Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Handi Khalifah
"ABSTRAK
Relevance 7 BAZNAS Priority Program on 17 Sustainable Development Objectives This study aims to analyze the relationship of seven grand baznas to 17 Goals of Sustainable Development. The framework of sustainable development has been used by various countries in the world, because it is considered appropriate and comprehensive. Research formulates program priorities to achieve 17 more optimal objectives. This study found the priority sequence of 7 Grand Program BAZNAS on 17 Sustainable Development Objectives it is done through Analitycal Network Process ANP approach . Respondents chose the Pillar of Environmental Development TPB , with a rater agreement of W = 0.47783 . Partnerships For All Purposes W = 0.00486 andZakat Community Development with rater agreement W = 0.07367 on 7 Grand Program BAZNAS.Keywords: Zakat, Sustainable Development, Program Relevance.

ABSTRACT
Relevance of 7 BAZNAS Priority Programs on 17 Goals of Sustainable Development This Research aims to analyze the relevance of seven BAZNAS grand Program to 17 sustainable development goals SDGs . The framework of sustainable development has been used by various countries in the world, as it is considered appropriate and comprehensive. Research will formulate the priorities program to achieve 17 more optimal objectives. This research finds the priority sequence of 7 BAZNAS Grand Program on 17 Purpose of Sustainable Development SDGs through Analitycal Network Process ANP . Respondents chose the Pillar of Environmental Development SDGs , with a rater agreement of W 0.47783 . Partnership for All Purpose W 0.00486 and Zakat Community Development with rater agreement W 0.07367 on 7 BAZNAS Grand Programs.Keywords Zakat, Sustainable Development, Program Relevance"
Lengkap +
2018
T49756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, Helen
"The Singapore Lecture Series was inaugurated in 1980 by the Institute of Southeast Asian Studies with a founding endowment from the Monetary Authority of Singapore (MAS), and augmented by a generous donation in 1983 from Exxon Mobil Asia Pacific. The Singapore Lecture is designed to provide the opportunity for distinguished statesmen, scholars, and writers and other similarly highly qualified individuals specializing in banking and commerce, international economics and finance and philosophical and world strategic affairs to visit Singapore."
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2012
e20442393
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Firdaus
"Abstract. Bangka-Belitung Islands Province, located in the Karimata Strait, offers a number of benefits that can be optimized to promote the development in the region through the development of the tourism sector of the province. The magnificence of its natural scenery, culture, and history are the main attractions for international tourists to pay visit to the region. However, the development of the tourism sector in the Province tends to be concentrated in Belitung Island while Bangka Island has not received serious attention from the local government. The purpose of this research paper is to identify and explore the option of sustainable tourism to promote the development of Bangka Island. The data of this study are collected from in-depth interviews, focus group discussion (FGD), and observations. In addition, secondary data is also for further analysis. The results of this study show that sustainable tourism is required to increase the regional development in Bangka Island. However, several problems, such as environmental issues in relation to the tin mining activity in the region as well as ineffective coordination among stakeholders hamper the development of tourism sector. The approach of sustainable tourism, which emphasizes the roles of stakeholders, will be able to serve as the locomotive to develop the tourism sector in the region and, subsequently, the future development of Bangka Island in general. The contribution of this study is to encourage the development of sustainable tourism with a comprehensive approach through strengthening the roles of stakeholders.
Keywords:
Abstrak. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berlokasi di Selat Karimata menawarkan sejumlah potensi yang dapat dioptimalkan dalam rangka mendorong pembangunan daerah melalui pengembangan sektor pariwisata. Keindahan alam, budaya, dan sejarah merupakan daya tarik utama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Namun demikian, perkembangan sektor pariwisata cenderung diarahkan pada Pulau Belitung sedangkan Pulau Bangka kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi pengembangan pariwisata berkelanjutan untuk mendorong pembangunan Pulau Bangka dengan didukung oleh penguatan peran multi-stakeholder. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara FGD, wawancara mendalam dan observasi. Selain itu, data sekunder pun digunakan untuk memperdalam analisis. Hasil studi menunjukkan bahwa pariwisata berkelanjutan sangat dibutuhkan di Pulau Bangka untuk mendorong pembangunan daerah. Akan tetapi, sejumlah permasalahan, seperti isu lingkungan terkait dengan aktivitas pertambangan timah dan koordinasi yang belum efektif antar pemangku kepentingan menjadi penghambat perkembangan sektor pariwisata. Pendekatan pariwisata berkelanjutan yang menekankan pada peran antar pemangku kepentingan dapat menjadi lokomotif untuk mengembangkan sektor pariwisata sehingga berimplikasi terhadap pembangunan dalam jangka panjang. Studi ini berkontribusi dalam mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan pendekatan yang komprehensif melalui penguatan peran dari para pemangku kepentingan.
Kata kunci: pariwisata, pariwisata berkelanjutan, pemangku kepentingan, pembangunan ekonomi"
Lengkap +
Indonesian , 2015
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Kharismawati
"Ekowisata, menjadi salah satu produk atau jenis pariwisata dari pariwisata berkelanjutan, yang menerapkan nilai-nilai konservasi, ekonomi dan edukasi didalamnya. Munculnya tren ekowisata didasari oleh pertumbuhan pariwisata global dan menjadi instrumen yang efektif dalam pembangunan berkelanjutan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bantaeng yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai daerah representatif dalam pengembangan ekowisata sebagai konsep global pada skala lokal dalam menghimpun kolaborasi dengan aktor-aktor lainnya baik itu aktor negara maupun non-negara yang juga memiliki kepentingan dan pengaruh Penelitian ini menggunakan Evolutionary Model of Tourism Partnership (Selin dan Chavez, 1995) untuk menganalisa tahapan-tahapan yang telah dilalui dalam proses pengembangan ekowisata di Pantai Marina dan Hutan Lindung Campaga dengan semua aktor yang terlibat. Berdasarkan temuan penulis dalam penetian ini, yaitu pola relasi yang terjalin diantara para pemangku kepentingan dalam pengembangan ekowisata di Pantai Marina dan Hutan Lindung Campaga, berjalan dengan menekankan kekuatan pemerintah daerah, terutama Bupati Nurdin Abdullah dalam merancang pembangunan dan terlibat langsung dalam setiap tahapan Evolutionary Model of Tourism Partnership. Penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada pelaku usaha atau investor swasta yang terlibat dalam pengembangan ekowisata di Kabupaten Bantaeng yang berdampak dengan masih minimnya jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Kabupaten Bantaeng dan kurangnya pemanfaatan teknologi media sebagai sarana promosi dan pemasaran.

Ecotourism, as one of the products or types of tourism from sustainable tourism, which implements conservation, economic and educational values on it. The emergence of ecotourism trends is based on the growth of global tourism and is an effective instrument of sustainable development. The study was conducted in Bantaeng Regency, located in South Sulawesi Province, as a representative area that succeeded in developing ecotourism as a global concept at the local scale in gathering collaboration with other actors, both state and non-state actors who also had interests and influences. Evolutionary Model of Tourism Partnership (Selin and Chavez, 1995) to analyze the stages that have been traversed in the process of developing ecotourism in Marina Beach and Protected Forest Campaga with all actors involved. Based on the findings of the authors in this assessment, the pattern of relations that exists between stakeholders in the development of ecotourism at Marina Beach and Protected Forest Camp runs by emphasizing the strength of local government, especially Regent Nurdin Abdullah in designing development and being directly involved in each stage of the Evolutionary Model of Tourism Partnership . Research also shows that no business actor or private investor is involved in developing ecotourism in Bantaeng Regency which has an impact on the still small number of foreign tourists visiting Bantaeng Regency and the lack of utilization of media technology as a means of promotion and marketing."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kelvin Ruliandy
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfokuskan upaya pada praktik pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Konsep pariwisata ini memiliki peran penting dalam menciptakan dampak positif jangka panjang pada aspek lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi. Pergeseran perilaku wisatawan yang didorong oleh meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan setelah pandemi COVID-19 membuat tren ini semakin terlihat. Jakarta saat ini sedang berfokus untuk meningkatkan efektivitas strategi pariwisatanya dengan mengedepankan konsep pariwisata berkelanjutan. Dorongan ini muncul karena adanya permasalahan pariwisata berkelanjutan di Jakarta yang teridentifikasi melalui evaluasi Renstra Disparekraf DKI Jakarta. Oleh karena itu, Jakarta harus memastikan bahwa inovasi menjadi dasar utama dalam mengembangkan strategi pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Jakarta, dengan fokus pada aspek inovasi. Metode yang digunakan adalah Innovation Maturity Assessment, yang menilai sejauh mana para pemangku kepentingan pariwisata di Jakarta mampu menerapkan praktik-praktik pariwisata berkelanjutan. Hasil dari pengujian ini menjadi dasar dalam merancang strategi untuk memperbaiki aspek-aspek yang masih memiliki kelemahan. Strategi yang terbentuk kemudian dianalisis dengan menggunakan Strategy to Mission Matrix untuk menentukan tingkat prioritas dari setiap strategi yang diusulkan.

The Ministry of Tourism and Creative Economy is focusing its efforts on sustainable tourism practices in Indonesia. This tourism concept has a significant role in creating long-term positive impacts on the environmental, social, cultural, and economic aspects. A shift in tourist behaviour, driven by an increased focus on sustainability after the COVID-19 pandemic, has made this trend even more noticeable. Jakarta is currently focusing on increasing the effectiveness of its tourism strategy by prioritizing the sustainable tourism concept. This encouragement arises because of the sustainable tourism problems in Jakarta identified through the evaluation of the DKI Jakarta Disparekraf Strategic Plan. Therefore, Jakarta must ensure that innovation is the primary basis for developing tourism strategies. This research aims to design a sustainable tourism development strategy in Jakarta, focusing on innovation aspects. The method used is an Innovation Maturity Assessment, which assesses the extent to which tourism stakeholders in Jakarta are able to implement sustainable tourism practices. The results of this test are the basis for designing strategies to improve aspects that still have weaknesses. The strategies formed are then analyzed using the Strategy to Mission Matrix to determine the priority level of each proposed strategy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanna Ursulla Serenakartika
"ABSTRAK
Artikel ini membahas bagaimana Yayasan Kumala, Organisasi Non Pemerintah dan Non Profit Nirlaba , berperan dalam menanggulangi masalah kesejahteraan sosial melalui program community development. Dalam pembahasan artikel ini memaparkan prinsip-prinsip dari community development dengan menambahkan dengan peran mitra komunitas sehingga mendukung terciptanya sustainable community development. Argumen bahwa program pemberdayaan yang sesuai dengan prinsip community development di dukung dengan peran mitra, maka akan ada pendampingan, serta adanya pembinaan dalam mengelola komunitas dapat menciptakan sustainable community development. Sehingga penelitian ini memaparkan adanya hubungan kemitraan yang dilakukan yayasan dengan perusahaan dalam pendampingan komunitas yang dapat mendukung pemberdayaan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini adalah adanya mitra yang dapat menopang serta mendampingi komunitas sehingga dapat terus mengembangkan potensi dalam komunitas dan menciptakan sustainable community development.

ABSTRACT
This article shows how the Kumala Foundation, a Non Governmental Organization and Non Profit Non profit ,has a role in resolve the social welfare problems through community development programs. In the discussion this article describes the principles of community development by adding the role of community partners to support the creation of sustainable community development. The argument that the empowerment program in accordance with the principle of community development is supported by the role of partners, there will be assistance and a guidance in managing the community that can create sustainable community development. This research describes the existence of partnership relationship conducted by the foundation with the company in community assistance that can support community empowerment. The approach used in this research is qualitative with in depth interview method. The result of this research is the existence of partners that can support and assist the community so as to continue to develop the potential in the community and create sustainable community development"
Lengkap +
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Achernar Mirfa Chaniago
"

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang yang semakin meningkat setiap tahunnya diiringi oleh pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Karawang. Pertumbuhan ekonomi yang tumbuh pesat dan pembangunan infrastruktur ini diikuti oleh urbanisasi. Dengan terjadinya pembengkakan populasi, Kabupaten Karawang dipaksa untuk tumbuh secara horisontal dan vertikal. Urbanisasi yang tidak terkendali dan tidak didukung oleh ketersediaan hunian dan lahan yang sesuai dapat menimbulkan ketidak layakan pada kondisi hidup penduduk di Kabupaten Karawang. Untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan yang diakibatkan dari meningkatnya populasi, industrialisasi, dan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Karawang, adalah pembangunan Hunian multifungsi (Mixed-Use) vertikal yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui infrastruktur apa saja yang diperlukan dalam pembangunan hunian Mixed-Use vertikal yang berkelanjutan di Karawang dan apakah prinsip pembangunan hunian Mixed-Use vertikal berkelanjutan dapat diimplementasian di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang menggunakan pendekatan secara kuantitatif dengan pengambilan data primer melalui observasi, dan survei dan data sekunder melalui desk study. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukan bahwa infrastruktur utama yang dibutuhkan dalam suatu hunian Mixed-Use vertikal adalah infrastruktur komersial, perkantoran dan rekreasi. Sedangkan, fasilitas penunjang yang dibutuhkan adalah fasilitas kebersihan, fasilitas parkir, fasilitas kesehatan, fasilitas untuk anak, fasilitas keamanan, fasilitas peribadatan, fasilitas pejalan kaki dan fasilitas ruang terbuka. Prinsip hunian mixed-use vertikal yang berkelanjutan dapat diimplementasikan dalam proses perancangan desain yang dilihat dari pengaruh lingkungan dan sosial.

 


The economic development of Kabupaten Karawang that has gone up each yar is tightly accompanied by the development of infrastructure in the area. Those developments have also been directly followed by urbanization. With the accelerated rise of population, Kabupaten Karawang is forced to grow both horizontally and vertically. However, urbanization that is not supported with a vast availability of housings and lands will result in inadaquate living conditions for the people of Kabupaten Karawang. One way to solve the problem of limited housings and lands is to build a sustainable vertical mixed-use housing. Thus, the purpose of this study is to determine the infrastructurs that are needed in the development of the sustainabl vertical mixed-use housings, and whether the principles of the sustainable mixed-use housing can be implemented in Kabupaten Karawang. The method that is used in this study is quantitative, the obtaining of primary data through observation and survey, as well as secondary data through desk study. The result of this study will be able to show that the primary infrastructures that are needed for one vertical mixed-use housing are the commercial, office complex, and recreational infrastructures. On the other side, the facilities that are needed for one vertical mixed-use housing are facilities for sanitation, parking, healthcare, childrens area, security, religious, pedestrian and public open spaces. The principles of the sustainable vertical mixed-use housings can be implemented in the process of design planning, which can be observed through the environment and social aspects.

 

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilya Siti Sa`diyah
"Pembangunan merupakan salah satu sektor yang membutuhkan konsumsi energi terbesar di dunia. Kebutuhan energi yang besar ini dapat dipenuhi dengan ekstraksi sumber energi dari alam yang dalam waktu yang lama mampu memberi dampak buruk bagi alam. Saat ini perubahan pembangunan dengan pandangan mengarah kepada prioritas terhadap lingkungan dibutuhkan. Salah satu upaya perubahan yang dapat dilakukan adalah pembangunan yang mengupayakan penggunaan material alam yang dapat diperbarui dengan minim konsumsi energi. Penggunaan material alam ini dapat diterapkan pada pembangunan dengan kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah sekolah. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis siklus penggunaan bambu dalam konstruksi bangunan mulai dari bambu dipanen hingga bangunan digunakan dilihat dari sisi lingkungan. Studi kasus yang dianalisis pada kajian ini adalah Sekolah Alam Kebun Tumbuh, Depok. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait mengenai bangunan studi kasus dan material bambu. Data yang diperoleh merupakan informasi mengenai proses pengolahan material bambu dari sisi lingkungan. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis menggunakan poin parameter green building material. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa material bambu dapat menjadi potensi green building material.

Construction is one of the sectors that consumes the most energy in the world. This demand can be fulfilled by extracting energy from natural resources, which can have a negative impact on the environment. Changes in the construction sector are needed to prioritize the environment. Utilization of natural materials is one of changes that can be achieved. Natural resources can be used in daily construction, one of them including schools. The purpose of this writing is to break down the life cycle of bamboo in construction from harvesting the materials to finished building. This writing used Sekolah Alam Kebun Tumbuh as the study case. The method chosen in this study is collecting data from interviewing the related sources. The resulting data is about the process of bamboo material on the environmentally side. The data is analyzed with green building material parameters. Thus, final data shows that bamboo has potential for being one of green building materials."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Rudi Faisal
"Dalam upaya pelaksanaan otonomi daerah saat ini, diperlukan adanya pemanfaatan terhadap potensi-potensi di daerah. Sebagai daerah yang mempunyai potensi pariwisata, kabupten Simalungun berupaya untuk melakukan pengembangan di bidang pariwisata sebagai wujud dari pemanfaatan potensi daerah. Potensi pariwisata yang di unggulkan di kabupaten Simalungun berada di Kecamatan Girsang Sipanganbolon tepatnya di kota Parapat.
Keindahan alam yang dimiliki kota pariwisata Parapat merupakan faktor pendukung utama dalam pengembangan pariwisata di kota Parapat. Daya tarik utama dari keindahan alam tersebut terdiri dari danau yang berhawa sejuk yang dikelilingi perbukitan. Namun kesemuanya itu tidak didukung dengan kunjungan wisatawan yang datang dan pembangunan yang layak bagi sebuah kota tujuan wisata. Pertumbuhan kota Parapat yang mengalami stagnasi membuat kurang bergairahnya kota wisata tersebut. Hal tersebut menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan kebijakan pemerintah kabupaten Simalungun dalam upaya meningkatkan pariwisata di kota Parapat serta melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan pemerintah kabupaten Simalungun dalam upaya meningkatkan pariwisata kota Parapat. Permasalahan tersebut diteliti dengan tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kebijakan pemerintah kabupaten Simalungun dalam upaya meningkatkan pariwisata di kota Parapat serta mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan pemerintah kabupaten Simalungun dalam upaya meningkatkan pariwisata kota Parapat.
Penulis mengungkap permasalahan yang dialami kota pariwisata Parapat, dengan menggunakan pendekatan penelitian kuatitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan penelitian diperoleh melalui teknik "snowball" yang berjumlah tiga orang, terdiri dari Sekda Simalungun, Kepala tata usaha Dinas Pariwisata, dan Camat Girsang Sipanganbolon. Penulis mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan kerangka berfikir Carley dan Kumar tentang pelaksanaan kebijakan pemerintah kabupaten Siamalungun dalam upaya meningkatkan pariwisata kota Parapat. Dengan adanya sistematka dari Casley dan Kumar akan memudahkan untuk merganlisis kebijakan apa yang akin kita lakukan untuk menanggapi permasalahan yang ada.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam upaya memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki kota Parapat pemerintah kabupaten Simalungun telah melakukan beberapa kebijakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota wisata Parapat. Sejalan dengan upaya meningkatkan kunjungan wisata tersebut, terdapat beberapa temuan permasalahan dalam kebijakan yang diaaakukan. Kebijakan yang dikeluarkan tidak melalui kerangka berfikir yang sistematis. Selain itu terdapat pula keluhan dari para pengambil kebijakan terhadap masyarakat yang belum siap sebagai tain rumah yang baik.
Dari temuan lapangan yang diteliti dengan menggunakan kerangka berpikir Casley dan Kumar penulis memperoleh analisa bahwasanya permasalahan yang dihadapi adalah pembuatan kebijakan yang tidak direncanaakan secara sistematis menyebabkan pada pelaksanaanya cenderung menyimpang dari permasalahan yang sebenarnya dihadapi, serta sumber daya manusia yang kurang memadai dalam mengahadapi setiap permasalahan yang ada sehingga permasalahan tersebut selalu dihadapi dengan cara mencoba-coba berdasarkan pengalaman terdahulu, tidak ada upaya pengembangan solusi yang dilakukan. Untuk itu perlu dilakukan kebijakan yang terencana secara sistematis agar memudahkan pada pelaksanaannya, serta peningkatan sumber daya manusia di berbagai sektor, agar para pelaku kebijakan maupun masyarakat bisa lebih sinergis dalam mengatasi permasalahan yang ada serta melakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan kebijakan yang dilakukan. Melakukan pemantauan terhadap penyimpangan dari perkembangan yang tidak direncanakan agar dapat di atasi secara dini sehingga efek dari penyimpangan tersebut tidak meluas."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, James S.
"The agile city shows that change undertaken at the building and community level can reach carbon-reduction goals rapidly. Russell highlights tactics that create multiplier effects, which means that ecologically driven change can shore-up economic opportunity, can make more productive workplaces, and can help revive neglected communities."
Washingto, D.C.: Island Press, 2011
e20405656
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>