Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Kusumastuti
Abstrak :
Ide penulisan tentang kualitas layanan dipelopori oleh Valarie Zeitham, dkk. pada tahun 1990-an yang terkenal dengan konsep Servqualnya yang banyak dijadikan acuan bagi peneliti yang tertarik mengeksplorasi masalah produk jasa. Pada dasarnya penelitian ini merupakan replikasi konstruktif karena peneliti melakukan perombakan terhadap variabel yang menjadi model penelitian terdahulu kemudian juga menggunakan metodologi dan sampel yang berbeda. Penelitian ini hendak "membedah" kualitas jasa Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Bekasi (selanjutnya disingkat RSIAH Bekasi) khususnya jasa rawat inap dalam proses bersalin kemudian dikorelasikan dengan maksud perilaku konsumen pasca penggunaan jasa di masa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pihak RS dalam menggali informasi mengenai kualitas jasa perusahaan dan kecenderungan maksud perilaku konsumen RSIA sebagai informasi yang penting bagi pihak manajemen untuk mendapatkan gambaran yang valid dan reliabel dari pihak konsumen. Informasi ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi pihak pengambil keputusan di RSIA Hermina. Pengambilan RS ini sebagai lokasi penelitian disebabkan karena kekhususannya dalam menangani pasien ibu bersalin dan anak dengan pertumbuhan yang cukup pesat sejak pendiriaannya di tahun 1997. Pendiriannya disebabkan karena semakin tingginya permintaan akan RS khusus bersalin yang ditunjukkan dengan angka occupancy yang tinggi di pusat maupun cabang-cabang Hermina Iainnya seperti Hermina Jatinegara, Podomoro, Depok dan Daan Mogot. Teori yang digunakan mengacu pada konsep servqual dari Zeitham, dkk. tetapi dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan karakteristik dan subyek penelitian. Fokus penelitian ini adalah kualitas kinerja perusahaan dengan sampel para ibu yang sudah pernah mengalami rawat inap di RS Hermina Bekasi dalam empat bulan terakhir sebanyak 150 responden. Dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden diperoleh data primer yang selanjutnya diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 10.0. Terlebih dahulu instrumen penelitian diuji reliabilitas dan validitasnya dengan melihat nilai koefisien alpha cronbach dan koefisien corrected total-item. Dari 7 dimensi awal kualitas layanan, ternyata dimensi kebersihan tidak dapat diikutsertakan dalam proses selanjutnya karena memiliki angka cronbach alpha dibawah 0,6. Hal ini mengindikasikan bahwa responden tidak cukup konsisten dalam menjawab item-item pernyataan yang membangun dimensi ini sehingga disebut tidak reliabel. Sisanya diteruskan dalam proses korelasi dengan variabel kecenderungan maksud perilaku yang memiliki 5 dimensi menggunakan rank order Spearman. Hasil perhitungan skor terhadap kualitas layanan menunjukkan bahwa kinerja RSIA Hermina Bekasi ditinjau dari dimensi tangible (4,19), reliability (4,06), responsiveness (4,17), assurance (4,18), cleanlines (4,18) menghasilkan penilaian yang "baik" bahkan "sangat baik" untuk dimensi empaty (4,23) dan food (4,23). Perhitungan skor terhadap kecenderungan maksud perilaku konsumen pasta penggunaan jasa menghasilkan rata-rata skor dengan interpretasi "menguntungkan" untuk dimensi loyalty (3, 92), pay more (3,62), external response (3,63) dan switch (3,65) dan "sangat menguntungkan" untuk dimensi internal response (4,23). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa semua Hipotesis Nol yang diajukan untuk diuji ditolak, sehingga Hipotesis Alternatif diterima. Artinya terdapat hubungan antara variabel kualitas layanan dengan kecenderungan maksud perilaku konsumen di masa yang akan datang. Hubungan yang ada ternyata merupakan korelasi yang "cukup kuat" yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,529. Sedangkan jika dipilah per dimensi, koefisien korelasi dari yang terkuat berturut-turut ditunjukkan oleh dimensi empathy (0, 476), reliability (0, 461), assurance (0, 435), tangible (0,418), food (0,373) dan responsiveness (0,337). Hasil penelitian ternyata memperkuat teori yang selama ini ada bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas jasa dengan maksud perilaku, walaupun dengan intensitas hubungan yang berbeda sesuai dengan subyek penelitian yang diambil.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gisela Kilisya Tasmalia
Abstrak :
ABSTRACT
This thesis aims to analyze factors contributing to make a perceived opinion leader (Indonesian beauty influencer) and factors influencing their opinion on follower intention to interact, recommend, and follow the advice. The data was collected from 185 respondents with a criterion of those who follow any Indonesian beauty influencer account on their Instagram. The data collected was processed with SmartPLS version 3.2.8 for Partial Least Square Path Modelling (PLS-PM) analysis. The results of this research indicates that factors that contribute in making a perceived opinion leader are perceived originality, uniqueness, and quantity. Moreover, opinion leaders give impacts to users or followers on intention to recommend the account and follow the given advices. However, factor that does not contribute in making a perceived opinion leader is perceived quality, and perceived opinion leader does not give impacts to intention to interact. Moderation effect online interaction propensity and perceived fit with personal interests on the influence of opinion leaders on their followers intentions are not proven.
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berkontribusi untuk menganggap seseorang sebagai opinion leader beauty influencer Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatnya terhadap intensi pengikut mereka untuk berinteraksi, merekomendasikan, dan mengikuti sarannya. Data diambil dari 185 respondent dengan kriteria response harus memfollow atau mengikuti salah satu beauty influencer Indonesia pada akun Instagramnya. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SmartPLS versi 3.2.8 untuk menganalisa Partial Least Square Path Modelling (PLS-PM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berkontribusi dalam menganggap seseorang sebagai opinion leader adalah perceived originality uniqueness, dan quantity. Selain itu, seorang opinion leader dapat mempengaruhi pengikutnya agar mempunyai intensi untuk merekomendasikan akun tersebut dan mengikuti saran yang diberikan. Faktor yang tidak menunjukan kontribusi dalam menganggap seseorang sebagai opinion leader adalah perceived quality, dan opinion leader tidak memberi dampak pada intention to interact. Efek moderasi online interaction propensity dan perceived fit with personal interests terhadap pengaruh opinion leader kepada intensi dari pengikutnya tidak terbukti.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vida Ismi Kharisma
Abstrak :

Terjadinya krisis energi, perubahan iklim, dan masalah lingkungan yang semakin serius meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Kepedulian akan lingkungan ini membuat konsumsi ramah lingkungan menjadi daya tarik bagi konsumen dan pelaku usaha. Berbagai industri mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan dalam kegiatan operasionalnya, termasuk industri restoran. Green restaurants hadir sebagai alternatif restoran konvensional dengan mengadopsi nilai-nilai peduli lingkungan. Green restaurants mulai bermunculan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sayangnya, penelitian tentang green restaurants di Indonesia masih sangat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi niat perilaku konsumen untuk mengunjungi green restaurants. Menggunakan extended theory of planned behavior model faktor-faktor tersebut antara lain perceived environmental concern, perceived authority support, perceived behavioral control, subjective norms, attitude, willingness to pay premium dan perceived consumer effectiveness. Menggunakan sampel penduduk Jabodetabek dengan metode Structural Equation Modeling (SEM), hasil penelitian ini dapat membantu pemasar untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar green restaurants.


The occurrence of the energy crisis, climate change, and environmental problems that are increasingly serious have increased public awareness of the environment. This concern for the environment makes environmentally friendly consumption an attraction for consumers and businesses. Various industries have started to adopt environmentally friendly practices in their operations, including the restaurant industry. Green restaurants exist as an alternative to conventional restaurants by adopting environmental values. Green restaurants are starting to appear all over the world including Indonesia. Unfortunately, there is very little research on green restaurants in Indonesia. This study aims to look at the factors that influence consumer behavior intention to visit green restaurants. Using the extended theory of planned behavior model, these factors include perceived environmental concern, perceived authority support, perceived behavioral control, subjective norms, attitude, willingness to pay premium and perceived consumer effectiveness. This research analyzed a sample of Jabodetabek residents with the Structural Equation Modeling (SEM) method, the results of this study can help marketers to gain a larger market for green restaurants.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library