Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kintan Az Zahra
"Penelitian ini membahas tentang kemunculan film independen, khususnya film Prenjak. Film Prenjak adalah salah satu dari sekian banyak film independen yang tidak berada dalam lingkaran industri perfilman arus utama . Penelitian ini melihat tentang apa yang melatarbelakangi kemunculan film Prenjak, bagaimana cara film Prenjak bertahan di luar arus utama, dan apa saja pencapaian yang sudah diperoleh film Prenjak sejauh ini. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film Prenjak muncul sebagai respon dari agen dalam Teori Strukturasi Giddens terhadap kondisi Cultural Industries di perfilman Indonesia. Kemudian film Prenjak dapat bertahan karena adanya dukungan dari beberapa pihak dank arena film Prenjak memang sudah memiliki pasar, baik di dalam maupun di luar negeri. Penelitian ini juga menjabarkan bahwa film Prenjak berhasil mendapatkan banyak penghargaan di festival film internasional dan nasional.
......
This study discusses about the emersion of independent films, especially Prenjak movie. Prenjak is one of so many independent films which is not inside the circle of film industry mainstream. This study sees what is the background of the emersion of Prenjak, how Prenjak survive outside the industry, and what are the achievements of Prenjak so far. This study uses constructionism paradigm and qualitative approach with case study as its strategy.
This study shows that Prenjak emerses as a response from agent on Giddens Structuration Theory to Cultural Industries in Indonesian film industry. Also, Prenjak can survive outside the industry because of the support from some parties and also, Prenjak already has markets, both at home and abroad. Lastly, Prenjak has received many awards until now from both international and national film festivals. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Desfira Utami
" ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai peran pemerintah Korea dalam mendorong pembangunan industri budaya seperti film, drama dan musik di Korea. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menganalisa tentang peran pemerintah Kim Young-sam 1993-1998 dan Kim Dae-jung 1998-2003 . Untuk menganalisa, penulis menggunakan teori governed interdependence dari Linda Weiss. Temuan penulis menunjukan bahwa kedua pemerintah berperan menyesuaikan hubungan koordinatif dengan sektor swasta bisnis dan praktisi budaya untuk mendorong pembangunan industri budaya termasuk film, drama dan musik. Berdasarkan bentuk-bentuk dalam teori governed interdependence, hubungan koordinatif pemerintah-swasta terjadi secara berkelanjutan dari periode pemerintah Kim Young-sam ke pemerintah Kim Dae-jung.
ABSTRACT This undergraduate thesis discusses the roles of two Republic of Korean presidential administrations in developing national cultural industries such as film, drama and music. This research employs a qualitative method which analyzes the roles of the Kim Young sam 1993 1998 and Kim Dae jung 1998 2003 administrations, applying Linda Weiss rsquo governed interdependence theory. The findings of this research show that both administrations adjusted coordinative relations with the private sector consisting of business and cultural practitioners in order to foster cultural industries development. Based on the forms of governed interdependence, public private coordinative relations were consistently implemented during the Kim Young sam and Kim Dae jung administrations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Razaki Wirman
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana normalisasi terhadap eksploitasi tenaga magang di agensi periklanan multinasional terjadi melalui pembentukan subjektivitas neoliberal. Pendekatan ekonomi politik dari studi industri budaya dan konsep subjektivitas neoliberal digunakan untuk memahami dominasi industri terhadap kelas pekerja dalam eksploitasi yang terjadi. Subjektivitas neoliberal hadir sebagai kontrol sosial melalui glorifikasi diskursus pengembangan diri dan kewirausahaan dalam masyarakat sehingga muncul perilaku untuk terus menerus meningkatkan kapasitas diri, salah satunya melalui kegiatan magang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan strategi penelitian fenomenologi. Berdasarkan wawancara mendalam dengan lima narasumber, pembentukan subjektivitas terjadi melalui interaksi antara pemaknaan dan pengalaman magang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kegiatan magang di agensi periklanan diposisikan sebagai batu loncatan untuk karier yang dianggap lebih ideal oleh tenaga magang; 2) Eksploitasi yang dialami dimaknai sebagai investasi untuk stabilitas karier masa depan; 3) Kegiatan magang dimaknai sebagai pelengkap dari pendidikan di universitas dengan tujuan mempersiapkan diri untuk bersaing di industri pemasaran; 4) Tenaga magang membentuk toleransi terhadap eksploitasi dan ambiguitas kegiatan magang melalui kepuasan terhadap lingkungan pekerjaan yang interaktif.

ABSTRACT
This research discusses about how the exploitation of multinational advertising agency interns are normalized through the forming of neoliberal subjectivity. Political economy approach from cultural industries studies and the concept of neoliberal subjectivity are used to make sense the industrial domination against the working class in the exploitation that occurred. Neoliberal subjectivity exists as a new social control through the glorification of self-development and entrepreneurial discourses in society. This creates the mindset in individuals to keep increasing their self-capacity, and in this context, implemented by joining internship programs. This research uses qualitative method and phenomenological strategy. Through deep interview with five informants, it is found that subjectivity is formed from the interaction between meaning and experience of internship programs. This research shows that: 1) Internship program in advertising agency is seen as a steppingstone to pursue the main carrier expected in the future; 2) exploitation experience is seen as investment for carrier stability in the future; 3) Intern program is seen as complementary of followed education in university used for preparation attempt to compete in marketing industries environment; 4) Intern shaped tolerance to exploitation and ambiguity in internship program from the satisfaction of interactive working environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library