Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Andre Himawan
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang memiliki tujuan untuk menganalisis seberapa kuat dan signifikan pengaruh parsial dan simultan dari teknologi, organisasi, lingkungan dan minat personel terhadap Kesiapan SDM dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi mendukung pertahanan siber dan memberikan rekomendasi strategi dalam meningkatkan kesiapan SDM dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan guna mendukung pertahanan siber. Konsep yang digunakan adalah integrasi model dari konsep TAM (Technology Acceptance Model) Fred D. Davis dan Kerangka TOE (Technology, Organization, Environment) Tomatzky Anda Fleicher.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 3 hipotesis yang diterima, 7 hipotesis ditolak, serta 7 variabel konstruk yang dominan. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM, Mengembang kapasitas SDM di bidang teknologi informasi dan komunikasi, Meningkatkan IT Service Quality, Reward System, dan Penerapan tata kelola dan dokumen prosedur yang baik.
This research is quantitative research which aims to analyze how strong and significant the partial and simultaneous influence of technology, organization, environment and personnel interests on Human Resources (HR) readiness in the use of information and communication technology (ICT) to supports cyber defense and provides strategy recommendations in improving HR readiness in the use of technology information and communication (ICT) at the Directorate General of Defense Strenght to support cyber defense. The concept used is the integration model of the TAM concept (Technology Acceptance Model) Fred D. Davis and TOE (Technology, Organization, Environment) Framework from Tomatzky and Fleicher. The results of this study found that there were 3 accepted hypotheses, 7 hypotheses were rejected, and 7 dominant construct variables. The recommendations from the results of this study are to improve the quality and competence of HR, develop human resource capacity in the field of information and communication technology, improve IT service quality, reward system, and implement good governance and procedural documents."
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53827
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alex Firmansyah Rahman
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengakomodasian postur minimum essential forces (MEF) terhadap pembangunan cyber defense di Indonesia. Permasalahan yang dihadapi adalah fostur MEF yang dirumuskan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI selama ini masih difokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan dan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) pada konteks revolution in military affairs (RMA) dalam organisasi tentara nasional Indonesia (TNI), dalam upaya pembangunan kekuatan pertahanan militer. Sementara itu, realita ancaman nir militer berupa cyber attack sudah sangat nyata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasil akhir dari studi ini menunjukkan bahwa hingga saat ini kemhan dan Markas besar TNI telah memberikan perhatian terhadap ancaman cyber berikut upaya-upaya penanggulangannya, namun masih dalam skala pembangunan kekuatan cyber-defense, sehingga diajukan solusi perlu adanya revisi postur MEF agar secara eksplisit mengakomodasi pembnagunan cyber defense di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat tiga komponen inti untuk mewujudkannya melalui RMA yaitu dengan melakukan perubahan doktrin; perubahan organisasi yang berbasis cyber-defense; dan pembangunan teknologi untuk mengakomodasi cyber-defense; dan pembangunan teknologi untuk mengakomodasi cyber-defense"
Bogor: UNHAN (Universitas Pertahanan Indonesia),
345 JPUPI 5:3 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Farahdina Fairuz Iftinan
"Perang siber adalah bentuk globalisasi kejahatan yang dilakukan oleh aktor yang berkuasa. Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan bagaimana kebijakan cyber defense dan cyber security di Indonesia dan kesiapan Indonesia dalam menghadapi kejahatan perang siber global. Studi ini melibatkan 3 lembaga narasumber dari Kementerian Pertahanan, Kepolisian RI, dan Badan Siber dan Sandi Negara. Pengumpulan data dilakukan dengan tatap muka dan daring. Tesis ini menggunakan perspektif teori pilihan rasional dan kebijakan publik sebagai pijakan analisis. Teori pilihan rasional digunakan untuk menjelaskan bahwa aktor melakukan kejahatan melihat dari keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari kejahatan yang dilakukan. Teori kebijakan publik memberikan penjelasan bagaimana tahapan pembuatan kebijakan agar menghasilkan kebijakan yang efektif dengan tujuan yang ingin dicapai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak kekurangan pada cyber security<, cyber defense, dan kebijakannya. Berdasarkan analisis teori pilihan rasional, Indonesia berpotensi besar untuk diserang secara global dikarenakan lemah dan rentannya sistem keamanan dan pertahanan siber di Indonesia. Sehingga aktor penyerang akan mendapatkan keuntungan yang maksimal dan kerugian yang minimal. Dibutuhkan pembentuka kebijakan cyber security dan cyber defense sesuai dengan tahapan teori kebijakan publik, agar cyber security dan cyber defense dapat dijalankan dengan efektif. Temuan studi ini berkontribusi pada pembentukan kebijakan cyber security dan cyber defense yang komprehensif dan relevan sehingga dapat menghadapi kejahatan perang siber global.
Cyber warfare is a form of crime globalization perpetrated by powerful actors. This thesis uses a qualitative approach to explain how cyber defense and cyber security policies in Indonesia and Indonesia's readiness to face global cyber war crimes. This study involves three resource institutions that are the Ministry of Defense, the Indonesian National Police, and the National Cyber and Crypto Agency. Data collection was conducted both offline and online. This thesis uses the perspectives of rational choice theory and public policy as the basis of analysis. Rational choice theory explains that actors commit crimes by weighing the benefits and disadvantages of their crimes. Public policy theory describes the stages of policy-making to produce effective policies with the expected objectives. The results of this study indicate that Indonesia still has many shortcomings in cyber security, cyber defense, and its policies. Based on the analysis of rational choice theory, Indonesia has a high potential to be attacked globally due to the weak and vulnerable cyber security and defense systems in Indonesia. Thus, attacking actors will gain maximum benefits with minimal losses. It is necessary to formulate cyber security and cyber defense policies according to the stages of public policy theory so that cyber security and cyber defense can be implemented effectively. The findings of this study contribute to the formation of comprehensive and relevant cyber security and cyber defense policies to face global cyber war crimes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library