Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 3 Document(s) match with the query
cover
Adiguno Bimo Wicaksono
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami ikonografi Dewa Wisnu di Jawa Timur pada abad ke 12-M – 15 M. Ikonografi (iconography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu eikoon memiliki arti gambar dan graphoo artinya menulis. Jika diartikan secara harfiah, maka ikonografi memiliki arti “suatu benda yang menggambarkan sosok dewa dalam bentuk-bentuk tertentu, seperti arca, relief, dan lain-lain”. Dalam hal tersebut, ikonografi berkaitan dengan penggambaran sosok dewa dalam bentuk arca yang akan ditampilkan. Hasil dari penelitian ini adalah dengan mengetahui ikonografi Dewa Wisnu, maka informasi mengenai keberagaman penggambaran arca dewa serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

The purpose of this research is to understand the iconography of God Vishnu in East Java on 12th – 15th centuries. Iconography is the word based from Greek, eikoon means images, and graphoo means write. Iconography means “a thing that represents a god in a other forms, like statue, relief, etc.”. In this context, iconography has a connection with a god representation on the statue. The result of this research is knowing an iconography of God Vishnu and getting information about the diversity of god statue and the factors that affect the depiction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dian Safitri
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji penggambaran relief Hirayagarbha dan hubungannya dengan ritual keagamaan Buddha di kaki Candi Mendut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi penggambaran relief yang berhubungan dengan prosesi ritual Buddha. Melalui deskripsi dan perbandingan, penelitian ini akan memaparkan hasil mengenai variasi penggambaran relief Hirayagarbha. Relief Hirayagarbha di candi-candi di Jawa Tengah abad 8 mdash;10 M memiliki persamaan corak penggambaran karena dibangun pada masa pemerintahan dinasti yang sama. Hasil pemaparan penggambaran relief Hirayagarbha di kaki Candi Mendut juga akan menunjukan arah keliling candi di dalam prosesi ritual keagaman.

ABSTRACT
This research describes the depiction of The Hira yagarbha relief and its relation to The Buddhist religious rituals on the foot of Mendut Temple. The purpose of this research is to figure out the reliefs variations that is related to The Buddhist rituals procession. Based on a description and comparison, this research describes the result of the depiction variations of The Hira yagarbha relief. The Hira yagarbha reliefs in the 8th mdash 10th century Central Java rsquo s Temples have the same depiction style because they were built during the same dynasty. The explanation of Hira yagarbha relief rsquo s depiction on the foot of Mendut Temple will also show the walking direction in the temple ritual procession. "
2017
S69080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniya Nabila Yasmin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang representasi diri selebriti mikro yang mencakup manipulasi
gambar, yang menetapkan standar kecantikan di media sosial dan dapat memengaruhi citra tubuh wanita.
Makalah ini juga akan menganalisis jika manipulasi gambar telah menantang norma-norma realita kita seharihari,
karena membuat kita untuk memenuhi standar kecantikan yang mustahil dan membantu kita keluar dari
keterbatasan tubuh kita sendiri. Penelitian ini akan menggunakan mikro-selebriti, konten media sosial dan
standar kecantikan sebagai referensi untuk menjelaskan bagaimana mikro-selebriti menggunakan teknik
representasi diri untuk mengkurasi konten media sosial mereka yang kemudian menetapkan standar kecantikan
yang mustahil bagi audiens mereka. Kerangka teori seperti Goffman, The Presentation of The Self Theory
(2008) dan Simulasi Baudrillard dan Teori Simulacra (1981) digunakan untuk memfasilitasi diskusi di balik
motivasi mengapa selebriti mikro membangun citra mereka dengan cara tertentu dan penjelasan tentang gambar
yang diubah. dan hubungannya dengan kenyataan. Berdasarkan analisis dari studi literature dan kerangka teori,
mikro-selebriti terlibat dalam presentasi diri karena menciptakan kesan berdasarkan standar kecantikan audiens
yang ada. Dengan demikian, audiens mereka menganggap presentasi mereka sebagai kebenaran yang
menunjukkan relevansi dengan Teori Simulasi dan Simulacra (1981). Kemudian, makalah ini megusulkan
bahwa presentasi diri oleh mikro selebriti tidak bearkibat buruk terhadap citra tubuh perempuan. Metode
makalah ini ialah mengambil analisa dari berbagai literatur dan penelitian lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library