Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
The ILO-promoted concept og decent work has been a global goal. During the the 14th ILO Asian meeting in Busan,South Korea,in 2006,representatives of governments and employer's and worker's organization declared the Asian Dececnt Work Decade....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Amalia
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang implementasi pekerjaan layak (decent work) dan persepsi kualitas kehidupan kerja (quality of work life) yang dimiliki karyawan di perusahaan BUMD yang bergerak di bidang jasa transportasi, yakni PT. AG. Guna menggambarkan fenomena pekerjaan layak, penulis menggunakan 10 indikator pekerjaan layak sebagaimana disampaikan oleh ILO (2013), sementara dalam memberikan gambaran tentang kualitas kehidupan kerja, penulis menggunakan dimensi dari Bustillo (2009) dan Moos (1974, 1981, 1994). Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode wawancara bersama sembilan orang karyawan yang bekerja di PT. AG, di mana terdapat kelompok karyawan yang bekerja sebagai petugas operasional di lapangan dan karyawan yang bekerja di Kantor Pusat. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa indikator kesempatan kerja, pendapatan yang memadai dan pekerjaan yang produktif, pekerjaan yang harus dihapuskan, stabilitas dan jaminan pekerjaan, jaminan sosial, serta dialog sosial di tempat kerja telah dipenuhi sejalan dengan amanat ILO. Namun demikian manajemen PT. AG perlu memberikan perhatian lebih pada indikator jam kerja yang layak, keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi, kesempatan dan perlakuan yang setara dalam pekerjaan, serta lingkungan kerja yang aman. Temuan terkait kualitas kehidupan kerja juga disampaikan oleh petugas operasional lapangan, khususnya terkait dimensi work quality. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para stakeholder dan manajemen terkait pentingnya implementasi pekerjaan layak bagi kehidupan pekerja dan kelangsungan bisnis perusahaan.
ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of decent work and the perception of work life quality owned by employees in Regionally-Owned Enterprise in transportation services sector, namely PT. AG. To describe the phenomenon of decent work, the author uses 10 decent work indicators conveyed by ILO (2013), while in providing an overview of the quality of work life, the author uses indicators from Bustillo (2009) and Moos (1974, 1981, 1994). Data and information are obtained by interviews with nine employees who works at PT. AG, where there is a group of employees who work as field workers and head office workers. The findings of this study indicate that indicators of employment opportunities, adequate earnings and productive work, work that should be abolished, stability and job security, social security, and social dialogue at work have been fulfilled according to the mandate of the ILO. However, PT. AG's management needs to pay more attention to decent working hour indicator, combining work, family and personal life, equal opportunities and treatment in employment, and safe work environment. Findings related to the work-life quality are also illustrated by the field workers, specifically related to work quality issues. These findings can be an input for stakeholders and management related to the implementation of decent work that is substantial for the lives of workers and business continuity of the company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Nadira Jovienda
Abstrak :
Untuk meminimalisir keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan, perusahaan perlu meningkatkan keterikatan kerja karyawan kepada perusahaan. Work engagement karyawan dapat ditingkatkan dengan diberikan dan terpenuhinya komponen-komponen decent work atau pekerjaan layak kepada seluruh karyawan, baik karyawan yang termasuk dalam kategori Generasi Y maupun Z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari decent work terhadap work engagement dengan generasi sebagai variabel moderasi pada karyawan di DKI Jakarta. Dengan tujuan eksplanatif, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 223 responden Generasi Y dan Z yang bekerja sebagai karyawan di DKI Jakarta yang didapatkan dengan menggunakan teknik penarikan data non- probability sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melakukan teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear sederhana dan uji interaksi dengan moderated regression analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh decent work terhadap work engagement pada karyawan di DKI Jakarta. Selain itu, uji interaksi menunjukkan bahwa generasi tidak memoderasi pengaruh antara decent work dan work engagement pada karyawan Generasi Y dan Z di DKI Jakarta. ......To prevent the employee’s desire to leave the company, the company needs to increase employees’ work engagement with the company. Employee’s work engagement can be increased by providing and fulfilling the components of decent work to all of the employees, both from the Y and Z Generation of employees. The purpose of this study is to analyze the effect of decent work on work engagement with generation as a moderation variable on employees in DKI Jakarta. With an explanatory purpose, this study uses a quantitative approach by distributing an online questionnaire to 223 respondents consisting of the Y and Z Generation who currently work as an employee in DKI Jakarta which was obtained by using a non-probability sampling technique with a purposive sampling type. This study uses a data analysis technique with simple linear regression and interaction test with moderated regression analysis. The result of this study indicates the effect of decent work on work engagement on employees in DKI Jakarta. In addition, the interaction test shows that generation does not moderate the effect between decent work on work engagement on Y and Z Generation employees in DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Lupita
Abstrak :
Beberapa tahun belakang ini, fenomena gig economy sedang berkembang di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan perubahan dunia kerja yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Gig economy sendiri memberikan lapangan pekerjaan yang cukup besar dan menyerap banyak tenaga kerja, tetapi hal ini juga memiliki kekurangan. Para pekerja tersebut atau yang dikenal dengan sebutan gig workers bukanlah pekerja tetap, melainkan berstatus sebagai kontraktor independen. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kerja pada gig economy di Indonesia yang dikaitkan dengan agenda ILO yaitu Decent Work. Penelitian ini melibatkan langsung partisipasi dari pengemudi transportasi online yang mana dapat dikategorikan sebagai gig workers dengan status “mitra” yang melekat pada mereka. Data dikumpulkan dari focus group discussion (FGD) yang melibatkan 40 responden yang berasal dari empat kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bogor, Depok, dan Yogyakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui proses coding secara manual. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa pengemudi transportasi online memilih pekerjaan ini karena adanya kesempatan kerja yang menawarkan fleksibilitas, yang mana fleksibilitas tersebut merupakan suatu keuntungan yang tidak dapat ditemukan pada pekerjaan lain. Akan tetapi, pada kenyataannya pekerjaan tersebut justru belum sepenuhnya mampu menerapkan agenda Decent Work. Dengan kata lain, standar kerja yang berlaku pada umumnya tidak dapat ditemukan jika bekerja sebagai pengemudi transportasi online. ......In recent years, gig economy phenomenon has been growing in Indonesia. The growth is marked by the alteration of work supported by information and communication technology that gets more sophisticated. Gig economy provides large jobs opportunity and absorbs relatively abundant labor. However, it has its weaknesses. The workers, called gig workers, are not permanent workers; they are independent contractors. This research aims to evaluate working condition of gig economy in Indonesia that is linked to ILO's agenda, namely Decent Work. This research involves online transportation's drivers' direct participation as gig workers. The data are collected from Focus Group Discussion (FGD) involving 40 respondents coming from four big cities in Indonesia: Jakarta, Bogor, Depok, and Yogyakarta. The analysis is performed using qualitative method by manual coding process. According to the analysis, online transportation's drivers chose this job as it offers flexibility, one of the benefits that may not be found in other jobs. However, in reality, that job has not been able to fully implement Decent Work agenda. In other words, work standard that is applied in general cannot be implemented if someone works as online transportation's driver.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Raihan Ramadhan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan yang diproksikan dengan pendapatan dan kondisi decent work pengemudi ojek online sebagai pekerja mitra di wilayah Jabodetabek. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan Data Primer dengan kuesioner dan wawancara kepada pengemudi ojek online. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi berganda cross section. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi pengemudi ojek online belum memenuhi indikator decent work. Selain itu, kesejahteraan pengemudi ojek online dipengaruhi oleh status pekerjaan, jarak tempuh, pengeluaran, order yang diselesaikan, dan hari kerja. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan tiga poin seperti kemudahan bonus, menaikkan tarif, dan mendorong adanya dialog bersama antara pemerintah, pengemudi dan aplikator untuk mengambil keputusan bersama. ......This study aims to determine the welfare proxied by income and decent work conditions of online ojek drivers as partner workers in the Jabodetabek area. The data used in this study are Primary Data with questionnaires and interviews to online ojek drivers. The method used in this research is the cross section multiple regression method. The results of this study indicate that the condition of online ojek drivers has not met the decent work indicators. In addition, the welfare of online ojek drivers is influenced by employment status, mileage, expenses, completed orders, and working days. From the results of this study, researchers suggest three points such as ease of bonuses, raising tariffs, and encouraging joint dialog between the government, drivers and applicators to make joint decisions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McCann, Dredier
Abstrak :
ABSTRAK
Unacceptable forms of works (UFW) have been identified as an "area of critical importance" for ILO as it approaches its centenary. Yet there is currently no comperhensive elaboration of the dimentions, causes or manivestations of UFW. This article reports ona research project that has proposed such a framework. The article first investigates and reconceptualize key discourses on contemporary work to identify their contribution to an analytically rigorous conception of UFW. It then outlines a novel multidimensional model that has been designed for use by local policy actors in identifying and targeting UFW in countries across a range of icome levels.
Geneva: Blackwell Publishing, 2017
331 ILR 156:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library