untuk rumah sakit lain yang berbeda kelas., aktifitas dan golongan badan air penerimanya.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulan Fitriani
Abstrak :
Kegiatan matematika dihadapi oleh setiap individu setiap hari. Sejak masa kanak-kanak hingga usia lanjut, tiap individu pasti berhubungan dengan matematika. Matematika sudah mulai dipelajari oleh anak ketika ia berada di lingkungan rumah. Setelah itu, ia akan mempelajarinya lebih dalam di jenjang pendidikan (sekolah). Matematika hanyalah satu di antara pengetahuan dan ketrampiian yang dipelajari di sekolah. Untuk mempelajari suatu pengetahuan atau ketrampiian, diperlukan kesiapan individu yang bersangkutan yaitu, kematangan, pengalaman, relevansi mated dan metode instruksional, serta sikap emosional. Matematika seringkali dianggap sebagai 'momok' yang menakutkan oleh anak-anak. Hal ini tidak terlepas dad pengaruh banyak hal, di antaranya orangtua, kelompok, dan kesan mengenai guru matematika yang menakutkan. Perhatian terhadap usaha pembentukan sikap positif terhadap matematika masih dirasakan kurang. Padahal, sikap positif terhadap matematika perlu ditanamkan sedini mungkin. Apabila murid tertinggal dalam penguasaan matematika maka akan berpengaruh pada kelangsungan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sekolah yang berbeda dalam menggunai;an fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi anak didiknya. Pengalaman yang berbeda dapat membentuk sikap yang berbeda pula. Pengalaman yang diterima oleh anak di sekolah akan berbeda antara satu dan lainnya, demikian pula halnya dalam pelajaran matematika. Oleh karena itu ingm diketahui bagaimanakah sikap anak kelas 1 SD terhadap matematika. Selain itu ingin juga diketahui apakah ada perbedaan sikap terhadap matematika antara dua sekolah yang berbeda yaitu sekolah yang menggunakan fasilitas alam (Sekolah Alam) dan sekolah yang tidak menggunakan fasilitas alam (SD Perguruan Cikini). Subyek dalam penelitian ini sebanyak 13 anak, 5 subyek berasal dari Sekolah Alam dan 6 subyek berasal dari SD Perguruan Cikini. Metode pengukuran sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang cocok untuk digunakan pada anakanak. Dalam wawancara ini terdapat 13 aitem pertanyaan inti yang digolongkan ke dalam 4 kelompok besar yaitu suasana belajar di sekolah, kegiatan bermain, kegiatan sehari-hari, dan suasana belajar di rumah. Selain itu juga terdapat 3 aitem tambahan. Pertanyaan diajukan dengan menggunakan alat bantu gambar sebanyak 13 buah. Penggunaan gambar dilakukan agar perhatian anak dapat tetap terfokus pada jalannya penelitian. Pertanyaan yang diajukan mempunyai dua altematif pilihan jawaban {fixed-altemative items). Jawaban yang didapatkan kemudian dikategorikan menjadi positif dan negatif. Jawaban positif terhadap suatu aitem menandakan bahwa subyek mendukung aitem tersebut dan mempunyai sikap yang positif terhadap aitem itu. Untuk mengetahui ada/tidaknya perbedaan sikap, dilakukan perhitungan dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek yaitu anak kelas 1 SD memiliki sikap yang positif terhadap matematika. Berdasarkan pengelompokkan aitem pertanyaan, sebagian besar memiliki jawaban yang positif dan diasumsikan memiliki sikap yang positif. Apabila dilihat perbandingan antara subyek yang belajar di sekolah yang menggunakan fasilitas alam (Sekolah Alam) dan yang tidak (SD Perguruan Cikini), tidak ada perbedaan sikap terhadap matematika. Namun ada perbedaan yang cukup mencolok di dalam aitem-aitem pertanyaan kelompok 3 yaitu kegiatan sehari-hari. Subyek di Sekolah Alam dapat dengan lebih baik menerapkan pengetahuannya ke dalam kegiatan sehari-hari. Peneliti menyarankan dilalcukannya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab teijadinya pembentukan sikap yang sama. Peneliti juga manyarankan supaya penelitian yang sejenis mempertimbangkan lebih lanjut pilihan jawaban yang tersedia serta jumlah pertanyaan. Hal ini tentu saja hams disesuaikan dengan karakteristik subyek yang dipilih. Selain itu alat bantu gambar juga perlu diperhatikan, apakah memang diperlukan dan alat bantu apakah yang paling sesuai untuk digunakan. Hal ini untuk mencegah pengamh gambar terhadap jawaban yang diberikan oleh subyek.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>