Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulian Ekawati
"Pada skripsi ini dibahas pembuktian Teorema Perubahan Variabel untuk menyelesaikan integral lipat tiga. Fungsi integrannya adalah yang kontinu dan mempunyai support yang kompak. Dengan menggunakan substitusi fungsi ( ), dimana adalah fungsi yang terturunkan sekali dan ( ) , untuk ‖ ‖ , diperoleh ∫ ( ( ))| ( )| ∫ ( ) . Pada setiap tahap pengintegralan digunakan Teorema Dasar Kalkulus dan suatu fungsi yang didefinisikan sebagai anti turunan dari fungsi terhadap satu peubah yaitu ( ) ( ) ∫ ( ) . Proses ini dilakukan berulang kali sebanyak jumlah variabel dari fungsi integrannya.

In this skripsi, the proof of The Theorem of Change of Variables in triple integrals is explored. The integrand is a continuous function with a compact support. With a substitution ( ), where is once differentiable, ( ) , for ‖ ‖ , we prove ∫ ( ( ))| ( )| ∫ ( ) . At every stage of integration, we use Fundamental Theorem of Calculus and a function which is defined as an antiderivative of with respect to one variable, that is ( ) ( ) ∫ ( ) . This process is carried out repeatedly as many as the number of the variables of the integrand.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA373
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rochmah
"ABSTRAK
Tampilan bentuk yang unggul, yakni stripline ukuran 4,5x3,2x2 mm yang memiliki nilai dielektrik yang tinggi sebagai suatu filter telah dikembangkan. Filter tersebut terdiri dari impedansi berjenjang type resonator planar dan strukturnya terbuat dari permitivitas multilayer ceramic yang tinggi. Bentuknya adalah istimewa dengan sebuah polaritas peredam (pole attenuation) di sekitar pass-band, membuatnya sangat cocok sebagai radio seluler dan aplikasi PCS (Personal Communication System).
Sebuah ekivalent dari sirkit tumpukan untuk impedansi yang seragam diturunkan untuk menjelaskan karakteristik filter. Bentuk dari berbagai prototype filter akan diterangkan secara jelas pada makalah ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Ahmad
"Mengapa Yunani menandatangani Fiscal Compact menjadi pertanyaan yang tidak terelakkan ketika berkembangnya pandangan Euroscepticism terhadap manfaat langsung mata uang negara mereka bergabung dengan pasar umum. Krisis utang dimulai ketika Yunani gagal memenuhi persentase utang yang diizinkan oleh Kriteria Maastricht. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menghasilkan penjelasan yang bertumpu pada daya tawar, kepemimpinan dan keputusan negara. Menggunakan proses identifikasi melalui amandemen yang dihasilkan dari negosiasi rancangan resolusi, penelitian ini yakin untuk menyimpulkan bahwa Yunani adalah pengikut Perancis dan Jerman sehingga mereka tidak punya pilihan selain untuk menandatangani perjanjian. Negara-negara dengan power tinggi cenderung menjadi sponsor sebagai lawan penandatangan draft resolusi. Yunani memilihi tingkat rendah pada pemetaan power dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya. Oleh karena itu, akan sulit bagi Yunani untuk mengklaim kepemimpinan untuk bernegosiasi pada perjanjian. Akibatnya, ia tidak dimiliki kapabilitas untuk membentuk agenda yang bermanfaat dan cocok bagi negaranya.

Why would Greece sign the Fiscal Compact is an inevitable question when the growing of Euroscepticism finds no direct benefit of their country‘s currency joining the common market. The debt crisis started when Greece failed to comply within the Maastricht percentage of allowed debt. This research uses qualitative method to generate explanations that rests on bargaining power, leadership and actions. Using identification process through amendments resulting from negotiation of draft resolutions, this research is confident to conclude that Greece is a follower to France and Germany thus they had no choice but to sign the agreement. Power relations of Member States is a close indicators where high power states tend to be sponsors as opposed to signatories of draft resolutions. Greece is resting low on its power mapping compared to other EU states therefore it has been hard to claim leadership to negotiate on agreements. As a result, it does not posses the priviledge to form agenda that is beneficial and suitable for them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauza Hamda
"Skripsi ini membahas tentang penerapan elemen portable dalam arsitektur terutama pada bagian interior tempat tinggal Ruang tempat tinggal khususnya yang memiliki luas terbatas serta pengaruhnya terhadap aktivitas pengguna. Pembahasan mencakup organisasi ruang jenis jenis material dan teknik sambungan. Pembahasan dilakukan untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana peran elemen portable pada ruang dengan luas yang terbatas. Melalui studi literatur dan analisis dari studi kasus didapat bahwa portable memiliki kelebihan dibanding elemen yang bukan portable. Portable dapat membantu aktivitas manusia yang beragam dalam keterbatasan ruang.

This study is discusses the application of the portable elements in architecture especially in the interior of the residence. Residence which has a limited space and the effect on user activity. The study includes the organization of space the types of materials and joints. The aims of this study is find out more about how the role of portable elements in a limited space. Through literature study and analysis of cases study found that the portable has advantages instead elements that are not portable. Portable can help various human activity in that limited space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Suntoro
"Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan pengujian compact distillator hasil optimasi desain pada penelitian sebelumnya. Compact distillator adalah sistem berbentuk kompak yang terdiri dari komponen evaporator, separator dan kondenser berfungsi mengubah low-grade bioethanol menjadi high-grade bioethanol. Compact distillator dipasang pada saluran gas buang sepeda motor Suzuki Thunder 125 kemudian diuji pada putaran mesin rendah (1800 rpm), sedang (3600 rpm) dan tinggi (5400 rpm). Untuk memperoleh unjuk kerja yang optimal dilakukan pengujian pada compact distillator dengan jarak antar tray yang berbeda, pengujian dengan variasi volume umpan, pengujian dengan variasi kadar alkohol umpan dan pengujian pada compact distillator dengan penambahan insulasi.
Hasil penelitian menunjukkan compact distillator mampu menghasilkan high-grade bioethanol dengan kadar diatas 85% dan laju distilasi diatas 180 ml/jam. Compact distillator dengan jarak antar tray 100 mm dan volume umpan 800 ml menghasilkan kadar alkohol dan laju distilasi paling tinggi yang dicapai pada putaran mesin 5400 rpm. Sedangkan compact distillator dengan jarak antar tray 70 mm dan tambahan insulasi menghasilkan kadar alkohol, laju distilasi dan efisiensi termal terbaik yang dicapai pada putaran 3600 rpm.

In this research, it is conducted the manufacturing and testing of compact distillator resulted from design optimization of previous studies. Compact distillator is a compact shaped system consisting of evaporator, separator and condenser components functioning to convert low-grade bioethanol into highgrade bioethanol. Compact distillator was installed on the exhaust of Suzuki Thunder 125 motorcycle, then it was tested at low (1800 rpm), medium (3600 rpm) and high (5400 rpm) engine speed. To obtain optimum performance, it was performed testing on compact distillator with different tray spacing, testing with feed volume variations, testing with feed alcohol content variations and testing with insulation additional.
The research results show that compact distillator is able to produce high-grade bioethanol with alcohol content of above 85% and distillation rate of above 180 ml/hr. Compact distillator with 100 mm tray spacing and 800 ml feed volume produces the highest alcohol content and distillation rate achieved at 5400 rpm. While compact distillator with 70 mm tray spacing and insulation addition produces the best alcohol content, distillation rate and thermal efficiencies achieved at 3600 rpm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezqi Adhika Prasetya
"ABSTRAK
Shelter sebagai hunian bagi manusia terus mengalami perkembangan hingga sekarang. Kemajuan teknologi dan inovasi yang terus bermunculan turut membantu dalam proses perkembangan tersebut. Seiring berjalannya waktu, pengadaan hunian terkendala dengan permasalahan populasi yang terus bertambah dengan lahan yang terbatas. Solusi hadir dengan cara yang berbeda dan disesuaikan dengan lingkungan sekitar atau lebih dikenal dengan lokalitas. Penerapan konsep compact house merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam arsitektur hunian Jepang. Studi kasus dilakukan dengan melihat prinsip compact house di Jepang untuk kemudian dikaitkan dengan compact house di Indonesia. Di Indonesia konsep tersebut coba diterapkan dengan mempertimbangkan aspek lokalitas yang dimiliki. Di Jepang, dominasi aspek budaya pada lokalitas mempengaruhi konsep compact house. Sedangkan di Indonesia, lokalitas hadir sebagai respon terhadap iklim dalam mendukung konsep compact house.

ABSTRACT
Shelter as a shelter for humans had been developed until now. Advances in technology and innovation that keeps popping helped in the development process. Over time, the provision of shelter is plagued with problems of growing population with limited land. The solution comes in different ways and adapted to the surrounding environment or better known as the locality. The application of the concept of compact house is one way in which the Japanese residential architecture. The case study done by looking at the principles of the compact house in Japan for later attributed to the compact house in Indonesia. In Indonesia the concept of trying to apply by considering the locality owned. In Japan, the dominance of the cultural aspects of the locality affect the concept of the compact house. While in Indonesia, locality comes as a response to the climate in favor of the concept of compact house."
2016
S62807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badzliah Khairunizzahrah
"Bedak wajah (face powder) digunakan untuk menutupi ketidaksempurnaan kulit, mengontrol minyak, memberikan kelembutan pada kulit dan hasil akhir yang matte. Bedak memberikan efek tahan lama yang baik pada riasan alas bedak (foundation) dan memiliki sifat penyerap minyak yang sangat berguna untuk jenis kulit berminyak. Bedak wajah terdiri dari beberapa campuran produk, contohnya adalah talc dan sericite sebagai pengisi/filler (untuk membantu penyebaran), kaolin (untuk memberikan kualitas menyerap kelembapan), magnesium stearat (memberi sifat adherence), seng oksida dan titanium oksida (untuk membantu menutupi kulit secara menyeluruh), dan pigmen (untuk warna). Selain itu, mika dalam formulasi bedak berfungsi untuk meningkatkan skin feel, aplikasi produk, dan daya rekat kulit. Selain itu, bedak wajah juga mengandung pemodifikasi permukaan filler (surface-modified fillers) yang sebagian besar merupakan polimer organik (kolagen, elastin, dan vitamin E). Bedak juga mengandung 10% - 20 % agen tekstur organik (polimer) atau agen mineral (boron nitrida dan silika), pengawet, anti-oksidan, dan parfum (netral atau sophisticated). Sediaan bedak dalam bentuk padat (pressed powder), seperti pressed-finishing powder, blush, eye shadow, bronzer, memiliki bahan baku dasar yang sama dengan bedak tabur, namun bedak padat menggunakan minyak yang berfungsi sebagai pengikat/binding agent agar bedak dapat dikempa menjadi bentuk padat (cake). Terdapat beberapa hal fundamental yang dapat mempengaruhi hasil akhir dari bedak padat, seperti karakteristik, viskositas, wettability, dan evaluasi sensori dari bahan-bahan yang ada di dalam formulasi. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi bahan penyusun utama pressed powder yaitu filler dan binder (emollient) agar dapat menghasilkan formulasi dengan performa terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.Didapatkan hasil bahwa viskositas emollient mempengaruhi sudut kontak/wettability terhadap permukaan powder, di mana viskositas berbanding terbalik dengan wettability. Terdapat powder yang rapuh (mica, sericite) dan powderyang kuat (talc, titan, LL) berdasarkan nilai uji daya jatuh (drop test). Powder dengan nilai drop test yang baik cenderung memiliki nilai sensory yang buruk, begitu pula sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh kompatibilitas dan daya adhesi dari filler-binder.

Face powder is used to cover skin imperfections, control oil, give skin softness and a matte finish. The powder gives a good long-lasting effect on foundation makeup and has oil absorbing properties which are especially useful for oily skin types. Face powder consists of several product mixtures, for example, talc and sericite as fillers (to help spread), kaolin (to provide moisture-absorbing qualities), magnesium stearate (to provide adherence), zinc oxide and titanium oxide (to help cover the skin thoroughly), and pigments (for color). In addition, mica in the powder formulation serves to improve skin feel, product application, and skin adhesion. Face powder also contains surface-modified fillers, which are mostly organic polymers (collagen, elastin, and vitamin E). The powder also contains 10% - 20% organic texture agents (polymers) or mineral agents (boron nitride and silica), preservatives, anti-oxidants, and perfumes (neutral or sophisticated). Powder preparations in solid form (pressed powder), such as pressed-finishing powder, blush, eye shadow, bronzer, have the same basic raw materials as loose powder, but solid powder uses oil that functions as a binding agent so that the powder can be compressed into a solid form powder (cake). There are several fundamental things that can affect the final result of a compact powder, such as the characteristics, viscosity, wettability, and sensory evaluation of the ingredients in the formulation. In this study, characterization of the main constituents of pressed powder, namely filler and binder (emollient) was carried out in order to produce a formulation with the best performance according to the needs and desires of consumers. It was found that the viscosity of the emollient affects the contact angle/wettability of the powder surface, where the viscosity is inversely proportional to the wettability. There are brittle powders (mica, sericite) and strong powders (talc, titan, LL) based on drop test values. Powders with good drop test scores tend to have poor sensory values, and vice versa. This is influenced by the compatibility and adhesion of the filler-binder."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Hadi
""Desakota" telah diakui sebagai kondisi lanskap yang unik di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Di tengah pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kota yang pesat, "desakota" sebagai daerah pinggiran kota mengalami degradasi lingkungan dalam ekonomi dan sosial budaya karena perencanaan dan kontrol yang buruk dari otoritas negara bagian dan lokal. Ketimpangan ekonomi dan sosial, segregasi spasial, dan infrastruktur  yang tidak memadai atau permukiman kumuh adalah masalah yang harus dihadapi peri-urban "desakota". Namun demikian, sebagai alat untuk memproduksi dan mengadaptasi lingkung bangun dan memperkenalkan keteraturan spasial, perancangan perkotaan kurang memperhatikan pengembangan wilayah peri-urban yang berbeda ini. Kajian yang dilakukan di Teluknaga, Tangerang, tetangga Jakarta ini, mengkaji signifikansi informalitas yang membentuk bentuk perkotaan yang kompak di kawasan "desakota". Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui studi lapangan dengan melakukan wawancara, observasi, dan pemetaan langsung. Kami menyimpulkan bahwa potensi informalitas harus dipertimbangkan untuk merancang "desakota" untuk mempertahankan bentuknya yang kompak dan menciptakan bentuk kota yang lebih berkelanjutan dan kehidupan kota yang lebih baik.

‘Desakota’ has been acknowledged as a unique landscape condition in South East Asia and Indonesia especially. In the middle of emerging economies and rapid urban development, ‘desakota’ as a peri-urban area suffers environmental degradation in the economy and socio-culture because of poor planning and control from state and local authority. Inequality, spatial segregation, and inadequate infrastructure or slums are issues that peri-urban’desakota’ has to encounter. Nevertheless, as a tool for producing and adapting the built environment and introducing a spatial order, urban design shows less concern for developing this distinct peri-urban area. This study conducted in Teluknaga, Tangerang, the neighboring Jakarta, examined the significance of informality which shapes a compact urban form in the 'desakota' area. Data collection of the study was done through field study by conducting interviews, observations, and direct mapping. We conclude that the informality potents should be considered for designing ‘desakota’ to maintain its compact form and create a more sustainable urban form and a better urban life.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>