Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sisca Johanna Esperanza
Abstrak :
Tujuan utama dari skripsi ini secara umum adalah untuk mengetahui struktur dalam derivasi komposit ajektiva deverbal dan secara khusus adalah untuk membahas proses pembentukan dan hubungan antar anggota derivasi komposit ajektiva deverbal. Untuk mencapai hal tersebut, langkah yang dilakukan penulis adalah meninjau suatu derivasi komposit dari segi bentuk dan kemudian membahas hubungan enter unsur yang membentuknya. Kosa kata selalu berkembang. Kosa kata tersebut diantaranya dapat diperoleh dari pembentukan yang mengikuti aturan-aturan yang sudah ada sebelumnya. Salah satu pembentukan kata baru dapat diperoleh deri proses yang dinamakan derivesi komposit. Derivasi Komposit merupaken gabungan antara proses derivasi dan komposisi. Dilihat dari bentuknya, suatu derivasi komposit depot dianalisis dengan tiga cara. Yang pertama derivesi komposit dianalisis sebagai kompositum dengan basis derivasi, seperti:herdwerkend [ [ hard ]A [ [ werken ]v -d ]A, seizoengebonden [ [ seizoen ]N [ [ [ bind ]v ge- ... -en ]v ]A]A, Yang kedua adalah derivasi komposit yang dianalisis sebagai derivasi dengan basis kompositum seperti:schoolgaand[ [ [ [ school ]v [ gaan ]v ]v -d ]v ]A, vastgeklsmd[ [ [ [ vast ]A [ klem ]v ]v ge-... -d ]v ]A, Dan yang ketiga adalah derivasl komposit yang tidek termasuk dalam kedua kelompok tersebut. Misalnya:zonbeschermend[ [ zon IN [ beschermen ]v ]vp -d ]A, schoongeboend [ [ [ [ schoon ]+ [ boen ]v ]vp ge-... _d]A, Pada pembentukan derivasi komposit ejektiva deverbal, bentuk dasar dari bagian verbal dlbedakan menjadi bagian yang berasal dari verba partisipel perfektum, dan bagian yang berasal dari verba partisipel perfektum. Untuk bagian verbal yang berasal dari verba partisipel presentis, bentuk dasamya merupakan bentuk intiniftif. Sedangkan untuk bagian verbal dari verba partisipel perfektum, bentuk dasarnya merupakan bentuk stem. Untuk mengetahui hubungan antar anggota dalam derivasi komposit ajekttva deverbal, dapat dilakukan dengan membuat parafrase dari masing-masing korpus. Untuk derivasi komposit ajektiva dari verba partisipel presentis, hubungan antar anggota yang muncul adalah hubungan antara Predikat den Objek, hubungan Predikat - Keterengan Adverbial, hubungan Prediket - Keterangan Tempat, atau hubungan Predikat - Keterengan Atasan. Sedangkan hubungan yang terjadi pada ajektiva derivasi komposit dari partisipel perfektum adalah hubungan Predikat - Objek, hubungan Predikat - Objek Preposisi, hubungan Predikat - Keterengan Objek, Hubungan Predikat - Keterangan Alat, atau hubungan Predikat - Keterengan Sebab. Hubungan yang tidak pernah muncul pada sebuah derivasi komposit ejektiva deverbal adalah hubungan Predikat - Subjek.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Meilani
Abstrak :
Artikel ini membahas mengenai derivasi ekpresif nama-nama binatang dalam majalah anak-anak Мурзилка (Murzilka) `Murzilka` terbitan tahun 2019 edisi 1-12. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses derivasi ekpresif dalam bahasa Rusia dengan cara sufiksasi menggunakan sufiks-sufiks penilaian kata benda yang terbagi menjadi empat kategori menurut Kalinina. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua kategori sufiks penilaian kata benda yang ditemukan yaitu makna pengecilan dan makna kasih sayang.
This article discusses the expressive derivation of animal names in the children's magazine Мурзилка (Murzilka) `Murzilka` issue of 2019 edition 1-12. This study aims to identify the process of expressive derivation in Russian by means of suffixation using noun grading suffixes which are divided into four categories according to Kalinina. The research method used in this article is descriptive method. The analysis shows that there are two categories of noun grading suffixes found which are the meaning of diminution and the meaning of affection.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Teodora Nirmala Fau
Abstrak :
Skripsi ini membahas derivasi nomina ke verba yang ditemukan pada surat kabar harian Kompas. Derivasi yang ada dalam surat kabar harian tersebut meliputi derivasi dari segi kelas kata dan makna. Derivasi dari segi kelas dapat dilihat dari pemberian afiks pembentuk verba, sedangkan derivasi dari segi makna dapat dilihat dari perubahan dan pergeseran makna kata turunan dengan kata asalnya. Perubahan dan pergeseran tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu idiom dan metafora. Karakteristik dari kata berderivasi nomina ke verba ini dapat dilihat dari kemampuan mereka untuk dipasifkan. ......This thesis discuss derivation of nomines to verbs in Kompas the daily newspaper. That things include derivation of category and meaning. Derivation of category could be seen from nomine that adhered affix to verb-formation while derivation of meaning could be seen from change and shift of meaning about complex words to their bases. It been devided in two kinds. Those are idioms and metaphors. Characteristic of it could be seen from ability change into pasif verb.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Nurlaily
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan proses morfologis pada kosakata warna dalam Al-Qur’an. Warna-warna yang disebutkan dalam Al-Quran adalah warna dasar, yaitu: putih, hijau, hitam, kuning, merah, dan biru. Kosakata warna dalam Al-Quran diwujudkan dalam berbagai bentuk. Hal ini terjadi karena terdapat proses morfologis dalam bahasa Arab. Proses morfologis yang terjadi pada kata warna tersebut berpengaruh terhadap arti kata yang dihasilkan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori proses morfologis yang dipaparkan oleh Tajudin Nur (2018). Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka melalui buku, kamus, artikel jurnal, dan artikel ilmiah. Hasil penelitian menerangkan bahwa warna-warni dalam ayat Al-Qur’an mengalami proses morfologis dengan cara proses derivasi dan infleksi. Derivasi terjadi pada warna putih, hijau, hitam, dan kuning sebagai verba dengan pola IX افعلّ- يفعلّ /if‘alla-yaf‘allu/ dari akar kata masing-masing kosakata warna. Derivasi lainnya terjadi dari akar seluruh kosakata warna menjadi pola adjektiva kualifikatif dengan perubahan internal dan menjadi nomina agentif dengan penambahan prefiks مُ /–mu/. Adapun proses infleksi terjadi pada verba (konjugasi) dan nomina (deklinasi) dengan afiksasi pada verba dan perubahan internal pada nomina untuk perubahan jender maskulin menjadi feminin. Proses deklinasi juga terjadi untuk perubahan jumlah menjadi jamak dengan perubahan internal. Seluruh kosakata warna dalam Al-Quran ditemukan menempati bentuk adjektiva kualifikatif yang merupakan bentuk paling umum untuk warna. ......This research explains the morphological process of colors vocabulary in the Holy Qur'an. The colors mentioned in the Qur'an are mostly basic colors, namely: white, green, black, yellow, red, and blue. Color vocabulary in the Qur'an is expressed in various forms, which is due to the morphological process in the Arabic language. The morphological process that occurs in these color words influences the meaning of the resulting words. The theory used in this research is the theory of morphological process proposed by Prof. Dr. Tajudin Nur (2018). This study uses a literature study method through books, dictionaries, journal articles, and scientific articles. The results of the study explain that the colors vocabulary in the verses of the Qur'an undergo morphological processes through derivation and inflection. Derivation occurs in the colors white, green, black, and yellow, as verb of pattern IX افعلّ - يفعلّ/if‘alla-yaf‘allu/ from the root of each colors. Other derivations occur from the root of each colors to qualifying adjective pattern with internal changes and to an agentive noun by adding the prefix مُ /–mu/. As for inflection, it occurs in verbs (conjugation) and nouns (declension) through affixation in verbs and internal changes in nouns to indicate gender changes into feminine. Declension also occurs for amount changes to jamak with internal changes. All colors vocabulary in the Holy Qur'an are found in the form of qualifying adjectives, which is the most common form for colors.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rustono
Abstrak :
Kekerabatan antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa antara lain ditandai oleh kesamaan struktur, kesamaan unsur kosakata, dan kesamaan tipologi. Selain terdapat persamaan, yang menurut Gonda (1970, tierj. Kamil 1988:3) persamaan itu bukan karena gejala kebetulan, antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa juga terdapat perbedaan-perbedaan. Hal itu sejalan dengan pernyataan Uhi enbeck (1978, terj. Djajanegara 1982:89) bahwa persamaan yang ada antara kedua bahasa ltu jangan dipandang sama dalam segala aspek. Salah satu unsur bahasa Indonesia yang mengandung persamaan sekaligus perhedaan dengan unsur bahasa Jawa adalah bentuk afiks -an, snail- morfem terikat -an. Sesuai, dengan pendapat yang dikemukakan [ilil-enheck (1978, t e r . Djajanegara 1982:89) dan Gonda 11970, terj. Kamil 19E18:3), antara bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan bentuk afiks -an dalam bahasa Jawa terdapat perbedaan-perbedaan dalam kemiripan atau persamaannya. Seberapa jauh perbedaan dan persamaan bentuk, sifat, dan makna antara bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan bentuk afiks -an dalam bahasa Jawa perlu diteliti secara saksama. Penelitian tentang bentuk afiks -an dan komparasinya dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu dititikberatkan pada aspek kegandaan makna dan sifat kederivasionalan dan keinfleksianalan bentuk afiks -an itu. Karena penelitian tentang bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu barsudut pandang kegandaan makna, penelitian komparatif antara afiks -an dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu berlatar pokok bahasan semantik. Kenyataan bahwa buku-buku tata bahasa Indonesia dan tata bahasa Jawa umumnya membicarakan hanya satu bentuk afiks -an dengan sejumlah maknanya, tanpa melihat kenyataan bahwa dalam kedua bahasa itu terdapat sejumlah bentuk afiks -an yang berlainan dengan maknanya yang berbeda-beda, merupakan pijakan bagi temuan Baru dalam penelitian ini. Penelitian ini juga merupakan upaya untuk mendudukkan bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu sebagai morfem yang homonim serta komparasinya dari sudut bentuk, jenis, kategori, dan makna yang didukungnya dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Syahwalani
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai penggunaan afiks derivatif bahasa Belanda dalam cerpen Een bord met spaghetti karya Adriaan van Dis. Korpus penelitian ini adalah teks cerpen Een bord met spaghetti yang terdiri dari 1466 kata. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memaparkan penggunaan afiks derivatif bahasa Belanda dalam cerpen tersebut melalui penjabaran struktur morfologis kata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori morfologi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebanyak 39 kata yang mengandung afiks derivatif yang terbagi dalam dua jenis, yaitu prefiks dan sufiks. ......This study discusses about the usage of Dutch derivative affixes in the short story Een bord met spaghetti by Adriaan van Dis. The corpus of this research is the texts of Een bord met spaghetti with 1466 words. This study aims to explain the usage of derivative affixes of the short story through the elaboration of the morphological structure of words. This study used a qualitative method and library research. The theory used is theory of morphology. Based on the results of the study, it can be concluded that there are 39 words that contain derivative affixes which are divided into two types, namely prefixes and suffixes.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Liliana Hapsari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian pustaka tentang kata kerja huruf lemah dimaksudkan untuk mengetahui proses perubahan yang menyimpang dari pola asalnya dalam pembentukan kata.
1989
S11348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
Abstrak :
Topik penelitian ini adalah mengenai pronomina terikat dalam bahasa Manggarai. Meskipun bahasa Manggarai merupakan bahasa isolatif, ada dua jenis pronomina terikat yang menempel pada hampir semua kelas kata dalam bahasa itu. Dalam disertasi ini, kedua jenis pronomina terikat tersebut disebut Nom dan Gen. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui perilaku sintaktis Nom dan Gen dalam bahasa Manggarai, menjelaskan perbedaan perilaku sintaktis antara Nom dan Gen dalam bahasa Manggarai, dan menjelaskan pendesak yang menyebabkan menempelnya Nom dan Gen pada kata atau frasa dalam bahasa Manggarai. Data penelitian ini merupakan data rekaman percakapan sehari-hari di dalam rumah tangga dan dalam pertemuan arisan keluarga Manggarai di Depok. Selain itu, digunakan data teks yaitu Manggarai Texts yang dikumpulkan oleh Verheijen sekitar tahun 1960 1970. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori-teori sintaksis, khususnya mengenai argumen, diatesis, dan pronomina terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nom dan Gen sama-sama dapat menempel pada semua kelas kata dalam bahasa Manggarai, kecuali konjungsi. Akan tetapi, secara sintaktis Nom mengemban fungsi sintaksis sebagai subjek; sedangkan Gen, di samping menjadi pemilik dalam frasa nominal-posesif, juga menjadi bagian dari kata polimorfemis yang mengemban fungsi tertentu dalam kalimat. Pada kalimat yang berpredikat verba berargumen satu, Nom dan Gen menempel pada verba tesebut; sedangkan pada kalimat yang berpredikat verba berargumen dua dan berdiatesis aktif, Nom dan Gen menempel pada fungsi sintaksis objek kalimat. Pada kalimat berdiatesis pasif, Nom dan Gen menempel pada verba atau pada kata atau frasa berpemarkah pasif. Temuan lain adalah adanya konstruksi genitif d- yang berperilaku sintaktis mirip dengan Gen.
The topic of this research is about the bound pronouns in Bahasa Manggarai. Although Bahasa Manggarai is an isolating language, there are two types of bound pronouns which attach to almost all classes of words in the language. In this dissertation, these two types of bound pronouns are called Nom and Gen. The main objective of this study is to determine the syntactic behavior of Nom and Gen in Bahasa Manggarai, to explain the difference of syntactic behavior between Nom and Gen in Bahasa Manggarai, and to explain suppressor that causes attachment of Nom and Gen to words or phrases in Bahasa Manggarai. The data of this research is the data recording of daily conversations at home and in family gatherings in Manggarai Depok. In addition, the research also used text data found in Manggarai Texts collected by Verheijen around 1960 1970. The theories used are the theories of syntax, particularly striking argument, diathesis, and pronouns bound. The results showed that the Nom and Gen are alike. They can attach to all classes of words in Bahasa Manggarai, except conjunctions. However, syntactically Nom carries syntactic function as a subject whereas Gen, in addition to being the owner of the nominal possessive phrase, also beccomes a part of the polymorphemic word which bears a specific function in the sentence. In sentences that the predicate verb has one argument, Nom and Gen are attached to the verb while in sentences that the predicate verb has two arguments and active diathesis, Nom and Gen are adhared to the object of the sentence. In passive sentences, Nom and Gen are attached to the verb or the word or passive marker. Another discovery was the genitive construction d which behaves syntactically is similar to Gen.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D1725
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danihar Irawati Is. Gunawan
Abstrak :
Pembahasan deskriptif sufiks nominalisator bahasa Perancis dilakukan karena jumlah dan macamnya yang banyak, di mana setiap macam memiliki satu nilai atau lebih. Deskripsi ini bertujuan untuk memerikan macam macam sufiks nominalisator tersebut dan nilai yang dimiliki oleh setiap macamnya. Pembahasan sufiks nominalisator ini dilakukan berdasarkan teori linguistik aliran fungsional, khususnya yang menyangkut morfologi. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kamus ekabahasa Petit Robert 1, Dictionnaire de ia Langue Francaise. Sufiks nominalisator yang dapat bergabung dengan verba ada 17 buah, dengan adjektiva hanya 3 buah dan dengan keduanya ada 14 buah. Hasilnya menunjukkan bahwa pembentukan nomina melalui proses afiksasi atau derivasi, cenderung terjadi pada verba. Penambahan sufiks nominalisator pada sebuah verba dapat menghasilkan bermacam-macam nilai, dan nilai terbanyak adalah nilai tindakan. Dari 33 sufiks nominalisator yang ada, sufiks nominalisator, yang produktif adalah sufiks nominalisator -ment mencapai jumlah 1024 (18.08%).
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library