Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bima Baskara Sakti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan memberikan bukti empiris mengenai dampak dari aktivitas bank yang berbentuk konglomerasi terhadap risiko sistemik di sektor keuangan di masa krisis dan non krisis. Menggunakan analisis data panel 20 bank di Indonesia tahun 1994 ndash;2015, diperoleh hasil bahwa keberadaan bank yang berkonglomerasi terbukti signifikan mendorong peningkatan risiko sistemik. Walaupun diversifikasi pendapatan yang dilakukan bank signifikan mengurangi risiko sistemik, interaksi antara variabel size dan diversifikasi pendapatan menunjukkan bahwa variabel diversifikasi pendapatan signifikan memperbesar risiko sistemik seiring meningkatnya size bank. Risiko sistemik juga berhubungan negatif dengan periode krisis. Hal ini pada satu sisi mencerminkan kehati-hatian bank dan regulator, namun pada sisi lain dapat juga disebabkan diversifikasi pendapatan bank dilakukan dalam kondisi pasar modal yang belum berkembang.
ABSTRACT
This thesis provides empirical evidence on the impact of conglomerate banking activities on systemic risk in financial sector during crisis and non crisis. Using panel data analysis of 20 banks in Indonesia from 1994 2015, it was found evidence that the existence of a conglomeration bank encourages the increased of systemic risk significantly. Although the revenue diversification significantly reduces systemic risk, the interaction between size and income diversification variables indicates that the income diversification significantly increases the systemic risk as the size of the bank increases. Systemic risk is also negatively associated with periods of crisis. This reflects the prudence of banks and regulators on the one hand, but it may also be due to the diversification of bank income undertaken under undeveloped capital market conditions.
2017
T49165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilla Nuansa
Abstrak :
Pengalihan fungsi pengawasan konglomerasi keuangan heterogen di Indonesia kepada Pengawas Entitas Utama menyebabkan beban kerja pengawas meningkat dan terdapat risiko lambatnya pendeteksian pengawas terhadap eksposur risiko signifikan pada konglomerasi keuangan karena Pengawas Entitas Utama harus melaksanakan 2 (dua) fungsi pengawasan dalam waktu yang terbatas, yaitu pengawasan individual dan pengawasan konglomerasi keuangan. Keterbatasan dan risiko yang dihadapi pengawas dapat dimitigasi dengan menerapkan perencanaan pengawasan yang mengadopsi konsep audit berbasis risiko. Oleh karena itu, penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini dilaksanakan untuk merancang key risk factors dalam perencanaan pengawasan konglomerasi keuangan guna merekomendasikan prioritas pengawasan konglomerasi keuangan. Teknik aplikasi manajemen risiko yang digunakan untuk merancang key risk factors pada penelitian ini antara lain benchmark dengan kriteria konglomerasi dalam cakupan 3 (tiga) otoritas pengawasan lain, proses validasi atas dokumen Risk & Control Self-Assessment (RCSA) dari konglomerasi keuangan, dan penentuan key risk indicator. Berdasarkan penilaian tersebut, maka direkomendasikan 3 (tiga) kategori key risk factors, yaitu kompleksitas usaha berdasarkan diversifikasi bisnis dan struktur konglomerasi keuangan, signifikansi lembaga jasa keuangan anggota konglomerasi keuangan terhadap industri, dan tingkat kondisi konglomerasi keuangan yang merupakan hasil komposit dari penilaian tata kelola, manajemen risiko, permodalan dan profil risiko konglomerasi keuangan. Penerapan key risk factors baru terhadap audit universe berupa 46 konglomerasi keuangan heterogen menghasilkan 3 (tiga) kelompok prioritas pengawasan, yaitu prioritas utama sebanyak 16 konglomerasi keuangan heterogen, prioritas kedua sebanyak 14 konglomerasi keuangan heterogen, dan prioritas ketiga yang kurang mendesak sebanyak 16 konglomerasi keuangan heterogen. Penetapan prioritas tersebut diharapkan dapat membantu pengawas agar kegiatan pengawasan dilaksanakan secara optimal sesuai dengan eksposur risiko suatu konglomerasi keuangan ......The reorganisation of heterogenous financial conglomerates supervision function to lead entity supervisor affected the supervisor’s workload and increase the risk of delayed on detection of significant risk exposure possessed by financial conglomerates (FC) due to additional responsibility to lead entity supervisor in limited period to perform both individual and financial conglomerates supervision. Limitations and risk identified to supervisors could be mitigated by implementing supervisory plan which adopted risk based audit. Therefore, this qualitative research with a study case approach was carried out to recommend key risk factors with risk analysis to determine supervision priorities in the financial conglomerate supervisory planning process. The risk assessment techniques used in this study include benchmarks to 3 (three) other supervisory authorities, validation process of Risk & Control Self-Assessment (RCSA) documents reported by financial conglomerates, and determination of key risk indicators. Based on the assessment, it is recommended 3 (three) categories of key risk factors, as follows: business complexity based on business diversification and FC’s structure, the significance of FC’s member to its respective industry, and the FC’s integrated risk rating which are the composite results of assessments of FC’s governance, risk management, capital and risk profile. The application of new key risk factors to the audit universe of 46 heterogeneous FC’s could be categorized to 3 (three) groups of supervision priority, as follows: 16 heterogeneous FC’s are first priority group, 14 heterogeneous FC’s are second priority group, and 16 heterogenous FC’s are third priority. The result of this research may help supervisors to perform their supervisory duties optimally based on FC’s risk exposure
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftitah Zaharah
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pengawasan terintegrasi yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (?OJK?) terhadap Induk dan Anak Perusahaan di bidang Perbankan dan Jasa Keuangan atau kajian terkait dengan konglomerasi keuangan. Perkembangan globalisasi dalam sistem keuangan di Indonesia menyebapkan setidaknya terdapat 31 (tiga puluh satu) grup usaha di bidang perbankan dan jasa keuangan. Dalam rangka mencegah resiko sistemik dan dampak moral hazard terhadap aktivitas grup usaha jasa keuangan, OJK tengah menyiapkan pedoman, kebijakan, dan peraturan terkait dengan pengawasan terintegrasi terhadap konglomerasi keuangan berbasis resiko. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam Tesis ini adalah bagaimanakah peran OJK dalam pengawasan terintegrasi terhadap induk dan anak perusahaan di bidang perbankan dan jasa keuangan ,bagaimana arah kebijakan OJK dalam pengawasan terintegrasi terhadap induk dan anak perusahaan di bidang perbankan dan jasa keuangan, dan hubungan induk dan anak perusahaan di bidang perbankan dan jasa keuangan jika ditinjau dengan teori Piercing The Corporate Veil. Tesis ini disusun dengan dengan metode penulisan yuridis normatif untuk menghasilkan data deskriptif analitis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peran OJK dalam pengawasan terintegrasi terhadap induk dan anak perusahaan di bidang perbankan dan jasa keuangan adalah salah satunya melakukan pengawasan terintegrasi terhadap induk dan anak perusahaan berbasis resiko selain itu, arah kebijakan yang akan dikelauarkan oleh OJK terkait dengan pengawasan terintegrasi adalah OJK akan mengeluarkan Peraturan OJK terkait dengan Good Corporate Governance Terintegrasi, Manajemen Resiko Terintegrasi, dan Permodalan Terintegrasi, selain itu melalui pendekatan teori Piercing The Corporate Veil terdapat perluasan tanggung jawab Induk Peusahaaan terhadap tindakan yang dilakukan oleh anak-anak perusahaannya. ...... This thesis is discussed about an integrated supervision conducted by Financial Services Authority (?FSA?) on the parents and subsidiaries in banking and financial services companies or study on the financial conglomerates. The globalization of the financial system in Indonesia caused at least 31 (thirty one) business group in the fields of banking and financial services. In order to prevent the systemic risk and moral hazard effects on the activity of the financial services group's business, the FSA is preparing the guidelines, policies, and regulations relating to the supervision of financial conglomerates based on integrated risk. The issues that will be disscussed in this thesis are, what is the FSA's role on controlling the parents and subsidiaries companies in the banking and financial services sector, what kind of the FSA's policy on controlling the parent and subsidiaries companies in the field of banking and financial services sector, and the relationship between parents and subsidiaries companies if linked with the Piercing The Corporate Veil Theory. This thesis also prepared by the yuridish normative method to generate normative descriptive analysis. The research concludes that the FSA's role on the integrated supervision of the parents and subsidiaries companies is, OJK will conduct the supervision based on the integrated risk and OJK will issued a number policies in form of OJK?s regulations, namely Integrated Good Corporate Governance, Integrated Risk Management, and Integrated Capital Adequacy Ratio regulations, further through the Piercing The Corporate Ve4il approach the Parents Company is liable for the action conduct by its subsidiaries.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library